Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN GURU

PROFESIONALISME GURU DALAM


PENANGANAN ANAK SEBAGAI UNSUR
TERPENTING PERADABAN ISLAM

SDIT AL BARKAH
TAHUN PELAJARAN 2016-2017

RESBANG SDIT AL BARKAH


TERM OF REFERENCE (TOR)
PELATIHAN GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL BARKAH

PROFESIONALISME GURU DALAM PENANGANAN ANAK SEBAGAI UNSUR


TERPENTING PERADABAN ISLAM

1. LATAR BELAKANG
Pendidikan di abad pengetahuan menuntut adanya manajemen pendidikan yang modern dan
profesional dengan bernuansa pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan diharapkan mampu
mewujudkan peranannya secara efektif dengan keunggulan dalam kepemimpinan, staf, proses belajar
mengajar, pengembangan staf, kurikulum, tujuan dan harapan, iklim sekolah, penilaian diri,
komunikasi, dan keterlibatan orang tua/masyarakat. Tidak kalah pentingnya adalah sosok penampilan
guru yang ditandai dengan keunggulan dalam nasionalisme dan jiwa juang, keimanan dan ketakwaan,
penguasaan iptek, etos kerja dan disiplin, profesionalisme, kerjasama dan belajar dengan berbagai
disiplin, wawasan masa depan, kepastian karir, dan kesejahteraan lahir batin. Pendidikan mempunyai
peranan yang amat strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan dan
kecerdasan emosional yang tinggi dan menguasai megaskills yang mantap. Untuk itu, lembaga
pendidikan dalam berbagai jenis dan jenjang memerlukan pencerahan dan pemberdayaan dalam
berbagai aspeknya.

Menurut Makagiansar (1996) memasuki abad 21 pendidikan akan mengalami pergeseran


perubahan paradigma yang meliputi pergeseran paradigma: (1) dari belajar terminal ke belajar
sepanjang hayat, (2) dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistik, (3) dari citra
hubungan guru-murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan kemitraan, (4) dari pengajar yang
menekankan pengetahuan skolastik (akademik) ke penekanan keseimbangan fokus pendidikan nilai, (5)
dari kampanye melawan buta aksara ke kampanye melawan buta teknologi, budaya, dan komputer, (6)
dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan dalam tim kerja, (7) dari konsentrasi eksklusif pada
kompetisi ke orientasi kerja sama. Dengan memperhatikan pendapat ahli tersebut nampak bahwa
pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan yang bersifat kompetitif.

Menurut para ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau
kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister (1997) mengemukakan bahwa
profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap,
pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang
tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan.

Pengembangan profesionalisme guru menjadi perhatian secara global, karena guru memiliki
tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi,

1
melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi. Tugas
guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan
kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya. Pemberdayaan peserta didik ini meliputi
aspek-aspek kepribadian terutama aspek intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan. Tugas mulia
itu menjadi berat karena bukan saja guru harus mempersiapkan generasi muda memasuki abad
pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri agar tetap eksis, baik sebagai individu maupun
sebagai profesional.

Di sekolah sangat mungkin ditemukan siswa yang yang bermasalah, dengan menunjukkan
berbagai gejala penyimpangan perilaku. yang merentang dari kategori ringan sampai dengan berat.
Upaya untuk menangani siswa yang bermasalah, khususnya yang terkait dengan pelanggaran disiplin
sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu: (1) pendekatan disiplin dan (2) pendekatan
bimbingan dan konseling.

Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan
(tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi
sekolah, aturan (tata tertib) siswa beserta sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah
sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa. Kendati demikian, harus diingat
sekolah bukan lembaga hukum yang harus mengobral sanksi kepada siswa yang mengalami
gangguan penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah
bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada para siswanya.

2. TUJUAN
A. Membahas tentang bentuk profesionalisme guru dalam kompetensi pedagogis.
B. Membahas tentang gejala penyimpangan perilaku siswa di sekolah.
C. Membahas tentang penanganan siswa yang bermasalah.
D. Membahas tentang pendekatan bimbingan dan konseling.

3. KEGIATAN
A. Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah pelatihan guru Profesionalisme Guru dalam Penanganan Anak
Sebagai Unsur Terpenting Peradaban Islam.

B. Bentuk Kegiatan
1. Keynote Speechs
2. Workshop dan Diskusi : Manajemen penanganan siswa yang bermasalah dan solusinya

C. Waktu dan Tempat


Waktu : Sabtu, 17 September 2016

2
Jam : 08.30 s.d. 12.00
Tempat : Aula SDIT Al Barkah

D. Nara Sumber
Nara sumber : Ahmad Fikri, M.Pd

E. Peserta
Peserta pelatihan guru ini adalah dewan guru SDIT Al Barkah yang berjumlah 35 orang yang
terdiri dari pengurus sekolah, wali kelas, dan guru bidang studi.

F. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan pelatihan guru ini adalah Kepala Sekolah dan Resbang SDIT Al
Barkah.

4. SUSUNAN ACARA SEMINAR

08.00 08.30 : Registrasi


08.30 08.45 : Open Ceremony
- Pembukaan oleh MC Bpk. Riche Yuniko, S.Pd
- Tilawah Al Quran Bpk. Siddik Nur Rohman

08.45 09.00 : Sambutan Kepala SDIT Al Barkah oleh Bpk. Imron Rosyadi, S.Pd

09.00 10.00 : Materi 1 oleh Bpk. Ahmad Fikri, M.Pd

10.00 - 10.15 : Ice Breaking

10.15 10.30 : Coffee Breake

10.30 11.30 : Materi 2 oleh Bpk. Ahmad Fikri, M.Pd

11.30 12.00 : Discussion

12.00 12.10 : Closing Ceremony

5. BIAYA
Biaya pelatihan guru meliputi:
A. Spanduk Rp 150.000
B. Snack Guru dan Staf 5000 x 40 Rp 200.000
C. Konsumsi Narasumber Rp 100.000
D. Kafalah Narasumber Rp 1.000.000 +

Total Rp 1.450.000

3
E. PENUTUP

Demikianlah TOR pelatihan guru ini kami susun, saran dan kritik membangun dari peserta
dan penyelenggara akan sangat berarti bagi keberlanjutan kegiatan kami di masa yang akan datang.
Mohon maaf dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan
ini. Semoga bermanfaat bagi kehidupan dan pendidikan kita.

Depok, 2 September 2016


Mengetahui,
Kepala SDIT Al Barkah Resbang SDIT Al Barkah

Imron Rosyadi, S.Pd Ahmad Yunda, S.Pd.I

Tembusan:
1. Yayasan Al Barkah Ad dasukiah

Anda mungkin juga menyukai