PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
Manfaat yang akan dapat diperoleh dengan adanya gagasan Inovasi Proses
Produksi Garam untuk Kemandirian Indonesia adalah :
Manfaat untuk Tim Penulis
- Menjadi media untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan
meningkatkan keterampilan dalam menyampaikan gagasan.
- Sebagai bentuk kontribusi anak bangsa dalam mewujudkan kemandirian
Indonesia.
Manfaat untuk masyarakat
- Gagasan ini dapat diaplikasikan sehingga tercipta lapangan pekerjaan baru
dan menurunkan jumlah pengangguran di Indonesia.
- Membuka pemikiran masyarakat tentang pentingnya penerapan ilmu
pengetahuan & teknologi dalam meningkatkan pemanfaatan sumber daya
alam.
3
GAGASAN
Garam yang kita bahas saat ini adalah garam yang merupakan gabungan dua
unsur yaitu Natrium dan Klorida, yang membentuk suatu ikatan ionik dengan
nama kimia Natrium Klorida (NaCl) atau Sodium Klorida. Garam yang berbentuk
kristal putih, tidak berbau, memiliki kelarutan yang tinggi di dalam air, dan
memiliki titik didih yang sangat tinggi yaitu sekitar 1413oC.
Salah satus sumber garam sodium klorida berasal dari air laut. Di dalam
1000 gr air laut, terdapat 96.6% air murni dan sekitar 3.5% zat terlarut yang
meliputi zat zat anorganik, senyawa organik yang berasal dari makhluk hidup
dan gas gas yang terlarut. Zat zat anorganik utama yang terdapat dalam air laut
adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium
(1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat,
bromida, asam borak, strontium dan florida. Zat zat anorganik ini bersumber
dari pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang
hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.
Berdasarkan fungsinya, garam terbagi menjadi dua jenis yaitu garam
konsumsi dan garam industri. Garam konsumsi merupakan jenis garam yang biasa
dikonsumsi sebagai pemberi rasa asin dan gurih pada makanan. Garam jenis ini
sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung fungsi organ tubuh. Menurut
Ahli Gizi dari Klinik Hang Lekiu dr Inayah Budiasti MS SpGK, di dalam tubuh
manusia keberadaan garam berguna untuk membantu kontraksi otot, membantu
sel sel saraf bekerja, membantu konsentrasi otak dan menjaga tubuh agar tidak
lemas. Selain itu, konsumsi garam dalam batas normal dapat membantu
mempertahankan cairan dalam tubuh untuk proses sirkulasi dalam darah.
Garam jenis kedua adalah garam industri yaitu garam yang digunakan baik
sebagai bahan baku maupun sebagai bahan tambahan untuk industri lain. Di
dalam industri klor-alkali, garam digunakan sebagai bahan dasar dalam
pembuatan gas klorin, soda kaustik, dan berbagai produk lainnya. Selain itu,
garam juga digunakan di industri pengolahan logam sebagai pemurni alumunium,
di industri sabun sebagai pemisah gliserol dari air, di industri karet sebagai
pemisah karet dari getahnya, dan industri industri lain seperti industri tekstil,
minyak, keramik, farmasi , kertas, dsb.
Berbagai manfaat yang terkandung di dalam garam, membuat permintaan
garam khususnya di Indonesia cukup tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
penduduk Indonesia mengkonsumsi sekitar 7 10 gram garam per hari atau sama
dengan 3 kg per tahun. Jika populasi Indonesia sekitar 230 juta jiwa di tahun
4
2009, maka konsumsi garam nasional hampir 700.000 ton per tahun atau
mendekati angka yang sering disebut dalam berbagai diskusi garam yaitu
(kebutuhan garam nasional) hampir 2 juta ton setahun dengan 855.000 ton untuk
garam makanan dan sisanya untuk garam industri (digunakan dalam industri
farmasi, pengeboran minyak, kertas, soda, tekstil, es, dsb).
AIR
LAUT
Inovasi gagasan produksi garam yang diajukan dalam konsep bisnis ini
adalah peningkatan nilai tambah proses produksi secara kuantitatif dan kualitatif
dengan penerapan teknologi pemanas dan penerapan konsep kimia sederhana.
Proses produksi tidak lagi bergantung pada sinar matahari yang saat ini tidak lagi
dapat diperkirakan, namun menggunakan tungku pemanas untuk menguapkan air
dari kristal garam yang terlarut. Jika pada proses produksi garam tradisional yang
menggunakan sinar matahari dibutuhkan waktu produksi sekitar 10-15 hari dalam
1 kali operasi. Maka dengan penggunaan tungku pemanas, proses produksinya
beberapa kali lebih cepat. Operasional produksi pabrik ini rencananya dijalankan
setiap hari yaitu jam 07.30-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.Penjelasan alur
proses produksi sebagai berikut
Bahan baku air laut dengan volume tertentu akan dialirkan sesuai dengan
kapasitas volume tungku pemanas I. Bahan baku air laut tadi akan dideteksi
jumlah volumenya dan nilai kesadahannya secara uji titrasi sederhana.
Sehingga bisa ditentukan jumlah reagen yang diperlukan untuk mengendapkan
6
ion Ca2+ dan ion Mg2+, sehingga kedua ion tadi akan terendapkan lebih dahulu
dan dipisahkan.
Larutan garam (air laut) yang telah dipisahkan dari endapan Mg dan Ca,
dipanaskan sehingga seluruh pelarut air menguap dan tersisa endapan kristal
garam NaCl yang kemungkinan masih mengandung ion-ion pengotor.
Kristal garam NaCl yang telah terbentuk diayak sehingga bentuk dan
ukuran kristalnya lebih kecil dan halus, proses ini untuk memperluas
permukaan kristal NaCl dan mempermudah pemisahan garam NaCl dari
pengotor-pengotor yang terjebak diantara butiran kristal. Kemudian dicuci
dengar air kembali. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas garam
yang dihasilkan. Air yang digunakan berasal dari air hasil kondensasi proses
awal yaitu penguapan air laut.
Kemudian larutan garam jenuh diuapkan kembali dengan pemanasan
sehingga terbentuk kembali kristal garam dengan kualitas yang lebih baik
(proses rekristalisasi)
Garam NaCl yang terbentuk kemudian diolah selanjutnya sesuai
kebutuhan menjadi garam dapur atau garam industry
Jadi 2 tungku dengan ukuran jari-jari 2 meter dan tinggi 4 meter mempunyai
kapasitas produksi 3840 ton/tahun. Angka tersebut akan semakin tinggi jika kita
meningkatkan kapasitas tungku atau menambah jumlah tungku. Jika kita
bandingkan dengan salah satu data hasil produksi dari petani garam tradisional,
dengan lahan ukuran 10x20 meter pada tahun 2000 sebelum cuaca semakin tidak
menentu, dapat dihasilkan jumlah garam sebesar 15 ton/tahun. Secara kuantitas,
tentu hasil proses tradisional jauh dibawah hasil proses produksi dengan
menggunakan tungku pemanasan.
Strategi Pencapaian
1. Planning
Perencanaan yang matang mengenai konsep yang akan diimplementasikan
diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pabrik ini. Untuk dapat
merencanakan dengan baik, diperlukan analisis pasar. Konsumen merupakan
hal pertama yang harus dianalisa. Mereka tentunya menginginkan garam
dengan kualitas baik namun dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu,
kita sebagai produsen harus mampu menghasilkan garam dengan kualitas
8
4. Controlling
Seiring berjalannya waktu tentunya diharapkan pabrik ini dapat lebih baik
lagi dalam semua aspek. Sehingga diperlukan evaluasi berkala untuk menjaga
kualitas hasil produksi terus bergerak naik. Evaluasi bukan hanya berlaku bagi
produk, tapi juga bagi sumber daya manusianya. Hasil evaluasi akan
ditindaklanjuti melalui perbaikan atau bahkan perubahan.
KESIMPULAN
Gagasan yang kami ajukan adalah sebuah inovasi dalam proses produksi
garam. Gagasan produksi garam ini memanfaatkan teknologi tungku pemanas
untuk meningkatkan kuantitas garam yang dihasilkan dan mengimplemetasikan
proses pemisahan pengotor dari mineral garam untuk meningkatkan kualitas
garam yang dihasilkan. Gagasan ini dapat diimplementasikan melalui
perancanangan dan pembangunan sebuah pabrik dengan penerapan gagasan yang
diajukan.
Prediksi tentang perancangan pabrik untuk implementasi gagasan ini kami
lakukan dengan analisis ekonomi (perhitungan lebih lengkap akan ditempatkan
pada bagian lampiran) yaitu sebagai berikut:
Pabrik direncanakan menghasilkan kristal garam yang berkapasitas produksi
garam 3840 ton/tahun sesuai yang kami jelaskan di bagian gagasan. Dari hasil
analisa pasar dan analisa resiko, pabrik ini dibutuhkan oleh pasar dan dapat
bersaing dengan kompetitor dalam maupun luar negeri. Sedangkan perhitungan
aspek ekonomi pabrik ini diperoleh nilai modal investasi sebesar Rp.
860.000.000,- kemudian biaya produksi sebesar Rp. 587.250.000,- sedangkan
hasil penjualan per tahun sebesar Rp. 1.920.000.000,- sehingga laba bersih setelah
pajak adalah Rp. 330.925.000. Dari hasil analisa ekonomi, nilai profit margin
adalah 24,62%, nilai break even point sebesar 27,56%, nilai return on investment
adalah 38,48% dan nilai pay out time adalah 2,6 tahun. Berdasarkan data-data
diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan pabrik produksi garam ini
layak didirikan.
DAFTAR PUSTAKA
CV TIM PENULIS
1. Nama lengkap : Shofarul Wustoni
Nama panggilan : Toni
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
No.HP : +6285 721 355 347
NIM : 10507035
TTL : Bangkalan, 26 September 1989
Alamat Bandung : Cisitu Indah V No.13, Dago 40135
Alamat libur : Jalan Raya Blega No.15, Bangkalan 69174
Pekerjaan Ayah : Pensiunan PNS
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Email : shofa_2628@students.itb.ac.id
Riwayat pendidikan:
1.TK Blega 1995
2.SDN 4 Blega 1995-2001
3.SMPN 1 Blega 2001-2004
4.SMAN 1 Bangkalan 2004-2007
5. Institut Teknologi Bandung 2007-sekarang
Pengalaman Organisasi :
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah / Osis SMP
Ketua Umum
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah / Osis SMA
Ketua Divisi Organisasi&Kepemimpinan
2. Keluarga Mahasiswa FMIPA 2007
Ketua Angkatan
3. Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB
Deputi Kontribusi Keprofesian
4. Himpunan Mahasiswa Kimia AMISCA
Wakil Ketua Divisi Keprofesian
5. Himpunan Mahasiswa Kimia AMISCA
Ketua Himpunan
Prestasi akademik/non-akademik:
Beasiswa Unggulan dari Departemen Pendidikan Nasional ( 2007-2011)
Peraih High Distinction pada Australian National Chemistry Quiz yang
dilaksanakan oleh Royal Australian Chemical Institute (2005)
Peraih Medali Perunggu Olimpiade Kimia Nasional yang diselenggarakan
DEPDIKNAS (2006)
Penghargaan dari FMIPA ITB sebagai mahasiswa predikat Cum Laude
(2007-2009)
Finalis Kompetisi Essai Ekonomi yang diselenggarakan oleh FEUI (2009)
Peraih Dana Riset PKM dari DIKTI (2008)
Pemenang Dana Riset dari Hibah Penelitian FMIPA ITB (2010)
Pemenang Dana Riset dari Tanoto Foundation (2010)
Peraih Medali Perak ON MIPA PT 2010 yang diselenggarakan DIKTI
(2010)
Juara II OSN PTI 2010 Bidang Kimia Tingkat Jawa Barat
Pemenang Ketiga Emil Salim Award 2010
11
LAMPIRAN