Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Kimia Organik dengan judul senyawa halogen organic.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai anggota kelompok sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah media pembelajaran tentang
senyawa halogen organik ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Makassar, 02 Mei 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

1| Senyawa Halogen Organik


Sampul Makalah . i
Kata Pengantar . 1
Daftar Isi . 2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . 3
B. Rumusan Masalah . 4
C. Tujuan Penulisan . 4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Halogen ... 5
B. Sifat Fisik Unsur- Unsur Halogen ... 5
C. Sifat Kimia Unsur-Unsur Halogen .. 7
D. Ciri Khas Halogen ..10
E. Cara Pembuatan Halogen ..11
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .. 13
B. Saran .. 13
DAFTAR PUSTAKA .. 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
2| Senyawa Halogen Organik
Salah satu ciri masyarakat dan Negara yang sedang berkembang adalah
dengan adanya kemajuan dibidang pembangunan baik pembangunan materil
maupun pembangunan spiritual. Pembangunan spiritual salah satunnya adalah
dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat di lihat dari
penggunaan teknologi, kemajuan di bidang industri,dan banyaknya masyarakat
yang mengenyam pendidikan. Saat ini ilmu pengetahuan yang sedang
berkembang adalah ilmu-ilmu dibidang MIPA. Terutama ilmu kimia.
Di sadari ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita,
lingkungan kita, bahkan diri kita merupakan materi kimia.Salah satu materi
kimia yang sering kali di gunakan dalam kehidupan manusia adalah unsur-
unsur halogen. Baik di bidang ndustri, pengobatan, dan lain sebagainya.
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A
ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br),
yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan.
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi
dengan logam.Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling
reaktif. Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit
elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan
satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini
disebut halida.Keberadaan Unsur Unsur Halogen Unsur-unsur halogen di
alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena
unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karenaitu, unsur
halogen harus berikatan agar stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di
beberapa tempat. Fluorin dapatditemukan di atas permukaan tanah. Klorin
dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air

3| Senyawa Halogen Organik


laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin
dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
Melihat banyaknya kegunaan dari unsur unsur halogen, maka
diperlukan berbagai pengetahuan mengenai golongan tersebut seperti sumber,
kelimpahan, sifat sifat fisika dan kimia, serta cara mengisolasi atau
pembuatan unsur unsur halogen. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk
memberikan informasi tentang senyawa halogen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan halogen?
b. Bagaimana sifat fisik dari unsur-unsur halogen?
c. Bagaimana sifat kimia dari unsur-unsur halogen?
d. Bagaimana ciri khas halogen?
e. Bagaiman cara pembuatan unsur-unsur halogen?
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian senyawa halogen?
b. Mengetahui sifat fisik dari unsur-unsur halogen?
c. Mengetahui sifat kimia dari unsur-unsur halogen?
d. Mengetahui bagaimana ciri khas halogen?
e. Mengetahui bagaimana cara pembuatan unsur-unsur halogen?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Halogen
4| Senyawa Halogen Organik
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal
dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai
elektron valensi 7 pada subkulit ns np. Istilah halogen berasal dari istilah
ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani,
yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur tersebut
dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan
sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna
terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom
ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan
pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom
unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan
negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion
ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya membentuk ion negatif. Selain itu, halogen adalah golongan
yang paling reaktif karena unsur-unsurnya memiliki konfigurasi elektron pada
subkulit ns2 np5. Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin
(F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium
yang belum diketahui dengan jelas.
B. Sifat Fisik Unsur-Unsur Halogen
Tabel Sifat-sifat Fisik Unsur Halogen
Unsur
Sifat-sifat
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom
relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)
Titik leleh (C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik didih (C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada
25C
(Gram/liter) 1,108 1,367 3,119 4,930
5| Senyawa Halogen Organik
Kuning- Ungu-
Warna Kuning Hijau Merah tua hitam
Energi ionisasi
(kJ/mol) 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
Afinitas
elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270
Keelektronegati
fan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
Potensial
reduksi
standart(Volt) 2,87 1,36 1,07 0,54 -0.2
Sifat-sifat fisik unsur halogen dilihat dari wujud zat, titik didih dan titik leleh,
warna dan bau.
1. Wujud Zat
Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin
berwujud cair dan mudah menguap,dan iodin berwujud padat dan mudah
menyublim.

2. Titik Didih dan Titik Leleh


Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena
ikatan antar molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dan titik lebur
halogen sebanding dengan naiknya nomor atom.
Hal ini berhubungan dengan banyaknya energi yang harus dipakai untuk
mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya
van der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Dari
fluorin sampai iodin ikatan bertambah kuat maka dari fluorin sampai iodin
bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya. Jari-jari atom halogen
dalam satu golongan makin ke atas makin kecil. Ini berarti makin ke atas

6| Senyawa Halogen Organik


ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik-menarik antar-molekul (gaya
Van der Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik didih dan titik
lelehnya, makin ke atas makin kecil.
3. Warna dan Bau
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau
menyengat dan uapnya sangat berbahaya bagi mata dan tenggorokan. Warna
gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan
bromin berwarna merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan
uap iodin berwarna ungu.
4. Jari-jari atom dan keelektronegatifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai
astatin,demikian juga dengan jari-jari ion negatifnya. Semakin ke bawah kulit
elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke bawah
maka jari-jari atom tambah besar.
C. Sifat Kimia Unsur-Unsur Halogen
1. Kelarutan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini
terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan
halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar
kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga
dipengaruhi oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan
halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin
reaktif halogen. Dengan melihat data keelektronegatifan dan energi ikat
halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah
semakin berkurang.
2. Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidator(pengoksidasi kuat).Unsur-unsur
halogen mudah mengikat elektron karena itu halogen mudah
tereduksi.Dari fluorin sampai iodin sifat oksidatornya makin berkurang.

7| Senyawa Halogen Organik


3. Kereaktifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin
menyebabkan gaya tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar)
makin lemah sehingga keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron)
semakin lemah dan kemampuan membentuk ion negatifnya juga semakin
berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai iodin kereaktifan halogen
melemah. Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena
mempunyai 7 elektron valensi (ns2 np5) dan mudah menarik satu elektron
menjadi ion negatif agar susunan elektronnya stabil seperti gas mulia (ns 2
np6).
4. Reaksi-reaksi Kimia
a. Reaksi unsur Halogen dengan unsur Non Logam.
Unsur halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur non
logam. Reaksi antara unsur halogen dengan unsur non logam akan
menghasilkan senyawa kovalen. Contohnya hidrogen halida atau
dikenal dengan sebutan asam halide
b. Reaksi unsur Halogen dengan unsur Logam.
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan berbagai jenis unsur
logam. Reaksi unsur logam dengan unsur halogen akan menghasilakan
garam. Contohnya garam Natrium Clorida (NaCL), magnesium clorida
(MgCL), dll
c. Reaksi unsur Halogen dengan air
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan air. Rumus molekul air
adalah H2O. Dari hasil reaksi unsur halogen dan senyawa air akan
terbentuk Asam halida dan oksihalogen. Contoh asam halida adalah
Asam Fluoride. Jika fluorin dimasukan kedalam air, maka akan
berlangsung suatu reksi yang sangat hebat di mana air akan terbakar
dalam fluorin sehingga membantuk asam fluorida atau asam halida.
Contoh Oksihalogen adalah oksifluorida yang juga merupakan hasil
reaksi air dengan unsur halogen fluorin.
d. Reaksi unsur halogen dengan basa

8| Senyawa Halogen Organik


Jika unsur halogen bereaksi dengan basa maka akan terbentuk
senyawa halida yang kemudian akan mengalami reaksi disproporsionasi
menjadi senyawa oksihalogen. Contohnya reaksi antara fluorin dengan
basa akan membentuk oksigen difluoride dan ion fluorida. Kemudian
senyawa oksigen difluorida akan terdisproporionasi menjadi menjadi
oksifluorida dan beberapa ion fluorida.
e. Reaksi unsur halogen dengan hidrokarbon
Reaksi unsur halogen dengan hidrokarbon disebut halogenasi.
Melalui reaksi halogenasi, unsur halogen dapat menyusup pada suatu
hidrokarbon dan mengantikan salah satu atom hidrogen yang ada
disana. Contohnya reaksi halogenasi alkana. Alkana dapat bereaksi
dengan gas klor jika terkena sinar atau suhu tinggi. Reaksinya
merupakan reaksi eksoterm. Raksi halogenasi alkana terjadi dalam
beberapa tahap melalui mekanisme radikal bebas dimana pada salah
satu tahapan reaksi dihasilkan alkil klorida.
f. Reaksi antar sesama unsur halogen.
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan unsur halogen lainnya.
Seperti yang telah di sebutkan sebelumnya di artikel pengertian dan
definisi unsur halogen, bahwa yang termasuk unsur halogen adalah
unsur-unsur yang pada sistem periodik menempati posisi golongan
VIIA, yaitu: F, Cl, Br, I, At. Semua unsur halogen asalnya adalah unsur
diatomik, oleh karena itu membutuhkan tambahan satu elektron untuk
bisa membentuk konsfigurasi unsur stabil sepeti gas mulia. Reaksi antar
halogen merupakan reaksi substitusi dan membentuk senyawa antar
halogen itu sendiri. Contohnya: Reaksi antara Iodium dan Clorin akan
menghasilkan iodium clorida, dan seterusnya.
D. Ciri Khas Halogen
Sifat-sifat Kimia Halogen, semua unsur halogen dapat membentuk
senyawa dengan penarikan satu elektron dari luar, maupun secara
kovalen.Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun
demikian halogen dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7,
kecuali flourin.Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat.
9| Senyawa Halogen Organik
Kekuatan oksidator ini berkurang dari fluorin ke iodin.Semua unsur halogen
dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non logam.
Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang
untuk unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor
atom.Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam
halida (HX).Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam
oksi dengan rumus HXO, HXO, HXO dan HXO4 yang disebut sebagai asam
hipohalit, asam halit, asam halat, dan asam perhalat.Unsur-unsur halogen dapat
pula bergabung dengan sesama unsur halogen membenuk senyawa antar
halogen. Senyawa-senyawa ini dapat dibedakan ke dalam empat
kelompok senyawa yaitu : Kelompok AX, contoh : ClF, BrCl, ICl. Kelompok
AX3, contoh : ClF3, BrF3, IF3. Kelompok AX5, contoh : BrF5, IF5.
Kelompok AX7, contoh : IF7.

E. Cara Pembuatan Halogen


Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, dan reduksi.
Selain itu sebagian proses pembuatan halogen juga dilakukan dengan metoda
elektrolisis namun tidak dengan cara elektrolisis saja, banyak cara digunakan
dalam proses pembuatan halogen.
Berikut beberapa proses pembuatan halogen:
1. Klor (Cl)
a) Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4
pekat.
b) Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
c) Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada
katode.
d) Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan
gas Cl2 pada anode dan NaOH pada katode
2. Brom (Br)

10| Senyawa Halogen Organik


Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br(aq) > 2 Cl(aq) + Br2(aq)
3. Iodium (I)
Reduksi, Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2 IO3(aq) + 5 HSO3 (aq) >3 HSO4 (aq) +2 SO42(aq) + H2O(l) +
I2(aq)
4. Pembuatan Halogen dalam Industri
a) Fluor (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui
proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan
dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai
100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja
dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air
karena F2 yang terbentukakan menoksidasinya.

b) Brom (Br2)
Pengendapan I2 yang terbentuk disaring dan dimurnikan dengan cara
sublimasi.
5. Pembuatan HaLogen di Laboratorium
Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam jumlah seperlunya untuk
digunakan eksperimen/praktikum dengan cara yang cepat dan alat yang
sederhana. Klorin, bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari oksidasi
terhadap senyawa halida dengan oksidator MnO 2 atau KMnO2dalam
lingkungan asam. Senyawa halide dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2
ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian dipanaskan. Reaksi yang
berlangsung secara umum :
2X- + MnO2 + 4H+ X2 + Mn2+ + 2H2O
10X- + 2MnO4- + 16H+ 5X2 + 2Mn2+ + 8H2O

11| Senyawa Halogen Organik


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang


berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada
subkulit nsnp. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br),
yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan.
Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap
elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu
elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat
tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam,
karena sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa
dengan unsur-unsur yang lain. Untuk mencapai keadaan stabil (struktur
elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari
atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama
hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah
menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif
disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl),
Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum
12| Senyawa Halogen Organik
diketahui dengan jelas. Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang
seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.

B. Saran
Harus berhati-hati ketika menggunakan unsure halogen. karena unsur ini
dapat mengakibatkan pembakaran kimia parah jika bersentuhan langsung
dengan kulit.

DAFTAR PUSTAKA

Suharno. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.


Wahyuni, Sri, dan Dewi Suryana. 2006. Buku Kerja Ilmiah untuk SMA Jilid 3B.
Jakarta: Erlangga.

Www.scribd.com/doc/24219132/Makalah-Halogen. (diakses 02 April 2017).

Yuliasari, Yuli. 2013.Kimia Unsur Halogen. Majalengka: Universitas Majalengka


(diakses 02 April 2017)

13| Senyawa Halogen Organik

Anda mungkin juga menyukai