KELAS XI SMT 2
Pada saat gear shift pedal (pedal perseneling) ditekan, maka gear shift
spindle akan berputar dan menyebabkan pula berputarnya gear shift
drum. Dengan berputarnya shift drum, akan menggerakkan shift fork ke
arah pergerakan jalur yang ada pada shift drum, sehingga gigi transmisi
yang berhubungan dengan shift fork akan bergerak sesuai dengan
pergerakan shift fork pada jalur, sehingga proses perpindahan gigi akan
berlangsung sesuai dengan perpindahan gigi yang dikehendaki.
Roda gambar terlihat ada 5 buah gigi pada Main Shaft don Counter Shaft,
gigi-gigi tersebut masing-mosing adabah sbb:
1. Main Shaft (poros utama):
a. Ml = gigi mati.
b. M4 = gig1 bebas.
c. M3 = gigi geser mati.
d. M5 = gigi bebas.
e. M2 = gigi mati.
2. Counter Shaft (poros Iowan).
a. C1 = gigi bebos.
b. C4 = gigi mofi geser:
c. C3 = gigi bebas.
d. C5 = gigi moti geser.
e. C2 = 9191 bebas.
Gigi-gigi poda Main Shaft selalu di susun sbb:
a. Gigi mati berdampingan dengan gigi bebas.
b. Gigi Main Shaft dengan gigi-gigi Counter shaft di set (dipertemukon)
pada posisi gigi bebas bertemu dengon gigi mati.
Apabila kita akan mengoper/memindah gigi ke gigi satu, hal ini berarti
gigi C1 harus mendapat putaran dan poros utama, oleh karena itu gigi C1
harus dibuat gigi mati, agar bisa memutarkan poros lawan, yaitu dengan
cara menggeser gigi mati geser C4 ke arah gigi C1 agar dog pada gigi C4
masuk ke dalam dog hole pada gigi C1 sehingga gigi C1 akan berubah
menjadi gigi mati.
Roda gigi geser M4 dan C3 digeser oleh garpu-garpu (shift fork) yang
memegang masing-masing roda gigi tersebut dalam aluran pemegang
disampingnya, dengan mengubah posisi garpu-garpu, maka roda gigi
geser M4 dan C3 akan ikut bergeser:
Cara bekerjanya:
a. Tuas kaki (shift pedal). digerakkan mengikuti arah panah.
b. Poros pengoperan/pemindahanlporos spindle berputar mengikuti arah
panah.
c. Lengan pengoperan bergerak mengikuti anak panah.
d. Pergerakan lengan pengoperan memutar poros kam bersama tabung
pengoperan (shift drum) mengikuti arah panah.
e. Dengan berputarnya tabung pengoperan maka garpu-garpu akan
digeser oleh pena di dalam saluran pengatur pada permukaan tabung,
sehingga bergeser pada poros garpu (shift fork shaft) dan memin dahkan
roda gigi geser sesuai posisinya untuk masing-masing kecepatan.
1. Uraian
Sistim transmisi CVT sangat m e m e r l u ka n perawatan
periodik, terutama dalam hal pelumasan ko m p o n e n -
ko m p o n e n n y a . Pa d a s i s t i m C V T a d a b a g i a n - b a g i a n p a r t y a n g
p e r l u p e l u m a s a n , a ka n t e t a p i a d a j u g a p a r t y a n g t i d a k
m e m e r l u ka n p e l u m a s a n . H a l i n i h a r u s m e n j a d i p e rh a t i a n ,
b e r i ku t a d a l a h p e t a p e l u m a s a n s i s t i m C V T :
Shell Dolium grease R dipakai pada bagian pin guide pada secondary
sheave , gemuk ini tahan terhadap panas dan tahan terhadap kebocoran
karena bersifat lengket .
4. Pemberian Gemuk
V- Belt roller, dan clutch adalah tipe kering, sebab gesekan yang terjadi
pada V- Belt dan kopling centrifugal sangat mempengaruhi dalam
rangkaian gerak CVT , tetapi pelumasan juga sangat perlu untuk bagian-
bagian yang bergeser pada sistim CVT.
Pada bagian bawah alat pemeriksa sudah rata dengan V- Belt bagian
bawah, menandakan V- Belt telah aus.
2. Pemeriksaan V-BELT dengan cara cepat :
1. Buka baut pemeriksa pada bagian penutup crankcase dan
masukkan alat pemeriksa V- Belt / V- Belt check gauge pada bagian V-
Belt.
Motor starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter,
agar pengendara tidak perlu lagi menendangkan kakinya untuk
menghidupkan mesin. Meski demikian, sepeda motor yang memiliki motor
starter dilengkapi juga dengan kick starter. Pengendara diheri pilihan
untuk menggunakan salah satunya pada waktu tertentu. Misalnya ketika
motor starter ada kerusakan maka kick starter seketika bisa dipakai.
Pada motor starter biasanya terdapat empat buah kumparan medan pole
core yang masing-masing dengan jumlah lilitan yang dibuat banyak. Ini
dimaksudkan untuk memperbesar medan magnet yang timbul. Demikian
juga jumlah lilitan pada armature dibuat banyak (berbentuk gulungan ).
Sehingga dapat dihasilkan tenaga putar cukup besar untuk memutarkan
poros engkol. (Gambar 4.2. memperlihatkan konstruksi pembantu
pemindah tenagan)
3.2 Pembongkaran/Pemeriksaan
1. Lepaskan 0-ring.
2. Lepaskan starter motor case bolts (baut-baut rumah starter motor)
dan 0-ring.
Gambar 4.3 Pembongkaran Stater Motor
Gambar 4.4 Melepaskan front cover, lock washers dan seal ring
4. Lepaskan washers.
Gambar 4.6 Melepaskan rear cover, shims, seal ring dan armature
7. Periksa needle bearing (bantalan jarum) dan dust seal (sil debu)
pada front cover terhadap keausan dan kerusakan.
9. Pasang shims dan sebuah seal ring baru. Pasang front cover.
13. Lapisi sebuah 0-ring baru dengan oil mesin bersih dan pasang pada
alur starter motor.
14. Pasang starter motor pada left crankcase cover (tutup bak mesin kiri)
dan pada crankcase (bak mesin).
15.Pasang ground cable/mounting bolts (kabel massa/baut pemasangan)
dan kencangkan baut-baut dengan erat.
16. Pasang starter motor cable (kabel starter motor) dan terminal nut
(mur terminal) pada terminal motor dan kencangkan mur dengan erat.
17. Pasang rubber cap (topi karet) dengan aman di atas terminal motor.
18. Pasang body cover