Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IX / I
Materi Pokok : Sistem Reproduksi Manusia
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggunjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang struktur dan
fungsi sel jaringan, organ penyusun system dan bioproses yang terjadi pada
mahluk hidup
indikator:
1.1.1 Mengagumi atas kekompleksitasan struktur dan fungsi sel
penyusun sistem reproduksi
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur, sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, santun dalam bertanya dan
berargumentasi,bekerjasama.
Indikator:
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu, tekun, bertanggung jawab dan
terampilan berkomunikasi dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi dalam diskusi kelompok dengan media charta
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsiya dalam proses reproduksi manusia serta penyakit yang
berhubungan dengan system reproduksi manusia melalui sturdy literature,
pengamatan, percobaan dan simulasi
Indikator:
3.12.1 Menjelaskan konsep reproduksi pada manusia
3.12.2 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan masing-masing fungsi
organ-organ system reproduksi pada manusia (pria dan wanita)
3.12.3 Menjelaskan proses fertilisasi atau pembuahan
3.12.4 Mendata kelainan dan penyakit pada system reproduksi pada
manusia dan cara penanggulangannya.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menunjukkan sikap mengagumi atas kekompleksitasan struktur
dan fungsi sel penyusun sistem reproduksi saat proses pembelajaran
berlangsung dengan berkesinambungan.
2. Siswa mampu menunjukkan sikap berkerjasama, tekun, berani, dan santun
dalam proses pembelajarn saat bertanya dan berdiskusi dengan baik.

3. Siswa mampu menjelaskan konsep reproduksi pada manusia melalui studi


literature dengan tepat.
4. Siswa mampu menganalisis keterkaitan antara struktur dan masing-
masingfungsi organ-organ sistem reproduksi pada manusia (pria dan wanita)
melalui media charta dengan tepat.
5. Siswa mampu menjelaskan proses fertilisasi atau pembuahan melalui diskusi
kelompok dan media charta dengan seksama.
6. Siswa mampu mendata kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi pada
manusia dan cara penanggulangannya melalui studi literature dengan benar
dan tepat.
D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)

E. Pendekatan, Metode, Model Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah dan Diskusi
Model : Contextual Teaching And Learning (CTL), Small Grup
Discussion
F. Media, Alat, Dan Sumber Belajar
1. Media
- Charta (gambar sistem reproduksi pria dan wanita)
- Kartu domino
2. Alat dan bahan
- Papan tulis
- Spidol
- Modul
3. Sumber belajar
Buku IPA kelas IX (Budiati, Herni. 2009. Biologi : untuk SMP dan MI
Kelas IX . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Modul system reproduksi manusia
Sumber materi lain yang relevan.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Sintaks
Pendekat
Small Sintaks Deskripsi Alokasi
Kegiatan an
Grup CTL Kegiatan Waktu
Scientific
Discussion
Pendahuluan
1.Guru
mengucapkan
salam dan
meminta ketua
kelas untuk
memimpin doa
sebelum
memulai
pekerjaan,
2.Mengisi daftar
hadir
Apersepsi
3.Guru menanyakan
5 Menit
kepada siswa
tahukah kamu
mengapa adik
kecil bisa ada di
dalam perut ibu?
Untuk
mempelajari hal
tersebut kita
akan
mempelajari
materi tentang
system
reproduksi
Pemusatan
perhatian dan
Pemusata Motivasi
n 4.Guru mengatakan
perhatian bahwa adanya
adik kecil dalam
perut ibu
dikarenakan
adanya proses
pembuahan sel
telur oleh sperma
sehingga
terbentuk adik
kecil di dalam
Rahim ibu. Maka
dari itu kita
harus
mensyukuri
kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa.
5.Menyampaikan
tujuan
mempelajari
system
reproduksi pada
manusia,
fertilisasi dan
kelainannya

Inti Fase 1: Eksplorasi


Membagi 1. Guru membagi
kelompok siswa ke dalam 5
Fase 2: kelompok yang
Memberika terdiri dari
n topik kelompok:
diskusi Alat
sesuai KD reproduksi pria
Alat
reproduksi
wanita 30 Menit
Fertilisasi atau
pembuahan
Kelainan
system
reproduksi
Upaya
penanggulanga
Mengamat n kelainan
i system
reproduksi
2. Guru
menerangkan
sedikit materi
tentang system
reproduksi
pada manusia
3. Guru
Menanya mengarahkan
cara berdiskusi
serta materi
yang akan di
diskusikan
4. Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya

Fase 3: Fase 1: Elaborasi


Instruksi konstrukt 1. Guru membagi
untuk ivisme, lembar kerja
berdiskusi inkuiri siswa kepada
dan setiap
pemodela kelompok
n sesuai dengan
Mengump topik yang
ulkan telah
informasi ditentukan
2. Guru meminta
siswa untuk
berdiskusi
secara
Mengolah berkelompok
informasi dengan topik
yang diberikan
3. Siswa mencatat
hasil diskusi
Fase 4: untuk
Memastika disampaikan di
n semua Fase 2: depan kelas
kelompok Bertanya sesuai topik
aktif yang diberikan
4. Guru
mengawasi dan
Fase 5: membantu
Instruksika siswa yang
n setiap mengalami
kelompok kesulitan
melalui dalam
juru bicara menjawab soal
menyajikan diskusi
hasil Fase 3: Mengkom 5. Guru meminta
diskusi Masyarak unikasika perwakilan
at belajar n setiap
kelompok
untuk
menyajikan
hasil
diskusinya dan
kelompok
lainnya untuk
Fase 4: menanggapi
Pemodela dengan
n bertanya dan
memberi
komentar
6. Guru
memberikan
jawaban yang
benar dan
meluruskan
hasil diskusi
dari setiap
kelompok
7. Guru
memberikan
evalusi kepada
semua
kelompok
mengenai
Fase 6: materi yang
Klarifikasi, telah
tindak didiskusikan
lanjut guru menggunakan
media kartu
domino berisi
jawaban dan
Fase 5: soal.
Refleksi Kemudian,
setiap siswa
nantinya harus
memasangkan
setiap kartu
dengan tepat.
8. Guru
memberikan
penguatan pada
setiap materi
yang di
diskusikan
Penutup Konfirmasi
1. Guru bersama
siswa
menyimpulkan
semua materi
yang dipelajari
2. Guru
menanyakan
apakah semua
materi dapat 5 Menit
dipahami
dengan baik
3. Guru
memberikan
perhargaan
point kepada
kelompok yang
aktif
4. Berdoa dan
mengucapkan
salam

H. Penilaian proses dan hasil belajar


1. Jenis dan Bentuk Instrumen
Teknik : - Penilaian sikap,
- Penilaian psikomotor,
- Penilaian kognitif
Bentuk : - Lembar pengamatan sikap,
- Lembar penilaian psikomotor
- Tes uraian.
Instrumen
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Rasa Ingin Tahu
2 Ketekunan Belajar
3 Tanggung Jawab
Keterampilan
4
Berkomunikasi

Rubrik:
N Aspek yang Dinilai Rubrik
o

3.Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


antusias, aktif dalam kegiatan kelompok
2.Menunjukkan rasa ingin tahu namun tidak
1 Rasa Ingin Tahu terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh
1.Tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, tidak aktif dalam kegiatan
kelompok
3.Tekun dalam belajar dan hasilnya baik
2.Berupaya tepat waktu dalam belajar, namun
2 Ketekunan Belajar
belum mewujudkan upaya terbaiknya
1.Tidak berupaya sungguh dalam belajar
3.Mampu menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu
3 Tanggung Jawab 2. Kurang berusaha dalam menepati waktu
untuk mengumpulkan tugas
1.Acuh tak acuh dalam mengumpulkan tugas
3.Aktif dalam Tanya jawab, dapat
mengemukakan pendapat, menghargai
pendapat orang lain
2.Aktif dalam Tanya jawab, tidak
Keterampilan
4 mengemukakan pendapat, menghargai
Berkomunikasi
pendapat orang lain
1.Aktif dalam Tanya jawab, kurang
menghargai pendapat orang lain dan tidak
mengemukakan pendapat
jumlah skor
Nilai = skor maksimun x 100

Predikat :
Sangat Baik : apabila memperoleh nilai : 80 skor 100
Baik : apabila memperoleh nilai : 70 skor 79
Cukup : apabila memperoleh nilai : 60 skor 69
Kurang : apabila memperoleh nilai : < 60

b. Penilaian Psikomotor:

Penilaian
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3
1 Merumuskan
Pertanyaan/ Masalah
2 Melakukan diskusi dan
mencari informasi
3 Menafsirkan Data
4 Mengomunikasikan

Rubrik :
Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
Merumuskan Masalah tidak Perumusan Perumusan
pertanyaan/ masalah dirumuskan masalah masalah
dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru mandiri
(individual atau
kelompok)
Melakukan diskusi Diskusi tidak Hanya bebrapa Diskusi aktif dan
dan mencari aktif walaupun orang yang aktif informasi materi
informasi sudah dan informasi lengkap
mendapatkan yang didapatkan
materi dari cukup lengkap
berbahgai
literature
Menafsirkan data Tidak melakukan Melakukan Melakukan
penafsiran data analisis data, analisis dan
namun tidak mencoba
melakukan upaya mengaitkan
mengaitkan antarvariabel
antarvariabel yang diselidiki.
Mengkomunikasika Dilakukan secara Lisan dan tertulis, Memadukan hasil
n lisan namun tidak tertulis sebagai
dipadukan bagian dari
penyajian secara
lisan

c. Penilaian Kognitif
Untuk setiap kelompok soal yang diberikan berbeda-beda,
Untuk kelompok 1:
Carilah informasi dan catat mengenai apa saja organ reproduksi pria dan
bagaimana fungsinya?
Untuk kelompok 2:
Carilah informasi dan catat mengenai apa saja organ reproduksi wanita dan
bagaimana fungsinya?
Untuk kelompok 3:
Carilah informasi dan catat mengenai fertilisasi dan prosesnya?
Untuk kelompok 4:
Carilah informasi dan catat mengenai kelainan system reproduksi pada pria
maupun wanita dan jelaskan?
Untuk kelompok 5:
Carilah informasi dan catat mengenai cara penanggulangan kelainan system
reproduksi dari segi pencegahan dan pengobatan?
No Soal Rubrik Penilaian
1 Carilah informasi dan catat mengenai apa saja 4 Siswa menjawab pertanyaan
organ reproduksi pria dan bagaimana dengan benar dengan
fungsinya? menyebut disertai penjelasan
lengkap dan tepat
3 Siswa menjawab dengan
menyebut dengan lengkap
namun ada beberapa
penjelasan sedikit kurang
lengkap
2 Siswa menjawab pertanyan
jawabannya kurang lengkap
dan tidak disertai dengan
penjelasan
1 Siswa menjawab pertanyaan
tapi jawabannya tidak tepat
0 Siswa tidak menjawab
pertanyaan
2 Carilah informasi dan catat mengenai apa saja 4 Siswa menyebutkan dan
organ reproduksi wanita dan bagaimana menjelaskan dengan lengkap
fungsinya? 3 Siswa menyebutkan dengan
lengkap hanya saja ada
beberpa penjelasan yang
kurang lengkap
2 Siswa menyebutkan namun
tidak disertai penjelasan
1 Siswa menjawab pertanyaan
tapi jawabannya tidak tepat
0 Siswa tidak menjawab
pertanyaan
3 Carilah informasi dan catat mengenai fertilisasi 4 Siswa menjawab dengan
dan prosesnya? lengkap satu per satu
prosesnya
3 Siswa sudah menjelaskan
dengan baik hanya ada satu
proses yang tidak disebutkan
2 Siswa hanya menyebutkan
beberapa proses saja
1 Siswa hanya menyebutkan
prosesnya
0 Siswa tidak menjawab
pertanyaan
4 Carilah informasi dan catat mengenai kelainan 4 Siswa menyebutkan dan
system reproduksi pada pria maupun wanita dan menjelaskan dengan lengkap
jelaskan? 3 Siswa menyebutkan dengan
lengkap da nada beberapa
yang tidak dijelaskan
2 Siswa kurang menyebutkan
dan kurang menjelaskan
1 Siswa menjawab pertanyaan
tapi jawabannya tidak tepat
0 Siswa tidak menjawab
pertanyaan
5 Carilah informasi dan catat mengenai cara 4 Siswa menyebutkan cara dan
penanggulangan kelainan system reproduksi menjelaskan dengan lengkap
dari segi pencegahan dan pengobatan? 3 Siswa menyebutkan tetapi ada
beberpa yang tidak dilengkapi
dengan penjelasan
2 Siswa hanya menyebutkan
saja tidak menjelaskan
caranya
1 Siswa menjawab pertanyaan
tapi kurang
0 Siswa tidak menjawab
pertanyaan

LAMPIRAN 1. Materi Pembelajaran


1. Organ Reproduksi Pria
Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)
a. Penis, merupakan alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sperma ke dalam
vagina.
b. Skrotum (kantong testis), berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu
bagi pembentukan sperma.
c. Lubang uretra, tempat keluarnya urine dan sperma.

Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)


a. Sepasang testis, tempat pembentukan sperma dan hormon testosteron.
b. Epididimis, merupakan saluran sperma. Berfungsi juga sebagai tempat
pematangan sperma.
c. Vas deferens, merupakan saluran sperma menuju ke uretra.
d. Vesikula seminalis (kantong sperma), merupakan tempat penampungan
sperma.
e. Saluran uretra, adalah saluran bersama antara urine dan sperma.

Gambar 1. Organ reproduksi pria


2. Organ reproduksi wanita
Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)
a. Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian
luar, dan dua bibir kecil (labium minora) pada bagian dalam.
b. Kelentit (klitoris), jaringan erektil yang memiliki struktur seperti penis
pada pria.
c. Lubang uretra, merupakan lubang kencing.

Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)


a. Sepasang indung telur (ovarium), merupakan tempat pembentukan sel
telur (ovum) dan hormon reproduksi (estrogen dan progesterone)
b. Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopiiyang menyalurkan telur
dari ovarium menuju uterus. Oviduk juga merupakan tempat terjadinya
pembuahan (fertilisasi).
c. Rahim (uterus), tempat pertumbuhan embrio.
d. Leher rahim (cervix).
e. Liang peranakan (vagina), tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi
saat melahirkan.
f. Selaput dara (hymen).

Gambar 2. Organ reproduksi wanita


3. Fertilisasi atau Pembuahan
Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan
terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4
sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika dapat
tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam
cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh dinding amnion. Air ketuban
berfungsi melindungi embrio dari guncangan, benturan, kekeringan, dan
membantu persalinan. Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari
induknya dengan perantara plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai
berikut:
a. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
b. Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.
c. Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.
Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari)
dihitung dari masa pembuahan, namun ada yang dilahirkan secara prematur yaitu
usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal
melalui vagina, namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau
karena posisi bayi sungsang atau melintang. Perkembangan embrio dalam rahim
adalah sebagai berikut:
a. Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.
b. Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
c. Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari
badan.
d. Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.
e. Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.

4. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia


Penyakit Tidak Menular
a. Kanker leher rahim dan kanker rahim

b. Kista

c. Kanker prostat (pada pria)

d. Impoten (lemah syahwat)

Penyakit Menular
a. Sifilis, disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

b. Gonorhoe (GO/kencing nanah) disebabkan oleh bakteri Neisheria


gonorhoe.

c. Keputihan, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis yaitu hewan protozoa


sejenis flagellata

5. Cara penanggulangan kelainan system reproduksi


Berikut ini adaqlah cara penanggulangan kelainan system reproduksi
secara umum:
a. Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah
depan ke belakang, membasuh dengan air daun sirih, sesering mungkin
mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam terbuat dari
katun untuk mengurangi kelembaban.

b. Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik


ditempat pelacuran maupun dengan pasangan selingkuh.

c. Himbauan bagi para pezina untuk selalu memakai pelindung (kondom)


bagi kaum prianya.

AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan penyakit pada


sistem reproduksi, namun AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan
seksual oleh penderita AIDS. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit karena
turunnya sistem kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa
mencegah seseorang tidak terinfeksi HIV. Jadi begitu seseorang terkena HIV, virus
terus berada di dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh
(sel darah putih). Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah diserang
oleh berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit inilah yang dapat menyebabkan
kematian.
Beberapa perilaku yang beresiko menularkan AIDS antara lain:
a. Hubungan seks dengan penderita AIDS

b. Menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV

c. Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah tercemar HIV

d. Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV

e. Ibu hamil yang terinfeksi HIV secara otomatis menularkan HIV pada bayi
yang dikandung
LAMPIRAN 2. MODUL IPA SMP KELAS IX SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA
TINJAUAN MATA PELAJARAN

Pendahuluan:

Salah satu upaya untuk melengkapi sumber belajar yang relevan dan
bermakna guna meningkatkan mutu pendidikan di SMP/MTs, dibuatlah modul ini
yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi, No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan, dan berdasarkan kriteria buku pelajaran yang dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan.

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu merupakan salah


satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMP/MTs .IPA Terpadu diajarkan
pada SMP/MTs kelas VII, VIII, dan IX yang memuat penyatuan materi ajar
Biologi, Fisika dan Kimia yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
siswa-siswi bagaimana proses-proses dan kejadian yang terdapat di alam sekitar.
Melalui mata pelajaran ini siswa-siswi akan mendapat kesempatan untuk
mengkaji berbagai teori, proses, dan peristiwa yang terjadi di alam termasuk
dalam diri manusia sendiri.

Dari modul mata pelajaran IPA Terpadu kelas IX ini, bagian Biologi
mengacu pada Standar Isi 2006 dan KTSP terdiri dari (1) SK: 1. Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan (2) SK: 2. Memahami
kelangsungan hidup makhluk hidup. Agar tujuan yang dirancang pada modul ini
dapat dikuasai siswa dengan baik, siswa diminta mempelajari modul sesuai
dengan petunjuk yang ada pada modul. Selain itu siswa diminta mengerjakan
semua latihan dan tugas yang diberikan. Semoga berhasil dan sukses

Sasaran Umum:

SK: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.


KD: 1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi pada manusia.

Indikator Pencapaian:

Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.

Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.

Mendata contoh gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi yang


biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi.

MODUL

SISTEM REPRODUKSI

Tujuan pembelajaran:

Siswa dapat menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada


manusia.

Siswa dapat mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.

Siswa dapat mendata contoh gangguan yang berkaitan dengan sistem


reproduksi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pendahuluan

Masih ingatkah kamu ciri-ciri makhluk hidup? Coba kamu ingat kembali ciri-ciri
makhluk hidup. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah berkembang biak.
Apakah yang dimaksud dengan berkembang biak? Apa yang kamu ketahui
tentang perkembangbiakan makhluk hidup? Perkembangbiakan disebut juga
reproduksi. Kamu akan belajar tentang reproduksi pada bab ini. Setelah belajar
modul ini kamu diharapkan mampu menggambarkan tentang sistem reproduksi
manusia dan gangguannya.

Secara umum cara perkembangbiakan makhluk hidup dapat digolongkan menjadi


reproduksi aseksual (perkembangbiakan vegetatif) dan reproduksi seksual
(perkembangbiakan generatif). Reproduksi merupakan proses terbentuknya
individu baru. Manusia tergolong makhluk hidup yang melakukan reproduksi
seksual. Oleh karena itu, dalam melakukan perkembangbiakan melibatkan dua
induk (orang tua) yang masing-masing mempunyai alat reproduksi yang
mendukung proses perkembangbiakan tersebut. Fenomena reproduksi manusia
akan kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari tentang
organ reproduksi pada manusia serta kelainan dan penyakit pada sistem
reproduksi.

Gambar 1.1 Sistem reproduksi

Kegiatan Belajar

Setiap makhluk hidup akan bereproduksi untuk kelangsungan jenisnya. Demikian


juga dengan manusia, mengalami reproduksi untuk kelangsungan hidupnya.
Pertambahan jumlah manusia melalui proses reproduksi. Agar proses reproduksi
dapat berlangsung dengan baik haruslah didukung dengan struktur organ
reproduksi dan proses fisiologis yang sempurna. Apa yang terjadi andaikata
struktur organ reproduksi tersebut tidak sempurna? Apa yang terjadi jika proses
fisiologisnya juga tidak sempurna? Pada bab ini kamu akan mempelajari struktur
alat reproduksi manusia dan gangguan yang dapat terjadi. Ikutilah Kegiatan
Penyelidikan berikut untuk melihat upaya-upaya manusia menjaga kesehatan
reproduksi dan perawatan balita yang ada di sekitar kita.

A. Sistem Reproduksi pada Manusia

1. Organ Reproduksi pada Pria

Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel
kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi
pria terdiri atas empat bagian utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma,
dan penis.

Gambar 1.2 Organ reproduksi pada pria

Testis

Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam suatu
kantong yang disebut skrotum atau kantong buah zakar. Testis berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).
Vas deferens

Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong


sperma. Vas defferens berjumlah sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam
kelenjar prostat.

Kantong sperma (vesikula seminalis)

Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan di bawah kantung
kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total cairan. Cairan
dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam
amino dan fruktosa. Cairan ini berfungsi untuk memberi makan pada sperma.
Selain itu vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi
membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.

Penis

Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran
sperma.

2. Organ Reproduksi pada Wanita

Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba
fallopi (saluran telur), dan vagina.
Gambar 1.3 Organ reproduksi pada wanita

Ovarium

Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).


Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan.
Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.
Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti
bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur.

Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi.
Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron.

Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah
rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai
(fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh
ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum
yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus).

Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga


dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu
ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran
panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan
serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim).
Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan
endometrium.

Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak


pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas
setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.

Vagina

Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi.


Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat
mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina
dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.

3. Proses Reproduksi pada Manusia

Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan


pada saat tertentu akan membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang
dibentuk seorang pria disebut sel mani (spermatozoa). Seorang pria dewasa
menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari. Adapun sel-sel
kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum). Proses
pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis, sedangkan proses
pembentukan ovum disebut oogenesis. Kedua proses mengawali terjadinya
perkembangbiakan pada manusia.

Gambar 1.4 Struktur spermatozoa

Gambar 1.5 Struktur ovum

Pada spermatogenis sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam
testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis.
Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus
seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:
Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14
tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut
dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon
testosteron.
Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom
lengkap.
Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut
spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk
menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang
berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit
sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit
sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22
kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).
Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk
menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki
23 kromosom.
Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa
mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom.
Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64
hari.

Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak


seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam
waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang
sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut:

Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di


ovarium.
Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom.
Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang
ukurannya tidak sama.
Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid.
Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena
berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.
Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang kemudian
membelah lagi.
Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi.
Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan
meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah
menjadi dua badan kutub kedua yang akhirnya mengalami degenerasi.
Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan
terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.
Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat
haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid.
Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu
juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum
yang matang.
Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang
bersifat dipoid (2n).
Gambar 1.6 Spermatogenesis dan Oogenesis

Adapun jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan
dinding rahim yang telah menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak
dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap
28 hari sekali. Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya
darah melalui vagina.

B. Siklus Menstruasi
Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. Apa yang
mengendalikan siklus tersebut? Beberapa perubahan dalam sistem reproduksi
dikendalikan oleh hormon. Hormon merupakan cairan kimia yang dihasilkan oleh
tubuh untuk mengendalikan proses-proses metabolisme dalam tubuh.

Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi wanita disebut
siklus menstruasi. Siklus menstruasi pada seorang wanita terjadi setiap periode
tertentu, misalnya 28 hari. Namun demikian siklus menstruasi tersebut sangat
bervariasi untuk tiap individu, yaitu berkisar antara 20-40 hari.

Perubahan-perubahan yang terjadi selama menstruasi menyangkut


pemasakan sel telur dan penebalan dinding rahim guna menerima sel telur yang
telah dibuahi. Jika sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal.

Lebih kurang pada hari ke 14 dari siklus menstruasi yang 28 hari, sel telur
dihasilkan dari ovarium, dan dikenal sebagai proses ovulasi. Sel telur tersebut
tetap hidup selama 24-48 jam, dan bergerak sepanjang saluran telur menuju ke
rahim atau uterus. Sel telur tersebut dapat dibuahi bila terdapat sperma yang hidup
dalam saluran telur selama 48 jam sesudah atau sebelum ovulasi. Jika sel telur
tersebut tidak dibuahi di dalam saluran telur, maka akan luruh (rusak). Dinding
rahim akan luruh dan terjadi pendarahan. Peristiwa tersebut terjadi setiap bulan,
dan dikenal sebagai menstruasi. Lamanya menstruasi berlangsung selama 4-6
hari.
Gambar 1.7 Siklus menstruasi

Saat menstruasi berlangsung, sel telur yang lain mulai mengalami


pemasakan. Rahim juga mulai menebal sebagai persiapan menerima sel telur lain
tersebut. Menstruasi mulai terjadi saat organ perkembangbiakan seorang gadis
mulai masak.Pada sebagian besar gadis, menstruasi pertama terjadi pada usia 8-13
tahun, dan terus berlanjut sampai usia 45-55 tahun. Pada usia 50-an siklus
menstruasi menjadi tidak teratur dan berhenti untuk selamanya, peristiwa ini
disebut menopause.

C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Apakah kamu pernah mendengar tentang fertilisasi? Apa yang dimaksud


dengan fertilisasi? Fertilisasi adalah proses pembuahan. Bagaimana proses
fertilisasi terjadi dalam tubuh manusia? Coba kamu pahami pembahasan berikut.
Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba
fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah
dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum
tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan
banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim


tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding
rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesteron. Di rahim embrio
berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi. Coba kamu perhatikan
perkembangan embrio di bawah ini.

1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

Gambar 1.8 Embrio 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
Gambar 1.9 Embrio 8 minggu

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti
bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.

4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ


yang sudah lengkap.

Gambar 1.10 Embrio 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.

Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta.
Tahukah kamu fungsi dari plasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio. Mengalirkan zat-zat sampah dari
embrio ke dalam darah induknya. Melindungi janin dari berbagai zat racun atau
kuman penyakit.

Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.


Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

D. Gangguan pada Sistem Reproduksi

1. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini


biasa ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat
ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita
sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika
tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau
merusak jantung dan pembuluh darah.

2. Gonorea (kencing nanah)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini


dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit
pada saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita
gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada
pria dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan
kemandulan.

3. Herpes genitalis

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes


genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain
timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka
atau lepuhan berair.

4. HIV/AIDS

Kamu pasti pernah mendengar tentang AIDS. Apa kepanjangan dari


AIDS? Tahukah kamu apa penyebab dari AIDS? AIDS bukanlah penyakit pada
sistem reproduksi. Namun, AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan
seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia, oleh penderita AIDS.
AIDS (Acquired Immune-deficiency Disease Syndrome) adalah penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang mulai dikenal pada abad ke-20. Berdasarkan data
tahun 2004, AIDS menjadi epidemik yang menyebabkan kematian di dunia
sampai 3,1 juta jiwa.

a. Gejala HIV

Kamu telah mengetahui bahwa AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus
ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih.
Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala
macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan
tidak memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5-7
tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.

Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera
makan, tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam
hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar
getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-
sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun. Tahap terakhir atau fase
AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada
tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes,
gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan.
Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus
dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada
darahnya.

b. Penularan HIV

Tahukah kamu cara penularan HIV? Sebagian besar orang tertular HIV
karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang orang pemakai narkoba
dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah
terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah.
Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahyan penduduk yang
tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin
mencegah penyebaran virus ini.

Gambar 1.11 Virus HIV/AIDS


c. Pencegahan HIV

Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai
berikut.

Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit


ini.
Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan
mendonorkan darahnya.
Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.

Latihan

1. Sebutkan fungsi plasenta.


2. Jelaskan proses spermatogenesis pada laki-laki.
3. Apa yang dimaksud dengan ovulasi?
4. Apa yang kamu lakukan jika di sekitar tempat tinggalmu ada orang yang
mengidap AIDS?
5. Jelaskan cara pencegahan terhadap virus HIV.

Rangkuman

1. Reproduksi merupakan proses terbentuknya individu baru. Reproduksi


manusia tergolong reproduksi seksual.
2. Dalam sistem reproduksi manusia melibatkan induk jantan dan induk
betina. Tiap induk memiliki organ-organ reproduksi.
3. Organ reproduksi utama pada pria meliputi testis, vas defferens, kantong
sperma, dan penis. Adapun organ-organ reproduksi wanita meliputi
ovarium, oviduk, tuba fallopi, dan vagina.
4. Pembuahan terjadi, jika sperma bertemu dengan ovum. Sel telur yang telah
dibuahi akan membentuk zigot. Zigot akan terus tumbuh dan berkembang
menjadi embrio sampai dilahirkan.
5. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi, antara lain sifillis, gonore,
dan herpes genetalis. Penyebabnya dapat berupa virus ataupun bakteri.
Pada umumnya penyakit tersebut ditularkan melalui hubungan seksual.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid II1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kimball John W. Biologi Edisi Kelima-Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Pearce Evelyn C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta: PT.
Gramedia

Setyaningsih Eko. 2010. Biology Bringing Science To Your Live. Jakarta: Bailmu

Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan.

LAMPIRAN 3. KUNCI JAWABAN

1. Organ reproduksi pada pria sebagai berikut:

Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi


sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi
pria terdiri atas empat bagian utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma,
dan penis.

Testis
Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam suatu
kantong yang disebut skrotum atau kantong buah zakar. Testis berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).

Vas deferens

Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong


sperma. Vas defferens berjumlah sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam
kelenjar prostat.

Kantong sperma (vesikula seminalis)

Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan di bawah kantung
kemih. Cairan ini berfungsi untuk memberi makan pada sperma. Selain itu
vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat
otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.

Penis

Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran
sperma.

2. Organ Reproduksi pada Wanita

Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur),


oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan vagina.

Ovarium

Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).


Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan.
Oviduk

Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah


rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai
(fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh
ovarium. Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai
satu ruangan. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak
pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas
setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.

Vagina

Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi.


Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat
mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina
dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.

3. Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan


ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka
ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian
zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam
dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan
luruh sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim


tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding
rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesteron. Di rahim embrio
berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

4. Gangguan pada Sistem Reproduksi

a. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini


biasa ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat
ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita
sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika
tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau
merusak jantung dan pembuluh darah.

b. Gonorea (kencing nanah)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini


dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit
pada saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita
gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada
pria dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan
kemandulan.

c. Herpes genitalis

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes


genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain
timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka
atau lepuhan berair.

d. HIV/AIDS

Kamu pasti pernah mendengar tentang AIDS. Apa kepanjangan dari


AIDS? Tahukah kamu apa penyebab dari AIDS? AIDS bukanlah penyakit pada
sistem reproduksi. Namun, AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan
seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia, oleh penderita AIDS.
AIDS (Acquired Immune-deficiency Disease Syndrome) adalah penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang mulai dikenal pada abad ke-20. Berdasarkan data
tahun 2004, AIDS menjadi epidemik yang menyebabkan kematian di dunia
sampai 3,1 juta jiwa.

5. Penanggulangan Kelainan Sistem Reproduksi

Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah


depan ke belakang, membasuh dengan air daun sirih, sesering mungkin
mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam terbuat dari katun
untuk mengurangi kelembaban.

Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik ditempat
pelacuran maupun dengan pasangan selingkuh.

Himbauan bagi para pezina untuk selalu memakai pelindung (kondom) bagi
kaum prianya.

Anda mungkin juga menyukai