PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini dalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara pembuatan otak-otak.
2. Untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen pada otak-
otak dengan perbedaan formulasi dan jenis tepung.
3. Untuk mengetahui perbedaan sifat fisik terhadap otak-otak
dengan perbedaan formulasi dan jenis tepung.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.4.2 Browning
Reaksi pencoklatan dapat didefinisikan sebagai peristiwa
dimana gugus asam amino dari protein bereaksi dengan gugus
aldehida atau keton dari gula pereduksi dan menghasilkan warna
yang coklat (Winarno,1984). Menurut Deman (1997),reaksi
pencoklatan dapat didefinisikan sebagai urutan peristiwa yang
mulai dengan gugus amino,peptide atau protein dengan gugus
hidroksi glikosidik pada gula,urutan diakhiri dengan
pembentukan olimer nitrogen berwarna coklat atau melanadin.
2.4.3 Denaturasi Protein
Denaturasi Protein adalah proses perubahan
struktur lengkap dan karakteristik bentuk protein akibat dari
gangguan interaksi sekunder, tersier, dan kuaterner struktural.
Karena fungsi biokimia protein tergantung pada tiga dimensi
bentuknya atau susunan senyawa yang terdapat pada asam
amino. Hasil denaturasi adalah hilangnya aktivitas biokimia yang
terjadi didalam senyawa protein itu sendiri. Denaturasi protein
juga tidak mempengaruhi kandungan struktur utama protein
yaitu C, H, O, dan N. Meskipun beberapa protein mengalami
kemungkinan untuk kehilangan kandungan senyawa mereka
karakteristik struktural saat Denaturasi. Namun, kebanyakan
protein tidak akan mengalami hal tersebut, hanya saja tidak
menutup kemungkinan juga protein akan berubah struktur kecil
didalamnya saat proses denaturasi terjadi. Bagaimanapun, untuk
perubahan denaturasi secara umum, prosesnya sama dan tidak
dapat diubah. (Winarno,1984).
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pemotongan
Pengulenan
Penambahan tepung tapioka, santan, telur, gula pasir, garam
Pencetakan
Pemanggangan/pengovenan
Ikan tengiri
Pencucian
Pemfiletan
Pemotongan
Penuangan ke baskom
Pencetakan
Pemanggangan/pengovenan
b. Parameter Warna
Pengulan Perlakuan I Perlakuan II
Ket. (Tanpa Tepung (Dengan Tepung
gan Terigu) Terigu)
L 44.3 46.7
1
b 28.0 32.0
L 42.31 49.2
2
b 23.1 31.0
L 43.7 46.7
3
b 26.3 31.9
a. Parameter Warna
Pengulan Perlakuan I Perlakuan II
Ket. (Tanpa Tepung (Dengan Tepung
gan Terigu) Terigu)
L 44.3 46.7
1
b 28.0 32.0
L 42.31 49.2
2
b 23.1 31.0
L 43.7 46.7
3
b 26.3 31.9
Rata- L 43.4 47.53
Rata b 25.8 31.6
BAB 5. PEMBAHASAN
5
4.5 4
4
3.5 3.3
3
2.5
Rata-Rata
2
1.5
1
0.5
0
978 417
Sampe l
5
4.5 4
4
3.4
3.5
3
2.5
Rata-Rata
2
1.5
1
0.5
0
978 417
Sampe l
0
978 417
Sampe l
5
4.5
4 3.6 3.7
3.5
3
2.5
Rata-rata
2
1.5
1
0.5
0
978 417
Sampe l
6.1 Ksesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Bahan pembuatan otak-otak dari daging ikan tenggiri
dengan penambahan tepung dan bahan tambahan yang
dihaluskan kemudian dibungkus dan dipanggang.
2. Penambahan tepung dengan formulasi yang berbeda
mempengaruhi tingkat kesukaan panelis. Otak-otak
dengan penambahan tepung tapioka dan tepung terigu
lebih disukai oleh panelis.
3. Otak-otak dengan penambahan tapioka dan terigu memiliki
tekstur yang keras dengan nilai 47.7 gr/0.5mm sedangkan
warnanya lebih cerah daripada otak-otak penambahan
tapioka saja.
6.2 Saran
Praktikum selanjutnya sebaiknya jumlah bahan yang
dibutuhkan diperhitungkan dengan baik agar pada saat
praktikum tidak kehabisan bahan. Serta lebih teliti dalam
penimbangan bahan. Terimakasih asisten yang telah menambah
ilmu kita.
DAFTAR PUSTAKA
Potter. 1973. Food Science. The Avi Publishing company. Inc. 706.
44 +46+ 40=130
45+50+ 48=143