DI SUSUN OLEH :
AMBAR SARASWATI A.102.08.002
CITRA KARTIKA A.102.08.011
ELIS DWI SAFITRI A.102.08.022
ERISE PURNAMAWATI A.102.08.025
HERMAWAN WICAKSONO A.102.08.031
INDRIANI PUSPITA. P A.102.08.034
PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan
dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Oleh sebab itu perlu adanya tujuan-tujuan tertentu sebagai dasar penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja antara lain:
KASUS
Pada suatu ketika di Rumah Sakit Negri di bilangan Jakarta Timur seorang analis
bernama Mr J dan Mrs G. Mr J adalah seorang junior sedangkan Mrs G adalah seorang
senior yang ditugaskan di Laboratorium khusus Mycobacterium tuberculosae, pada hari itu
Mrs G seperti biasa mulai membuat preparat untuk pemeriksaan TBC di dalam Safety cabinet
dengan menggunakan handscoon triple, menggunakan masker sebanyak 2-3 dan tidak lupa
menggunakan jas Laboratorium guna melindungi dirinya dari infeksi bakteri TBC, lain
halnya dengan Mr J yang hanya menggunakan jas Laboratorium tidak menggunakan
handscoon serta masker. Ketika Mrs G bekerja tiba tiba ia mengeluarkan wadah sampel
sputum dengan keadaan terbuka dari safety cabinet dan mengobrol dengan Mr J yang tanpa
sadar keadaan tersebut sangat membahayakan kondisi dari Mr J yang hanya menggunakan
Jas Laboratorium.
Kesimpulan :
Seharusnya setiap analis memiliki pemahaman ilmu pengetahuan tentang K3, dan
seharusnya Mr J ketika memasuki ruangan Laboratorium dia sudah siap dengan APDnya dan
sudah mengetahui dampak serta resiko dari sampel yang akan diperiksanya.
Penggunaan APD bukan hanya hiasan dan digunakan ketika sampel berada dalam
ruang khusus(safety cabinet) tapi APD digunakan untuk melindungi analis dari keadaan
keadaan yang tidak disengaja atau digunakan untuk mencegah terjadinya dampak dari
kecelakaan kecil yang terjadi di laboratorium khususnya laboratorium Mikrobiologi.
KESIMPULAN
Dari penjelasan dan analisis kasus, dapat disimpulkan bahwa kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja sangat perlu diperhatikan dan diterapkan di dalam lingkungan kerja yang
mana disini lingkungan kerja yang dimaksud adalah laboratorium mikrobiologi.
Laboratorium ini merupakan laboratorium yang kegiatannya berhubungan langsung dengan
mikroorganisme baik pathogen maupun non pathogen.
Hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko terjadinya penyakit
akibat kerja di dalam laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan alat pelindung
diri yang lengkap dan sanitasi lingkungan serta diri sendiri dengan mencuci tangan dan
pengolahan limbah yang tepat.