Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan dan dapat menyusun makalah tentang PERENCANAAN PEMBUATAN
OBAT SEDIAAN KRIM TEH HIJAU. Guna memenuhi tugas mata pelajaran
MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI FARMASI.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik membangun yang ditunjukan demi kesempurnan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak.

Kendari, 18 September 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .

B. Hipotesis ....

BAB II ISI .....

A. Pengertian.................................................................................................
1 Krim (Cremores)
2 Teh Hijau (Camelia sinensis L.)

BAB III ... ........

A. Formulasi Zat Krim Ekstrak Teh Hijau........................................


B. Alat dan bahan..........................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN

Cara Kerja Pembuatan Krim Ekstrak Teh Hijau....................................................................

BAB V KESIMPULAN

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara tropis, dimana pengaruh sinar matahari sangat besar
terhadap kehidupan makhluk hidup. Sinar matahari memberikan efek yang menguntungkan
yaitu dapat mencegah atau mengobati gangguan pada tulang dengan cara mengaktifkan
provitamin D yang terdapat dalam epidermis kulit menjadi vitamin D. Namun, pemaparan
matahari yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek merugikan terutama terhadap kulit
dikarenakan sinar ultraviolet yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan eritema
dan pigmentasi kulit, percepatan penuaan kulit, bahkan dapat menimbulkan kanker (Harry,
1975).
Dalam menangani masalah pada kulit tersebut banyak digunakan berbagai macam
kosmetika. Saat ini banyak kosmetika yang beredar mempunyai efek samping yang sangat
merugikan. Walaupun bahan kosmetika tersebut hanya diaplikasikan pada permukaan luar
tubuh tetapi ada bahan-bahan tertentu yang akan mengadakan reaksi atau ikatan kimiawi
dengan unsur-unsur yang terdapat pada permukaan kulit atau bahkan
reaksi terhadap lapisan di bawah kulit. Belum tentu suatu produk yang mahal dan mempunyai
kerja cepat akan
memberi manfaat positif bagi pemakainya. Kosmetika yang zat aktifnya terbuat dari bahan al
am cenderung lebih aman dalam penggunaannya dibanding dengan kosmetika dari bahan
kimia. Banyak tumbuhan asli Indonesia yang berkhasiat secara klinis dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya. Salah satunya adalah daun teh hijau(Camelia sinensis L.).
Antioksidan yang terkandung dalam teh hijau mampu melawan radikal bebas yang
menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Dalam makalah ini, daun teh hijau diformulasikan
dalam sediaan krim untuk mendapatkan penggunaan praktis dan mudah digunakan.
Pemilihan krim
sebagai bentuk sediaan tabir surya karena krim merupakan sediaan yang mudah dicuci, bersif
at tidak lengket, memberikan efek melembabkan pada kulit serta memiliki kemampuan
penyebaran yang baik.

B. Hipotesis
1. Apa yang dimaksud dengan krim the hijau?
2. Apa saja formulasi zat di dalam krim the hijau?
3. Apa saja alat dan bahan dalam krim the hijau?
4. Bagaimana cara pembuatan krim the hijau?

3
BAB II
ISI

A. Pengertian Krim Teh Hijau

1. Krim (Cremores)

a. Pengertian Krim

Menurut FI Edisi III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi
mengandng air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.

Menurut FI Edisi IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

b. Kelebihan dan kekurangan Krim

a) Kelebihan sediaan krim, yaitu :


1. Mudah menyebar rata
2. Praktis
3. Mudah dibersihkan atau dicuci
4. Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
5. Tidak lengket terutama tipe m/a
6. Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m
7. Digunakan sebagai kosmetik
8. Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup
beracun.

b) Kekurangan sediaan krim, yaitu :


1. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan
panas
2. Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas
3. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu
system campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan
komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan.

2. Teh Hijau (Camelia sinensis L.)

a. Deskripsi Tanaman Teh

Tanaman teh termasuk dalam jenis pohon. Ujung ranting dan daun muda berbentuk
halus. Tanaman teh umumnya tumbuh di ketinggian 200-2.300 meter diatas permukaan laut.
Daun teh tersebar tunggal, bentuk daun elips memanjangdengan pangkal runcing, bergerigi
seperti kulit tipis. Ukuran berkisar 6-8 x 2-6 cm( Alamsyah, 2006 ).Tanaman Teh
Secara taksonomi tanaman teh dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Tuminah, 2004)

4
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Spermatophytae (tumbuhann biji)
Sub divisi : Angiospermae (tumbuhan biji terbuka)
Kelas : Dicotylydonae (tumbuhan biji belah)
Sub kelas : Dialypetalae
Ordo : Guttiferales (Clusiales)
Famili : Camelliaceae (Theaceae)
Genus : Camellia
Spesies :Camellia sinensis

b. Klasifikasi Tanaman Teh


Teh dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu Teh Hijau (tidakdifermentasi), Teh
Oolong (semifermentasi), dan Teh Hitam (fermentasi penuh).Perbedaannya terletak pada
proses pengolahan teh tersebut sehinggamempengaruhi kandungan katekinnya (Alamsyah,
2006).

Teh Hijau : Dibuat melalui inaktivasi enzim polifenol oksidase


yang berada dalam teh segar. Metode inaktivasi enzim polifenol oksidase tehhijau dapat
dilakukan melalui pemanasan (udara panas) dan penguapan.Kedua metode ini berguna untuk
mencegah terjadinya oksidasi enzimatiskatekin.

Teh Oolong : Diproses melalui pemanasan daun dalam waktu singkatsetelah


penggulungan. Oksidasi terhenti dalam proses pemanasan,sehingga teh oolong disebut
semifermentasi.

Teh Hitam : Dibuat melalui oksidasi katekin dalam daun segar dengankatalis polifenol
oksidase atau disebut dengan fermentasi. Prosesfermentasi ini dihasilkan dalam oksidasi
polifenol sederhana, yaitu katekinteh diubah menjadi molekul yang lebih kompleks dan
pekat.

c. Kandungan Kimia Teh Hijau


Bahan-bahan kimia dalam daun teh dapat digolongkan menjadi 4kelompok besar,
yaitu substansi fenol, substansi bukan fenol, substansi penyebabaroma dan enzim (Alamsyah,
2006).2.3.

1. Substansi Fenol

Katekin (Polifenol)
Polifenol teh sering disebut sebagai katekin. Katekin dalam teh tidak bersifat buruk
terhadap pencernaan makanan. Katekin teh bersifat antimikroba, antioksidan, antiradiasi,
memperkuat pembuluh darah,melancarkan sekresi urin dan menghambat pertumbuhan sel
kanker. Katekin dalam tanaman teh dibagi menjadi 2 kelompok utama,
yaitu proanthocyanidin dan polyester. Katekin teh hijau tersusun sebagian besar atas senyawa
-senyawa katekin (C), epikatein (EC), galokatein(GC), epigalokatein (EGC), epikatein galat
(ECG), galokatein galat(GCG), dan epigalokatekin galat (EGCG) (Alamsyah, 2006).

Flavonol

5
Flavonol merupakan senyawa golongan flavonoid yang memilikioksidasi terendah.
Efek flavonoid sangat banyak, oleh karena itutumbuhan yang mengandung flavonoid banyak
digunakan
dalam pengobatan tradisional, diantaranya yaitu memiliki daya antibakteri danantivirus
( Robinson, 1995). Flavonol tanaman teh memiliki senyawayang sangat mirip komposisi
kimianya dengan katekin. Flavonol tehmeliputi quarsetin, kaemferol, dan mirisetin. Flavonol
merupakanantioksidan alami yang mempunyai kemampuan mengikat logam(Alamsyah,
2006).

2. Substansi Bukan Fenol

Karbohidrat

Daun teh mengandung karbohidrat yang berasal dari gulasederhana hingga kompleks.
Karbohidrat yang penting diantaranyasukrosa, glukosa dan fruktosa. Keseluruhan karbohidrat
yang dikandungteh adalah 0,75 % dari berat daun kering (Alamsyah, 2006).

Substansi Pektin
Pektin yang terurai menjadi asam pektat dan metil alkohol
dengan bantuan enzim pektin metal esterase. Metil alkohol akan menguap dansebagian
diubah menjadi asam organik yang akan menghasilkan aromakhas (Rohdiana,2009).

Alkaloid
Alkaloid pada teh memiliki sifat penyegar. Alkaloid utama dalamdaun teh adalah
kafein. Kafein akan bereaksi dengan katekin membentuksenyawa kesegaran dari seduhan teh
(Alamsyah,2006).

Klorofil dan zat warna lain


Dalam proses inaktivasi enzim terjadi pemanasan senyawa klorofilyang menyebabkan
perubahan dari warna hijau segar menjadi hijauzaitun karena klorofil diubah menjadi feofitin.
Jika terjadi suasana yangsangat asam , feofitin akan diubah menjadi feoforbid yang berwarna
hijaukecoklatan (Alamsyah,2006).

Protein dan Asam


AminoAsam amino , karbohidrat dan katekin akan membentuk senyawaaromatis. Asam
amino yang berpengaruh adalah alanin, fenil alanin,valin, leusin dan isoleusin. Seluruh
kandungan protein dan asam amino bebas adalah 1,4-5% dari berat daun kering
(Alamsyah,2006).

Substansi Resin
Kandungan resin sekitar 3% dari berat daun kering. Peranan reninadalah menaikkan
daya tahan tanaman teh terhadap kondisi beku(Alamsyah,2006).

Vitamin
Daun teh mengandung vitamin C, K, A, B1 dan B2. Kandunganvitamin C pada teh
hijau sebesar 100-250 mg dan vitamin K sebanyak300-500 IU/g (Alamsyah,2006).

Substansi Mineral

6
Kandungan mineral dalam teh cukup banyak diantaranya yaitumagnesium,flour,
natrium, kalsium dan seng. Mineral berfungsi dalam pembentukan enzim di dalam tubuh
(Alamsyah,2006).

3. Substansi Penyebab
Aroma teh berasal dari glikosida yang terurai menjadi gula sederhana dan senyawa
yang beraroma. Aroma teh digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu fraksi karboksilat, fenolat,
karbonil dan fraksi netral bebaskarbonil (Alamsyah,2006).
4. Enzim
Peranan enzim adalah sebagai biokatalisator pada setiap reaksikimia di dalam
tanaman. Enzim yang terkandung dalam daun teh
diantaranya invertase, amylase, -glukosidase, oximetilase, protease dan peroksidase
(Alamsyah,2006).

d. Efek Samping, Kontra Indikasi, Interaksi, Toksisitas dan Dosis dari Teh Hijau

1. Efek samping
Alergi, laksansia, konstipasi dan gangguan pencernaan lainnya akibat
konsumsi berlebihan daun teh karena kandungan tanin dan asam klorogenat. Ansietas,
insomnia, tekanan darah tinggi, mual, asam lambung meningkat dan reaksi hipersensitivitas
(BPOM, 2010).

2. Kontra indikasi
Hati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui dikarenakan kandungan kafein pada
daun teh dapat menyebabkan gangguan tidur pada bayi
(BPOM,2010).

3. Interaksi Obat
Kandungan kafein dapat mengganggu kerja obat anti hipertensi, meningkatkan kadar
plasma karbamazepin, dipiridamol dan klozapin. Kadar tanin tinggi dapat menggangu
absorbsi obat serta zat besi. Penggunaan bersamaan efedra dengan teh dapat meningkatkan
kejadian hipertensi serta stimulasi SSP (Susunan Syaraf Pusat). Teh juga dapat meningkatkan
resiko pendarahan jika digunakan bersamaan dengan obat-obat anti koagulan dan anti platelet
(BPOM, 2010).

4. Toksisitas
Secara umum dinyatakan aman (Generally known as save/GRAS).
Konsumsi berlebihan daun teh (lebih dari 300 mg kafein atau 5 cangkir minuman teh perhari)
dapat menyebabkan gelisah, tremor dan peningkatan refleks. Tanda awal keracunan adalah
muntah dan kejang perut. Akan tetapi tidak mungkin menyebabkan keracunan yang fatal
(BPOM, 2010).

5. Penyiapan dan Dosis


Secara tradisional digunakan cara seduhan. Sebanyak 1 sendok teh serbuk daun teh
kering diseduh dengan 200 mL air panas, diminum 2-5 cangkir/hari (BPOM,2010). Menurut
hasil studi, suatu krim topikal dengan ekstrak teh hijau 3% akan memberikan hasil yang sama
dengan larutan yang mengandung benzoil peroxide 4%. Studi tersebut dilakukan secara acak
terhadap 108 subyek yang dibagi menjadi 2 kelompok di mana satu kelompok mendapat krim
benzoil peroxide 2 kali sehari selama 12 minggu dan kelompok yang lain mendapat krim
ekstrak teh hijau 2 kali sehari selama 12 minggu juga. Kemudian dilakukan pemeriksaan

7
dan pengambilan foto oleh dokter kulit setiap minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa terlihat
krim teh hijau mampu mencerahkan warna kulit pasien dan memperbaiki keseluruhan wajah
pasien (Anonim, 2010).

BAB III

8
A. Formulasi Zat Krim Ekstrak Teh Hijau

1) Ekstrak teh hijau 3 gr


2) Asam stearat 15 gr
3) Setil alkohol 1 gr
4) Vaselin album 4 gr
5) Adeps lanae 0,5 gr
6) Oleum olivae 4 gr
7) Nipagin 0,1 gr
8) Trietanolamin 1,2 gr
9) Propilen gliko l7 gr
10) Dimetikon 1 gr
11) Aquadest ad 100 gr

B. Alat dan bahan:


a) Alat:
Alat pengukur suhu
Alat penggerus
Alat pengaduk
Mortir
Basis

b) Bahan:
Ekstrak teh hijau
Asam stearat
Setil alkohol
Vaselin album
Adeps lanae
Oleum olivae
Nipagin
Trietanolamin
Propilen gliko
Dimetikon
Aquadest

BAB IV
PEMBAHASAN

9
Cara Kerja Pembuatan Krim Ekstrak Teh Hijau

Fase minyak (asam stearat, setil alkohol, vaselin album, oleum olivae, benzofenon-3
dan adeps lanae) dipanaskan hingga temperatur 70oC (campuran pertama)

Fase air (trietanolamin, metil parabean, dimetikon dan propilen glikol) masing-
masing dilarutkan dalam air panas (campuran kedua).

Campuran kedua (fasa air) sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam


campuran pertama (fase minyak) pada suhu 70oC sambil terus diaduk. Setelah
tercampur lalu digerus dalam mortir yang telah dipanaskan sampai
terbentuk massa krim. Penggerusan dilakukan hingga mencapai suhu kamar. Setelah
dingin ekstrak teh hijau dimasukkan sedikit hingga sedikit ke dalam basis sambil
terus diaduk hingga homogen.

BAB V
KESIMPULAN

10
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

Antioksidan yang terkandung dalam teh hijau mampu melawan radikal bebasyang
menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.

Ekstrak teh hijau (Camelia sinensis L. ) dapat dibuat menjadi sediaan krim pemutih
wajah berbahan herbal yang aman, tanpa mengandung bahan kimia berbahaya.

11
BAB VI
JURNAL FORMULASI TEH HIJAU

JURNAL I :

12

Anda mungkin juga menyukai