Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DUNIA KONSTRUKSI
KELAS : E
FAKULTAS TEKNIK
BAB.2
ISI
1. Struktur Kayu
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah
kayu.Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif
dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah: rangka kuda-
kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur perancah, kolom, dan balok lantai
bangunan.
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki
kelemahan struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu
memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu kurang
populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya saat ini terdapat
kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi bahan
pemerindah (dekoratif). Namun demikian pada kondisi tertentu (misalnya: pada
daerah tertentu, dimana secara ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada
penggunaan bahan yang lain) peranan kayu sebagai bahan struktur masih
digunakan.
Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya
dalam:
Menahan Tarikan
Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah
serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari
pada sejajar serat.
Menahan Tekanan (Desak)
Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat
maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya
tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan
sejajar serat.
Menahan Lenturan
Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis
kayu, besarnya penampang kayu, berat badan, lebar bentangan,
sehingga dengan dapatnya kayu menaan lenturan maka dapat menahan
beban tetap maupun beban kejut/pukulan.
Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan suatu bangunan, permasalahan
konstruksi atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan
konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya. Pengaruh lingkungan luar
terhadap atap menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap suhu ( sinar
matahari ), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap
kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan
terhadap keamanan dan kenyamanan. Konstruksi atap rangka kayu adalah suatu
konstruksi yang berfungsi bagai penahan beban penutup atap, yang melindungi
penghuni rumah dan panas matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat
dan rangka kayu.
Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan,
sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar
gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo)
dan menerima gaya tekan.
Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak pada kuda
penopang dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.
Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan),
gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah
kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan
yang dikehendaki.
Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai
tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian
puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.
Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung
bawah kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap
cucuran air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.
Konstruk rangka batang konstruksi rangka yang terletak pada sebuah
bidang dan saling dihubungkan degan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk
suatu bagian bangunan yang terdiri dan segitiga-segitiga.
Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng,
plastik, plat semen berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan
penutup atap nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering
digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng
bergelombang.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1. Kayu merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk
digunakan sebagai material dan konstruksi bangunan karena mudah
ditemukan dan mudah dibentuk sesuai keperluan.
2. Kayu memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain
yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
3. Kayu memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkan
untuk kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.
4. Kayu memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan kelas mutunya, kayu karet, tata dan tusam dapat
dimanfaatkan untuk bahan bangunan struktural, sedangkan yang lain
dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non struktural.
5. Konstruksi kayu dapat dilakukan dengan berbagaimacam campuran