Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR ION Cl PADA SAMPEL GARAM DAPUR


DENGAN METODE ARGENTOMETRI

DISUSUN OLEH :

ALHUDA REZA M 3335150070


ERLIN NURINDAH 3335150004
MALINDA MAYANA 3335150006
RIDHO SURYADI 3335150076
YOGI WIRANATA 3335110906

JURUSAN TEKIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan
endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar
yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan
pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak
adanya interferensi yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang
mudah diamati. Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal
adalah melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida ( Cl-, I-, Br - ) dengan
ion perak Ag+. Titrasi ini biasanya disebut sebagai argentometri, yaitu titrasi
penentuan analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar
perak nitrat AgNO3. Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan
yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Sebagai contoh yang banyak
dipakai adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan
bereaksi dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut.

1.2 Rumusan Masalah


Pada percobaan argentometri ini rumusan masalah yang diambil adalah
mengeai cara penetapan kadar klorida dalam sampel garam dapur dengan
metode mohr.

1.3 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menetapkan kadar Cl dalam
sampel garam dapur dengan metode mohr.

1.4 Ruang Lingkup


Metode yang digunakan dalam percobaan ini menggunakan metode
titrasi pengendapan. Bahanbahan yang digunakan dalam percobaan yaitu
larutan AgNO3, indikator K2CrO4 5%, sampel garam dapur dan aquades.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Titrasi Pengendapan


Titrasi pengendapan adalah salah satu golongan titrasi dimana hasil
reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip
dasarnya ialah reaksi pengendapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada
setiap penambahan titran, tidak ada pengotor yang mengganggu serta
diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Hanya reaksi
pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi. (Khopkar, 1990)

2.2 Pengertian Argentometri


Istilah argentometri diturunkan dari bahasa latin argentum, yang berarti
perak. Jadi argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar
zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan
endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang
telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat
AgNO3. Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga
seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan
pemeriksaan dapat ditentukan. (Underwood, 1996)

2.3 Cara Mohr


Pada metode ini, titrasi halide dengan AgNO3 dilakukan dengan K2CrO4.
Pada titrasi ini akan terbentuk endapan baru yang berwarna. Pada titik akhir
titrasi, ion Ag+ yang berlebih diendapkan sebagai Ag2CrO4 yang berwarna
merah bata. Larutan harus bersifat netral atau sedikit bas, tetapi tidak boleh
terlalu basa sebab Ag akan diendapkan sebagai Ag(OH)2. Jika larutan terlalu
asam maka titik akhir titrasi tidak terlihat sebab konsentrasi CrO 4- berkurang.
Pada kondisi yang cocok, metode mohr cukup akurat dan dapat digunakan
pada konsentrasi klorida yang rendah. Pada jenis titrasi ini, endapan indikator
berwarna harus lebih larut disbanding endapan utama yang terbentuk selama
titrasi. Indikator tersebut biasanya digunakan pada titrasi sulfat dengan
BaCl2, dengan titik akhir akhir terbentuknya endapan garam Ba berwarna
merah. (Khopkar, 1990)

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir


Berikut ini merupakan diagram alir dari penentuan kadar Cl pada sampel
garam dapur
0,6 gr garam dapur +
Aquadest
Labu Ukur 100 mL

Pengenceran

5 tetes indikator K2CrO4


5% + 25 ml aliquot Erlenmeyer

Mentitrasi dengan AgNO3


Hingga larutan berubah warna
Menjadi coklat kemerahan

Mencatat volume titrant

Gambar 3.1 Diagram alir dari penentuan kadar Cl pada sampel garam dapur
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Bulb 1 buah
b. Buret 50 ml 1 buah
c. Corong 1 buah
d. Erlenmeyer 250 ml 1 buah
e. Kaca arloji 1 buah
f. Klem dan statif 1 buah
g. Labu ukur 100 ml 1 buah
h. Neraca analitik 1 buah
i. Pipet gondok 25 ml 1 buah
j. Pipet tetes. 1 buah

3.2.2 Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :


a. Larutan AgNO3 0,1 N 50 ml
b. Indikator K2CrO4 5% 25 ml
c. Sampel garam dapur 0.6 gram
d. Aquadest 100 ml

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S.M.1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.


Underwood,A.L,Day,R.A.1996. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.
Jakarta : Erlangga.
www.academia.edu/7401666/Argentometri . Diakses pada Senin,07 Desember
2015 pukul 13:30 WIB

Anda mungkin juga menyukai