Anda di halaman 1dari 8

Apakah SWOT Analysis itu mudah ?

Posted on October 26, 2010 by henry


SWOT Analysis adalah salah satu tools analisis untuk melihat kondisi internal dan eksternal perusahaan
berdasarkan kekuatan(Strengths), kelemahan (Weaknessess), peluang (Opportunity) maupun
tantangan/ancaman (Threats) yang ada. Tools ini adalah tools yang sudah sangat familiar khususnya bagi
mereka yang berkecimpung di dunia manajemen. Namun apakah melakukan analisis SWOT pada dunia nyata
semudah yang kita bayangkan ?
Awalnya saya mengira analisis SWOT adalah suatu analisis yang sangat mudah. Hanya mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman lalu kemudian memasukkannya kedalam matrix SWOT dan keluar
dengan strategi SWOT. Namun ketika saya diminta untuk membuat analisis SWOT pada kasus sebuah
organisasi, muncul banyak pertanyaan di benak saya:

Bagaimana cara menentukan Kekuatan dan Kelemahan ? Apakah cukup dikira2 saja dengan
mengandalkan intuisi ?

Bagaimana cara menentukan Peluang dan Ancaman ? Data apa yang saya butuhkan ? bagaimana cara
merangkainya ?

Apakah saya harus mematrix kan satu per satu item kekuatan dan peluang untuk mendapatkan strategi
SO ? Atau cukup digeneralisir menjadi satu strategi ?

Kemudian, setelah semua strategi saya dapatkan, lantas diapakan ?

Apakah Top Manajemen mau menghabiskan waktu untuk membaca slide presentasi saya yang isinya
berlembar-lembar halaman analisis SWOT

Setelah membaca kembali teori SWOT, berdiskusi dengan beberapa orang yang mengetahui tentang SWOT dan
mencoba menerapkannya pada beberapa kasus, maka saya mendapatkan kesimpulan bagaimana analisis
SWOT dilakukan sesuai dengan kaidah ilmu tersebut dibuat.
Gambar berikut memaparan bagaimana kerangka dalam melakukan analisis SWOT, dimulai dari penentuan
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan hingga perumusan strategi SWOT, yang akan dijabarkan pada
tulisan ini.
Gambar 1: Kerangka analisis SWOT

Step 1: Menentukan Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknessess) Organisasi


Identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi merupakan hasil pemindaian terhadap lingkungan bisnis internal.
Tentunya, untuk mendapatkan hasil analisis SWOT yang tepat, penentuan kekuatan dan kelemahan tidak dapat
dilakukan sembarangan. Selain validitas dan reliabilitas data yang dimiliki, penggunaan metode dan tools yang
tepat pun menjadi salah satu constraint dalam menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi. Gambar berikut
menunjukkan kerangka perumusan kekuatan dan kelemahan organisasi dengan menggunakan berbagai metode
dan tools manajemen yang tersedia.
Gambar 2: Kerangka analisis SW

Mengacu pada konsep 7S McKinsey Framework, organisasi dapat digambarkan berdasarkan 7 (tujuh)
komponen yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu Strategy, Structure, System, Shared Value, Skill, Staff,
dan Style. Sehingga dengan metode 7S ini saya dapat mengelompokkan kekuatan dan kelemahan organisasi
dengan menggunakan berbagai tools manajemen yang ada, seperti:

Value Chain Analysis

Organization Culture Analysis

Workload Analysis

Competency Analysis

IT Evaluation Analysis

Financial Analysis

dll

Lantas dengan berbagai macam tools diatas, bagaimana kita mengetahui kekuatan dan kelemahan ? Tentu
dalam menentukan sesuatu itu sebagai sebuah kekuatan atau kelemahan, harus ada pembanding yang kita
gunakan. Pembanding tersebut dapat berupa standrad/best practise yang ada, membandingkan kondisi internal
perusahaan dengan kompetitor atau jika kedua hal tersebut tidak mungkin dilakukan maka penentuan kekuatan
dan kelemahan juga dapat dilakukan melalui expert judgment, yaitu dengan meminta pendapat pakar/ahli
dibidangnya. Misalkan untuk melihat bagaimana kekuatan atau kelemahan perusahaan dari perspektif tata kelola
perusahaan (Good Corporate Governance), kita dapat menggunakan framework CGCG UGM yang
menggunakan 5 (lima) prinsip GCG untuk menilai tata kelola perusahaan, yaitu transparency,
accountability&responsibility, responsiveness, independency and fairness untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan tata kelola perusahaan.
Selanjutnya identifikasi kekuatan dapat kita lakukan, dimana jika kondisi saat ini lebih baik daripada kondisi yang
terdapat pada standard/best practise, maka kita bisa katakan hal itu sebagai sebuah kekuatan. Sebaliknya, jika
kondisi perusahaan lebih buruk atau dibawah standard/best practise atau kondisi organisasi kompetitor, maka
kita bisa katakan hal itu sebagai kelemahan. Kemudian dilakukan pemetaan kekuatan dan kelemahan dengan
menggunakan 4 (empat) perspektif balanced scorecard yaitu keuangan (finance), pelanggan (customer), proses
internal (internal process) dan pertumbuhan dan pembelajaran (learning and growth).
Karena kelemahan identik dengan masalah, maka identifikasi kelemahan tidak bisa dilakukan hanya dengan
melihat gap seperti pada identifikasi kekuatan. Sebab kita tidak tahu apakah masalah yang kita identifikasi
adalah masalah yang sebenarnya atau hanya masalah yang nampak di permukaan saja. Agar kita mendapatkan
akar permasalahan dari permasalahan tersebut, maka digunakan tools fishbone diagram atau diagram tulang
ikan untuk mencari akar permasalah dari masalah yang mucul.
Step 2: Menentukan Peluang (Opportunities) dan Ancaman / Tantangan (Threats)
Setelah kekuatan dan kelemahan berhasil dipetakan, selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap
peluang (opportunities) dan ancaman / tantangan (threats) yang ada pada lingkungan eksternal perusahaan.
Gambar berikut menunjukkan kerangka dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan.

Gambar 3: Kerangka analisis OT


Lingkungan eksternal organisasi dapat dilihat dari 7 aspek, yaitu Politic, Economy, Social, Technology,
Environment, Legal, dan Competition. Ada beberapa tools dan metode yang dapat digunakan, diantaranya
adalah PESTEL Analysis, Five forces porter model dan Supply-Demand Analysis. Lantas bagaimana kita
mengetahui mana peluang dan mana ancaman ?
Untuk menentukan peluang dan ancaman dapat digunakan metode analisis dampak (impact analysis), dimana
ditentukan apa dampak ketujuh aspek diatas terhadap organisasi. Jika dampak tersebut menguntungkan
organisasi, maka kita tandai hal tersebut sebagai peluang. Namin jika dampak tersebut justru merugikan
organisasi, maka kita dapat mengidentifikasi sebagai ancaman. Contohnya pemberitaan media tentang
kandungan zat kimia berbahaya pada mie instant. Tentunya hal ini akan sangat merugikan perusahaan jika kita
adalah perusahaan yang juga memproduksi produk seperti mie instan. Oleh karena itu dengan adanya
pemberitaan ini maka akan memberikan dampak terhadap penjualan produk mie instan yang dilakukan
perusahaan, sehingga dapat kita identifikasi hal tersebut sebagai ancaman perusahaan.
Step 3: Matriks SWOT
Output dari analisis SWOT adalah strategi SWOT, dimana kita akan mendapatkan strategi menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang dimiliki (strategi SO), menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman bisnis (Strategi ST), mengatasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang
dimiliki (strategi WO) dan mengatasi kelemahan untuk mengatasi ancaman bisnis (Strategi WT).
Setelah membaca teori Kaplan and Northon di bukunya Execution Premium, ternyata ada cara yang lebih efektif
(khususnya kalau ingin menurunkan strategi hingga ke level operasional) dalam melakukan analisis SWOT,
seperti ditunjukkan gambar berikut ini.
Gambar 3: Matrix SWOT menggunakan kerangka

BSC
Jika pada teori analisis SWOT output yang dihasilkan adalah strategi SO, ST, WO dan WT, maka pada analisis
SWOT menggunakan BSC ini output yang dihasilkan adalah isu-isu strategis yang terkait dengan lingkungan
bisnis internal dan eksternal perusahaan dari perspektif keuangan, pelanggan, proses internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan menggunakan isu-isu strategis ini selanjutnya kita dapat menentukan
sasaran strategis, Do-Well (Critical Success Factor CSF) dan ukuran pendahuluan, sebelum akhirnya kita
memetakan menjadi ukuran dan inisiatif strategi untuk masing-masing perspektif BSC. Nah, selesai sudah
analisis SWOT kita dalam menentukan strategi perusahaan kedepan.
Jadi, walaupun penerapan analisis SWOT tidak mudah, bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan
proses pembelajaran yang dilakukan terus menerus disertai dengan praktek di lapangan dengan berbagai
macam perusahaan pada berbagai macam industri, maka penggunaan analisis ini dapat memberikan konstribusi
optimal bagi penentuan strategi perusahaan kedepan.
https://hech61.wordpress.com/2010/10/26/apakah-swot-analysis-itu-mudah/
ANALISIS SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, Ancaman)
Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan
menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan
ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik
untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang
bisa dicapai,dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

Apa itu analisa SWOT?

Analisa SWOT merupakan sebuah metode rancangan strategis yang bertujuan


untuk mengevaluasi SWOT yakni, Strengths atau kekuatan, Weaknesses atau
kelemahan,Opportunities atau peluang serta Threats atau ancaman dalam
sebuah usaha bisnis yang direncanakan. Ada beberapa hal penting terkait
dengan aplikasi analisa SWOT, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kekuatan atau strengths akan mampu mengambil keuntungan


atau advantage dari peluang atau opportunities yang ada.
2. Bagaimana upaya mengatasi kelemahan (weaknesses) yang akan
mencegah keuntungan (advantage) sebagai hasil dari peluang (opportunities)
yang ada.
3. Bagaimana kekuatan atau strengths akan mampu menghadapi ancaman
atau threats yang ada.
4. Bagaimana faktor kekuatan (strengths) akan mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada.
Analisa SWOT
Analisa SWOT meliputi 4 hal utama yang akan dinilai yakni sebagai berikut:

1. Threats atau ancama, merupakan hal-hal yang akan menjadi ancaman


di masa akan datang terkait penyelenggaraan sebuah usaha bisnis.
Ancaman bisa dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Dari
luar perusahaan misalnya munculnya pendatang baru atau adanya
kompetitor yang cukup kuat.

Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:

1. Menyiapkan sesi SWOT.


2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.

Manfaat Analisa SWOT Dalam Perencanaan Mutu?

Manfaat apa yang akan didapatkan dengan adanya analisa SWOT


tersebut? berikut ini beberapa diantaranya:

1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai


kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa akan
datang. Dengan adanya analisa ini, maka diharapkan perusahaan
akan mampu memilih kebijakan dan rencana terbaik untuk
perkembangan bisnis di masa akan datang.
2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem
perencanaan sebuah perusahaan. Analisa SWOT akan membantu
perusahaan dalam memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan
yang dirasa merugikan dan mana yang menguntungkan.
Menetapkan berbagai rancangan terbaru sebagai solusi berbagai
masalah yang ditemukan melalui evaluasi analisa SWOT tersebut.
3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya
melalui informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi
pemilik perusahaan maupun perancang kebijakan untuk
melakukan berbagai kebijakan baru sebagai solusi atas hasil
analisa yang sudah ada.
4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen
perusahaan. Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan,
peluang serta kekuatan yang kecil ataupun ancaman dari pihak
luar akan mendorong bagian dari manajemen perusahan untuk
menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih fresh dan akan
lebih efektif menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang
ada.

Langkah-Langkah
Penerapan
Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60
menit.
Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang
per kelompok.
Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih
pelayanan atau komponen pelayanan yang akan dianalisa.
Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai
dengan contoh.
Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi
matriks SWOT.
Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu
semua kekuatan di dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa
berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah kartu diisi tempelkan
pada kertas flipchart.
Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan
menggunakan curah pendapat, daftarkan kelemahan di dalam
organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada flipchart .
Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman

Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua


kesempatan di luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah
masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan
seterusnya.
Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar
ancaman di luar organisasi (ancaman ekstern) yang dapat
menghalangi pemecahan masalah.
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan,
kelemahan, ancaman dan peluang
Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan,
kelemahan, ancaman dan peluang.
Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah
pentingnya kesempatan / ancaman dan berapa besar
kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan ada.
Begitu juga dengan ancaman dan peluang.
Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan
Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan,
kekuatan yang paling besar di atas, yang kurang besar di bawah.
Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan
dan ancaman.
Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan
adalah keadaan yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara
dengan baik supaya tetap ada.
Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang
paling negatif dan harus dihindari.
Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang
merupakan jalan keluar untuk mengurangi kelemahan atau
ancaman.
Catatan:
Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan
sepenuhnya alat ini, anda perlu menentukan rencana tindak
lanjut. Juga alat ini cenderung berdasarkan pada "pendapat" dan
indikator-indikator kualitatif dan belum tentu pada "kenyataan".

2. Strengths atau kekuatan, yakni kekuatan apa yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan.
3. Weaknesses atau kelemahan, yakni kelemahan apa yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan sehingga tidak mampu mengambil peluang dan keuntungan
bisnis.
4. Opportunities atau peluang, merupakan kesempatan-kesempatan yang
dimiliki oleh perusahaan untuk dapat tampil mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya.

Analisis SWOT adalah sebuah instrumen yang beranekaguna, yang dapat


digunakan
berkali-kali pada berbagai tahap proyek; membangun sebuah telaah ataui untuk
pemanasan
diskusi sebelum membuat perencanaan. Instrumen ini dapat diterapkan secara
luas, atau
sub-komponen yang kecil (bagian dari strategi) dapat dipisahkan agar kita dapat
melakukan
analisis yang mendetil. SWOT sering menjadi pelengkap yang berguna ketika
melakukan
Analisis Pemangku Kepentingan. Kedua instrumen ini adalah pendahuluan yang
baik
sebelum melakukan Force Field Analysis dan Influencing Mapping.
Contoh Yang Baik
Contoh di bawah ini menunjukkan analisis yang dapatdilakukan untuk sebuah
LSM yang
kecil yang baru didirikan, yang sedang mempertimbangkan bagaimana LSM tsb
akan
memanfaatkan studi penelitiannya yang baru dilakukan untuk mempengaruhi
pemerintah.
Karena itu LSM dapat memutuskan, antara lain, untukmentargetkan laporannya
ke
patronnya yang khusus dalam satu kementrian, menggunakan peneliti utamanya
untuk memberikan kredibilitas temuan-temuannya, dan berupaya untuk
membangun koalisi regional
mengenai isu tersebut.
http://masulin-unipdu.blogspot.co.id/2013/03/analisis-swot-kekuatan-
kelemahan.html

Anda mungkin juga menyukai