Anda di halaman 1dari 73

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H G1P00000 DENGAN USIA

KEHAMILAN 38-39 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

Tanggal : 01 November 2016 Jam : 11.00 WIB

Tempat : BPM Lilik Fauzah, Amd Keb

Subyektif

1. Biodata

a. Nama Ibu : Ny H Nama Suami : Tn S

b. Usia : 19 Tahun Usia : 26 Tahun

c. Agama : Islam Agama : Islam

d. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

e. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta

f. Alamat : Ds. Peterongan, RT. 01/RW. 01

Bangsal - Mojokerto

2. Keluhan Utama

Ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan

kenceng-kenceng, cemas pada usia kehamilan 9 bulan menjelang

persalinan.

3. Riwayat perkawinan

Perkawinan : 1 kali

Umur : 19 tahun

Lama kawin : 11 bulan

120
4. Riwayat Menstruasi

1. Menarche : 12 tahun

2. Siklus : 28 hari (teratur)

3. Lama : 7 hari

4. Warna : Merah

5. Bau : Khas

6. Banyaknya : 2-3 pembalut/hari

7. Disminorhea : kadang-kadang

8. Flour albus : Tidak

9. HPHT : 01 Februari 2016

10. TP : 08 November 2016

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu

Per
ka Kehamil K
Persalinan Anak nifas
wi an B
nan
Pnl B
K Jn Tmp Pny Se Pnyl A
Usia on B H M
e s at ulit x it SI
g L
1 H A M I L I N I

6. Riwayat Kehamilan Sekarang

Tempat pemeriksaan : BPM, Puskesmas

Trimester I : 3 kali, keluhan (mual, muntah), mendapatkan tablet Fe

dan kalk.

Trimester II : 3 kali, tidak ada keluhan, mendapatkan tablet Fe, vit C,

dan kalk.

121
Trimester III : 2 kali, punggung sakit, mendapatkan tablet Fe, vit C dan

kalk.

Imunisasi TT

Imunisasi TT : TT 4

7. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun (hipertensi,

diabetes, asma), penyakit menular (HIV, TBC, dan hepatitis), penyakit

menahun (jantung), dan mempunyai penyakit alergi makanan : udang

8. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai penyakit menurun

(hipertensi, diabetes, asma), penyakit menular (HIV, TBC, dan

hepatitis), dan penyakit menahun (jantung).

9. Data Psikososial

Selama hamil ibu memikirkan keadaan bayinya dalam kandungan yang

sehat dan merasakan bahagia juga segera mempunyai anak.

10. Pola Kebutuhan Sehari-Hari

a. Kebutuhan nutrisi

Sebelum hamil : Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu (nasi,

lauk pauk, sayur, kadang buah)

Minum 6 gelas sehari (air putih, kadang teh)

Selama hamil : Makan 3-4 kali sehari, porsi sedang, menu (nasi,

lauk pauk, sayur, kadang buah)

122
Minum 8 gelas sehari (air putih, kadang susu,

dan kadang teh)

b. Kebutuhan eliminasi

Sebelum hamil : BAB 1-2 kali sehari, konsistensi lunak, warna dan

bau khas

BAK 7 kali sehari, warna jernih dan bau khas

Selama Hamil : BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna dan

bau khas

BAK 9 kali sehari, jernih dan bau khas

c. Aktifitas

Sebelum hamil : Pasien mengerjakan pekerjaan sehari-hari (masak,

bersih-bersih, mencuci) sendiri dengan baik.

Selama hamil : Pasien mengerjakan pekerjaan sehari-hari (masak,

bersih-bersih, mencuci) di bantu oleh keluarganya

yang lain.

d. Istirahat

Sebelum hamil : Siang 2 jam, pukul (12.00-14.00 wib)

Malam 8 jam, pukul (21.00-05.00 wib)

Selama hamil : Siang 3 jam, (kadang terbangun karena kencang-

kencang) pukul (12.00-15.00 wib)

Malam 8-9 jam, ( kadang terbangun karena

kencang-kencang) pukul (21.00-05.00 wib)

e. Hubungan seksual

123
Sebelum hamil : Sekitar 1 minggu sekali

Selama hamil : 3 minggu sekali

f. Personal haygine

Sebelum hamil : Mandi dan ganti baju luar/dalam 2 kali sehari,

keramas 3 hari sekali, gosok gigi tiap mandi, dan

potong kuku.

Selama hamil : Mandi dan ganti baju 2 kali sehari, keramas 3 hari

sekali, gosok gigi tiap mandi, dan potong kuku 1

minggu sekali.

Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/70 mmHg

2) Nadi : 84 x/menit

3) Suhu : 36,7 oC

4) Pernapasan : 20 x/menit

d. BB Sebelum Hamil : 56 kg

BB Selama Hamil : 63 kg

e. Tinggi badan : 155 cm

f. LILA : 30 cm

124
2. Pemeriksaan Fisik

a. Wajah

Inspeksi : Bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak

oedema, tidak pucat, tampak cemas.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

b. Mata

Inspeksi : Simetris, bersih, sklera putih, pupil isokor,

konjungtiva merah muda

Papasi : Palpebra tidak oedema, tidak ada nyeri tekan

c. Hidung

Inspeksi : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada

pernapasan cuping hidung.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d. Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak

terdapat caries pada gigi, tidak ada tonsillitis

e. Telinga

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada

gangguan pendengaran

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

125
f. Leher

Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka

Palpasi : Tidak ada bendungan vena jogularis, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada

pembesaran kelenjar carotis.

g. Dada, payudara, dan axila

Inspeksi : Bersih, payudara simetris, puting susu mononjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,

pada payudara colostrum sudah keluar sedikit, tidak

ada pembesaran kelenjar limfe pada axila

Auskultasi : Suara jantung S1 S2 tunggal (lup dup), tidak ada

suara tambahan (mur-mur), suara nafas vesikuler,

pada paru-paru tidak ada wheezing, ronchi

h. Abdomen

Inspeksi : Bersih, besar sesuai usia kehamilan, terdapat linea

nigra, tidak terdapat strie livide/ albican.

Palpasi : Pemeriksaan leopold

1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (39

cm), teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

2) Leopold II :

Sebelah kiri teraba keras, panjang seperti papan (punggung)

Sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas)

126
3) Leopold III :

Teraba bulat, keras, melenting (kepala), tidak bisa

digoyangkan, sudah masuk PAP

4) Leopold IV

Bagian terendah janin masuk PAP (2/5)

Auskultasi : DJJ 144 x/menit

TBJ : 3900 gram

Gerakan janin : + (8-9 kali)

i. Genetalia

Inspeksi : Bersih, tidak ada condiloma akuminata dan

condiloma talat, tidak ada varises pada vulva.

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini

j. Anus

Inspeksi : Bersih, tidak hemoroid

k. Ekstermitas

Atas

Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, tidak oedema pada

metakarpal, kuku bersih dan tidak pucat

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Bawah

Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, kuku bersih dan tidak

pucat.

127
Palpasi : Tidak oedema pada metatarsal, tidak ada nyeri

tekan

l. Reflek patella : +/+

3. Pemeriksaan panggul

a. Distansia Spinarum : 25 cm

b. Distansia Kristarum : 30 cm

c. Boudlogue/Konjugata eksterna : 22 cm

d. Lingkar panggul : 92 cm

4. Pemeriksaan Khusus (tanggal 20 Oktober 2016)

a. Hb : 10 gr%

b. Albumin : Positif-1 (+)

c. Reduksi : Negatif (-)

d. Gol darah :O

Analisa Data

DX : G1 P00000 UK 38/39 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, puki, intra

uterin, keadaan jalan lahir normal dengan anemia ringan.

Penatalaksanaan

Tanggal 01 November 2016 jam : 11.00 WIB

DX : G1 P00000 UK 38/39 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, puki, intra

uterin, keadaan jalan lahir normal dengan anemia ringan.

Tujuan jangka pendek : Setelah dilakukan asuhan kebidanan

selama 1x24 jam , ibu dapat melewati keluhan yang dirasakan

128
sehingga kesehatan pada kehamilannya semakin membaik dan hasil

pemeriksaan hb dapat bertambah menjadi 11 gr %.

Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam

kurung waktu 1 minggu, diharapkan hasil pemeriksaan hb normal

dengan nilai 11 gr %.

Kriteria hasil : Keadaan umum : baik

Ibu tidak tampak cemas

Ibu memahami keluhan yang dirasakan

TTV : Tekanan darah :100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 0C

Pernapasan : 20 x/menit

1. Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan, Klien dan keluarga memahami

2. Memberitahukan hasil dari pemeriksaan antara lain :

Keadaan umum : Baik

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,7 0C

RR : 20 x/menit

Pemeriksaan Leopoid

DJJ : 144 x/menit

Bagian terendah : Letkep PUKI

TBJ : 3900 gram

129
Gerakan janin : + (8-9 kali)

3. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi (seperti kacang,

daging, ayam, tahu, tempe, sayur, buah, kedelai dan susu). ibu mengerti

dengan anjuran petugas

4. Menjelaskan pada ibu keluhan yang dirasakan seperti kenceng-kenceng,

berguna untuk mengetahui kondisi pergerakan janin dalam kandungan, dan

guna dapat mempercepat proses penurunan kepala bayi di PAP.

5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas-aktivitas berat seperti :

membawa beban berat, mencuci pakaian sampai terlalu capek, ibu mengerti

dengan anjuran petugas

6. Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah tidur miring ke kiri, posisi ini

berguna untuk mencegah varises, sesak nafas, bengkak pada kaki, serta

dapat memperlancar sirkulasi darah yang penting untuk pertumbuhan janin.

ibu mengerti dengan anjuran petugas dan kebutuhan tidur sudah terpenuhi

7. Pada suami juga diberi penjelasan untuk selalu memberikan dukungan

kepada ibu supaya hubungan baik antara suami dan istri dapat menjaga

kondisi fisik dan mental wanita hamil

8. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan, yaitu

a) Perdarahan pada saat hamil

b) Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala dan kejang

c) Demam atau panas tinggi

d) Air ketuban keluar sebelum waktunya

130
9. menjelaskan teknik Relaksasi : seperti nafas panjang jika merasakan

kenceng-kenceng.

10. Menganjurkan ibu untuk melakukan olahraga jalan-jalan di pagi hari.

11. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya

persalinan dan menganjurkan ibu untuk segera ke tenaga medis jika

terdapat tanda-tanda persalinan:

a) Nyeri pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah

b) Keluar lendir bercampur darah

c) Keluar air ketuban

d) Adanya kontraksi minimal 2/10 menit

Tanda-tanda bahaya dalam persalinan meliputi:

a) Perdarahan pervaginam

b) Sakit kepala yang hebat

c) Bengkak pada muka dan tangan

d) Gerakan janin tidak seperti biasanya

e) Gangguan penglihatan

Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan betugas

12. Memberikan informasi tentang persiapan dalam menghadapi persalinan.

Infomasi tentang persiapan dalam menghadapi persalinan sangat diperlukan

untuk disampaikan kepada pasien untuk mengantisipasi adanya

ketidaksiapan keluarga saat sudah ada tanda-tanda persalinan.

a) Membuat rencana tempat persalinan

131
b) Membuat rencana pembuat keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada

saat pembuat keputusan utama tidak ada

c) Mempersiapan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan

d) Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan dalam persalinan

Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan petugas

13. Membuat jadwal kunjungan ulang (1 minggu), tanggal : 07 November

2016/ sewaktu waktu bila ada keluhan, klien menyepakati.

14. Mendokumentasikan hasil pelayanan, tercatat pada buku KIA, Kartu Status

Ibu, Register Kohort Ibu.

Evaluasi

Tanggal : 01 November 2016 jam : 11.30 WIB

Dx : G1 P00000 UK 38/39 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, puki, intra

uterin, keadaan jalan lahir normal dengan anemia ringan.

S : Ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan yang diberikan

oleh bidan.

O : Keadaan umum : Baik

Tidak cemas

1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (39

cm), teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

2) Leopold II : Sebelah kiri teraba keras, panjang seperti papan

(punggung)

Sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstermitas)

132
3) Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala), tidak bisa

digoyangkan, sudah masuk PAP

4) Leopold IV : Bagian terendah janin masuk PAP (2/5)

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,7 0C

RR : 20 x/menit

A : G1 P00000 UK 38/39 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, puki, intra

uterin, keadaan jalan lahir normal dengan anemia ringan.

P :

1. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang

bergizi yaitu : sayuran, buah-buahan, dll dan tidak boleh tarak

dalam makanan kecuali makanan yang dapat menyebabkan alergi

: udang.

3. Menganjurkan ibu untuk perawatan payudara dan menjaga

personal hygiene, antara lain :

mandi minimal 2x/hari, ganti baju dan celana dalam minimal

2x/hari setelah mandi, keramas 3x/ minggu, gosok gigi 3x/hari

dan pakai sabun setiap mandi.

4. Menganjurkan ibu untuk meminum obat Fe secara rutin.

5. Menganjurkan ibu minum air putih 7-8 gelas/hari.

6. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendukung ibu.

133
7. Segera ke bidan bila mengalami tanda-tanda persalinan.

Catatan Perkembangan

Tanggal : 07 November 2016 jam : 10.00 WIB

Dx : G1 P00000 UK 39/40 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, puki, intra

uterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik

S : ibu mengatakan telah mengerti dengan penjelasan yang diberikan

oleh petugas kesehatan.

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

a. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

b. Berat Badan : 67 kg

c. Tinggi badan : 155 cm

d. Hb : 11 gr %

Pemeriksaan Leopoid

1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (39

cm), teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

134
2) Leopold II : Sebelah kiri teraba keras, panjang seperti

papan (punggung) Sebelah kanan teraba bagian-bagian

kecil janin (ekstermitas)

3) Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala), tidak

bisa digoyangkan, sudah masuk PAP

4) Leopold IV : Bagian terendah janin masuk PAP (2/5)

DJJ : 142 x/menit

Bagian terendah : Letkep PUKI

Gerakan janin : + (8-9 kali)

A : G1 P00000 UK 39/40 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, puki, intra

uterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik

P : Lanjutkan intervensi

1. Menjaga kestabilan ibu dalam mengonsusmsi nutrisi.

2. Menganjurkan ibu untuk meminum obat Fe secara rutin.

3. Menganjurkan ibu minum air putih 7-8 gelas/hari.

4. Membuat rencana pembuat keputusan jika terjadi

kegawatdaruratan pada saat pembuat keputusan utama tidak

ada

a. Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi

kegawatdaruratan

b. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan dalam

persalinan.

135
5. Mengantisipasi adanya tanda-tanda persalinan dan tanda-tanda

bahaya persalinan.

a. Nyeri pada pinggang menjalar ke perut bagian bawah

b. Keluar lendir bercampur darah

c. Keluar air ketuban

d. Adanya kontraksi minimal 2/10 menit

Tanda-tanda bahaya persalinan, antara lain :

a. Perdarahan pervaginam

b. Sakit kepala yang hebat

c. Bengkak pada muka dan tangan

d. Gerakan janin tidak seperti biasanya

e. Gangguan penglihatan

6. Menganjurkan pada ibu untuk sering melakukan hubungan

suami istri.

7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau

segera kontrol jika ada keluhan.

136
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H G1P00000 DENGAN USIA

KEHAMILAN 38-39 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE AKTIF DI

WILAYAH PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

Pengkajian Data

Tanggal : 10 November 2016 Jam : 18.00 WIB

Tempat : BPM Lilik Fauzah, Amd Keb Oleh : Ganys Putri N

1) Kala 1

A. Data Subyektif

a. Keluhan Utama

Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng tanggal : 10 November

2016 jam 10.00 WIB dan semakin lama semakin sakit

b. Riwayat persalinan sekarang

Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng, mengeluarkan lendir dan

darah pada tanggal 10 November 2016 jam : 18.00 WIB.

c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

1. Riwayat Kehamilan

Trimester 1 : 3x, keluhan (mual, muntah), mendapatkan tablet Fe.

Trimester II : 3x, tidak ada keluhan, mendapatkan tablet Fe, Vit C,

dan kalk.

Trimester III : 2x, punggung sakit, mendapatkan tablet Fe, Vit C,

dan kalk.

137
d. Pola Kebutuhan Sehari-Hari

1) Kebutuhan nutrisi

Pola makan : makan 1 kali porsi sedang (nasi, sayur, lauk)

Pola minum : 1 gelas teh hangat, air putih.

2) Kebutuhan eliminasi

BAB : 1 kali, konsistensi lunak, warna dan bau khas

BAK : 3 kali, warna jernih, warna dan bau khas.

3) Aktifitas

Ibu berbaring, jalan-jalan kecil diluar his.

4) Istirahat

Sejak ibu merasakan kenceng-kenceng tidak bisa tidur sama sekali.

5) Personal hygine

Mandi terakhir sore ganti baju dan celana dalam.

6) Riwayat psikologis

Ibu merasakan cemas, gelisah, takut, dalam proses persalinan, ibu

membutuhkan pendamping suami dan keluarga.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

138
Suhu : 36,7 0C

Pernapasan : 20 x/menit

d. Hb : 11 gr%

2. Pemeriksaan Fisik

a. Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak

terdapat caries pada gigi, tidak ada tonsillitis

b. Dada, payudara, dan axila

Inspeksi : Bersih, payudara simetris, puting susu mononjol,

terdapat hiperpigmentasi pada areola.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,

pada payudara colostrum sudah keluar sedikit, tidak

ada pembesaran kelenjar limfe pada axila

Auskultasi : Suara jantung S1 S2 tunggal (lup dup), tidak ada

suara tambahan (mur-mur), suara nafas vesikuler,

pada paru-paru tidak ada wheezing, ronchi

c. Abdomen

Inspeksi : Bersih, besar sesuai usia kehamilan, terdapat linea

nigra, tidak terdapat strie livide/ albican.

Palpasi : Pemeriksaan leopold

1) Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xiphoideus

(39 cm), teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)

139
2) Leopold II : Sebelah kiri teraba keras, panjang seperti

papan (punggung) Sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil

janin (ekstermitas)

3) Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala),

tidak bisa digoyangkan, sudah masuk PAP

4) Leopold IV : Divergen (1/5)

Auskultasi : DJJ 142 x/menit

His (Kontraksi uterus): 2x1024

d. Genetalia

Inspeksi : Bersih, tidak ada condiloma akuminata dan

condiloma talata

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar bartholini

VT : jam 18.15 wib 4 cm, eff=60%, UUK, ket +,

kep H II (1/5)

C. Analisa

DX : G1P00000 UK 38 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, intra uterin,

keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik, kala 1 fase

aktif

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada kala I, diharapkan

selama 6 jam pembukaan lengkap 10 cm.

Kriteria Hasil

1. Ibu dapat melahirkan anaknya dengan sehat dan normal

2. Bayi sehat

140
Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,7 0C

RR : 20 x/menit

VT : 10 cm, eff=100 %.

DJJ : 142 x/menit

D. Penatalaksanaan

Rencana asuhan

(1) Lakukan pendekatan terapeutik dan jelaskan pada ibu tentang

kondisi ibu

Rasional : memudahkan melakukan asuhan karena terjalin

hubungan saling percaya dan agar pasien mengerti dengan

kondisinya

(2) Observasi tanda-tanda vital tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan,

DJJ, dan kemajuan persalinan sesuai partograf )

Rasional : mengidentifikasi keadaan ibu lebih dini dan mengetahui

apa yang dikeluhkan agar bisa dicari solusinya.

(3) Berikan penjelasan hasil pemeriksaan ibu

Rasional : ibu mengetahui kondisi saat ini dan mengurangi

kecemasannya.

141
(4) Berikan asuhan sayang ibu seperti : memberikan posisi senyaman

mungkin, memberikan makan dan minum di sela waktu his,

anjurkan suami dan keluarga support ibu.

Rasional : menghilangkan kecemasan dan kegelisahan.

2) Kala II

Tanggal : 10 November 2016 jam : 22.00 wib

A. Data subjektif

Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin meneran karena ada dorongan yang sangat kuat,

tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva yang sudah membuka

B. Data objektif

Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,8 0C

Pernapasan : 20 x/menit

d. His (Kontraksi) : 5 kali selama 47 detik

e. Adanya Tekanan anus, perineum menonjol, dan Vulva membuka

f. Auskultasi : 145x/mnt

142
g. VT : 10 cm, eff 100 %, UUK, ketuban (+), presentasi kepala,

Hodge II

C. Analisa

DX : G1P00000 UK 38 minggu, tunggal, hidup, letak kepala, intra uterin,

keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik, dengan kala

II

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 jam diharapkan ibu

dapat melahirkan secara normal.

Kriteria Hasil

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,8 0C

RR : 20 x/menit

Ibu selamat dan sehat

Bayi selamat dan sehat

A-S : normal

D. Penatalaksanaan

Rencana asuhan

(1) Melakukan pertolongan persalinan

(a) Pada saat ada his bimbing ibu untuk meneran

(b) Saat kepala terlihat divulva dengan diameter 5-6cm pasang handuk

bersih diperut ibu untuk mengerinkan bayi

(c) Buka set partus

143
(d) Mulai memakai sarung tangan pada kedua tangan

(e) Saat kepala turun, tangan kanan menahan perineum dengan arah

tahanan kedalam dan kebawah sedangkan tangan kiri menahan kepala

bayi agar tidak terjadi defleksi.

(f) Setelah bayi lahir bersihkan hidung dan mulut bayi menggunakan

kasa steril lalu periksa leher bayi periksa lilitan.

(g) Tempatkan kedua tangan pada bitemporalis untuk melahirkan bahu

dengan cara tarik kepala kearah bawah untuk melahirkan bahu depan

dan tarik atas untuk bahu belakang

(h) Pindahkan tangan dominan kebawah badan bayi untuk menyangga

kepala, leher dan badan bayi sedangkan tangan yang lain berada di

perineum untuk menjepit kaki bayi.

(i) Lakukan penilaian sekilas pada bayi, kemudian letakan bayi di atas

perut ibu dengan kepala lebih rendah dan keringkan badan bayi

(j) Lakukan pemotongan dan pengikatan pada tali pusat.

(k) Lakukan IMD agar kontak bayi dengan ibu sangat kuat.

3) Kala III

Tanggal : 10 November 2016 jam : 22. 05 wib

S : Pasien mengatakan bahwa bayinya telah lahir melalui vagina dan

ari-arinya belum lahir, serta perut bagian bawahnya terasa mules

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

144
Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

Terdapat kemajuan persalinan pada kala IV

Pemeriksaan Leopoid

TFU : setinggi pusat

UC : Keras

A : P10001 dengan manajemen aktif kala III

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada kala III, lahirnya

plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung tidak lebih dari 30

menit, dan di lanjutkan dengan manajemen Kala IV.

Kriteria hasil

TTV : TD : 110/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 20 x/menit

a. Mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan

b. Mencegah terjadinya retensio plasenta

c. Plasenta keluar utuh

145
D. Penatalaksanaan

a. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus

berkontraksi baik.

b. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM

(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi

sebelum menyuntikan oksitosin).

c. Melakukan penanganan tali pusat terkendali

d. Melahirkan plasenta dengan hati-hati setelah plasenta tampak pada

vulva. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua

tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran

plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.

e. Melakukan masase pada fundus uteri segera setelah plasenta lahir,

dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian

palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba

keras,bentuk bulat, setinggi pusat).

f. Memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan

kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban

sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang

tersedia. Hasil :

Bagian maternal : jumlah kotiledon lengkap, keutuhan pinggir

kotiledon.

146
Bagian fetal : utuh

Tali pusat : Insersi tali pusat, sentral, marginal serta panjang tali

pusat.

g. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.

Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Hasil :

terjadi laserasi derajat dua (penatalaksanaan terlampir).

h. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam.

i. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu

paling sedikit 1 jam.

j. Setelah satu jam, melakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes

mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha

kiri anterolateral.

k. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi

Hepatitis B di paha kanan anterolateral.

4) Kala IV

Tanggal : 10 November 2016 jam : 22.30 wib

S : Ibu mengatakan bahwa ari-arinya telah lahir, perutnya mulas dan

merasa lelah tapi bahagia

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

147
Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

Pemeriksaan Leopoid

TFU : 2 jari bawah pusat

UC : Keras

A : P10001 dalam persalinan kala IV

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan pada kala IV,

diharapkan pada 2 jam post partum tidak terjadi adanya HPP

(Haemorargic Post Partum)

Kriteria Hasil

Kriteria hasil

TTV : TD : 100/70 mmHg

N : 84 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 20 x/menit

1. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus kandung kemih dan

perdarahan pervaginam

2. Mengevaluasi kehilangan darah

3. Observasi TTV meliputi (TD,N,S,RR), kandung kemih tiap 15

menit dalam 1 jam pertama pasca persalinan, dan 30 menit sekali

dalam 2 jam kedua pasca persalinan

148
D. Penatalaksanaan

a. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan

pervaginam.

b. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi.

c. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

d. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit

selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam

kedua pasca persalinan.

e. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas

dengan baik.

f. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di

dekontaminasi.

g. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang

sesuai.

h. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa

cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian

bersih dan kering

i. Berikan HE pada ibu

1. Beritahu ibu untuk menjaga kebersihan diri teruma pada perineum

dan jalan lahir bayi

149
2. Menyarankan ibu untuk makan makanan yang bergizi, misal :

sayur, buah-buahan, lauk pauk yang banyak mengandung protein

(ikan, tahu, tempe, telur), nasi, banyak minum air putih, susu dll.

3. Beritahu ibu untuk memberikan ASI pada bayinya maksimal 2

tahun.

150
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H USIA 19 TAHUN P10001

DENGAN NIFAS FISIOLOGIS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS

BANGSAL MOJOKERTO

Tanggal : 11 November 2016 Jam : 06.00 WIB

Tempat : BPM Lilik Fauzah, Amd Keb Oleh : Ganys Putri N

1. Data Subyektif

Keluhan Utama

Ibu mengatakan sakit pada luka jahitan diperinium dan mukosa vagina

1. Riwayat obstetri

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, KB yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas Kb


A
Ana Pen La
Penol Tem BB Pen Vit Tab
k ke Lama yul Alkon m
ong pat bayi yulit A fe
it a
38-39 BP 3700 y
1 - bidan - Ya
mgg M gr a

2. Riwayat persalinan sekarang

Bayi lahir spontan bidan, jenis kelamin : laki-laki, tanggal : 10-

November-2016 jam : 22.30 WIB, PB : 50 cm, BB : 3700 gram,

menangis kuat, gerak aktif, A-S : 7-8.

3. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

a. Kebutuhan nutrisi

Pola makan : Makan dengan nasi, telur, tahu, tempe.

Pola minum : 1 gelas teh, 1 gelas air putih.

151
b. Kebutuhan eliminasi

BAK 1 kali setelah persalinan, warna kuning bau khas

BAB : belum BAB setelah menjalani proses persalinan

c. Aktifitas

Pasien masih berbaring di tempat tidur.

d. Istirahat

Ibu belum bisa tidur sama sekali setelah menjalani proses persalinan.

e. Riwayat KB

Sebelum hamil ibu tidak pernah memakai KB

f. Pola Laktasi

Ibu Menyusui pada bayinya

g. Personal hygiene

Ibu belum mandi setelah melahirkan

2. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 0C

Pernapasan : 20 x/menit

152
2. Pemeriksaan Fisik

a. Payudara

Inspeksi : Bersih, payudara simetris, puting susu mononjol,

areola hiperpigmentasi, ASI sudah keluar sedikit.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

abnormal

Auskultasi : Suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara

tambahan (mur-mur), suara nafas vesikuler, tidak ada

wheezing, ronchi

b. Abdomen

Inspeksi : Terdapat linea nigra, terdapat striae alba

Palpasi : TFU dua jari di bawah pusat, kontraksi uterus

keras

c. Genetalia

Inspeksi : terdapat lochea rubra, tidak ada condiloma

akuminata dan condiloma talata, terdapat jahitan pada mukosa

vagina dan perinium

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini, tidak

oedeema.

d. Anus

Inspeksi : tidak terdapat hemoroid

153
e. Ekstermitas

Ekstermitas atas : ujung jari tidak pucat, kuku jari bersih, tidak

oedema

Ekstermitas bawah : tidak oedema, tidak terdapat varises, ujung

jari tidak pucat.

3. Analisa Data

Tanggal : 11 November 2016 jam : 06.00 WIB

S : ibu mengatakan sakit pada luka jahitan di perineum dan mukosa

vagina dan habis melahirkan pada Tanggal : 10 November 2016 jam :

22.30 WIB

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

A : P10001 dengan nifas fisiologis 6 jam postpartum

P :

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x7 hari

diharapkan tidak terjadi perdarahan abnormal, dan tanda bahaya masa

nifas.

154
Kriteria Hasil

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

Ibu tidak merasakan sakit pada luka jahitan perineum

Evaluasi involusi uterus

Lochea : rubra

TFU : 2 jari dibawah pusat

UC : keras

4. Penatalaksanaan

1. Mengkomunikasi hasil pemeriksaan, klien dan keluarga memahami

2. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini, dengan cara miring

kanan dan miring kiri

3. Menganjurkan ibu untuk makan yang cukup dan bergizi seperti lauk-

pauk dan sayur-sayuran agar produksi air susu tetap banyak. Ibu mengerti

4. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI untuk memenuhi nutrisi

bayi dan cara menyusui yang benar.

a. Seluruh tubuh bayi menghadap ke payudara ibu dan badan bayi

menempel ke badan ibu.

155
b. Kepala, punggung, dan bokong bayi membentuk garis lurus, sehinga

bayi merasa nyaman.

c. Muka bayi dekat dan menempel ke payudara ibu.

d. Bayi di dekatkan ke payudara dan tangan ibu menyokong bokong

bayi atau bokong bayi bersandar pada bantal.

e. Dagu bayi menempel payudara.

f. Mulut bayi terbuka lebar dan daerah areola payudara tidak terlihat

lagi, karena telah masuk ke dalam mulut bayi.

g. Bayi menelan dengan perlahan dan menghisap dengan kuat, terlihat

dari daun telinga yang bergerak-gerak atau tarikan napasnya cepat.

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan payudara dengan cara

menjaga payudara tetap bersih dan kering. Setiap akan menyusui oleskan

puting dengan air susu

6. Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut

setidaknya dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan

sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

7. Memberikan terapi:

a. Obat analgesic (asam mafenamat 3 x 500 Mg)

b. Obat tambah darah (Fe 1 x 200 Mg)

c. Vitamin A (1 x 200 IU/selama 2 hari),klien memahami

8. Membuat kesepakatan jadwal Kunjungan ulang (3 hari pasca salin)klien

dan keluarga menyepakati

156
9. Mencatat hasil pelayanan pada buku KIA, Mendokumentasikan kartu

status ibu,register kohort ibu.

Kunjungan nifas ke 2 ( 7 hari postpartum)

Tanggal : 17 November 2016 jam : 11.00 WIB

S : Ibu mengatakan sakit pada luka jahitan perinium

O : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

Lochea : serosa

TFU : pertengahan pusat-sympisis

UC : Keras

Perinium : Belum kering

A : P10001 dengan nifas fisiologis 7 hari postpartum

P :

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 minggu,

diharapkan tidak ada tanda-tanda seperti perdarahan abnormal,

tanda-tanda infeksi, dan keadaan ibu semakin membaik.

Kriteria Hasil

Keadaan umum : Baik

157
Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

Lochea : serosa

TFU : tak teraba diatas simfisis

UC : Keras

Perinium : kering

Nutrisi terpenuhi

Bayi sehat dan ibu menyusui bayinya dengan baik

1. Memastikan involusi uterus berjalan normal ( UC, TFU, tidak ada

perdarahan abnormal, tidak ada bau.

2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan

abnormal

3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan

istirahat.

4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan

tanda-tanda penyulit.

5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali

pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.

158
6. Memastikan ibu dalam personal hygiene : Menyarankan ibu untuk

mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum

dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

7. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini, dengan cara

melakukan aktivitas sehari-sehari seperti : miring kanan kiri,

menyapu, jalan-jalan di pagi hari.

Kunjungan nifas ke 3 ( 14 hari postpartum)

Tanggal : 25 November 2016 Jam : 12.00 WIB

S : ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan

O :

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,7 oC

Pernapasan : 20 x/menit

Lochea : serosa

TFU : tak teraba diatas simfisis

UC : Keras

Perinium : kering

159
A : P10001 dengan nifas fisiologis 2 minggu postpartum

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 minggu,

diharapkan proses involusi uterus berjalan dengan normal.

Kriteria Hasil

Lochea : Alba

TFU : 2 jari diatas simfisis

UC : Baik

Perinium : kering

Penatalaksanaan

1) ibu meyusui bayinya dan tidak mengalami nyeri pada payudara (lecet,

pembengkakan payudara, merah, panas, dll).

2) Beritahu ibu tentang asupan makanannya, baik kualitas, maupun

kuantitasnya.

3) Tidak ada nyeri, kram abdomen

4) Tidak ada kesulitan atau ketidaknyamanan dengan BAK

5) Evaluasi jumlah, warna, dan bau perdarahan lokhea.

6) Tidak ada rasa nyeri pada jahitan, di mukosa vagina dan perinium

7) ibu tidak mendapat istirahat yang cukup, baik pada siang maupun

malam hari.

8) Adanya respon ibu terhadap bayi

9) Penyuluhan masa nifas:

160
1. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi : sayur,

lauk pauk, nasi, yang mengandung banyak protein

(tempe,tahu,telur), susu, buah-buahan, dll

2. Berikan suplemen zat besi dan vit A

3. Ajarkan pada ibu untuk kebersihan diri dan kebersihan bayinya

4. Ajarkan pada ibu untuk merawat bayinya dengan baik dan benar.

5. Istirahat yang cukup

6. Ajarkan ibu untuk senam nifas

7. Beritahu ibu kapan mulainya dilakukan hubungan suami istri saat

setelah masa nifas

8. Jelaskan metode, macam-macam, waktu, dan manfaat KB.

161
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY H UMUR 0 HARI

DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL DI WILAYAH

UPT PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

Pengkajian data

Tanggal : 10 November 2016 Jam : 06.00 WIB

Tempat : BPM Lilik Fauzah, Amd Keb Oleh : Ganys Putri N

A. Subyektif

1. Biodata Bayi

Nama bayi : Ny H

Usia : 6 jam

Agama : Islam

Tanggal lahir : 10 November 2016

Jenis kelamin : Laki-laki

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan telah melahirkan anak yang pertama dengan normal

dan sehat

3. Riwayat Neonatal

a. Riwayat Prenatal (kehamilan)

Ibu mengatakan melahirkan anak pertamanya, ibu tidak pernah

mempunyai riwayat penyakit menurun seperti: asma, diabetes melitus,

penyakit menahun seperti jantung, hipertensi, dan penyakit menular

162
seperti tuberculosis paru (TB), HIV/AIDS dan infeksi menular seksual.

Ibu periksa : BPM, Puskesmas

Trimester I : 3 kali, keluhan (mual, muntah), mendapatkan tablet Fe

dan kalk.

Trimester II : 3 kali, tidak ada keluhan, mendapatkan tablet Fe, vit C,

dan kalk.

Trimester III : 2 kali, punggung sakit, mendapatkan tablet Fe, vit C dan

kalk.

Imunisasi TT : TT4

HPHT : 01 Februari 2016

TP : 08 November 2016

b. Riwayat Intranatal (persalinan)

Usia Kehamilan : 38-39 Minggu

Kehamilan : tunggal

Kala II : berlangsung selama 15 menit

Tanggal lahir : 10 November 2016 Jam : 22.30 WIB

BB lahir : 3700 gram

PB : 50 cm

RR : 52 x/menit

N : 130 x/menit

S : 36,7 0C

Ketuban : jernih

Di tolong : Bidan

163
Komplikasi persalinan : tidak ada

APGAR SKOR : 7-8

c. Pola Kebutuhan dasar bayi

a. Nutrisi

Setelah bayi lahir segera susukan pada ibunya (IMD), kebutuhan

minum BBL hari pertama 60 cc/kg, Selanjutnya di tambah 300

cc/kg untuk berikutnya

b. Eliminasi

BAK : 1 kali, konsistensi warna kuning jernih

BAB : 1 kali, konsistensi warna hitam kehijau-hijauan

(mekonium) dan lembek

c. Aktifitas

Bayi menangis bila Haus, BAB, BAK

d. Istirahat

Bayi tidur dan bangun ketika lapar atau jika BAB/BAK

B. Data Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

a. Kesadaran : Composmentis

b. Warna kulit : Kemerahan

c. Gerak : Aktif

d. Tanda-tanda vital

Pernafasan : 60 x/menit

Nadi : 124x/menit

164
Suhu : 36,7 oC

2. Pemeriksaan Antopometri

a. Berat Badan : 3700 gram

b. Panjang badan : 50 cm

c. Lingkar kepala : 33 cm

d. Lingkar dada : 31 cm

e. Lingkar lengan : 9 cm

f. Ukuran kepala

CFO : 33 cm

CMO : 34 cm

CSOB : 32 cm

3. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala/Wajah

Inspeksi : Bersih, terdapat caput succedanium,tidak ada chepal

hematom, rambut hitam tebal dan halus, ubun-ubun

belum menutup

Wajah Kemerahan tidak pucat tidak ikterus tidak

sianosis tidak odem.

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan

b. Mata
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada kelainan pada mata,

konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus tidak ada

perdarahan pada mata, palpebra tidak odem, pupil

isokor

165
Papasi : palpepbra tidak odem

c. Hidung

Inspeksi : Lubang hidung simetris,bersih tidak ada pernafasan

cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal tidak ada nyeri tekan

d. Mulut

Inspeksi : bersih, tidak ada labio palatokisis, reflek menghisap

baik, tidak ada oral thrus, tidak ada tonsilitis

e. Telinga

Inspeksi : Simetris bersih, tidak ada serumen, tidak ada

gangguan pendegaran, tidak ada kelainan tidak ada

lanugo

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal

f. Leher

Inspeksi : Leher bayi pendek dan pergerakan aktif

Palpasi : Tidak ada pembengkakan kelenjar parotis

g. Dada dan payudara

Inspeksi : Simetris bersih tidak ada retraksi dinding dada

pernafasaan kombinasi antara dada dan perut terdapat

puting susu sudah terbentuk dengan baik dan simetris.

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal

Auskultasi : Tidak ada bunyi wheezing, tidak ada ronkhi

166
h. Abdomen

Inspeksi : bersih, perut bulat keadaan tali pusat baik (tali pusat

terbungkus kassa), tidak ada perdarahan tidak ada

tanda-tanda infeksi

i. Genetalia

Inspeksi : Simetris bersih, labia mayora menutupi labia minora,

lubang anus terpisah dengan lubang vagina dan tidak

ada kelainan

j. Anus

Inspeksi : Tidak ada atresia ani

k. Ekstrimitas:

Atas : Jari tangan lengkap, tidak edema, gerakan aktif

Bawah : Jari kaki lengkap, tidak edema, gerakan aktif

4. Reflek Neorologis

1) Morro (Terkejut) :+

2) Grasping/Palmargrabs

(Menggegam) :+

3) Suckling (Menghisap) :+

4) Rotting (Mencari) :+

5) Glabelar (Kedipan) :+

6) Tonik neck (Menoleh) :+

7) Swallowing (Menelan) :+

8) Babinski (Mengerakan kaki) :+

167
9) Swimming (Berenang) :+

10) Stepping :+

11) Plantar (Kaki menggenggam) :+

12) Elestrusi (Menjulurkan lidah) :+

C. Analisa Data

A : By Ny H Usia 6 jam dengan bayi baru lahir normal

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x7 hari,

diharapkan bayi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan, tidak

tejadi infeksi.

Kriteria hasil

Bayi mendapat ASI secara baik

Bayi sehat

BB naik/bertambah

Tali pusat lepas

TTV :N : 124 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 60 x/menit

BB : 3700 gram

D. Penatalaksanaan

1. Bayi mendapatkan kebutuhan nutrisi dengan minum ASI

2. Mencegah terjadinya hipotermi dengan cara menggendong metode

kanguru, berikan kehangatan pada bayi ( gedong)

168
3. Bayi dapat BAB dan BAK

4. Bayi dapat tidur istirahat dengan nyaman

5. Ibu dapat menjaga kebersihan kulit bayi

6. Ibu dapat merawat tali pusat, jaga tali pusat selalu kering dan

bersih

7. Ibu harus menjaga keamanan bayi

Kunjungan BBL ke 2 ( 7 hari )

Tanggal : 17 November 2016 Jam : 11.00 Wib

S :-

O : TTV : N : 124 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 60 x/menit

BB : 3700 gram

Tali pusat sudah lepas

A : By Ny H Usia 7 hari dengan bayi baru lahir normal

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1

minggu, diharapkan bayi dapat memenuhi kebutuhan

nutrisi dan, tidak tejadi infeksi.

Kriteria hasil

Bayi sehat

Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi

Bayi dapat BAB dan BAK

169
Tali pusat sudah lepas

TTV : N : 124 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 60 x/menit

BB : 3700 gram

Penatalaksanaan

a) Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga

memahami

b) Memastikan bayi disusui secara on demand atau sesuai

kebutuhan bayi. Ibu mengatakan bayi menyusu setiap 2 jam

sekali

c) Memastikan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya, dengan

cara mengganti popok kain dan baju yang basah dengan

yang kering. Ibu selalu mengganti popok ketika basah

d) Memastikan bayi dapat BAB dan BAK

e) Memastikan pola istirahat bayi

f) Memastikan keamanan bayi menganjurkan pada ibu agar

bayi selalu tetap terjaga dan terawat.

g) Membuat kesepakatan jadwal Kunjungan ulang (14 hari

pasca salin) klien dan keluarga menyepakati

h) Mendokumentasikan hasil pelayanan, tercatat pada Buku

KIA, Kartu Status bayi, Register Kohort bayi, kartu status

MTBM

170
Kunjungan BBL ke 3 ( 2 minggu )

Tanggal : 25 November 2016 Jam : 12.00 Wib

S :-

O : TTV : N : 124 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 60 x/menit

BB : 4700 gram

A : By Ny H Usia 2 minggu dengan bayi baru lahir normal

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2

minggu, diharapkan bayi dapat memenuhi kebutuhan

nutrisi, dan dapat tumbuh kembang sehat

Kriteria hasil

Bayi sehat

Mendapatkan imunisasi BCG dan polio 1

Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi

Tali pusat sudah lepas

TTV : N : 124 x/menit

S : 36,7 oC

RR : 60 x/menit

BB : 4700 gram

171
Penatalaksanaan

1) Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga

memahami.

2) Bayi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dengan minum

ASI saja

3) Mencegah terjadinya hipotermi dan infeksi

4) Bayi dapat BAB dan BAK secara teratur

5) Bayi dapat tidur istirahat dengan nyaman

6) Bayi dapat menyusui dengan baik dan benar

7) Ibu dapat menjaga kebersihan kulit bayi

8) Ibu harus menjaga keamanan bayi

9) Bayi mendapatkan imunisasi BCG, Polio 1

172
ASUHAN KEBIDANAN PADA NH USIA 19 TAHUN DENGAN KB

SUNTIK 3 BULAN DI WILAYAH UPT PUSKESMAS BANGSAL

MOJOKERTO

Pengkajian data

Tanggal: 17 Desember 2016 Jam : 16.00 WIB

Tempat : BPM Lilik Fauzah, Amd Oleh : Ganys Putri N

A. Subyektif

1. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin menggunakan KB Suntik 3 bulan, dan saat ini ibu

sedang menyusui anaknya usia 40 hari

2. Menstruasi

Ibu mengatakan setelah masa nifas belum menstruasi

3. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun (hipertensi,

diabetes, asma), penyakit menular (HIV, TBC, dan hepatitis), dan

penyakit menahun (jantung).

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit menurun

(hipertensi, diabetes, asma), penyakit menular (HIV, TBC, dan

hepatitis), dan penyakit menahun (jantung).

173
5. Pola Kebutuhan Sehari-Hari

a. Kebutuhan nutrisi

Makan 3 kali sehari, menu sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan,

lauk pauk : (tempe dan tahu) dan lain-lain dan minum 2 liter air

setiap hari

b. Kebutuhan eliminasi

BAK secepatnya setelah persalinan 3x/hari, konsistensi lunak, warna

kuning bau khas

BAB 2-3x/hari warna jernih kuning, bau khas

c. Aktifitas

Pasien mengerjakan pekerjaan sehari-hari (masak, bersih-bersih,

mencuci) sendiri dengan baik dan merawat bayi

d. Istirahat

Siang : (12:00 - 14.00 jam)

Malam : (21:00 - 05:00 jam) dan terbangun untuk menyusui

bayinya.

e. Riwayat KB

Sebelum hamil ini ibu tidak memakai KB, dan setelah melahirkan

sekarang ini ibu ingin mengunakan KB suntik 3 bulan.

f. Personal haygine

Mandi dan ganti baju 2 kali sehari, keramas 3 hari sekali.

174
B. Obyektif

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/70 mmHg

2) Nadi : 80 x/menit

3) Suhu : 36,7 oC

4) Pernapasan : 18 x/menit

d. Berat Badan : 56 kg

e. Tinggi badan : 155 cm

2. Pemeriksaan Fisik

a. Wajah

Inspeksi : Bersih, tidak ada cloasma gravidarum, tidak

oedema, tidak ada lesi

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

175
b. Mata

Inspeksi : Simetris, bersih, sklera putih, pupil isokor,

konjungtiva anemis

Palpasi : Palpebra tidak oedema, tidak ada nyeri tekan

c. Hidung

Inspeksi : bersih, tidak ada secret, tidak ada polip tidak ada

pernafasan cuping hidung

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d. Mulut

Inspeksi : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak

terdapat caries, tidak ada tonsillitis

e. Telinga

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada polip,

tidak ada gangguan pendengaran

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

f. Leher

Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka

Palpasi : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar tiroid dan parotis

g. Dada dan payudara

Inspeksi : Bersih, pergerakan simetris, payudara simetris,

puting susu mononjol,areola hiperpigmentasi.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal

176
Auskultasi : Suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara

tambahan (mur-mur), suara nafas vesikuler, tidak ada

wheezing, ronchi

h. Abdomen

Inspeksi : Bersih, terdapat strie albikan, tidak ada luka bekas

SC

Palpasi : tidak ada benjolan abnormal, TFU : bertambah

kecil.

i. Genetalia

Inspeksi : Bersih, tidak ada condiloma akuminata dan

condiloma talata,tidak ada flour albus

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini,tidak ada

varises

j. Anus

Inspeksi : Bersih, tidak hemoroid

k. Ekstermitas

Atas

Inspeksi : Bersih, simetris, tidak ada bekas luka

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak oedema

Bawah

Inspeksi : Bersih simetris, tidak ada bekas luka

Palpasi : Tidak oedema, tidak ada nyeri tekan

177
C. Analisa Data

S : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.

O : KU : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : Tekanan darah : 100/70 mmHg

Suhu : 36,5 C

Nadi : 84/menit

Pernafasan : 20x/menit

BB : 56 kg

A : Ny H Usia 19 tahun dengan Akseptor KB suntik 3 bulan.

P :

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 6 minggu ,

diharapkan melaksanakan program KB dengan tujuan yang

diinginkan .

Kriteria hasil

Ibu sehat

Lochea : alba

TFU : bertambah kecil

Jahitan pada perineum : kering, bersih, dan baik.

D. Penatalaksanaan

1) Mengkomunikasikan hasil pemeriksaan, klien memahami

2) Memberitahu kepada ibu bahwa KB suntik 3 bulan dapat digunakan

apabila ibu menyusui anaknya secara eksklusif selama 6 bulan.

178
3) Pemberian kontrasepsi Kb suntik 3 bulan (Depotin)

4) Menganjurkan ibu datang periksa jika ada keluhan dan kembali pada

tanggal 07 Maret 2017

5) Mendokumentasikan hasil pelayanan : tercacat dalam buku register

pembinaan : KI/KB, KIV/KB, kohort ibu.

179
BAB 4
PEMBAHASAN

Pada Bab 4 ini penulis akan menyajikan pembahasan yaitu

membandingkan antara teori dengan Asuhan Kebidanan Komprehensif yang

diterapkan pada klien Ny H G1P00000 sejak kontak pertama pada tanggal 01

November 2016 yaitu dimulai pada masa kehamilan 38 minggu, persalinan, masa

nifas, bayi baru lahir dan KB dengan pembahasan sebagai berikut:

A. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Berdasarkan anamnesa, Ny H hamil pada usia 19 tahun. Menurut

Gunawan (2010: 81) usia, kematangan fisik, mental, dan alat reproduksi juga

sangat memengaruhi kehamilan. Secara fisik dan mental, usia yang baik untuk

hamil berkisar antara 19-35 tahun. Pada usia tersebut alat reproduksi wanita

telah berkembang dan berfungsi secara maksimal, begitu juga faktor

kejiwaannya, sehingga akan mengurangi berbagai risiko ketika hamil, seperti

keguguran, perdarahan, bahkan kematian. Begitu juga pada saat menjalankan

proses persalinan, risikonya juga akan lebih kecil.

Ibu yang hamil pada usia 19 tahun harus siap menghadapi kehamilannya,

karena usia 19 tahun termasuk dalam usia reproduksi sehat dan dirasa tepat

bagi reproduksi wanita bekerja dengan maksimal. Kondisi rahim sudah

mampu memberi perlindungan atau kondisi yang maksimal untuk kehamilan.

Selain itu Ny H yang hamil anak pertamanya secara umum ibu belum siap

mental secara keseluruhan, sehingga nantinya ibu harus lebih dalam menjaga

180
kehamilannya secara hati-hati karena baru pertama kali hamil.

Pada usia kehamilan 38 minggu, Ny H mengeluh kenceng-kenceng,

cemas masih dapat dikategorikan fisiologis karena umum terjadi pada ibu

hamil trimester III.

Pebryatie (2014: 42) menjelaskan bahwa kenceng-kenceng, cemas pada

ibu hamil trimester III disebabkan karena kontraksi otot ketegangan otot,

pergerakan janin, keletihan serta pengaruh hormon yang timbul pada ibu

hamil.

Keluhan yang dialami oleh Ny H merupakan keluhan kenceng-kenceng

sehingga masih dalam batas wajar yang termasuk dalam kehamilan fisiologis

dan tidak berpengaruh kepada janin, karena kenceng-kenceng umum terjadi

pada ibu hamil trimester III. Keluhan kenceng-kenceng pada Ny H

disebabkan karena pergerakan janin.

Pemeriksaan kehamilan Ny H melakukan kunjungan ANC dengan

teratur yaitu pada 3 kali pada trimester I, 3 kali pada trimester 2 dan 2 kali

pada trimester 3.

Hani, dkk (2014: 12) menjelaskan standar minimal kunjungan kehamilan

sedikitnya adalah 4 kali kunjungan, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada

trimester II dan 2 kali pada trimester III. Keteraturan kunjungan ANC sangat

penting karena untuk melihat perkembangan kehamilan, kondisi janin dan

kemungkinan adanya komplikasi dapat dideteksi dini dan ditangani dengan

segera.

Ny H memeriksakan kehamilannya dengan rutin atau teratur

dikarenakan ibu ingin terus memantau kesehatan diri dan bayinya supaya

181
dapat terhindar dari masalah atau komplikasi pada kehamilan sehingga

membuat ibu rutin memeriksakan kehamilannya karena ingin memantau

perkembangan janin.

Hasil pengkajian imunisasi TT Ny H sudah melakukan imunisasi TT 4.

Menurut Hani (2014: 11) imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil guna

memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus (Tetanus

Neonatorum) pada saat persalinan, maupun postnatal. Bila wanita selama

hidupnya mendapatkan imunisasi sebanyak 5 kali berarti akan mendapat

kekebalan seumur hidup dengan periode waktu tertentu terhadap penyakit

tetanus.

Ny H telah melakukan imunisasi TT 4. Namun, ibu hamil lupa tentang

jadwal dan skrining imunisasi TT yang dilakukan sehingga peneliti hanya

melihat dokumentasi dari buku KIA.

Hasil pemeriksaan penambahan berat badan Ny H pada kunjungan

pertama, tepatnya pada usia kehamilan 38 minggu BB Ny H adalah 63 kg,

sedangkan berat badan sebelum hamil adalah 56 kg, hal tersebut menunjukkan

bahwa kenaikan berat badan dari sebelum hamil sampai pada akhir trimester

sebesar 7 kg.

Mochtar (2012: 47) menjelaskan kenaikan berat badan rata-rata adalah

antara 6,5 sampai 16 kg. Kenaikan berat badan yang berlebihan atau turunnya

berat badan ibu setelah kehamilan trimester kedua hasus menjadi perhatian.

Data hasil pemeriksaan yang didapat menunjukkan bahwa kehamilan berat

badan normal, penambahan berat badan sesuai dengan usia kehamilan.

Penambahan berat badan ibu yang sesuai dikarenakan ibu rutin mengkonsumsi

182
makanan bergizi ketika hamil. Peningkatan berat badan sangat penting untuk

ibu hamil karena berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan pertumbuhan janin.

Berat badan ibu yang bertambah secara normal dapat terjadi karena kecukupan

gizi pada ibu hamil, sehingga tidak beresiko dan komplikasi pada ibu antara

lain: anemia, KEK, pendarahan.

Hasil pemeriksaan lingkar lengan atas (LILA) pada NyH adalah 30 cm.

Hasil pengukuran LILA pada Ny H masih dalam batas normal

Ukuran lingkar lengan yang normal adalah 23,5 cm. bila ditemukan

pengukuran kurang dari 23,5 cm berarti status gizi ibu kurang (Mandriwati,

2008: 113).

Pengukuran LILA Ny H dapat dikatakan normal, hal ini dikarenakan

berat badan ibu hamil ideal/tidak kurus dan asupan nutrisi Ny H selama

hamil telah tercukupi.

Hasil pemeriksaan denyut jantung janin pada kunjungan pertama yaitu 144

x/menit, terdengar jelas pada puctum maksimum terletak di bagian perut kiri

bawah.

Menurut Mandriwati (2008: 103) normal tidaknya denyut jantung janin di

dalam kandungan ditentukan oleh irama dan frekuensinya. Janin dalam

keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya berkisar antara 120-

140 x/menit. Jika bunyi jantung kurang dari 120 x/menit atau lebih dari 160

x/menit atau tidak teratur, janin dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen)

yang disebut jawat janin.

Hasil pengukuran denyut jantung janin dalam batas normal dikarenakan

ibu yang dalam keadaan sehat. Pada orang yang sehat dapat terjadi perubahan

183
irama atau frekuensi jantung secara teratur. Selain itu ibu juga tidak

mengalami anemia (kekurangan darah), karena kondisi anemia dapat membuat

jantung bekerja lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan setiap selnya.

Hasil pemeriksaan TFU pada Ny H pada usia 38 minggu adalah 3 jari

dibawah prosesus xiphoideus (39 cm).

Hani (2014: L-4) perkiraan TFU pada umur kehamilan 36 minggu adalah

33 cm. Menurut Mandriwati (2008: 84) Tinggi fundus uteri yang normal harus

sama dengan umur kehamilan dalam minggu yang ditentukan berdasarkan hari

pertama haid terakhir. Apabila hasil pengukuran berbeda 1-2 cm masih dapat

ditoleransi, tetapi jika deviasi lebih kecil 2 cm dari umur kehamilan,

kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin, sedangkan bila deviasi lebih

besar dari 2 cm, kemungkinan terjadi bayi kembar, polihidramnion atau janin

besar.

Perubahan TFU yang tidak sesuai dapat dipengarui oleh pertumbuhan

janin yang tidak optimal sehingga TFU pada saat hamil dalam keadaan tidak

normal. Selain itu ukuran TFU yang tidak sesuai dikarenakan, kondisi kepala

masuk ke pintu atas panggul, sehingga mempengaruhi hasil pengukuran TFU.

B. Asuhan Kebidanan pada Persalinan

Pada kala I pada Ny H mempunyai keluhan perut mules-mules sejak tadi

jam 18.00 WIB dan semakin lama semakin sakit. Pada jam 18.00 WIB

pemeriksaan dalam (VT) 4 cm, eff=60%, UUK, ket +, kep H II (1/5).

Persalinan kala I Ny H berlangsung 6 jam.

Menurut Sulistyawati (2013: 7) Kala I untuk primigravida berlangsung 12

jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam. Persalinan fase laten,

184
pembukaan serviks yang berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm,

lamanya 7-8 jam. Fase aktif, berlangsung selama 6 jam (Mochtar, 2012: 71).

Kala I pada persalinan Ny H berlangsung selama 6 jam berjalan normal

dan fisiologis, hal ini dipengaruhi oleh faktor pendukung dalam proses

persalinan yaitu dengan adanya power, pasenger, dan passage ketiga faktor

utama ini sangat mendukung jalannya persalinan.

Kala II pada Ny H ingin meneran dengan ditandai dengan adanya

dorongan ingin meneran, perineum menonjol, frekuensi his semakin sering,

intensitas his semakin kuat. Kala II berlangsung selama 20 menit, bayi lahir

spontan B, jenis kelamin laki-laki bayi lahir spontan, langsung menangis,

tonus otot baik, warna kulit merah muda, tidak ada kelainan kongenital dan

anus ada.

Menurut Mochtar (2012: 71) Kala II primi berlangsung selama 1 - 2 jam,

dan pada multi - 1 jam. Sulistyawati, (2013: 232) data yang mendukung

bahwa pasien dalam persalinan kala II adalah pasien mengatakan ingin

meneran. Perineum menonjol, vulva dan anus membuka, frekuensi his

semakin sering (>3x/menit), intensitas semakin kuat, durasi his >40 detik.

Proses persalinan kala II berjalan lancar berlangsung selama 20 menit

sehingga ini merupakan proses fisiologis. Sulistyawati (2013: 7) bahwa

penatalaksanaan persalinan Kala III dalam asuhan persalinan normal

berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lamanya kala III berlangsung lebih

dari 1 jam merupakan indikasi terjadinya retensio plasenta.

Kala III Ny H berlangsung normal tidak terjadi retensio plasenta.

Manajemen aktif kala III dilakukan dengan pemberian oktitosin. Pemberian

185
suntikan oksitosin dilakukan dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, setelah

memastikan tidak ada bayi lain di dalam uterus. Karena oksitosin dapat

menyebabkan uterus berkontraksi yang dapat menurunkan pasokan oksigen

pada bayi. Penegangan tali pusat dilakukan dengan mengklem pada tali pusat

diletakkan sekitar 5-10 cm dari vulva dikarenakan dengan memegang tali

pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah evulsi tali pusat. Masase fundus

uteri dilakukan untuk memastikan bahawa uterus berkontraksi dengan baik,

hasil pemeriksaan menunjukkan hasil kontraksi uterus baik/keras.

Kala IV Ny H berlangsung 2 jam. Lamanya kala IV dari observasi 2

jam pertama post partum dalam keadaan normal. TFU 2 jari bawah pusat,

kontraksi uterus keras. Perdarahan 200 cc.

Sulistyawati (2013: 7) Kala IV berlangsung 1-2 jam. Kala IV adalah kala

pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri lahir. Jumlah perdarahan

rata-rata dianggap normal adalah 100-300 cc, apabila perdarahan lebih dari

500cc, hal tersebut sudah dianggap abnormal dan harus dicari penyebabnya

(Mochtar, 2012: 71).

Kala IV berlangsung normal selama 2 jam dan tidak terjadi karena jumlah

perdarahan 200cc dan tidak lebih dari 500cc, selain itu kontraksi uterus juga

baik.

C. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas

Hasil pemeriksaan pada Ny H involusi uterus berjalan normal, yakni (6

jam post partum) TFU 2 jari bawah pusat dan pengeluaran lochea rubra, UC :

keras. Pada kunjungan 2 (7 hari post partum) TFU pertengahan pusat-simfisis

dan pengeluaran lochea serosa, UC : keras, perineum belum kering. Pada

186
kunjungan 3 (14 hari post partum) TFU tak teraba diatas symfisis, perineum

sudah kering. Kunjungan 4 (6 minggu post partum) TFU tak teraba dan

pengeluaran lochea alba.

Menurut Dewi (2014: 57) Involusi uteri pada saat uri lahir TFU 2 jari

dibawah pusat, (7 hari post partum) TFU pertengahan pusat simfisis, (14 hari

post partum) tidak teraba diatas simfisis dan (6 minggu post partum)

bertambah kecil.

1. Pada masa nifas Ny H involusi uteri berjalan normal dan sangat cepat,
sebelum masa nifas telah selesai 40 hari, adanya kesenjangan pada keluhan
utama yaitu nyeri dibekas jahitan saat kunjungan pertama dan kedua, hal ini
masih bersifat fisiologis dan keunggulan pada Ny H yang terjadi yaitu
involusi uteri yang berjalan normal dan sangat cepat sehingga masa nifas telah
selesai pada kunjungan 3 (14 hari post partum) sehingga dengan berjalannya
masa nifas yang sangat cepat, Ny H dengan segera menginginkan
melakukan KB. Menurut Saleha (2009) Masa nifas adalah masa sesudah
persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk
memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu
6 minggu.
Pada ibu post partum yang dilakukan jahitan pada robekan perineum

setelah persalinan. Proses involusi uteri dari pengukuran TFU dan pengeluaran

lochea berjalan normal dan sangat cepat, hal ini dikarenakan pola nutrisi yang

baik, mobilisasi dini yang baik, dan menyusui bayinya dengan baik dan

teratur.

Pada kunjungan nifas pertama (6 jam postpartum), kedua (7 hari post

partum), ketiga (14 hari postpartum) ibu mengatakan tidak ada keluhan dan

segera menginginkan ber KB, tetapi KB dapat dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan masa Nifas yang normal pada ummunya, yaitu KB diperbolehkan

187
diberikan pada waktu setelah masa nifas selesai yaitu 40 hari post partum,

karena jika KB diberikan sebelum masa nifas selesai yaitu 40 hari post

partum, waspada terjadi pengeluaran ASI berkurang, masa involusi yang

belum selesai secara umum waspada dapat menjadikan sesuatu masalah pada

masa post partum, dan kunjungan keempat (6 minggu postpartum) masih

berlanjut.

Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pasca-persalinan

harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi,

yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan

penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI,

cara menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu (Prawirohardjo,

2014: 27).

Secara umum Ny H menjalani masa nifas dengan normal dan sangat

cepat tanpa adanya keluhan, hal ini dikarenakan ibu telah menerapkan semua

anjuran dari petugas kesehatan, luka jahitan kering pada kunjungan ke tiga.

Pola laktasi pada Ny H tidak ada keluhan, tidak terjadi luka/ lecet pada

putting susu, pengeluaran ASI lancar dan bayi menyusu ketika

lapar/menangis.

D. Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir

Hasil pemeriksaan pada bayi Ny H pemeriksaan umum yang dilakukan

masih dalam keadaan normal, yakni suhu 36,7oC, nadi 130 x/menit dan

pernafasan 52 x/menit, gerak bayi aktif, bayi menangis kuat, warna kulit

merah muda. Bayi tidak mengalami hipotermi ataupun hipertermi.

188
Menurut Muslihatun (2010: 253) Suhu tubuh bayi baru lahir normal adalah

suhu pada aksila 36,5C sampai 37,5C. Apabila suhu tubuh kurang dari 36C

dapat dikategorkan hipotermi dan jika suhu tubuh kurang dari 37,8C dapat

dikategorkan hipertermi.

Pada pemeriksaan umum bayi Ny H suhu bayi baru lahir normal karena

menerapkan pencegahan hipotermi diantaranya menjaga suhu tubuh tepat

hangat yaitu dengan dibedong.

Bayi Ny H mempunyai berat badan lahir 3700 gram dan panjang badan

50 cm. Menurut Sondakh (2013: 164), berat badan bayi cukup bulan

normalnya adalah 2500-4000 gram. Panjang badan yang diukur dari puncak

kepala sampai tumit pada bayi cukup bulan normalnya adalah 48-52 cm. Pada

bayi usia 0 hingga 3 bulan, berat badan akan bertambah sebanyak 30 gram per

hari, dalam sebulan bayi akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 900

gram.

Bayi Ny H lahir dengan berat badan dan panjang badan sesuai dengan

keadaan normal, hal ini dikarenakan bayi sudah mendapatkan cukup ASI.

E. Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana

Asuhan kebidanan pada Ny H umur 19 tahun dengan akseptor KB

suntik 3 bulan , ibu mengatakan ingin menunda kehamilan dengan mengikuti

menggunakan KB suntik 3 bulan.

Keluarga berencana digunakan untuk menunda kehamilan yaitu metode

KB alami, KB hormonal (suntik, pil), KB non hormonal (IUD). Keuntungan

dari KB suntik 3 bulan adalah cukup efektif mencegah kehamilan,

pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan

189
suami istri dan tidak berpengaruh terhadap produksi ASI. Sedangkan

kerugiannya adalah gangguan pola haid, perubahan berat badan (Manuaba,

2010: 269).

Ny H melakukan KB suntik 3 bulan untuk menunda kehamilannya,

selain itu juga hasil pemeriksaan Ny H KB suntik 3 bulan diberikan karena

penggunaannya cukup efektif mencegah kehamilan dan tidak mengganggu

produksi ASI dan laktasi, selain itu penggunakan KB suntik 3 bulan dinilai

lebih ekonomis dan memiliki efektivitas. KB dilakukan sebelum ibu

menstruasi pada tanggal 17 Desember 2016 dengan pemakaian KB suntik 3

bulan dan waktu kembali kunjungan pada tanggal 04 Maret 2016.

190
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny

H pada masa hamil, persalinan, nifas, neonatus dan kontrasepsi di Wilayah

Kerja Puskesmas Bangsal Mojokerto adalah sebagai berikut:

1. Asuhan kebidanan dilakukan secara berkelanjutan dimulai dari usia

kehamilan 38-39 minggu, ibu mempunyai keluhan sering merasakan perut

kenceg-kenceng, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kesenjangan.

2. Asuhan persalinan berjalan fisiologis, Kala I berlangsung 6 jam, Kala II

berlangsung selama 20 menit, Kala III berlangsung selama 30 menit,

plasenta lahir lengkap, Kala IV observasi 2 jam postpartum berlangsung

normal.

3. Asuhan bayi baru lahir menunjukkan hasil pemeriksaan bayi tidak

mengalami ikterus, kondisi bayi baik dan normal.

4. Asuhan pada masa nifas menunjukkan hasil pemeriksaan tidak terdapat

masalah/kesenjangan, proses involusi uteri berlangsung normal dan selesai

dengan cepat sebelum 40 hari.

5. Asuhan keluarga berenca menunjukkan bahwa ibu telah merencanakan

program KB Suntik 3 bulan.

191
B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Asuhan kebidanan ini diharapkan menambah pengetahuan,

pengalaman dan wawasan serta bahan penerapan asuhan kebidanan dalam

batas Continuity of Care terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir

dan pelayanan kontrasepsi, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi

dan perbandingan untuk laporan studi kasus selanjutnya.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan (bidan) di Puskesmas dapat

meningkatkan kualitas pelayanan KIA, khususnya dalam memberikan

asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga

berencana dalam batasan Continuity of Care.

3. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan agar responden dapat rutin memeriksakan kehamilannya

pada tenaga kesehatan agar apabila terdapat komplikasi pada kehamilan

dapat segera di atasi dan melakukan konsultasi tentang kehamilan,

persalinan, neonatus, nifas dan KB.

192

Anda mungkin juga menyukai