Terjadinya candidiasis di pengaruhi oleh beberapa faktor terutama pengguna protesa,
xerostomia (sjogren syndrome), penggunaan radio therapy, obat-obatan sitotoksis, konsentrasi gula dalam darah (diabetes), penggunaan antibiotik atau kortikosteroid, penyakit keganasan (neoplasma), kehamilan, defisiensi nutrisi, penyakit kelainan darah, dan Penderita Immuno supresi (AIDS) (Silverman S, 2001). Penggunaan protesa menyebabkan kurangnya pembersihan oleh saliva dan pengelupasan epitel, hal ini mengakibatkan perubahan pada mukosa. Pada penderita xerostomia, penderita yang di obati oleh radio aktif, dan yang menggunakan obat- obatan sitotoksis mempunyai mekanisme pembersihan dan di hubungkan dengan pertahanan host menurun, hal ini mengakibatkan mukositis dan glositis. Penggunaan antibiotik dan kortikosteroid akan menghambat pertumbuhan bakteri komensal sehingga mengakibatkan pertumbuhan kandida yang lebih banyak.dan menurunkan daya tahan tubuh,karena kortikosteroid mengakibatkan penekanan sel mediated immune. (Jainkittivong, 2007). Pada penderita yang mengalami kelainan darah atau adanya pertumbuhan jaringan (keganasan), sistem fagositosinya menurun, karena fungsi netrofil dan makrofag megalami kerusakan. Faktor predesposisi yang dapat mengubah kondisi mukosa mulut adalah (Firriolo FJ, 2003; Burkets, 1994; Guyford JJ dan Haskell R, 1990; Regezi JA dan Scuibba J, 1993): Xerostomia, terapi antibiotic, kondisi rongga mulut atau gigi tiruan yang buruk, defisiensi nutrisi (zat besi, folat dan vitamin), perokok berat, displasia epitel rongga mulut, penggunaan obat kumur berlebih. Faktor predesposisi yang dapat mengubah status kekebalan tubuh pasien adalah (Firriolo FJ, 2003; Burkets, 1994; Guyford JJ dan Haskell R, 1990; Regezi JA dan Scuibba J, 1993): penyakit kelainan darah, tahap akhir tumor ganas, usia lanjut atau usia pertumbuhan, terapi radiasi dan kemoterapi, infeksi HIV atau penyakit imunokompromise yang lain, gangguan endokrin (diabetes mellitus, hipoparatiroid, kehamilan, terapi kortikosteroid atau hipoadrenal), malnutrisi dan malabsorbsi, terapi rawat inap di rumah sakit atau keadaan yang lemah setelah operasi.