PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aswaja
Apabila anda ditanya, apakah ciri khas akidah ahli sunnah wal-jamaah ?
maka jawabannya adalah, ahlussunnah wal-jamaah meyakini bahwa Allah
itu ada tanpa arah dan tanpa tempat. Hal ini diantara yang membedakan
ahlu sunnah wal-jamaah dengan aliran aliran yang lain. Terhadap sekian
1 Sadi Abu Jaib, al-Qamus al-Fiqhi Lughatan wa Ishtilahan, (Damaskus: Dar al-
Fikr, 1988), hlm. 29.
2 Ibn Rajab al-Hanbali, kasyf al-Kurbah Fi Wash Ahl al-Ghurbah, (Kairo: Maktabah
al- Qayyimah, tanpa tahun), hlm. 19-20.
2
banyak dalil, baik dari al quran, hadist dan dalil dalil aqli yang
menunjukkan bahwa allah ada tanpa arah dan tanpa tempat. 4 Allah SWT
berfirman :
Ayat ini adalah ayat yang paling tegas dalam menjelaskan kesucian allah
secara mutlak dari menyerupai apapun. Allah SWT tidak menyerupai
makhluk-nya dari aspek apapun, sehingga allah itu tidak butuh pada
tempat yang menjadi tempat-nya dan tidak butuh pada arah yang
menentukannya.
( ) :
3
Imron bin Hushain radhiyallahu anhuma berkata, rasulallah SAW
bersabda, allah ada pada azal (keberdaan tanpa permulaan) dan belum
ada sesuatupun selain-nya. (HR. al-bukhari : 2953).
1. Al-Quran
Al quran alkarim adalah pokok dari semua argumentasi dan dalil.
Al-guraan adalah dalil yang membuktikan kebenaran risalah nabi
Muhammad saw dan dalil yang membuktikan benar tidaknya suatu
ajaran. Al-guran juga merupakan kitaballah terakhiiryang menegaskan
pesan-pesan kitab-kitab samawi sebelumnya.allah memerintahkan dalam
al-quran agar kaum muslimin senantiasa mengembalikanpersoalan yang
di perselisihkan kepada allah dan rasul-nya:
4
Kemudian jika berlainan pendapat tentang Sesutu, maka kemblikanlh ia
kepada Allah(al-quran) dan rasul (sunnahnya). (QS. Al-nisa:59).
2. Hadits
Hadits adalah dasar kedua dalam penetapan akidah akidah dalam
islam. Tetapi tidak semua hadits dapat di jadikan dasar dalam
menetapkan akidah. Hadis yang dapat dijadikandasar dalam menetapkan
akidah adalah hadits yang perawinya di sepakati dapat di percaya oleh
para ulama.7
3. Ijma Ulama
Ijm ulam yang mengikuti ajaran ahlus haqq dapat di jdikan
argumentasi dalam menetapkan akidah. Dalam hal ini seperti dasar yang
melandasi penetapan bahwa sifat-sifat allah itu qadim (tidak ada
permulaannya) alah ijma ulama yang qathi.8
4. Akal
Dalam ayat-ayat al-quran Allah SWT telah mendorong hamba-
hambanya agar merenungkan semua yang ada dalam alam jagat raya ini,
agar dapat mengantar pada keyakinan tentang kemaha kuasaan Allah.
Dalam konteks ini Allah berfirman:
5
dengan akal. Jadi menurut ulama tauhid, akal di fungsikan sebagai sarana
yang dapat membuktikan kebenaran syara, bukan sebagai dasar dalam
menetapkan akidah-akidah dalam agama. Meski demikian, hasil
penalaran akal yang sehat tidak akan keluar dan bertentangan dengan
ajaran yang di bawa oleh syara.9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Adapun dasar-dasar akidah aswaja yaitu pokok-pokok yang
berkaitan dengan tauhid dan lain-lain dan juga menurut ahlussunnah wal-
jamaah harus di landasi dalil yang argumentasi yang definitive (qathi)
seperti dari al-quran, al- hadis, ijma ulama dan argumentasi akal yang
sehat.
DAFTAR PUSTAKA