Anda di halaman 1dari 3

HIDUP SEHAT TANPA DM

Penyakit DM (diabetes mellitus) ataupun yang lebih sering dikenal dengan penyakit gula, merupakan
penyakit yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat saat ini. Menurut data WHO , akan terdapat peningkatan
jumlah penyandang penyakit DM di Indonesia yaitu dari 8,4 juta penduduk pada tahun 2000 dapat meningkat
menjadi 2-3 kali lipat pada tahun 2035. Penyakit DM ini merupakan penyakit menahun yang akan disandang
seumur hidup yang dengan kata lain maka si penderita akan mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah
progresivitas penyakit.

Gejala DM
Berbagai keluhan dapat dirasakan pada pasien penyandang DM, keluhan ini sendiri tidak muncul secara
tiba-tiba, yaitu: Banyak minum, Banyak Makan, Banyak buang air kecil, adanya berat badan yg
menurun tanpa penyebab yang jelas serta adanya perasaan kebas ataupun kesemutan.

Diagnosis
Dapat dilakukan suatu pemeriksaan yaitu pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
pada saat pasien sedang berpuasa ataupun tidak sedang puasa. Untuk pengukuran gula darah tidak puasa
atau sewaktu maka kadar gula darah <200mg/dl menunjukkan angka yang normal. Atau hasil dari
pemeriksaan gula darah puasa (puasa 8jam) <125 mg/dl dapat digunakan untuk menentukan seseorang
mengalami DM atau tidak.

Pengobatan
Latihan Jasmani /Olahraga
Olahraga yang dilakukan sebanyak 3-5kali per minggu dengan durasi 30-45 menit. Jenis olahraga yang
dipilih olahraga ringan seperti jalan cepat, sepeda santai, renang serta jogging.
Pengaturan pola makan
Pola makan yang dianjukan pada pasien DM bukanlah tanpa makan melainkan mengurangi
porsi makan yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, bukan lagi makan untuk kenyang
namun makan untuk sehat. Pengaturan pola makan ini sendiri dapat dikenal dengan piramida
makanan.

Pengobatan
Pengobatan merupakan pilihan akhir apabila pengubahan gaya hidup dan pengaturan pola makan tidak
berhasil. Saat ini pilihan obat-obatan untuk penyakit DM sudah banyak, mulai dari untuk membantu kerja
insulin, membantu memproduksi insulin serta membantu perpindahan glukosa dalam tubuh. Obat-obatan
tersebut antara lain metformin, sulfonylurea, acarbose serta pemebrian/penyuntika insulin secara
langsung. Pada pasien dengan konsumsi obat-obatan pemeriksaan gula darah mandiri sangat dianjurkan karena
resiko terjadinya penurunan drastis gula darah merupakan hal yang harus dapat diantisipasi.

Komplikasi
Penyakit DM ini sendiri dapat berakibat fatal atau sering disebut komplikasi. Adapun beberapa
komplikasi yang wajib kita ketahui adalah :
a. Krisis Hiperglikemia
Krisis hiperglikemi merupakan salah satu komplikasi akut dari DM. Hal ini ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah yang cukup signifikan yang mana dapat mencapai 600mg/dl. Hal ini
terjadi apabila seorang pasien DM tidak teratur mengonsumsi obat ataupun mereka dengan DM tapi tidak
melakukan pengobatan.
b. Hipoglikemi
Seperti krisis hiperglikemia, hipoglikemi merupakan komplikasi akut dari DM. Hal ini ditandai dengan
penurunan drastis dari kadar gula darah <70mg/dl. Dengan gejala seperti berkeringat, lapar, pucat,
lemah denyut nadi yang meningkat serta dapat juga hingga penurunan kesadaran. Hipoglikemi ini sering
terjadi pada pasien yang rutin konsumsi obat-obat DM ataupun yang telah menerima suntik insulin. Untuk
mencegah hal ini maka umumnya pasien yang rutin konsumsi obat DM diberi edukasi untuk membawa
makanan ataupun permen. Hal ini dihimbau agar ketika pasien mengalami gejala hipoglikemi maka permen
ataupun roti dapat dikonsumsi.
c. Mata, Ginjal, Saraf
Pada mata, DM ini sendiri dapat mengakibatkan KEBUTAAN (retinopati diabetik) yang diawali
dengan pandangan mata yang semakin kabur. Pada pasien dengan DM yang sudah lama screening mata
sangta diperlukan, untuk deteksi dini kelainan pada mata. Seperti halnya pada mata, ginjal pada pasien DM
diketahui mengalami penurunan fungsi. Demikian halnya pada saraf, dimana pada pasien DM berkurangnya
SENSASI rasa pada anggota gerak merupakan hal menunjukkan keterlibatan saraf. Diabetes mellitus ini sendiri
tidak semata-mata hanya pengobatan, seperti penyakit lain DM ini dapat dicegah. Bagaimana caranya??
Olahraga yang cukup
Konsumsi makanan yang seimbang
Hindari makanan fast food By: Esterida Simanjuntak,
Hentikan merokok
Istrahat yaang cukup
Screening, melakukan check up penyakit dapat mendeteksi DM sedini mungkin.
Tentu saja, hidup sehat adalah pencegahan yang paling mutakhir, jadi mulai sekarang mari jangan ragu untuk
hidup sehat. Menyayangi tubuhmu bukan perkara sulit, tapi asal ada kemauan.

Referensi
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Perkeni 2015

Bagi teman-teman yang ingin berkonsultasi mengenai kesehatan, kita juga menyediakan fasilitas Konsultasi Medis di
Sekretariat PERKANTAS Jl.Tj. Sari Pasar II Gg. Berlian, Medan atau teman-teman dapat berkonsultasi via telepon dapat
menghubungi: drg. Juli Perangin-angin (081396931078)/ drg. Nancy Hutagalung (085763083390)/ dr. Fiora Octrin Purba
(081370474654) dr. Henny Ompusunggu (081361555384)/
dr. Bangun Lumban Gaol (081361693930)/ Martha Siahaan,Skep.NERS (085296420805)/ Tantri Mawarni Rambe, Skep.NERS
(085275592272)
PMdK Medan PERKANTAS
INFO MEDIS 2017

Anda mungkin juga menyukai