Anda di halaman 1dari 10

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Kolam Renang

Menurut Mississippi (1996) Kolam Renang secara umum berarti cekungan buatan yang
bersisi air, yang di buat untuk tujuan berenang, menyelam, rekreasi, namum tidka terbatas
pada pelayanan masyarakan saja, tetapi juga termasuk privat, apartment, hotel dan lain- lain.

Menurut Lincoln (1990) Kolam renang merupakan sebuah cekungan air buatan yang telah
di rancang sepenuhnya, dimodifikasi, diperbaiki, dan di bangun semata- mata untuk tujuan
berenang dan berendam .

menurut Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM danPLP tentang
persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum ( 1992) , kolam renang adalah
suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolahraga
serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air bersih yang telah diolah.

Menurut Lawson (1976) Kolam renang pada umumnya sering disediakan di sebuah hotel
ataupun resort sebagai sebuah fasilitas umum untuk menarik para pengunjung ayang
menginap di hotel ataupun resort tersebut.

Kolam renang seharusnya dilokasikan untuk menyediakan titik focus perhatian untuk ruang
public. Area ini menghasilkan suraa kebisingan dan menjadi sumber gangguan apabila
digunakan untuk berbagai aktivitas dan diluar kebiasaaan waktu siang hari.

2.2 Klasifikasi kolam renang

Menurut Lawson (1976) Kolam renang bisa berbentuk persegi panjaiung ( untuk konstruksi
ekonomi dan fasilitas berbagai penggunaan ) , bentuk lingkaran , bentuk lonjong , atau
bentuk beba yang menyesuakan dengan pemandangan .
Menurut Lincoln (1990) terdapat beberapa jenis kolam renang

1. Kolam renang kelas A merupakan kolam renang yang diporeasikan oleh kota atau
lembaga pemerintah
2. Kolam Renang Kelas B merupakan kolamrenang yang dioperasikan oleh Hotel, atau
badan serupa yang difungsijan hanya untuk tambahan yang tidak diklasifkasikan
keladam kelas C
3. Kolam Renang Kelas C merupakan kolam renang yang dikelola oleh komersial
4. Kolam renang kelas D merupakan kolam renang yangdikelola oleh perumahan swasta
5. Kolam renang Kelas E merupakan spa yang dikelola oleh non- perumahan
6. Kolam Renang Kelas F Merupakan kolam khususu yang memiliki penggunanan atau
desain khusus seperti kolam ombak.

Menurut Makayasa ( 2014 ) tipe dan jenis kolam renang dapat di bagi berdasarkan :
a. Berdasarkan Karakteristiknya
1. Kolam Renang Alami dikenal dengan pemandian alam ( Natural bathing Place)
2. Kolam Renang Buatan ( artificial swimming pool )

b. Berdasarkan Perletakannya
1. Indoor ( Dalam ruangan )
Ground (di lantai dasar )
Highrise ( di gedung bertinngkat )
2. Outdoor ( Luar Ruangan )
Garden/ natural environtment ( menyatu dengan taman atau alam
Concrete environtment ( menyatu dengan bangunan-banguan beton)
3. Semi Outdoor

c. Berdasarkan sifat pemakaiannya


1. Private Pool ( Kolam renang pribadi ) merupakan jenis kolam renang yang
penggunaanya merupakan milik keluarga atau pribadi, ukuran kolam renang pribadi
lebih kecil dibandingkan kolam uum atau kolam kompetisi . ukuran kolam renang
pribadi pada umummnya berkisar antara 3.7 m x 7.3 m sampai 6.1 m x 12 m.
2. Public pool ( Kolam renang untuk umum) merupakan kolam renang yang digunakan
untuk umum. Area kolam renang umum biasanya mmiliki ukuran 24m2, biasanya
mempunyai lebih dari satu kolam renang serta merupakan bagian dari tempat
rekreasi air. Tetapi kolam renang umum (indoor) biasanya juga terdapat di tempat
SPA, Sauna,atau di hotel .
3. Competition pool ( Kolam renang kompetisi ) .
Menurut Federation Internationale de la Natation ( FINA) , stadar ukuran kolam
renang untuk kompetisi adalah 25 m 50 m dengan kealamaan minimal 1,3 m.
kolam renang untuk kompetisi biasanya berbentuk kolam indoor dan dihangatkan
supaya biasa di gunakan sepanjang tahun.
4. Exercise Pool ( Kolam Renang untuk latihan )
Ukuran kolam renang tipe ini biasanya memiliki ukuran yang kecil antara 2.5 m x 5
m yang dilengkapi pendorong air buatan sehingga air seolah-olah mengalir dan
perenang hanya berenang ditempat.
5. Hot Tub ( Kolam SPA) merupakan kolan renang umum yang dihangatkan ,
digunakan untuk rekerasi dan yang berhubungan dengan terapi.
6. Natural Pools (Kolam Alam ) merupakan kolam renangyang lebih berkonsentrasi
terhadap alam atau lingkungan . di desain lebih natural ( menyatu dengan alam) .
keindahan alam untuk kolam jenis ini lebih diutamakan .
7. Ocean pools

d. Berdasarkan bentuknya
1. Track/Trek ( Kolam segaris ) untuk kolam latihan renang pribadi di lahan sempit
2. Rectangle/square ( Kolam persegi/kotak) biasanya popular untuk kolam keluarga dan
anak. Juga kolam kolam standar olimpic, waterpolo dan loncat indah.
3. Blocks (Kolam renang dengan sudut siku) biasanya dibuat karena terkendala lahan
atau mengomtimalkan lahan .
4. Round/Elips ( Kolam bulat/lonjong)
5. Free From (kolam bentuk bebas) bentuk ini biasanya dibuat berdasarkan selera
dengan prinsip arsitektur tententu agar menyatu dengan sekitar.

e. Berdasarkan jumlah kolam.


1. Single Pool (kolam renang tunggal). Konstruksi kolam terdiri hanya satu kolam dan
hanya satu kesisteman. Misalnya kolam anak, whirlpool, atau kolam olimpic.
2. Divide Pool (kolam tunggal tersekat-sekat). Ada kalanya kolam tunggal dibagi-bagi
atau disekat untuk berbagai keperluan. Misalnya sebagian sudut dipakai untuk
kolam anak dan bagian yang lain untuk kolam dewasa.
3. Group of Pools (komplek kolam-kolam). Di komplek kolam publik banyak kita
lihat dalam satu komplek terdapat sejumlah kolam terpisah. Kesisteman dan
mesinnya pun bisa terpisah atau menyatu sesuai kebutuhan. Misalnya kolam
olimpicdikombinasi dengan kolam untuk keperluan loncat indah. Kolam publik
memisahkan kolam anak dengan kolam dewasa tidak dengan sekat, melainkan
benar-benar dibuat terpisah.
f. Berdasarkan efek airnya
1. Natiral / Alami . Air tenang denga suhu air di lingkungannya
2. Heated / Warm Water. Air dihangatkan sehingga sesui suhu tubuh perenang
3. Special Effect. Air digerakan dnegan effect Whirlpool, pantai/ombak buatan, sungai,
air mengalir dll.

g. Berdasarkan cara pengolahan airnya


1. Tipe through flow
Pada tipe ini air kolam mengalir secara terus menerus setiap saat sehingga air
kolam senantiasa dalam keadaan bersih. Hal ini disebabkan karena air yang baru. Kolam
renang tipe ini adalah yang terbaik tetapi membutuhkan banyak air. Kolam renang tipe
ini umumnya terdapat di pegunungan atau temapt temat yangada sumber airnya.

2. Tipe fill and drew


Tipe kolam renang in menggunakan air kolamnya terus menerus dalam satu
periode waktu terntentu. Setelah air kolam tampak kotor baru dikuras/ dibuang
kemudian seluruhnya diganti dengan air yang baru dan bersih . untuk menentukan
kotor tidaknya air adalah dengan melihat keadaan fisik air tersebut.
3. Tipe recirculation
Pada tipe ini air kolam renang yang telah dipakai dan kotor secara terus menerus
(berputas) dialirkan melalui instalasi- isntalasi penyaringan dan dipompa kembali
kedalam kolam renang setelah bersih dan didesinfeksi dengan zat chlor. Kolam renang
tipe ini adalah hemat sekali. Karena tidak begitu membutuhkan air asalkan harus
dijaga bahwa proses penyaringan dan pendesinfeksian air tersebut harus berjalan
dengan baik.

Menurut Swimming Pool Mc Graw Hill Book Company (1997) Secara garis besar, kolam
renang digolongkan atas dua sistem sirkulasi yaitu sistem sirkulasi Overflow dan sistem
sirkulasi Skimmer, yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama membersihkan permukaan
air dari kotoran atau sampah yang mengambang dan tak dapat tenggelam.
1. Sistem sirkulasi overvlow
Pada siste ini air dihisap oleh pompa dari balancing tank kemudian dikirim
denagn melalui proses filtrasi di dalam filter. Air yang masuk ke dalam kolam melalui
inlet akan meluap memang dibuat agar meluap dan tumpah kedalam gutter atau
saluran yang dibuat sebagai tampungan lupaan tersebut. Dan kemudian melalui gutter
drain, air kembali ke dalam balancing tank, dimana selanjutnya akan disedot kembali
oleh pompa sirkulasi. Umumnya kolam baik komersial maupun domestic
mempergunakan sistem ini, karena air tidak banyak terbuang ketika terjadi
penambahan tinggi air kolam baik karenan penambahan jumlah pengguna kolam
maupun penambahan air akibat hujan akan tertampung di dalam balancing tank
penambahan air akibat adanya pengurangan air kolam karena terjadi penguapan dll,
dilakukan di dalam balancing tank.

2. Sistem sirkulasi skimmer


Pada sistem ini proses sirkulasi air kolam tidak memerlukan balancing tank, sebab air
langsung dihisap oleh pompa sirkulasi dari dalam kolam melalui skimmer dan
dikembalikan lagi ke dalam kolam sistem ini memiliki kekurangan bagi praktisi
kolam renang yang dianggapnya culup signifikan : yaitu terlalu sering terjadi
penambahan air baru pada setiap kolam ang dipergunakan karena pasti ada air yang
terbuang.

2.3 Dimensi Kolam Renang


Schuller (1974) membagi beberapa ukuran kolam renang yaitu :

Width and Length Surface area Average depth Volume


(ft.) ( sq.ft.) (ft.) ( gal.)
12 x 24 288 5 10,800
5 11,860
14 x 28 392 5 14,700
5 16,170
15 x 30 450 5 16,875
5 18,560
6 20,250
15 x 35 525 5 19,690
5 21,660
6 23,625
16 x 32 512 5 19,200
5 21,120
6 23,040
16 x 34 544 5 20,400
5 22,440
6 24,480
16 x 36 576 5 21,600
5 23,760
6 25,920
16 x 38 608 5 24,300
5 26,730
6 29,160
18 x 38 684 5 25,650
5 28,215
6 30,780
18 x 40 720 5 27,000
5 29,700
6 32,400
20 x 40 800 5 30,000
5 33,000
6 36,000
20 x 42 840 5 31,500
5 34,650
6 37,800
20 x 45 900 5 33,750
5 37,125
6 40,500
20 x 50 1000 5 37,500
5 41,250
6 45,000
25 x 50 1250 5 46,875
5 51,560
6 56,250
Tabel 2.1 Pool Dimension
Sumber : Schuller (1974)

2.4 Persyaratan Kolam Renang


Persyaratan kolam renang sesuai dengan Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur
Jend PPM dan PLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun
1992 menyangkut beberapa hal:

a) Umum
Lingkungan kolam renang dan pemandian umum harus selalu dalam keadaan bersih
dan dapat mencegah kemungkinan kejadian penularan penyakit serta tidak memungkinkan
bersarang dan berkembang biaknya vector penular penyakit. Bangunan kolam renang dan
pemandian umum serta peralatan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan
dan dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

b) Tata Bangunan
Setiap bangunan di lingkungan kolam renang dan pemandian umum harusditata dan
dipergunakan sesuai dengan fungsinya, serta memenuhi persyaratan kesehatan antara lain
tidak mengakibatkan pencemaran terhadap air kolam renang dan pemandian umum.

c) Konstruksi Bangunan
1. Lantai
a) Setiap lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan
mudah dibersihkan.
b) Lantai yang selalu kontak dengan air harus mempunyaikemiringan yang cukup (2-3
persen) kearah saluran pembuangan air limbah.
2. Dinding
a) Permukaan dinding harus mudah dibersihkan
b) Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harusterbuat dari bahan yang kuat
dan kedap air.
3. Langit-langit
a) Mudah dibersihkan
b) Tinggi minimal 2,5 m dari lantai

d) Konstruksi Kolam Renang

Gambar 2.3 Kontruksi kolam renang


Sumber : https://membranwaterproofingbakar.files.wordpress.com/2016/04/7.jpg

e) Sirkulasi Air Pada Kolam

Gambar 2.4 Resirkulasi air pada kolam renang


Sumber : https://khedanta.files.wordpress.com/2011/03/1.jpg
Gambar 2.5 Resirkulasi air pada kolam renang menggunakan tenaga surya
Sumber : http://expertsolar.com/images/solar_pool_heating_diagram.jpg

Gambar 2.6 contoh ruang pompa dan ground tank


Sumber : http://1.bp.blogspot.com/- /s1600/PL-3001+R.POMPA-Model.jpg

f) Kelengkapan Kolam Renang dan Pemandian Umum


1. Selain area untuk renang, kolam renang minimal harus memiliki bangunan dan fasilitas :
bak cuci kaki, kamar/ pancuran bilas, kamar ganti dan penitipan barang/ pakaian, kamar
P3K, fasilitas sanitasi, bak sampah, jamban dan peturasan, serta tempat cuci tangan dan
gudang bahan-bahan kimia dan perlengkapan lain.
2. Selain area untuk mandi, pemandian umum minimal harus memiliki bangunan dan
fasilitas : kamar/ pancuran bilas, kamar ganti dan penitipan barang/ pakaian, kamar P3K,
fasilitas sanitasi, bak sampah.

Anda mungkin juga menyukai