Anda di halaman 1dari 11

Ainun safitri harli

SELASA, 30 JUNI 2015

MAKALAH KROMATOGRAFI

MAKALAH
FITOKIMIA
(KROMATOGRAFI)

OLEH :
AINUN SAFITRI HARLI
70100112045

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA

2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah banyak
digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi, kristalisasi, pengendapan,
ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana,
penggunaan waktu yang sangat singkat terutama mempunyai kepekaan yang tinggi serta
mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi, Metode ini digunakan, jika dengan metode
lain tidak dapat di lakukan misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya
kompleks.
Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses pemisahan namun banyak diantara cara
ini dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis kromatografi yang bermanfaat dalam
analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi kertas, kromatigrafi lapis tipis
(KLT), kromatografi kolom, kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi.
Kromatografi kertas dan KLT pada umunya lebih bermanfaat untuk tujuan indentifikasi, karena
lebih mudah dan sederhana.
Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan berguna untuk
pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam indutri metode inibanyak dipakaiuntuk
menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkandalam hasil, misalnya pada pemurnian minyak
tanah atau minyak goring dan pemurnian hidroksidayang dihasilkan dari proses elektrolisis.
Teknik pemisahan kromatografi dilakukan untuk mendapatkan pemisahan campuran
diantara dua fase.Fase tersebut adalah fase diam dan fase gerak.Fase diam dapat berupa zat cair
dan zat padat, sedangkan fase gerak dapat berupa zat cair atau gas.
Latar belakang dari makalah ini adalah menghadirkan materi dasar yang akan
memperkenalkan dengan berbagai aspek dari proses kromatografi, menjelaskan dalam istilah
yang sederhana bagaimana prinsip kerja kromato grafi, dan menunjukan beberapa penerapan
yang telah membuat kromatografi tidak dapat diabaikan dalam berbagai bidang kehidupan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari kromatografi?
2. Bagaimana pembagian kromatografi?
3. Bagaimana cara membedakan fase gerak dan fase diam?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian kromatografi.
2. Mengetahui dan memahami pembagian kromatografi.
3. Mengetahui dan memahami cara membedakan fase gerak dan fase diam.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kromatografi
Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani RusiaMichael Tsweet
pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi
esktrak petroleum eter dalam kolom gelas yangberisi kalsium karbonat (CaCo3). Saat ini
kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umum dan paling sering digunakan
dalam bidang kimia analisis dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis, baik analisis
kualitatif, kuantitatif, atau preparative dalam bidang farmasi, lingkungan, industri, dan
sebagainya. Kromatografi suatu teknik pemisahan yang menggunakan fase diam (stationary
phase) dan fase gerak (mobile phase)(Rohman, 2007).
Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya
perbedaan partisi zat pada fasa diam (stationary phase) dan fasa gerak (mobile
phase).Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu yang berarti warna dan
yang berarti menulis.
Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik.Tujuan kromatografi preparatif
biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya digunakan untuk
pemurnian).Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam
campuran.
Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:
1. Analit adalah zat yang dipisahkan.
2. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya puncak
karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.
3. Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit.
4. Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.
5. Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya.
6. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem.
7. Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi komponen analit.
B. Pembagian/penggolongan kromatografi
Penggolongan kromatografi ada 3 yaitu :
1. Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahan
2. Berdasarkan fase yang digunakan
3. Berdasarkan alat yang digunakan

1. Kromatografi Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahannya pemisahannya, kromatografi dapat


dibedakan menjadi: (a) kromatografi adsorpsi; (b) kromatografi partisi; (c) kromatografi penukar
ion; (d) kromatografi eksklusi ukuran; (e) kromatografi afinitas.
a. Kromatografi Adsorpsi
Adsorpsi merupakan penyerapan pada permukaannya saja dan jangan sekali-kali dikacaukan
dengan proses absorpsi yang berarti penyerapan keseluruhan. Adsorpsi pada permukaan
melibatkan interaksi-interaksi elektrostatik seperti ikatan hidrogen, penarikan dipol-dipol, dan
penarikan yang diinduksi oleh dipole.Silika gel merupakan jenis absorben (fase diam) yang
penggunaannya paling luas.Permukaan silika gel terdiri atas gugus Si-O-Si dan gugus silanol (Si-
OH). Kromatografi Adsorpsi seperti:
1) Kromatografi Kertas
Pada kromatografi kertas sebagai penjerap digunakan sehelai kertas dengan susunan
serabut dan tebal yang sesuai.Sebagai alternatif dapat juga digunakan sistem dua fase.Kertas
diimpregnasi dengan salah satu fase yang kemudianmenjadi fase diam (umumnya fase yang lebih
polar dalam hal kertas yang dimodifikasi).Kromatogram dilakukan dengan merambatkan fase
gerak, melalui kertas. Dapat dilakukan kromatografi menaik, pelarut merambat naik pada kertas
ditarik oleh gaya kapiler ataupun kromatografi menurun, pelarutnya mengalir oleh gaya
gravitasi.

2) Kromatografi Lapis Tipis


Pada KLT, zat penjerap merupakan lapis tipis serbuk halus yang dilapiskan pada lempeng
kaca. Plastik atau logam secara merata, umumnya digunakan lempeng kaca. Pemisahan yang
tercapai dapat didasarkan pada adsorpsi, partisi atau kombinasi dari kedua efek, tergantung jenis
penyangga, cara pembuatan, dan jenis pelarut yang digunakan. Perkiraan identifikasi diperoleh
dengan pengamatan bercak dengan harga Rf yang identik dan ukuran yang hamper sama.
Dengan menotolkan zat uji dan baku pembanding pada lempeng yang sama. Bercak dapat
dikerok dari lempeng, kemudian diekstraksi dengan pelarut yang sesuai dan diukur secara
spektrofotometri.
Kromatografi kertas termasuk kromatografi partisi.Fasa diamnya air dan fasa
penyokongnya adalah selulosa.Fasa geraknya biasanya merupakan campuran dari salah satu
pelarut-pelarut organik atau air.Setelah elusi selesai, noda ditandai dengan penanda.Bila noda
tidak berwarna maka harus dideteksi secara fisika dan kimia.
a. Secara fisika dengan menggunakan uap iodium, lampu UV
b. Secara kimia dengan menggunakan pereaksi cerium sulfat,
dragendrof, liberman burchard.
Kecepatan elusi pada kromatografi kertas dipengaruhi oleh:
a. Ketebalan kertas
b. Kekentalan eluen
c. Pelarut, jangan menggunakan pelarut yang terlalu cepat
menguap.
Pada kromatografi kertas, eluen bergerak berdasarkan gaya kapiler dari bawah keatas
(ascending) sama dengan KLT. Tetapi bisa juga dengan gaya gravitasi bila elusinya dari atas ke
bawah (descending). Eluen yang digunakan pada kromatografi kertas umumnya adalah
campuran berbagai pelarut terutama air.
Kertas kromatografi yang sering digunakan adalah kertas whatmann yang beredar bermacam-
macam seperti ukuran 20 x 20 cm, 5 x 100 cm dan 50 x 50 cm.
Kromatografi kertasserat fasa penyokongnya lebih pendek, bercaknya lebih kecil dari
pada KLT (kromatografi lapis tipis), waktunya lebih lama dari pada adsorben lain, tapi lebih
singkat dari pada KLTtidak bisa menggunakan pereaksi H2SO4 karena selulosa akan
terdekomposisi.
b. Kromatografi Partisi
Partisi merupakan analog dengan ekstraksi pelarut.Fase diam diikatkan pada padatan
lapis tipis yang lembam (inert). Karena fase diam cair diikatkan pada padatan pendukung maka
masih diperdebatkan apakah proses adsorpsinya merupakan partisi murni atau partisi yang
dimodifikasi karena absorpsi juga mungkin terjadi (Rohman,2007).
Cara ini didasarkan pada partisi linarut antara dua pelarut yang tak bercampur, salah
satunya diam (fase diam) dan yang lainnya bergerak (fase gerak). Pada tahap awal KC, fase diam
dibuat dengan cara yang sama seperti membuat penyangga kromatografi gas (Johnson,
Stevenson,1991).
c. Pertukaran Ion
Cara ini didasarkan pada pertukaran (penjerapan) ion antara fase gerak dan titik ion pada
kemasan.Banyak dammar diperoleh dari kopolimer stirena divinilbenzena yang telah ditambahi
gugus fungsi.Dammar jenis asam sulfonat dan jenis amin kuartener merupakan pilihan terbaik
untuk sebagian besar pemakaian.Baik fase terikat maupun dammar telah digunakan. Cara
tersebut banyak dipakai dalam ilmu hayat, contohnya pemisahan asam amino, dan dapat pula
dipakai untuk pemisahan kation dan anion (Jonhson, Stevenson,1991)
d. Kromatografi Eksklusi
Eksklusi berbeda dari mekanisme sorpsi yang lain, yakni dalam eksklusi tidak ada
interaksi spesifik antara solute dengan fase diam. Teknik ini unik karena dalam pemisahan
didasarkan pada ukuran molekul dari zat padat pengepak (fase diam). Pengepak adalah suatu gel
dengan permukaan berlubang-lubang sangat kecil (porous) yang inert.Sebagai fase gerak
digunakan cairan. Kromatografi jenis ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan bentuk struktur dan
ukuran molekul (Rohman,2007).
e. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan HPLC (High
Performance Liquid Chromatography) dikembangkan pada akhir tahun 1960an dan awal tahun
1970an. Saat ini, KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis
dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel tertentu seperti asam-asam amino, asam-
asam nukleat, dan protein-protein dalam cairanfisiologis;menentukan kadarsenyawa-senyawa
aktif obat, produk hasil samping proses sintesis,
2. Kromatografi berdasarkan fase yang digunakan dapat dibedakan menjadi (a) kromatografi Padat
cair; (b) kromatografi Padat cair; (c) kromatografi Cair cair (k.partisi); (d) kromatografi Gas cair
a. kromatografi Padat cair
bila fase geraknya berupa air sedangkan fase diamnya berupa padatan yang amorf yang dapat
menyerap.
b. Kromatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa padatan yang
dapat menyerap/mengadsorp.
c. Kromatografi cair-cair, bila fase gerak dan diamnya berupa cairan, dimana fase diamnya dilapisi
pada permukaan padatan pendukung yang inert
d. Kromatografi gas-cair, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa cairan yang
dilapiskanpada padatan pendukung yang inert.
3. Kromatografi Berdasarkan alat yang digunakan dapat dibedakan menjadi
(a) Kromatografi planar; (b) HPLC; (c) Kromatografi kertas; (d) Kromatografi cair kinerja
tinggi; (e) kromatogarfi vakum; (f) kromatografi kolom.
a. Kromatografi kolom, apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak
melalui sebuah kolom kemudian setiap komponen terpisahkan berupa zona-zona pita. Pada
kromatografi analitik setiap komponen yang keluar dari kolom akan dicatat oleh rekorder dan
disajikan dalam bentuk puncak (peak) yang menunjukkan konsentrasi eluen sebagai fungsi
waktu. Untuk suatu senyawa yang mengandung komponen tunggal akan ditandai dengan waktu
elusi yang tampak pada konsentrasi eluen maksimum. Tinggi atau luasan puncak sebanding
dengan konsentrasi komponen sampel. Pada kromatografi preparatif, akan diperoleh sejumlah
fraksi isolate dari komponen sampel dalam fase gerak.
b. Kromatografi planar (kromatografi lapis tipis dan kromatogafi kertas), apabila komponen yang
akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang
bergerak berupa bentuk noda (spot) yang dapat dikenali dengan bantuan metode fisika, kimia,
maupun biologis. Posisi noda menunjukkan identitas suatu komponen / senyawa, sedangkan
besar atau intensitasnya menunjukkan konsentrasinya. Pada kromatografi planar beberapa
komponen dapat dipisahkan secara bersamaan maupun dipisahkan dengan dua langkah yang
pertama, Cara ini dikenal dengan metode kromatografi dua dimensi.
c. Kromatografi cair kinerja tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan HPLC (High
Performance Liquid Chromatography) dikembangkan pada akhir tahun 1960an dan awal tahun
1970an. Saat ini, KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis
dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel tertentu seperti asam-asam amino, asam-
asam nukleat, dan protein-protein dalam cairanfisiologis;menentukan kadar senyawa-senyawa
aktif obat, produk hasil samping proses sintesis.
d. Kromatografi cair vakum (KCV)
Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan
memisahkan crude extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut
memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa
vakum.Fasa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida (Ghisalberti,
2008).
Fasa diam yang digunakan dikemas dalam kolom yang digunakan dalam KCV. Proses
penyiapan fasa diam dalam kolom terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Cara Basah
Preparasi fasa diam dengan cara basah dilakukan dengan melarutkan fasa diam dalam
fase gerak yang akan digunakan. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat
merata.Fase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata,
kemudian aliran dihentikan (Sarker et al., 2006).

b. Cara kering
Preparasi fasa diam dengan cara kering dilakukan dengan cara memasukkan fase diam
yang digunakan ke dalam kolom kromatografi. Fase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan
pelarut yang akan digunakan (Sarker et al., 2006).
Preparasi sampel saat akan dielusi dengan KCV juga memiliki berbagai metode seperti
preparasi fasa diam. Metode tersebut yaitu cara basah dan cara kering (Canell, 1998). Preparasi
sampel cara basah dilakukan dengan melarutkan sampel dalam pelarut yang akan digunakan
sebagai fasa gerak dalam KCV. Larutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang telah terisi
fasa diam. Bagian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fasa diam yang sama. Sedangkan
cara kering dilakukan dengan mencampurkan sampel dengan sebagian kecil fase diam yang akan
digunakan hingga terbentuk serbuk. Campuran tersebut diletakkan dalam kolom yang telah terisi
dengan fasa diam dan ditutup kembali dengan fase diam yang sama (Canell, 1998; Sarker et al.,
2006).
e. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
Teknik pemisahan HPLC memiliki banyak keunggulan dibanding dengan kromatografi
lainnya, diantaranya adalah: cepat dalam proses analisa, resolusi yang lebih tinggi, sensitivitas
detektor yang lebih tinggi, kolom yang dipakai dapat digunakan kembali, ideal dan cocok untuk
zat bermolekul besar dan berionik dan mudah untuk rekoveri sampel. HPLC boleh dibilang
sebagai teknik tercanggih dalam metode kromatografi. HPLC juga menggunakan sistem
instrumen seperti pada kromatogarfi gas. Di dalam teknik ini juga digunakan tekanan dan
kecepatan yang cukup tinggi sehingga mampu dihasilkan resolusi yang lebih baik.
Jenis kromatografi yang bermanfaat dalam analisa kualitatif dan kuantitatif
yang digunakan dalam penetapan kadar dan pengujian Farmakope Indonesia adalah kromatografi
Kolom, Kromatografi Gas, Kromatografi Kertas, Kromatografi Lapis Tipis dan KCKT.

C. Cara membedakan fase gerak dan fase diam


1. Fase diam (Stationary phase) merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses
pemisahan dengan kromatografi karena dengan adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi
perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya komponen suatu senyawa analit termasuk asam
amino. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porous (berpori) dalam bentuk molekul kecil
atau cairan yang umumnya dilapiskan pada padatan pendukung.
2. Fase gerak (Mobile phase) merupakan pembawa analit (asam amino), dapat bersifat inert
maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Fase gerak dapat berupa bahan cair dan dapat juga
berupa gas inert yang umumnya dapat dipakai sebagai carrier gas senyawa mudah menguap
(volatil).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah banyak
digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi, kristalisasi, pengendapan,
ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana,
penggunaan waktu yang sangat singkat terutama mempunyai kepekaan yang tinggi serta
mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi, Metode ini digunakan, jika dengan metode
lain tidak dapat di lakukan misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya
kompleks.
Penggolongan Kromatografi
Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahan
Berdasarkan fase yang digunakan
Berdasarkan alat yang digunakan
Cara membedakan fase gerak dan fase diam
Fase diam (Stationary phase) merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses
pemisahan dengan kromatografi karena dengan adanya interaksi dengan fase diamlah terjadi
perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya komponen suatu senyawa analit termasuk asam
amino. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porous (berpori) dalam bentuk molekul kecil
atau cairan yang umumnya dilapiskan pada padatan pendukung.
Fase gerak (Mobile phase) merupakan pembawa analit (asam amino), dapat bersifat inert maupun
berinteraksi dengan analit tersebut. Fase gerak dapat berupa bahan cair dan dapat juga berupa gas
inert yang umumnya dapat dipakai sebagai carrier gas senyawa mudah menguap (volatil).

Diposkan oleh ainunsafitriharli45 di 22.19


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

2 komentar:

1.

Eviani Nurfhadillah15 Desember 2015 23.40

Mana dapusnya ya?

Balas

2.

Eviani Nurfhadillah15 Desember 2015 23.45


mana dapusnya ya?

Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
KUNJUNGI AKUN SAYA YANG LAIN
facebook

ARSIP BLOG
MENGENAI SAYA
2015 (5)
o Juni (5)
farmakologi dan toksikologi III
MAKALAH KROMATOGRAFI
TUGAS INDIVIDUPENGEMBANGAN SEDIAAN
FARMASIRESUME(L... ainunsafitriharli45
TUGAS RESUME
Lihat profil
MAKALAH PENGEMBANGAN SEDIAAN
lengkapku
FARMASI (DISPERSI PAD...
Template Jendela Gambar. Gambar template oleh selensergen. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai