Anda di halaman 1dari 4

TATA CARA PENGENDALIAN SUNGAI PENGENDALIAN SUNGAI:

ADALAH USAHA PENGATURAN DAN


1. PENGAWASAN SUNGAI PENGALOKASIAN SUMBER DAYA AIR
PIHAK YG TERLIBAT: DAN SUMBER DAYA ALAM LAINNYA
YANG BERADA DI SUNGAI UNTUK
(Pengelola sungai, Dinas Pengairan, TUJUAN PENDAYAGUNAAN SECARA
Dinas Pertanian, PAM, Dinas OPTIMUM (PP NO 35/1991).
Meteorologi, Bappeda Prov, Balai
PSDA, Perum Perhutani, dll) LINGKUP PENGENDALIAN SUNGAI:
1. AIR SUNGAI DIEKSPLOITASI UNTUK AIR BAKU AIR MINUM,
POLA PENGENDALIAN: PERTANIAN, INDUSTRI, PLTA, DLL.
1. Eksploitasi musim hujan: menyimpan air secukupnya untuk 2. PALUNG/ALUR SUNGAI DIEKSPLOITASI UNTUK PENGALIRAN AIR
keperluan air minum, irigasi, industri, PLTA, dll. BANJIR (PEMATUSAN), SARANA REKREASI, DLL.
2. Eksploitasi musim kemarau: air yang ada dapat 3. SEDIMEN DIEKSPLOITASI UNTUK MEMENUHI KEPERLUAN BAHAN
dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan pola DASAR BANGUNAN (GALIAN GOL C), BAHAN TAMBANG LAINNYA,
eksploitasi yang direncanakan. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, DLL.
2. Pengawasan alur sungai, bantaran dan daerah retensi SUNGAI:
a. Pemakaian alur dan bantaran sungai untuk berbagai
keperluan, antara lain drainase, transportasi, rekreasi, ADALAH TEMPAT-TEMPAT DAN WADAH-
pertanian, perikanan, dll. WADAH SERTA JARINGAN PENGALIRAN
b. Pengaturan penggunaan alur dan bantaran sungai. AIR MULAI DARI MATA AIR SAMPAI MUARA
c. Pengaturan alur dalam rangka menjaga kelestarian fungsi DENGAN DIBATASI KANAN DAN KIRINYA
sungai sebagai penyalur banjir. SERTA SEPANJANG PENGALIRANNYA
d. Pengaturan debit sedimen yang memasuki alur sungai. OLEH GARIS SEMPADAN (PP NO. 35/1991)
e. Pengaturan penggunaan daerah retensi..
3. Pengendalian Sedimen di sungai
SUMBER DAYA DI SUNGAI:
1. AIR SUNGAI
a. Pengambilan bahan galian golongan c dan bahan tambang
2. WADAHNYA (ALUR DAN BANTARAN
lainnya di sungai.
SERTA DAERAH RETENSI /
b. Pengaturan pengambilan bahan galian golongan c untuk
RETARDING BASIN)
mencegah kerusakan lingkungan sungai (penetapan daerah-
daerah yang boleh ditambang, daerah larang tambang dan 3. SEDIMEN YANG TERDAPAT PADA
syarat-syarat penambangannya). ALUR SUNGAI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUNGAI
KEGIATAN PENGAWASAN PENGENDALIAN :
1. Pengawasan dan pengendalian sungai
a. Pengambilan dan penggunaan air sungai untuk berbagai
keperluan
b. Pengaturan/pengendalian air tinggi dalam rangka menekan
besarnya kerugian akibat banjir (daya rusak air).
c. Pengaturan/pengendalian air rendah agar pemakai di
sepanjang sungai tetap terjamin kebutuhannya.
d. Pengaturan dalam rangka menjamin terbaginya air secara
proporsional untuk memenuhi berbagai keperluan sesuai
prioritasnya masing-masing menurut waktu, jumlah yang
diinginkan.
e. Pengendalian kualitas air sungai sehingga memenuhi
persyaratan yang ditentukan
3. FASILITAS PENUNJANG: PEMELIHARAAN SUNGAI:
ADALAH USAHA-USAHA YANG
BERTUJUAN UNTUK MENJAMIN
a. Bangunan teknik sipil (bengkel, gardu jaga, jalan dan KELESTARIAN FUNGSI BANGUNAN
jembatan inspeksi, portal pengaman tanggul, dll.). SUNGAI (PP NO 35/1991)
b. Peralatan operasional (mobil, motor, perahu, alat berat,
dll.).
c. Alat pemantau dan pengolah data (AWLR, current
meter, AWS, dll).
d. Alat komunikasi (tilpun, radio pemancar dan penerima, LINGKUP PEMELIHARAAN SUNGAI:
dll.)
1. ALUR DAN BANTARAN SUNGAI
2. BANGUNAN SUNGAI, SERTA
3. FASILITAS/PERALATAN PENUNJANGNYA
2. BANGUNAN SUNGAI: 3. PENGENDALIAN SEDIMEN DI SUNGAI
AGAR BANGUNAN SUNGAI DAPAT SELALU BERFUNGSI KEGIATAN PENAMBANGAN BIASANYA BERDAMPAK BESAR
SESUAI DENGAN TUJUAN PEMBANGUNANNYA SERTA TERHADAP SUNGAI DAN LINGKUNGANNYA, SEHINGGA
SESUAI DENGAN TINGKAT LAYANAN ATAU KINERJA YANG PERLU PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SECARA
DIRENCANAKAN. INTENSIF.
a. Bangunan perlindungan dan pengendalian (turap, 1. KEPUTUSAN MENTERI PU NO. 458/KPTS/1986 tentang
revetment, cerucuk,krib, groundsill, pelimpah banjir, ketentuan Pengamanan Sungai dalam Hubungan dengan
saluran banjir, waduk banjir, pompa banjir). Penambangan Bahan Galian Gol C.
b. Bangunan pengembangan (Pengambil Bebas/free 2. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN NO.
intake, bendung dan bendungan). 176/KPTSA/1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan
c. Bangunan penggunaan (Dermaga, jalan hantar menuju Pengamanan Sungai dalam Hubungan dengan Penambangan
sungai, tambatan perahu, rambu-rambu pengatur lalu Bahan Galian Gol. C.
lintas air sungai)
KEGIATAN PENGAWASAN
2. PENGAWASAN ALUR SUNGAI
1. ALUR DAN BANTARAN SUNGAI:
1. PEMANTAUAN ALUR SUNGAI
MENJAGA AGAR ALUR DAN BANTARAN SUNGAI SELALU
DAPAT DIPERTAHANKAN FUNGSINYA SERTA TIDAK Pemasangan patok-patok tetap pemantauan, pengukuran
MENGGANGGU/MERUSAK LINGKUNGAN SEKITARNYA. situasi, penampang melintang dan memanjang. Peubahan
a. Indikator Peubahan Secara Horisontal alur sungai dapat diketahui dengan cara analisis alur lama
dan baru, sehingga dapat dikenali ruas-ruas sungai yg
Gerusan tebing pada tikungan luar dari sungai yang
mengalami proses agradasi, degradasi, pindah aliran dsb.
berbelok arah.
Terbentuknya pola aliran sungai berjalin, meandering, dll. 2. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN RUTIN
Terbentuknya alur sungai baru. Kegiatan budidaya lahan di bantaran dan alur sungai, dan
pembangunan bangunan-bangunan di sungai, misalnya:
b. Indikator Peubahan Secara Vertikal bendung, bendungan, bangunan pengambilan air, dermaga,
Degradasi (penurunan) dasar sungai. rambu-rambu pelayaran, jembatan, sudetan, bangunan
Agradasi (kenaikan) dasar sungai. penangkap ikan, dll..
Gerowongan pada tebing sungai atau pada pondasi
bangunan di sungai.
3. PEMELIHARAAN DARURAT:
3. A. PROGRAM RENCANA JANGKA PANJANG PEMELIHARAAN YANG PERLU DIKERJAKAN PADA WAKTU
(RJP) 2002 2006 PERUM JASA TIRTA II YANG SANGAT MENDESAK DENGAN KUALITAS PEKERJAAN
Merupakan rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang YANG BENAR-BENAR DARURAT.
hendak dicapai perusahaan berdasarkan kepada: PP No. KRITERIA:
13/1998 tentang Perum. a. Dilaksanakan pada bagian-bagian bangunan sungai yang
B. PROGRAM RENCANA KERJA DAN ANGGARAN mengalami perubahan atau gangguan yang bersifat
PERUSAHAAN (RKAP) TAHUN 2003 PERUM JASA mendadak.
TIRTA II. b. Dilaksanakan pada kondisi darurat (bencana banjir, tanah
a. Pengelolaan/penyediaan air irigasi longsor, dll.).
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana, meliputi pemeliharaan c. Mutu hasil kerjanya bersifat darurat dan tidak perlu
rutin bendung-bendung dan bangunan air lainnya. didukung dengan analisis perencanaan yang rinci.
c. Mengambil langkah-langkah antisipasi kekeringan serta
melakukan langkah-langkah khusus bilamana terjadi Contoh:
kekeringan. Penutupan tanggul bobol dengan cerucuk bambu/ dolken dan
d. Pengendalian banjir dengan melaksanakan pengaturan aliran kantong pasir, penanggulangan bocoran/rembesan pada tanggul,
sungai sesuai dengan kapasitas sungai dan bangunan yang ada. dll
2. PENDAPATAN PJT-II (Audit KAP Aliya & rekan thn 2000) 2. PEMELIHARAAN KOREKTIF:
KEGIATAN PERBAIKAN KERUSAKAN BANGUNAN SUNGAI ATAU
No Uraian Jumlah (Rp) %
PEMBETULAN TERHADAP KEKURANGAN-KEKURANGAN YANG
1 Penjualan Listrik 92.285.927.750 69,6
2 Penjualan Jasa Air 33.131.858.683 25,0 ADA PADA SUATU BANGUNAN SUNGAI TANPA MENGUBAH
Penjualan Jasa TUJUAN DAN TINGKAT LAYANAN BANGUNAN YANG
3 Pariwisata 1.611.349.967 1,2
4 Jasa Sewa Lahan 4.122.298.382 3,1 BERSANGKUTAN.
5 Jasa Galian Gol C 345.972.740 0,3
6 Jasa Sewa Alat Besar 416.660.354 0,3 KRITERIA:
7 Usaha lain-lain 770.512.043 0,6
69,6% a. Dilakukan terhadap bangunan sungai yang kondisi
JUMLAH (Rp) 132.684.579.919
strukturnya mengalami kerusakan berat sehingga nilai
kinerjanya < 70%.
b. Dilakukan apabila pemeliharaan rutin dipandang sudah
tidak efisien lagi.
0,6% 25,0%
c. Bertujuan mengembalikan dan menyempurnakan fungsi
0,3% 3,1% 1,2% bangunan sungai pada tingkat kemampuan layanan semula.
0,3% d. Didasarkan pada perhitungan perencanaan struktur dan
Penjualan Listrik Penjualan Jasa Air Penjualan Jasa Pariwisata Jasa Sewa Lahan analisis biaya secara khusus
Jasa Galian Gol C Jasa Sewa Alat Besar Usaha lain-lain
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
(WASDAL) E&P SUNGAI DI PJT-II TINGKATAN PEMELIHARAAN
1. BIAYA E&P (berdasarkan perhitungan tahun 2000) 1. PEMELIHARAAN PREVENTIF:
No. KEGIATAN E&P BIAYA E&P TAHUNAN
(Rp. 103) KEGIATAN PENCEGAHAN, BERTUJUAN MENJAGA
JARINGAN IRIGASI, SUNGAI & AIR BAKU
1. IRIGASI :
BANGUNAN SUNGAI TETAP BERFUNGSI OPTIMAL SESUAI
a. Saluran Induk Tarum Utara & Sekunder D.I Utara Jatiluhur 35.219.500,00 TINGKAT LAYANAN YANG DIRENCANAKAN.
b. D.I Setempat/Selatan Jatiluhur 3.606.700,00
Jumlah a + b 38.826.200,00 KRITERIA:
2. SUNGAI
a. Sungai-sungai di hilir Bendungan Ir. H. Djuanda 57.873.200,00
b. Sungai-Sungai di hulu Bendungan Ir. H. Djuanda 30.006.000,00
a. Dilakukan terhadap bangunan sungai yang kondisinya
Jumlah a + b 87.879.200,00
3. Instalasi Pengambilan Air Baku (IPAB) sudah mantap/stabil.
Pejompongan, Buaran & Pulogadung 12.638.100,00
Jumlah I (1 s/d 3) 139.343.500,00
b. Dilakukan secara terus menerus.
JARINGAN UTAMA (BENDUNGAN, BENDUNG, SALURAN PRIMER) c. Pekerjaan pemeliharaan yang sederhana sehingga tidak
4. Bendungan Ir. H. Djuanda 5.974.600,00
5. Bendung Curug 5.453.000,00
memerlukan kelengkapan perhitungan disain rinci.
6. Saluran Tarum Barat 6.279.500,00
7. Saluran Tarum Timur 4.456.600,00 d. Tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
Jumlah II (4 s/d 7) 22.163.700,00
fungsi bangunan.
8. PLTA Ir. H. Djuanda 9.440.400,00
JUMLAH III (1 s/d 8) 170.947.600,00
5. STUDI KASUS SUNGAI CIPUNEGARA
Luas DAS : 1.175 km2 (Kab. Sumedang,
Subang dan Indramayu)
Panjang Sungai : 104 km (12 anak sungai dan 18
cucu sungai)
Daerah rawan banjir:
Desa Patimban dan Pengarengan, Kecamatan
Pusaka Negara dan Legon Kulon, Kabupaten
Subang.
* Daerah rendah, tanah labil, tanggul
rusak/longsor.
Luas Genangan : 2.400 ha, sedang ditangani oleh
North Java Flood Control Sector
Project (NJFCSP).
Sistem pengamanan dengan tanggul banjir.
4. WASDAL E&P SUNGAI DI PJT-II MELALUI PROSEDUR PROSES
(ISO 9001:2000 dan SNI 19-17025:2000)
EKSPLOITASI PEMELIHARAAN
1 Air 1. Alur
a. PTL. 1/DU/PTL/10.12 a. PTL 1/DU/PTL/10.09
Perencanaan dan Realiasi Produk Pemeliharaan Jaringan Pengairan
b. RMO 1/DU/RMO/20.04 b. PTL 1/DU/PTL/10.03
Penyediaan Air Baku Bagi Industri & PDAM Pengendalian produk tidak sesuai
c. PT 1/DT/PT/30.02 c. PTL 1/DU/PTL/10.04
Pembuatan Rekomendasi Teknik Surat Tindakan Koreksi dan Pencegahan
izin Pembuangan Limbah Cair d. PT 1/DT/PT/30.03
d. SNI 19-17025:2000 Konstruksi Intake
Lab Kualitas Air Dan lain-lain
e. SK Direksi No. 1/244/KPTS/2002
Pedoman Pengendalian Banjir 2. Bangunan
f. Pedoman operasi AWLR/AWS a. PTL 1/DL/PTL/10.09
g. Pola operasi 3 waduk Pemeliharaan Jaringan Pengairan
Dan lain-lain b. PT 1/DL/PT/30.18
2. Alur Pemeliharaan Pintu Air
a. PTL. 1/DU/PTL/10.07 Dan lain-lain
Operasi Jaringan Pengairan 3. Fasilitas
b. PT 1/DL/PT/30.19 PTL 1/DL/PTL/10.09
Pengurasan Kantong Lumpur Pemeliharaan Jaringan Pengairan
Dan lain-lain (termasuk rumah dinas dll.)
c. Pedoman Siaga Banjir di SWS Citrarum
(PIPWSC bekerja sama dengan PJT-II)
3. Sedimen Dan lain-lain
a. Penelitian makro hidrolis Citarum
b. Penelitian morfologi sungai
c. Penetapan daerah layak dan tidak layak
tambang
Dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai