Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian sekolah secara umum adalah lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar serta menerima dan memberi pelajaran
sesuai dengan tingkatan, jurusan dan sebagainya, yang memiliki unsur pendukung seperti
sarana dan prasarana serta sesuai aturan yang berlaku. Di Indonesia, sekolah menurut
statusnya dibagi menjadi 2 macam yaitu sekolah negeri yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan sekolah swasta yang diselenggarakan oleh non-pemerintah, mulai dari
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas (Lentera K, 2011).
SMA Negeri 9 Yogyakarta adalah Sekolah Menengah Atas Negeri yang terletak di
jalan Sagan No.1, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan sekolah berbasis seni
budaya dan Adiwiyata. Beberapa tahun yang lalu, SMA Negeri 9 Yogyakarta masih sangat
identik dengan budaya tawuran para siswanya. Namun belakangan ini, stigma tersebut
sudah mulai hilang digantikan dengan prestasi dan kecintaannya dalam kegiatan seni dan
budaya di Yogyakarta.
Melihat besarnya perubahan yang telah diusahakan oleh SMA Negeri 9 Yogyakarta
untuk menggantikan pandangan orang-orang akan SMA Negeri dengan siswa yang suka
tawuran menjadi siswa yang cinta akan seni budaya tentu bukan merupakan hal yang
mudah. Hal tersebut juga mendorong kami untuk melakukan observasi mengenai
bagaimana budaya dan tata tertibnya saat ini, mengetahui kurikulum yang dipakai,
mengetahui struktur organisasi dan tata kelola (SOTK), mengetahui profil guru biologi,
mengetahui profil siswa, mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh sekolah terkait kelancaran
pembelajaran biologi di SMA Negeri 9 Yogyakarta, serta ekstrakurikuler dan prestasi
siswa-siswanya.

B. Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui budaya dan tata tertib di SMA N 9 Yogyakarta
2. Mengetahui kurikulum yang dipakai di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
3. Mengetahui struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
4. Mengetahui profil guru biologi di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
5. Mengetahui profil siswa di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
6. Mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh sekolah terkait kelancaran pembelajaran biologi
di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
7. Mengetahui ekstrakurikuler ataupun prestasi berkaitan dengan bidang biologi di SMA
Negeri 9 Yogyakarta.

C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi observer: dapat menambah pengetahuan serta pengalaman untuk melakukan
observasi di lingkungan sekolah, terutama di lingkungan SMA Negeri 9 Yogyakarta,
serta menambah gambaran secara umum profil dari siswa dan guru, terutama guru
biologi di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
2. Bagi jurusan: dapat menambah koleksi literatur mengenai SMA Negeri 9 Yogyakarta.
3. Bagi mahasiswa lain: dapat menjadi bahan referensi mengenai SMA Negeri 9
Yogyakarta.
4. Bagi sekolah: dapat mengenalkan profil SMA Negeri 9 Yogyakarta kepada mahasiswa,
khususnya mahasiswa Pendidikan Biologi UNY.
BAB III
HASIL OBSERVASI

Observasi strategi pembelajaran biologi yang dilakukan di SMA Negeri 9 Yogyakarta


bertujuan untuk mengetahui budaya dan tata tertib, mengetahui kurikulum yang dipakai,
mengetahui struktur organisasi dan tata kelola (SOTK), mengetahui profil guru biologi,
mengetahui profil siswa, mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh sekolah terkait kelancaran
pembelajaran biologi di SMA Negeri 9 Yogyakarta, serta ekstrakurikuler dan prestasi siswa-
siswanya. Berikut ini merupakan hasil observasi pembelajaran biologi di SMA Negeri 9
Yogyakarta:
A. Budaya SMA Negeri 9 Yogyakarta
Beberapa tahun yang lalu, siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta dikenal suka
tawuran baik dengan siswa dari SMA Negeri 6 Yogyakarta maupun dengan siswa-
siswa dari SMA lainnya. Namun dalam waktu lebih kurang 6 tahun terakhir ini
mereka berupaya mengubah stigma tersebut dengan mulai mencintai seni dan budaya
lokal. Lambat laun, geng siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta mulai tak terdengar lagi,
seiring perubahan sistem pendidikan yang dilakukan pihak sekolah agar lebih terdidik
dan mencintai seni serta budaya lokal.
Pada tahun 2013, SMA Negeri 9 Yogyakarta mendeklarasikan dirinya sebagai
sekolah berbasis seni dan budaya atau The Art and Culture School. Ini merupakan
satu-satunya sekolah negeri yang memiliki potensi dan keunggulan khusus bidang
seni dan budaya. Hal tersebut bukan tanpa proses yang muncul secara tiba-tiba.
Selama dua tahun sebelum deklarasi, pihak sekolah menganalilisis potensi dari siswa-
siswanya dan disimpulkan bahwa potensi yang paling besar berada di bidang seni dan
budaya. Akhirnya pihak SMA Negeri 9 Yogyakarta sepakat untuk mengangkat
keunggulan lokal sekolah budaya Yogyakarta.
Selain itu, kenyataan bahwa generasi muda saat ini mulai meninggalkan
budaya lokal dan mengutamakan perkembangan teknologi, telah menimbulkan
kekawatiran tersendiri di kalangan para guru. Sekolah pun mengambil sikap untuk
menanamkan kecintaan siswa terhadap budaya lokal tanpa menghilangkan nilai-nilai
akademis. Hal itu dilakukan dengan cara sekolah memberi ruang studi di bidang seni
budaya seperti karawitan dan membatik. Selain itu, setiap kali pergantian jam
pelajaran dan istirahat, bunyi bel pergantian jam diganti dengan suara musik-musik
karawitan. Pihak sekolah juga menambahkan, pendeklarasian The Art and Culture
School tidak berarti semata-mata bertujuan untuk mencetak seniman yang ulung,
penabuh gamelan, dan pembatik yang baik. Tetapi lebih ditujukan agar siswa-siswa
semakin cinta terhadap budaya lokal. Sebagai Sekolah Menengah Atas, prioritas
utama SMA Negeri 9 Yogyakarta tetaplah di bidang akademis.
SMA Negeri 9 Yogyakarta juga sudah menjalin kerjasama dengan lembaga
pendidikan di luar negeri. Beberapa contohnya dengan Albany Senior High School,
Western dan College Lectures Melbourne di Australia. Kedua lembaga pendidikan
tersebut sangat tertarik terhadap kesenian dan kebudayaan yang diterapkan di sekolah
ini. SMA Negeri 9 Yogyakarta juga menerapkan hari Bahasa Jawa, dimana seluruh
warga sekolah diminta untuk menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi pada
hari Sabtu.
Selain itu, untuk menanamkan rasa nasionalisme, setiap hari sebelum jam
pelajaran dimulai, seluruh warga sekolah bersama-sama menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya. SMA Negeri 9 Yogyakarta juga menerapkan kegiatan
khusus pada hari Jumat. Khusus jam pelajaran ke 3 dan 4, kegiatan diisi dengan
kegiatan membaca Al Quran untuk siswa muslim. Seluruh kegiatan-kegiatan tersebut
didasarkan pada visi dan misi SMA Negeri 9 Yogyakarta yaitu:
Visi:
Terwujudnya SMA Negeri 9 Yogyakarta sebagai institusi pendidikan yang menjadi
idaman dan terpercaya bagi peserta didik maupun masyarakat untuk menimba ilmu
yang berdasar akhlakul kharimah.
Misi:
1. Membangun generasi muda yang memiliki keunggulan intelektual kecerdasan
emosional, kecakapan/ketrampilan, budi pekerti luhur, iman dan taqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menciptakan dan mengembangkan masyarakat belajar yang kondusif, kreatif,
inovatif dan agamis.
3. Mewujudkan hubungan harmonis antarwarga sekolah, komite sekolah, perguruan
tinggi, dan masyarakat.

B. Penerapan Kurikulum
Awalnya Kurikulum 2013 hanya diterapkan 1 semester, yaitu pada akhir tahun
2014. Kendala kurikulum 2013 ini adalah karena guru masih bingung terkait dengan
cara penilaian dimana nilai yang ada selama pembelajaran dikonversi ke skala A, B,
C, dan D. Untuk penilaian sikap dan yang lainnya menggunakan modul yang sudah
dimiliki. Adanya kendala-kendala ini dikarenakan sebelumnya tidak semua guru
mendapatkan pelatihan tentang Kurikulum 2013. Namun sekarang (2017) Kurikulum
2013 sudah diterapkan sepenuhnya pada siswa kelas X, sementara siswa kelas XI dan
XII masih memakai KTSP.

C. Struktur Organisasi dan Tata Kelola

Bagan 1.
Pembacaan bagan

D. Profil Guru Biologi


Ada tiga guru yang mengampu mata pelajaran biologi di SMA N 9
Yogyakarta, dengan biodata sebagai berikut:
1. Nama : Drs. Bambang Istiarto, M. Ed
NIP : 196501101989021002
TTL : Magelang, 10 Januari 1965
Jabatan: Wakasek Kurikulum

2. Nama : Dra. Rita Wijayanti


NIP : 19620927198903200
TTL : Yogyakarta, 27 September 1962
3. Nama : Hati Setyo Pratiwi S. Pd
NIP : 196811032006042005
TTL : Yogyakarta, 3 November 1968

E. Kegiatan Pembelajaran Biologi


Tabel jadwal mapel biologi
Pembacaan tabel jadwal, total jam
Dalam pembelajaran kelas, metode yang digunakan disesuaikan dengan bab
yang diajarkan, seperti presentasi, brain storming, percobaan, diskusi, dsb. Hal
tersebut ditujukan agar siswa tidak bosan, serta mampu memudahkan siswa dalam
memahami materi yang diajarkan. Kegiatan pembelajaran juga dilakukan dengan
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari terutama mengenai
kebudayaan Jawa, sehingga ciri khas SMA N 9 Yogyakarta sebagai sekolah berbasis
seni dan budaya (The Art and Culture School) juga dapat diaplikasikan pada kegiatan
pembelajaran, khususnya biologi.
Kegiatan praktikum dilakukan setiap 2 minggu sekali sesuai dengan jam
pelajaran dan materi yang ada. Kegiatan praktikum juga dapat dilakukan di luar jam
pelajaran apabila waktu praktikum (90 menit) tidak mencukupi. Kegiatan ini
dilakukan dalam kelompok kecil yang telah ditentukan anggotanya sebelumnya.
Untuk laporan yang digunakan adalah laporan sementara dan laporan resmi. Laporan
sementara berupa gambar atau tabel hasil yang diperoleh setelah melakukan
praktikum. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan pada guru pengampu atau laboran
yang ada untuk diperiksa dan disetujui. Selanjutnya laporan resmi adalah laporan
yang dikerjakan masing-masing anak (individual task) dan diketik. Laporan tersebut
dikumpulkan maksimal 2 minggu setelah kegiatan dan diserahkan sebelum praktikum
materi selanjutnya. Foto-foto mengenai proses kegiatan praktikum dapat dilampirkan
dalam laporan resmi.
Selain pembelajaran dalam kelas atau laboratorium (indoor), pembelajaran
juga dilakukan di luar ruangan (outdoor) berupa kegiatan observasi atau studi
lapangan tergantung dengan materi yang akan dipelajari. Studi lapangan biasanya
dilaksanakan setiap tahun sekali dengan lokasi pengamatan di Balai Inseminasi,
Malang dan pantai Krakal. Kegiatan ini hanya akan dilakukan apabila tersedia pula
anggaran untuk melaksanakannya.
F. Profil Siswa

Diterima NEM
Tahun
No. Rata-
Pelajaran L P Jumlah Terendah Tertinggi
Rata
1 2012/2013 73 117 190 26.15 38.65 37.11
2 2013/2014 72 118 190 35 37.95 36.4
3 2014/2015 74 118 192 35.85 37.55 36.42
4 2015/2016 75 116 191 36.2 38 367.46
5 2016/2017 72 119 190 35.4 37.6 361.75
Tabel 1. Data Penerimaan Siswa Baru
Maksud tabel 1

Tahun Kelas X Jumlah


No.
Pelajaran Islam Katolik Kristen Hindu Buddha
1 2012/2013 156 20 12 0 0 188
2 2013/2014 151 19 18 2 0 190
3 2014/2015 148 24 18 1 191
4 2015/2016 144 23 23 1 0
5 2016/2017 164 19 7 1 191

Tahun Kelas XI Jumlah


No.
Pelajaran Islam Katolik Kristen Hindu Buddha
1 2012/2013 148 12 11 1 0 172
2 2013/2014 154 21 13 0 0 188
3 2014/2015 151 20 17 2 0 190
4 2015/2016 148 24 18 1 0 191
5 2016/2017 147 25 23 1 0 195

Tahun Kelas XII Jumlah


No.
Pelajaran Islam Katolik Kristen Hindu Buddha
1 2012/2013 136 17 12 0 0 165
2 2013/2014 148 12 11 1 0 172
3 2014/2015 135 21 13 0 0 188
4 2015/2016 150 10 17 2 0 189
5 2016/2017 148 21 18 1 190
Tabel 2. Data Jumlah Siswa Setiap Kelas Menurut Agama
Maksud tabel 2
PTN KRJ
No. Tahun UN PTS (%)
(%) (%)
1 2012 79 20.33 0.67
2 2013 79 20 1
3 2014 81 17 2
4 2015
5 2016
Tabel 3. Presentase Siswa yang Diterima di Perguruan Tinggi
Maksud tabel 3

G. Fasilitas
Ketersediaan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran di SMA N 9
Yogyakarta sudah terbilang cukup lengkap dan memadai. Ketersediaan berbagai alat
bantu pembelajaran seperti LCD, proyektor, papan tulis, sudah dapat membantu
jalannya proses pembelajaran biologi di dalam kelas. Buku-buku paket biologi
maupun berbagai sumber tertulis yang relevan dengan mata pelajaran biologi juga
sudah disediakan oleh sekolah dan disimpan di perpustakaan sehingga siswa, guru,
maupun mahasiswa PLT dapat menggunakannya. Laboratorium Biologinya juga
sudah memiliki berbagai charta, torso model, dan peralatan-peralatan pendukung
lainnya dalam praktikum biologi. Hanya saja untuk ketersediaan mikroskop masih
kurang, sehingga masih ditemui kesulitan dalam kegiatan praktikum pengamatan sel
maupun jaringan.
Meskipun merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas dengan luas yang
tidak terlalu besar, lingkungan SMA N 9 Yogyakarta telah ditata sedemikian rupa
sehingga tersedia banyak ruang hijau. Gedungnya dibuat menjadi 2 tingkat dihiasi
dengan deretan berbagai tanaman dalam pot. Berbagai jenis tanaman juga ditanam di
tengah-tengah kompleks sekolah sehingga terbentuk suatu taman. Taman yang juga
dihiasi dengan banyak kolam-kolam ikan ini membuat SMA Negeri 9 Yogyakarta
terkesan sangat rindang dan sejuk.
Selain itu, ada green house di dekat pintu gerbang sekolah yang digunakan
sebagai tempat penanaman tanaman hidroponik yang penyemaian dan perawatannya
dilakukan oleh siswa-siswa dengan bimbingan guru. Tempat pengolahan sampah juga
tersedia, dibangun di dekat tempat parkir siswa. Dengan tersedianya berbagai
fasilitas-fasilitas tersebut, sudah dapat dikatakan bahwa SMA N 9 Yogyakarta
merupakan sekolah yang berwawasan adiwiyata yang cukup sesuai untuk kegiatan
pembelajaran biologi baik di dalam maupun di luar kelas.
H. Ekstrakurikuler dan Prestasi
Hilangnya stigma sekolah yang suka tawuran tidak terlepas dari mulai
munculnya berbagai prestasi yang diperoleh oleh siswa-siswa SMA Negeri 9
Yogyakarta baik dibidang akademik maupun non akademik. Kegiatan ekstrakurikuler
yang wajib diikuti oleh siswa kelas X seperti halnya di sekolah lain adalah pramuka.
Ada pula Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang bertugas untuk mengoordinasi
dan mengurus jalannya kegiatan/event siswa di sekolah. Selain itu, karena SMA
Negeri 9 Yogyakarta memiliki basis dalam bidang seni dan budaya, sekolah ini juga
memiliki ekstrakurikuler membatik dan karawitan untuk melestarikan budaya-budaya
tersebut.
Masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang dapat diikuti oleh siswa. Bagi siswa
yang berminat dalam bidang akademik, ada ekstrakulikuler OSN yang bertujuan
untuk membimbing anak-anak yang memiliki minat di berbagai bidang mata pelajaran
seperti Biologi, Kimia, Fisika, Matematika, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Kebumian
dan lain sebagainya. Bimbingan untuk siswa yang mengikuti ekstrakulikuler ini
diberikan oleh tim pengampu mata pelajaran tersebut dan terkadang sekolah juga
mendatangkan dosen dari beberapa universitas-universitas di Yogyakarta.
Prestasi SMA N 9 Yogyakarta bisa dibilang cukup berkembang dengan cepat.
Hal ini dibuktikan dengan naiknya peringkat sekolah dari yang awalnya terletak di
peringkat ke-11 kini menjadi peringkat ke-5 dari seluruh sekolah negeri di
Yogyakarta. Terkait dengan mata pelajaran biologi, beberapa prestasi yang pernah
diraih SMA Negeri 9 Yogyakarta adalah:
a. Juara 1 Olimpiade Biologi tingkat Nasional (2008)
b. Medali perunggu Olimpiade Biologi tingkat Internasional (2008) di Mumbai,
India.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan sekolah berbasis seni budaya dan


Adiwiyata.

2. SMA Negeri 9 Yogyakarta menerapkan K13 kepada siswa kelas X dan


menerapkan KTSP pada siswa kelas XI dan XII
3. Mengetahui struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) di SMA Negeri 9
Yogyakarta.
4. Ada tiga orang pengajar mapel biologi di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
5. Siswa di SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan siswa dengan latar belakang
yang beragam.
6. SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk
mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran biologi.

7. SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki berbagai macam ekstrakurikuler, baik di


bidang seni budaya maupun adiwiyata.

8. SMA Negeri 9 Yogyakarta mampu menghilangkan stigma suka tawurannya


dengan meraih berbagai prestasi.

B. Saran
Lentera K. 2011. Pengertian Sekolah. http://lenterakecil.com/pengertian-sekolah/ diakses
pada 17 April 2017 pukul 13.25 WIB.

Razak, Abdul Hamied. 2013. SMA Negeri 9 Jogja: Dulu Tawuran, Sekarang Suka Seni dan
Budaya. http://www.harianjogja.com/baca/2013/12/31/sma-negeri-9-jogja-dulu-
tawuran-sekarang-suka-seni-dan-budaya-478511 diakses pada 17 April 2017 pukul
19.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai