PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DEPARTEMEN Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per tahun terdapat
401 bayi baru lahir di Indonesia meninggal dunia sebelum umurnya genap 1 tahun. Data
bersumber dari survei terakhir pemerintah, yaitu dari Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2007 (SDKI). Berdasarkan survei lainnya, yaitu Riset Kesehatan Dasar Depkes
2007, kematian bayi baru lahir (neonatus) merupakan penyumbang kematian terbesar
pada tingginya angka kematian bayi (AKB). Setiap tahun sekitar 20 bayi per 1.000
kelahiran hidup terenggut nyawanya dalam rentang waktu 0-12 hari pascakelahirannya.
Beberapa data juga menyebutkan bahwa remaja negeri tidak terlepas dari pergaulan yang
membuat generasi semakin terpuruk.
Berbagai penyakit menular seksual,maraknya pemakaian Narkoba merupakan
pemicu utama yang harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah.Dalam hal ini tenaga
kesehatan titik utama sebagai pemberi informasi yang merupakan perantara dari
pemerintah,juga diperlukan upaya dari semua pihak baik pemerintah, tenaga kesehatan
terutama Bidan dalam berbagai aspek asuhan, serta promosi kesehatan guna
pemberdayaan masyarakat yang peduli akan kesehatan individu dan keluarga. Untuk lebih
jelasnya akan kami bahas pada Bab II Pembahasan.
B. Rumusan masalah
a) Apa pengertian Promosi Kesehatan ?
b) Bagaimanan Promosi Kesehatan pada bayi ?
c) Bagaimana Promosi kesehatan pada anak ?
d) Bagaimana Promosi Kesehatan pada remaja ?
C. TUJUAN
a) Mengetahui pengertian Promosi Kesehatan
b) Mengetahui Promosi Kesehatan pada bayi
c) Mengetahui promosi kesehatan pada anak
d) Mengetahui promosi kesehatan pada remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang memungkinkan individu
untuk meningkatkan kontrol dan mengembangkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan (Pender, 1996) adalah pemberian motivasi untuk meningkatkan
kesehatan individu dan mewujudkan potensi kesehatan individu.
Sedangkan Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan di Ottawa,
Kanada, menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Piagam Ottawa. Dalam
piagam ini tertera strategi dalam meningkatkan kontrol masyarakat terhadap kesehatan
diri mereka sendiri. Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.
Promosi kesehatan menggunakan pendekatan pada klien sebagai pusat dalam
pemberian pelayanan dan membantu mereka untuk membuat pilihan dan keputusan.
Istilah promosi kesehatan merupakan suatu payung dan digunakan untuk
menggambarkan suatu rentang aktivitas yang mencakup pendidikan kesehatan dan
pencegahan penyakit (Gillies). Ada tiga tingkatan dari pendidikan kesehatan menurut
Gillies:
1. Primary Health education, tujuannya tidak hanya mencegah perubahan kesehatan
tetapi juga meningkatkan kualitas kesehatan, dengan demikian kualitas hidup, nutrisi,
kontrasepsi dan hubungan seksual secara aman, dan pencegahan kecelakaan dengan
menggunakan helm.
2. Secondary health education, tujuannya adalah untuk membantu individu dengan
masalah kesehatan yang reversible untuk menyesuaikan dengan gaya hidupnya,
contohnya berhenti merokok,merubah kebiasaan makan dan olahraga.
3. Tertiary health education, tujuannya untuk membantu individu yang sakit dan tidak
sembuh total sehingga mereka dapat melewati hidup dengan sesuai kemampuan yang
dimiliki.
Promosi kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan), preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya
kesehatan yang komprehensif.
Bayi yaitu yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti.
Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap
kematian. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003,
angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih
berada pada kisaran 20 per 1.000 kelahiran hidup . Menyadari kondisi tersebut,
Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)
jangka panjang upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini
difokuskan pada kegiatan yang dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk
menjamin pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah
yang dikenal dengan sebutan Making Pregnancy Safer (MPS) melalui tiga pesan kunci.
Demikian penegasan Menkes Dr. Achmad Sujudi pada pembukaan Seminar Pendekatan
dan Praktik Terbaik Kesehatan Maternal dan Neonatal di Jakarta tanggal 10 Mei 2004.
a. Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam
pertama.
Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan
inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini. Hal ini
merupakan peristiwa penting, dimana bayi dapat melakukan kontak kulit
langsung dengan ibunya dengan tujuan dapat memberikan kehangatan. Selain
itu, dapat membangkitkan hubungan/ ikatan antara ibu dan bayi. Pemberian
ASI seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit
setelah lahir.
b. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul.
Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar.
Perawatan payudara dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutup
kemungkinan perawatan payudara sebelum hamil sudah mulai dilakukan.
Sebelum menyentuh puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci
tangan sebelum menyusui. Kebersihan payudara paling tidak dilakukan
minimal satu kali dalam sehari, dan tidak diperkenankan mengoleskan krim,
minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susunya
2. Posisi duduk
Pada saat pemberian ASI dengan posisi duduk dimaksudkan untuk
memberikan topangan pada/ sandaran pada punggung ibu dalam posisi
tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Posisi ini dapat
dilakukan dengan bersila di atas tempat tidur atau lantai, ataupun duduk
di kursi.
3. Posisi ibu tidur telentang
Seperti halnya pada saat dilakukan inisiasi menyusu dini, maka posisi
ini juga dapat dilakukan oleh ibu. Posisi bayi berada di atas dada ibu
diantara payudara ibu.Tanda-tanda bayi bahwa telah berada pada posisi
yang baik pada payudara antara lain:
d. Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung adalah merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu
dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan
bersama dalam ruangan selama 24 jam penuh. Manfaat rawat gabung
dalam proses laktasi dapat dilihat dari aspek fisik, fisiologis, psikologis,
edukatif, ekonomi maupun medis
1. .Aspek fisik
2. Aspek fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering
disusui. Sehingga bayi mendapat nutrisi alami dan kecukupan ASI.
Refleks oksitosin yang ditimbulkan dari proses menyusui akan membantu
involusio uteri dan produksi ASI akan dipacu oleh refleks prolaktin. Selain
itu, berbagai penelitian menyatakan bahwa dengan ASI eksklusif dapat
menjarangkan kehamilan atau dapat digunakan sebagai KB alami.
3. Aspek psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan batin antara ibu dan bayi
atau proses lekat (early infant mother bounding). Hal ini disebabkan oleh
adanya sentuhan badaniah ibu dan bayi. Kehangatan tubuh ibu
memberikan stimulasi mental yang diperlukan bayi, sehingga
mempengaruhi kelanjutan perkembangan psikologis bayi. Ibu yang dapat
memberikan ASI secara eksklusif, merupakan kepuasan tersendiri.
4. Aspek edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara
merawat bayi dan merawat dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat
inilah, dorongan suami dan keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu.
5. Aspek ekonomi
6. Aspek medis
2. Mempromosikan vaksinasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tetentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukkan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan ataupun
peroral . Tujuan Imunisasi adalah agar tumbuh kembang terhadap penyakit tertentu,
kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
c.Imunisasi campak
d. Hepatitis B
1. kuman yang dimatikan, diberikan untuk bayi 6-12 bulan dengan dosis
0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, 2-12 tahun diberikan sebanyak 2x dengan
interval 4 minggu.
2. kuman yang dilemahkan (vivotif, berna), dapat diberikan dalam bentuk
kapsul enteric coated sebelum makan pada hari ke-1, 2 dan 5 pada anak
usia 6 tahun
g. Imunisasi varicella
h. Imunisasi hepatitis A
j. Imunisasi polio
1. Bersihkan area pusar dengan bola kapas lembut yang telah dicelupkan air
matang. Lakukan dengan lembut, tidak perlu menggosok atau mendorong
pusar. Kemudian keringkan dengan handuk lembut.
2. Ganti pembalut pusar bayi dengan kain kasa baru. Tidak perlu panik
melihat tetesan darah yang kemudian menghitam, terutama di minggu
pertamanya. Pada saat ini, pusar bayi yang baru lahir biasanya masih
tampak seperti luka.
3. Kenakan popok dengan cara melipat bagian atasnya menjauhi pusar untuk
menghindari rembesan urin mengenai pusar.
Beberapa hal yang perlu diingat saat merawat pusar bayi, antara lain :
1) Periode ini ditandai oleh mulainya tanggung jawab dan asimilasi pengharapan
masyarakat
4) Masa ini juga merupakan usia dalam mengidentifikasi orientasi seksual, banyak
dari mereka yang mengalami setidaknya satu pengalaman homoseksual. Remaja
mungkin takut jika pengalaman itu merupakan gambaran seksualitas total mereka,
walaupun sebenarnya anggapan ini tidak benar karena banyak individu terus
berorientasi heteroseksual secara ketat setelah pengalaman demikian.
Sebelum bakat ini tumbuh ,anak muda mempunyai kesulitan untuk mengaplikasikan
prinsip umum untuk membedakan situasi dan menilai kenyataan dan rencana untuk masa
depan. Ini kontras, pemikiran operasional formal termasuk kapasitas untuk berfikir
abstrak ,misalnya ide dan pemikiran. Tugas perkembangan ini adalah masa transisi dari
pemikiran yang konkrit.
1. Masalah jerawat 85% dialami remaja dan diketahui merupakan masalah kesehatan
yang serius yang menyertai remaja.
2. Rokok
4. Penggunaan psikotropika
E. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada anak dan remaja perempuan
Strategi untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada anak dan remaja
perempuan.
1. Letakkan pendidikan seksual dalam tatanan kehidupannya
2.Menganjurkan untuk menawarkan pendidikan seksualitas dan topik tentang seks yang
berhubungan issue saat ini.
3.Menyediakan pendidikan seksualitas dengan mempercayai dan mengakui pasien
sebagai individu dan isu serta nilai dalam keluarga..
4.Khusus menyediakan,kepercayaan,budaya sensitif dan konseling yang tidak ternilai
tentang isu penting seksualitas (konseling umum,pencegahan kehamilan tidak
diinginkan,strategi pencegahan penyakit menular HIV/AIDS)
5.Menyediakan konseling yang tepat atau pencerahan-pencerahan pada anak dan remaja
dengan isu khusus dan jadi perhatian (Gay, lesbian, biseksual anak muda)
6. Pelayanan ginekolgi rutin disediakan untuk remaja putri yang menjalani perilaku
seksual. Skrining untuk kanker serviks dan PMS akan diberikan pada perempuan yang
menjalani seksual aktif.
7.Menjadikan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan seksual disekolah,institusi
keagamaan,dan komunitas lainnya.
8.Bekerja sama dengan perencana masyrakat (LSM) untuk meningkatkan strategi yang
menyeluruh untuk menurunkan kejadian perilaku seksual yang tidak aman dan hasil yang
merugikan.
1. NARKOTIKA
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh
manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan
semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek
ketergantungan bagi pemakainya
2. ABORSI
Aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum kandungan
mencapai usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup diluar secara mandiri (
Munajat, N.,2000). Aborsi adalah terminasi (penghentian) kehamilan yang
disengaja ( abortus provokatus ), yakni kehamilan yang diprovokasi dengan
berbagai macam cara sehingga terjadi pengguguran. Pada dasarnya seorang
wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal sebagai berikut :
3. HIV/AIDS
HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh
seseorang seperti darah, cairan sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh
berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah
menurun.HIV dapat menular ke orang lain melalui :
4. Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat
melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI)
5. Dimensia/HIV ensefalopati
ORANG TUA
1. Harus dapat memberikan pendidikan agama dan moral yang baik bagi
anak-anaknya.
1. Pada usia sekolah dini, anak harus diberikan informasi untuk berhati-hati
terhadap potensi adanya penganiayaan seksual. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual terhadap anak antara lain:
3. Beritahu anak mengenai bagian tubuh tertentu yang tak boleh disentuh oleh
orang dewasa kecuali saat mandi atau pemeriksaan fisik oleh dokter.
4. Ajarkan kepada anak untuk mengatakan tidak jika merasa tidak nyaman
dengan perlakuan orang dewasa dan menceritakan kejadian itu kepada
orang dewasa yang meraka percaya.
5. Ajarkan bahwa orang dewasa tidak selalu benar, dan semua orang
mempunyai kontrol terhadap tubuh mereka, sehingga ia dapat memutuskan
siapa yang boleh atau tidak boleh untuk memeluknya.
6. Jika terjadi pelecehan seksual pada anak, beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
- Ciptakan kondisi sehingga anak merasa leluasa dalam menceritakan
tentang bagian tubuhnya dan menggambarkan kejadian dengan akurat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu; Promosi kesehatan
adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Upaya promosi kesehatan merupakan tanggung jawab kita bersama, bahkan
bukan sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor, masyarakat dan dunia usaha.
Promosi kesehatan perlu didukung oleh semua pihak yang berkepentingan.
Beberapa peran bidan dalam promosi kesehatan pada bayi diantaranya :
2. Mempromosikan vaksinasi
1. ASI
2. Gizi /nutrisi
3. Pertumbuhan
4. Perkembangan,
5. Interaksi
6. Sosialisasi
Beberapa peran bidan dalam promosi kesehatan pada remaja diantaranya:
1. Perubahan Fisik
2. Perubahan Emosi / psikologis
3. Perkembangan psikologi dan kognitif selama remaja
B. Saran
Perlu disadari bahwa upaya promosi kesehatan dalam praktek kebidanan merupakan
tanggungjawab kita bersama. Kesamaan pengertian, efektifitas kerjasama dan sinergi
antara aparat kesehatan pusat, provinsi, kabupaten/kota dan semua pihak dari semua
komponen bangsa adalah sangat penting dalam rangka mencapai visi, tujuan dan sasaran
promosi kesehatan dalam praktek kebidanan secara nasional. Semuanya itu adalah dalam
rangka menuju Indonesia Sehat, yaitu Indonesia yang penduduknya hidup dalam perilaku
dan budaya sehat, dalam lingkungan yang bersih dan kondusif dan mempunyai akses
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu,sehingga dapat hidup sejahtera dan
produktif.
DAFTAR PUSTAKA
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/10/22/promosi-kesehatan-bidan-pada-bayi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bayi dilihat tanggal 18 April 2011
http://www.scribd.com/doc/76097317/PROMKES
http://bidanapril.wordpress.com/2009/10/23/promosi-kesehatan-pada-remaja/