Anda di halaman 1dari 16

PASAR MODAL INDONESIA

Oleh Kelompok 10 :

1.15.2.10230 I Made Donny Setiawan


1.15.2.10182 Gusti Agung Tri Wahyu Erika
1.15.2.10233 Putu Nathanael Christian
1.15.2.10284 Agus Salim
1.15.2.10187 Ahmad Sanad
1.15.2.10206 I Putu Gede Angga Prasetya

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat beliaulah kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dengan selesainya makalah yang kami susun sebagai salah satu syarat dalam mata
kuliah PASAR MODAL, maka dari itu semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna
dan menjadi referensi bagi pembaca yang budiman.
Tidak lupa pula kami berterima kasih kepada teman-teman dan dosen pengampuh
mata kuliah sebab tanpa dukungan mereka, makalah ini mungkin tidak dapat hadir di hadapan
pembaca yang budiman. Dan kami sebagai penyusun mohon kritik dan saran dari pembaca
untuk kami jadikan evaluasi untuk makalah-makalah berikutnya. Dan semoga apa yang kita
perbuat selama di dunia semoga bernilai ibadah disisi Allah SWT Amin...

Denpasar, 28 Februari 2017

Kelompok 10 (Sepuluh)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal......................................................................................... 2
2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia............................................................ 2
2.3 Jenis Pasar Modal................................................................................................... 3
2.4 Pelaku Pasar Modal................................................................................................ 4
2.5 Instrumen Pasar Modal.......................................................................................... 5
2.6 Lembaga yang terkait dengan Pasar Modal........................................................ 8
2.7 Fungsi Pasar Modal................................................................................................ 10
2.8 Masalah yang Dihadapi dalam Rangka Menggalakan Pasar Modal................. 10
2.9 Manfaat Pasar Modal............................................................................................. 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat
pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan
dan perbankan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari
bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan
sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian
negara kita.
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian
nasional, memiliki peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan
perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai
dinamisator aktivitas perekonomian nasional demikian pun di Indonesia, ternyata
pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu
ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya
antara penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal
berupa hak pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli
modal adalah individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan
dananya untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar
modal, sedangkan penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau
tambahan modal untuk keperluan usahanya

1.2 Perumusan Masalah


a. Pengertian pasar modal
b. Jenis pasar modal
c. Pelaku dalam pasar modal
d. Instrumen pasar modal
e. Lembaga yang terkait dengan pasar modal
f. Fungsi pasar modal
g. Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar modal
h. Manfaat pasar modal

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar mahasiswa lebih
memahami dan mendalami pokok bahasan yang berjudul pasar modal khususnya
tentang pengertian pasar modal, Jenis pasar modal, Pelaku dalam pasar modal,
Instrumen pasar modal, Lembaga yang terkait dengan pasar modal, Fungsi pasar
modal, Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar modal dan
Manfaat pasar modal itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang
mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga
merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan
perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal.
Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976
tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti
yang dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor
67). Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai
kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang
lazim dikenal sebagai efek.
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan
dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya yang termasuk pihak
penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank-bank tabungan sedangkan
yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang berkaitan
dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan
merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya terdiri dari berbagai
jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito, commercial papper,
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan obligasi pemerintah. Bursa efek
tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan
eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat,
setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan
tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang
memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.

2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah
sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang
Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19
pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di
Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda
dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan
penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi
pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember
1912 dan bernamaVerreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung
memulai perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan
obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia
Belanda. Bursa Batavia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka
kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka
bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia
kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan.
Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan
atas pajak perseroan sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang
bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui
pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga,
dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar
modal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah
dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan
pasar modal meliputi pokok-pokok:
1. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
2. Diperkenalkan Bursa Paralel.
3. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
4. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
5. Saham boleh diterbitkan atas unjuk.
6. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
7. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya
30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

2.3 Jenis Pasar Modal


a. Pasar Perdana (Primary Market)
Adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama
waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya
6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan
perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang
bersangkutan.
b. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah
melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya
90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, jangka
waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
1. Bursa Reguler, yaitu bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ),
dan Bursa Efek Surabaya (BES).
2. Bursa Paralel (Over the Counter), yaitu suatu sistem perdagangan efek
yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder
yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan
Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh BAPEPAM.

2.4 Pelaku dalam Pasar Modal


Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang
terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:
a. Emiten
Adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa. Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai
tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS), antara lain:
Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan
untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi
Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan
modal asing
Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham
lama kepada pemegang saham baru

b. Investor
Adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi. Tujuan utama para investor dalam pasar modal
antara lain:
Memperoleh deviden. (Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden)
Kepemilikan perusahaan. (Semakin banyak saham yang dimiliki maka
semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan)
Berdagang. (Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya
adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari
jual beli sahamnya)

c. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung
beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor
dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar
modal adalah sebagai berikut:
1. Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya
saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang
diinginkan emiten.
2. Perantara perdagangan efek (broker/pialang). Perantaraan dalam jual beli efek,
yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:
Memberikan informasi tentang emiten
Melakukan penjualan efek kepada investor
Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai pedagang dan perantara
dalam jual beli efek.
d. Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima
kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

e. Wali amanat (trustee)


Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).
Kegiatan wali amanat meliputi:
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan
emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran

f. Perusahaan surat berharga (securities company)


Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa
efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain:
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana

g. Perusahaan pengelola dana (investment company)


Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan
keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan
dana.

h. Kantor administrasi efek.


Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka
memperlancar administrasinya.
1. Membantu emiten dalam rangka emisi
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para
investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

2.5 Instrumen Pasar Modal


Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun).
a. Saham (stock)
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument
investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut:
1. Dividen
Adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam
kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam
periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa:


dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa
uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen
sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan
bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain
Adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan
adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli
saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga
Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar
Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

3. Manfaat nonfinansial
Yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan. Di pasar sekunder
atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami
fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi
karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga
saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand
tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham
tersebut.

Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu:


1. Saham biasa (common stock)
2. Saham istimewa (preffered stock), adalah gabungan (hybrid) antara obligasi
dan saham biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi
juga memiliki karakteristik saham biasa.

Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut.
Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika
perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai:
1. Nilai nominal, adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut
2. Nilai efektif, adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham
tersebut diperdagangkan di bursa
3. Nilai instrinsik, adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.
Pembedaan yang lain mengenai saham adalah:
1. Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai
dengan nama yang tercantum dalam saham tersebut.
2. Saham unjuk (bearer stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham
tersebut. Saham unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan
dengan saham atas nama.

b. Obligasi (bonds)
Adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada
waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya atau surat berharga atau sertifikat yang
berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Penghasilan yang
diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan
penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda dilihat dari sisi penerbit, yaitu:
1. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta
2. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
3. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).

Pembedaan yang lain mengenai Obligasi adalah :


1. Obligasi atas nama (registered bonds) berarti yang berhak atas sejumlah nilai
uang atas obligasi tersebut adalah sesuai dengan nama yang tertera pada
obligasi tersebut
2. Obligasi atas unjuk (bearer bonds) berarti pemegang obligasi dianggap
sebagai pemilik atas hak obligasi tersebut
Harga Obligasi:
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.

Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
A. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai
obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.

B. At premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka
nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.

C. At discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai
dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

c. Surat Berharga Lainnya


Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak
digunakan sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek
yang juga dapat digunakan sebagai media hutang, seperti option, warrant, dan right.
Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi
bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham
(call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan
sebelumnya.
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang
telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah,
dan masa berlakunya warrant tersebut.
Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya/pemodal (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan
saham pada penerbitan saham baru.

2.6 Lembaga yang Terkait dengan Pasar Modal


a. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah:
1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat
ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal masyarakat umum.
2) Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:
Bursa efek
Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan
Reksa dana
Perusahaan efek dan perorangan
3) Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

b. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


1. Penjamin Emisi Efek, tugasnya:
Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga
yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian
dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus
merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.
Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan
sarana-sarana penunjang).

2. Akuntan Publik, tugasnya:


Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan
pendapatya.
Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila
diperlukan

3. Konsultan Hukum
Tugasnya adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari
sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran
dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan
oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

4. Notaris
Bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran
dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.

5. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian
uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

6. Perusahaan Penilai
Diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya.
Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.

c. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga
dikenal lembaga sebagai berikut:
1. Wali Amanat (Trustee), tugasnya:
Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan
emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta
bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan
perusahaan emiten.
Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.
2. Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok
obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.

3. Agen Pembayar (Paying Agent)


Bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan setiap dua kali
setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.
d. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder
Adalah lembaga yang menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual
beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:
1. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga
berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan
harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu
di pasar sekunder.
2. Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian
ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee kepada
investor.
3. Perusahaan Efek atau Perusahaan Sekuritas (securities company)
Perusahaan ini menjalankan satu atau beberapa kegiatan, baik sebagai
penjamin emisi efek (underwriter), peranraa pedagang efek, manajer investasi atau
penasihat investasi.
4. Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur
menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan
untuk emiten.
5. Reksa Dana (Mutual Fund)
Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor yang
pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau pasar uang
oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau
sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksa dana. Dalam arti
lain, adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada
pengelola reksa dana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi.

2.7 Fungsi Pasar Modal


Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak
yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai
dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal
menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan
menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat
digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil
operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil

2.8 Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Rangka Menggalakkan Pasar


Modal
Pokok-pokok yang merupakan masalah untuk pembangunan pasar modal
sebagai contoh di indonesia dapat ditemukan sebagai berikut:
a. Tingkat bunga deposito yang tinggi sehingga masyarakat lebih tertarik
mendepositokan uangnya daripada menanamkannya dalam surat berharga di
pasar modal.
b. Perusahaan di indonesia umumnya masih dikelola secara tertutup.
c. Kebijakan kredit relatif lebih menarik bagi perusahaan sebagai sumber
pembiayaan daripada menawarkan saham di pasar modal.
d. Syarat pemeriksaan akuntan publik untuk setiap laporan keuangan perusahaan
selama ini banyak tidak dipenuhi sehingga mempunyai pengaruh menyulitkan
masyarakat untuk menilai suatu perusahaan.
e. Keseganan perusahaan untuk menjual sahamnya pada masyarakat berhubung
syarat- syarat pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik masih harus
diperiksa oleh pihak pajak.
f. Fasilitas-fasilitas yang diharapkan untuk beroperasinya pasar modal belum
dapat dirasakan sebagai daya tarik, yang mampu mendorong perusahaan untuk
bersedia menawarkan sahamnya melalui pasar modal.
g. Pihak perusahaan swasta masih belum tertarik menawarkan sahamnya.

2.9 Manfaat Pasar Modal


a. Bagi Emiten
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
b. Bagi investor
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang
mencapai kapital gain
2. Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga
yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko

Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat
diperhitungkan.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.
Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga
sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan
investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba
dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor
untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling umum
dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam
menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan
pasar sekunder. yang terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga
penunjang lainnya yang terlibat langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi dan Surat
Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih
dari 1 tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu
lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal
tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek dan
Lembaga Swasta. Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang
memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang
tersebut (borrower).dan secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan
pasar modal itu sendiri.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenaiPasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu masukan serta
saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.cermati.com/artikel/pasar-modal-indonesia-hal-hal-yang-mesti-
anda-ketahui
2. http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/tentangbei/strukturpasarmodalindonesia.aspx

Anda mungkin juga menyukai