Pasar Modal Indonesia 2
Pasar Modal Indonesia 2
Oleh Kelompok 10 :
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat beliaulah kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dengan selesainya makalah yang kami susun sebagai salah satu syarat dalam mata
kuliah PASAR MODAL, maka dari itu semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna
dan menjadi referensi bagi pembaca yang budiman.
Tidak lupa pula kami berterima kasih kepada teman-teman dan dosen pengampuh
mata kuliah sebab tanpa dukungan mereka, makalah ini mungkin tidak dapat hadir di hadapan
pembaca yang budiman. Dan kami sebagai penyusun mohon kritik dan saran dari pembaca
untuk kami jadikan evaluasi untuk makalah-makalah berikutnya. Dan semoga apa yang kita
perbuat selama di dunia semoga bernilai ibadah disisi Allah SWT Amin...
Kelompok 10 (Sepuluh)
DAFTAR ISI
2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal......................................................................................... 2
2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia............................................................ 2
2.3 Jenis Pasar Modal................................................................................................... 3
2.4 Pelaku Pasar Modal................................................................................................ 4
2.5 Instrumen Pasar Modal.......................................................................................... 5
2.6 Lembaga yang terkait dengan Pasar Modal........................................................ 8
2.7 Fungsi Pasar Modal................................................................................................ 10
2.8 Masalah yang Dihadapi dalam Rangka Menggalakan Pasar Modal................. 10
2.9 Manfaat Pasar Modal............................................................................................. 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan
oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse
Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa
Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan
Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar modal sudah
sejak tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang
Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19
pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di
Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda
dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan
penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu
mendirikan pasar modal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi
pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember
1912 dan bernamaVerreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan langsung
memulai perdagangan. Efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan
obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta obligasi pemerintah Hindia
Belanda. Bursa Batavia dihentikan pada perang dunia yang pertama dan dibuka
kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan aktivitasnya dengan membuka
bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia
kedua.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan.
Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan
atas pajak perseroan sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang
bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui
pasar modal tidak dikenakan pajak pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga,
dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
Pada tahun 1988, pemerintah melakukan deregulasi di sektor keuangan dan
perbankan termasuk pasar modal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan pasar
modal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah
dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan
pasar modal meliputi pokok-pokok:
1. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
2. Diperkenalkan Bursa Paralel.
3. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
4. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
5. Saham boleh diterbitkan atas unjuk.
6. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum
ditiadakan.
7. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya
30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
b. Investor
Adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi. Tujuan utama para investor dalam pasar modal
antara lain:
Memperoleh deviden. (Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden)
Kepemilikan perusahaan. (Semakin banyak saham yang dimiliki maka
semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan)
Berdagang. (Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya
adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari
jual beli sahamnya)
c. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung
beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor
dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar
modal adalah sebagai berikut:
1. Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya
saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang
diinginkan emiten.
2. Perantara perdagangan efek (broker/pialang). Perantaraan dalam jual beli efek,
yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:
Memberikan informasi tentang emiten
Melakukan penjualan efek kepada investor
Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai pedagang dan perantara
dalam jual beli efek.
d. Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima
kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
2. Capital Gain
Adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan
adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli
saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga
Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar
Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
3. Manfaat nonfinansial
Yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan. Di pasar sekunder
atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami
fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi
karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga
saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand
tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham
tersebut.
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut.
Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika
perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai:
1. Nilai nominal, adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut
2. Nilai efektif, adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham
tersebut diperdagangkan di bursa
3. Nilai instrinsik, adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.
Pembedaan yang lain mengenai saham adalah:
1. Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham sesuai
dengan nama yang tercantum dalam saham tersebut.
2. Saham unjuk (bearer stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham
tersebut. Saham unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan
dengan saham atas nama.
b. Obligasi (bonds)
Adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada
waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya atau surat berharga atau sertifikat yang
berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Penghasilan yang
diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan
penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda dilihat dari sisi penerbit, yaitu:
1. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta
2. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
3. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
A. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai
obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
B. At premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka
nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
C. At discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal.
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai
dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
3. Konsultan Hukum
Tugasnya adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari
sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran
dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan
oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
4. Notaris
Bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran
dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
5. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian
uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
6. Perusahaan Penilai
Diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya.
Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat
diperhitungkan.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.
Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga
sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan
investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba
dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor
untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling umum
dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam
menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan
pasar sekunder. yang terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga
penunjang lainnya yang terlibat langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi dan Surat
Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih
dari 1 tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu
lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal
tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek dan
Lembaga Swasta. Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang
memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang
tersebut (borrower).dan secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan
pasar modal itu sendiri.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk
memperoleh informasi mengenaiPasar Modal. Namun kami sadar bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu masukan serta
saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.cermati.com/artikel/pasar-modal-indonesia-hal-hal-yang-mesti-
anda-ketahui
2. http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/tentangbei/strukturpasarmodalindonesia.aspx