MAKALAH1
MAKALAH1
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
JURUSAN KEPERAWATAN
1
2011/2012
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya,
kita dapat menyelesaikan makalah ini. Saya telah merasa bekerja maksimal,
namun tentu saja masih terdapat kekurangan sebagai konsekuensi dari
ketidaksempurnaan pengetahuan yang ada dalam diri saya ini. Untuk itu saya
mengharapkan koreksi penyempurnaan oleh pihak yang lebih berkompeten di
bidangnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................4
Latar Belakang..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN..................................................................................................21
SARAN............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
4
Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg% maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral. Gangguan DM
terjadi 2 % dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan dengan umur
kehamilan, tetapi tidak merupakan kecenderungan orang dengan gangguan
toleransi glokusa , 25% kemungkinan akan berkembang menjadi DM.
DM gestasional merupakan keadaan yang perlu ditangani dengan professional,
karena dapat mempengaruhi kehidupan janin/ bayi dimasa yang akan dating,
juga saat persalinan.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN
dengan DM (Gestasional)
- Mengetahui pengertian DM
5
- Mengetahui konsep teori DM pada masa kehamilan
manifestasi klinis
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Adapun hormone yang normal terhadap kehamilan mempengaruhi kontrol
glikemia pada pasien diabetic pragestasi. Kehamilan juga dapat mempercepat
kemajuan komplikasi vaskuler diabetes. Selama trimester pertama, sementara
kadar glukosa darah maternal dalam kondisi normal menurun, dan respon
insulin terhadap glukosa meningkat, kontrol glikemia meningkat. Dosis insulin
untuk klien diabetic yang terkontrol baik perlu disesuaikan untuk menghindari
hipoglikemi. Episode hipoglikemia tidak umum terjadi pada klien diabetic tipe
1 selama awal kehamilan (Mayer, palmer, 1990)
8
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi
glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa
membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada
kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal
ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian
besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada
saat pemeriksaan rutin. Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi
karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang
hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,
diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa.
Teori yang lain mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai
unmasked atau baru ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita
yang memiliki ciri gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi >
4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang. Angka lahir mati
terutama pada diabetes yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal.
9
Pada trimester pertama kehamilan, kadar glukosa ibu menurun dengan
cepat dibawah kadar glukosa tidak hamil sampai antara 55 dan 65 mg/dl. Akibat
pengaruh estrogen dan progesterone, pancreas meningkatkan produksi insulin,
yang meningkatkan penggunaan glukosa. Pada saat yang sama, penggunaan
glukosa oleh janin meningkat, sehingga menurunkan kadar glukosa ibu. Selain
itu, trimester pertama juga ditandai dengan nausea, vomitus, dan penurunan
asupan makanan sehingga kadar glukosa ibu semakin menurun dan selama tri
mester kedua dan ketiga peningkatan kadar laktogen plasental human, estrogen,
progesterone, kortisol,prolaktin, dan insulin meningkatkan resistansi insulin
melalui kerjanya sebagai suatu antagonis. Resistansi insulin merupakan suatu
mekanisme penghematan glukosa yang memastikan suplai glukosa yang
berlimpah untuk janin. Kebutuhan ibu akan insulin meningkat sejak trimester ke
2. Kebutuhan insulin dapat meningkat 2-4 kali lipat pada kehamilan cukup
bulan.
10
Etiologi
Etiologi Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006, Yaitu :
2 Genetik
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab
diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes
mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun
resikonya sangat kecil.
11
Mutasi ini terletak pada gen penyandi ribo nucleid acid (RNA). Pada
perkembangannya, terkadang para penderita DM menderita penyakit lainnya
sebagai akibat menderita DM. Penyakit yang menyertai itu antara lain tuli
sensoris, epilepsi, dan stroke like episode. Hal itu telah diidentifikasi sebagai
akibat dari mutasi DNA pada mitokondria. Hal ini terjadi karena makin tinggi
proporsi sel mutan pada sel beta pankreas maka fungsi OXPHOS akan makin
rendah dan defect fungsi sekresi makin berat.
12
Contohnya Minum soda dalam keadaan perut kososng (misalnya stelah
berpuasa atau waktu bangun tidur dipagi hari) juga harus dihindari. Sirup
dengan kadar fruktosa tinggi, soda, dan pemanis buatan yang terdapat
dalam minuman soda dapat merusak pangkreas yang menyebabkan
meningkatnya berat badan, jika kebiasaan ini diteruskan, lama kelamaan
akan menderita penyakit DM. Penelitian membuktikan bahwa perempuan
yang mengkonsumsi soda lebih dari 1 kaleng per hari memiliki resiko 2
kali terkena diabeters tipe 2 dalam jangka waktu 4 tahun kedepannya.
Manifestasi klinik
13
Patofisiologi
14
Pewarisan sifat genetik (genotip) diabetes mellitus tidak selalu berarti bahwa
individu akan mengalami intoleransi glukosa diabetik (fenotip). Banyak
individu yang memiliki genotip, tidak memperlihatkan satupun gejala diabetes
sampai mereka mengalami satu atau lebih stressor atau faktor presipitasi.
Contoh stressor tersebut adalah peningkatan usia, periode perkembangan
normal, perubahan hormonal yang cepat, obesitas, infeksi, pembedahan, krisis
emosi dan tumor atau infeksi pangkreas. Diabetes Gestasional (diabetes
kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan, tidak dikelompokkan
kedalam NIDDM pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon
pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini
meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.
15
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi
suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi
perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya,
komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi,
kadar insulin tetap tinggi).
16
Kebutuhan zat gizi selama kehamilan :
Pada kehamilan trimester I biasanya terjadi penungkatan berat badan yang tidak
berarti yaitu 1-2 kg. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara
minimal. WHO menganjurkan penambahan energi 10 kkal untuk trimester I.
17
Trismester 2 dan 3 : Penambahan berat badan yang ideal selama
kehamilan trimester 2 dan 3. IMT ( kg/m2) Total kenaikan berat badan yang
disarankan selama trimester 2 & 3
18
ENERGI
Jumlah asuhan energi merupakan faktor gizi yang paling penting pada ibu
hamil jikadikaitkan dengan berat badan bayi rendah. Banyaknya energi
yangharus disiapkan hingga berakhirnya kehamilan adalah 80.000 kalori.
(National Academy of Sciences,1980) atau kira-kira 300 kalori tiap haridi atas
kebutuhan wanita tidak hamil. Nilai ini di hitung berdasarkan kesetaraan dengan
protein dan lemak yang tertimbun untuk pertumbuhan janin dan keperluaan ibu.
Kebutuhan energi trimester II dan III meningkat sampai akhir kehamilan. Energi
tambahan selama tmt 2 diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu
penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, serta
pengumpulan lemak. Sepanjang tmt 3, energi tambahan dipergunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
PROTEIN
ZAT BESI
19
CALSIUM
20
Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Kehamilan
2 Hidronion
3 Pre-eklamasi
5 Insufisiensi plasenta
21
6 Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan
kematian
22
2 Menjaga jumlah asupan makanan terutama ketika trisemester ketiga
kehamilan agar berat badan tidak bertambah, akan tetapi ibu hamil tidak
boleh sampai kekurangan makanan
3 Berolahraga dengan teratur serta melakukan aktivitas fisik dari mulai
yang ringan hingga sedang sehingga kalori yang tidak diperlukan dalam
tubuh akan terbakar dengan sendirinya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
www.http;//asupan-gizi-ibu-hamil.htm
24