DENGAN PENYAKIT
JANTUNG KORONER(PJK)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi adalah infark miokard akut
(IMA). Sebagian besar kematian pada infark miokard akut terjadi dalam waktu yang tidak terlalu
lama setelah muncul gejala. Setiap tahun 1.500.000 orang mengalami infark miokard yang
mengakibatkan 540.000 kematian 2/3 dari semua kematian kardiovaskuler dihubungkan dengan
arteriosclerosis dan kematian terjadi dalam 2 jam dari gejala awitan dan sebelum dirawat di
Rumah Sakit .
Miokard infar disebabkan oleh iskemik yang lama akibat ketidak seimbangan antara
suplay O2 dengan kebutuhan. Iskemik yang lama ini menyebabkan kerusakan sel yang tidak
dapat diperbaiki lagi sehingga menyebabkan kematian otot. Banyak faktor yang dapat
berkontribusi terhadap ketidak seimbangan antara kebutuhan dan suplay O2, penyebab paling
sering adalah trombosis pada arteri koroner.
Berdasarkan hasil penelitian Dewood dan teman-temannya bahwa 87% pasien yang mengalami
onset gejala miokard infark dalam 4 jam I, sudahterbentuk sumbatan thrombus dan insiden
sumbatan oleh thrombus dapat menurun sampai dengan 655 dalam 12-24 jam jika mendapat
penanganan yang tepat.
Untuk menurunkan angka kematian akibat ini, kesadaran masyarakatdalam mengenali gejala-
gejala infark miokard akut dan kesigapan untuk segera membawa penderita ke fasilitas kesehatan
terdekat perlu ditingkatkan. Selain itu petugas kesehatan juga dituntut untuk terlatih menangani
penderitasesuai dengan strategi penatalaksanaan yang baik.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
3. Tujuan Penulisan
TINJAUAN TEORI
1. definisi
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit yang dapat di cegah dengan mengendalikan
factor resiko yang sebagian besar merupakan prilaku gaya hidup. (Kapita Selekta Jilid 2 hal 223)
Penyakit Jantung Koroner adalah disebabkan oleh aterosklerosis yang merupakan suatu kelainan
degeneratif yang dipengaruhi oleh adanya faktor resiko.(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I)
Penyakit Jantung Koroner(PJK) adalah suatu penyakit pada jantung yang terjadi karena adanya
kelainan pada pembuluh koroner,berupa penyempitan pembuluh darah sebagai akibat dari
pengerasan dinding pembuluh darah oleh adanya penimbunan lemak berlebih
(www.Promosi Kesehatan.Com).
2. anatomi-fisiologi jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari ronggadada(toraks), diantara kedua paru.
Selaput yang mengitari jantung disebut pericardium, yang terdiri atas 2 lapisan :
-Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melkat pada tulang dadadan selaput paru.
-Perikardium viselaris, yaitu lapisan permukaan dan jantung itu sendiri,yang juga disebut
epikadrium.
Diantara kedua lapisan tersebut, terdapat sedikit cairan pelumas yangberfungsi mengurangi
gesekan yang timbul akibat gerak jantung saatmemompa. Cairan ini disebut cairan
pericardium.
STRUKTUR JANTUNG
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut
1. Atrium
a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darahyang rendah oksigen dari
seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena dan kava superior, vena kava inferior. Serta
sinuskoronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darahdipompakan ke ventrikel
kanan dan selanjutnya ke paru.
b. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksige kedua paru melalui4 buah vena pulmonalis.
Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri,dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua atrium tersebut dipisahkan oleh sekat, yang disebut septum atrium.
2.Ventrikel
a. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dandipompakan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis.
b.Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta.
Katup-katup Jantung
Oleh karena letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katupatrio-ventrikuler.
Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikelkanan mempunyai tiga buah daun
katup, disebut katup tricuspid. Sedangkan katup yang letaknya diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup, disebut katup mitral. Katup artrio ventikuler
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastole
fentrikel, dan mencegah aliran balik pada saat sistol ventrikel (kontraksi).
3. manifestasi klinis
Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas yang cukup
berat, yang biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah, sekalipun
melakukan aktivitas ringan.
Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi selama
atau setelah olah raga Peka terhadap rasa dingin
Perubahan warna kulit.
Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris menjalar ke lengan kiri.
Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik.
4. Etiologi
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding
dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner),dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh
berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah,dan lain-
lain yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut.Hal ini
akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan
dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius,dariAngina Pectoris (nyeri dada)
sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat
menyebabkan kematian mendadak.
Merokok
Diabetes Mellitus
Kegemukan
Stress
Pria dan wanita dapat terkena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner dapat
diturunkan secara turun temurun (keturunan).Anda bisa terkena penyakit jantung koroner jika
anda mepunyai berat badan yang berlebihan (overweight) atau seseorang dengan tekanan darah
tinggi dan diabetes. Kolesterol tinggi bisa juga menjadi penyakit jantung koroner. Penyakit
jantung koroner bersumber dari aneka pilihan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok,
kebiasaan makan dengan tinggi lemak dan kurangnya olah raga.
Faktor resiko yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner dapat di golongkan secara logis
sebagai berikut:
5. patofisiologi
Manifestasi PJK disebabkan karena ketidak seimbangan antara kebutuhan O2 sel otot jantung
dengan masukannya. Masukan O2 untuk sel otot jantung tergantung dari O2 dalam darah dan
pembuluh darah arteri koroner. Penyaluran O2 yang kurang dari a. Koroner akan menyebabkan
kerusakan sel otot jantung. Hal ini terutama disebabkan karena proses pembentukan plak
aterosklerosis (sumbatan di pembuluh darah koroner). Sebab lainnya dapat berupa spasme
(kontraksi) pembuluh darah atau kelainan kongenital (bawaan).
Iskemia (kerusakan) yang berat dan mendadak akan menimbulkan kematian sel otot jantung,
yaitu disebut dengan infark jantung akut yang ireversibel (tidak dapat sembuh kembali). Hasil
dari kerusakan ini juga akan menyebabkan gangguan metabolik yang akan berefek gangguan
fungsi jantung dengan manifestasi gejala diantaranya adalah nyeri dada.
7. komplikasi
Diabetes
8. penatalaksanaan
A.Umum
Karena umumnya sudah terjadi arteriosklerosis di pem-buluh darah lain, yang akan berlangsung
terus, obat pencegahan diberikan untuk menghambat proses yang ada. Yang sering dipakai
adalah aspirin dengan dosis 375 mg,160 mg,80mg.
5.Penunjang yang dimaksud adalah untuk mengatasi iskemia akut, agar tak terjadi iskemia yang
lebih berat sampai infark miokardium.Misalnya diberi O2.
Medikamentosa
2.Berbagai jenis penyekat beta untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Ada yang bekerja cepat
seperti pindolol dan pro-panolol. Ada yang bekerja lambat seperti sotalol dan nadolol. Ada beta 1
selektif seperti asebutolol, metoprolol dan atenolol.
3.Antagonis Calsium (Ca A),juga terdiri dari beberapa jenis baik dgunakan secara oral maupun
parenteral.Umumnya obat-obatan ini mengurangi kebutuhan O2 dan menambah masuk (dilatasi
koroner),ada yang menurunkan HR seperti Verapamil dan diltiazem.Efek samping Utamanya
seperti sakit kepala,edema kaki,bradikardia sampai blokade jantung dan lain-lain.Obat-obat
tersebut dapat diberikan sendiri-sendiri atau kombinasi (2 atau 3 macam) bila diperlukan.
Revaskularisasi
3.A.Radialis
4.a.Gastroepiploika
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Keperawatan
b. Sirkulasi
Mempunyai riwayat IMA, Penyakit jantung koroner, CHF, Tekanan darah tinggi, diabetes
melitus.
Tekanan darah mungkin normal atau meningkat, nadi mungkin normal atau terlambatnya
capilary refill time, disritmia.
Suara jantung, suara jantung tambahan S3 atau S4 mungkin mencerminkan terjadinya
kegagalan jantung/ ventrikel kehilangan kontraktilitasnya.
Murmur jika ada merupakan akibat dari insufisensi katub atau muskulus papilaris yang tidak
berfungsi.
Heart rate mungkin meningkat atau menglami penurunan (tachy atau bradi cardia).
Irama jantung mungkin ireguler atau juga normal.
Edema: Jugular vena distension, odema anasarka, crackles mungkin juga timbul dengan gagal
jantung.
Warna kulit mungkin pucat baik di bibir dan di kuku.
c. Eliminasi
Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.
d. Nutrisi
Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan
perubahan berat badan.
e. Hygiene perseorangan
Dispnea atau nyeri dada atau dada berdebar-debar pada saat melakukan aktivitas.
f. Neoru sensori
Nyeri kepala yang hebat, Changes mentation.
g. Kenyamanan
Timbulnya nyeri dada yang tiba-tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan
nitrogliserin.
Lokasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang mungkin menyebar sampai ke lengan, rahang
dan wajah.
Karakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di alami.
Sebagai akibat nyeri tersebut mungkin di dapatkan wajah yang menyeringai, perubahan pustur
tubuh, menangis, penurunan kontak mata, perubahan irama jantung, ECG, tekanan darah,
respirasi dan warna kulit serta tingkat kesadaran.
h. Respirasi
Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produktif, riwayat perokok dengan penyakit
pernafasan kronis. Pada pemeriksaan mungkin di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau
cyanosis, suara nafas crakcles atau wheezes atau juga vesikuler. Sputum jernih atau juga merah
muda/ pink tinged.
i. Interaksi sosial
Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.
j. Pengetahuan
Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita penyakit jantung, diabetes, stroke,
hipertensi, perokok.
1. Diagnose keperawatan
2. Intervensi
Nyeri berhubungan Setelah dulakukan 1. kaji dokumentasi 1. data tersebut dapat membantu
tindakan dan laporakan : menentukan penyebab dan efek
Denganpenumpukan keperawatan nyeri dada serta merupakan
asam laknat ischemia selama 1X24 jam garis dasar untuk
pasien tidak membandingkan gejala pasca
miokardium mengalami nyeri terapi :
dengan keriteria:
a. keluhan pasien a. terapi terdapat berbagai
Pasien tidak mengenai nyeri dada kondisi yang berhubungan
mengeluh nyeri meliputi lokasi, radiasi dengan nyari dada terdapat
dada durasi nyeri dan factor temuan klinik yang khas pada
yang memmpengaruhi nyeri dada iskhemik
Pasien nyeri
tampak tenang dan
dapat beristirahat b. efek nyeri dada
pada perfusi b. infark mikard menurunkan
TTV dalam hemodinamik kontraktilitas jantung dan
batas normal kardiovaskuler komplience ventrikel dan dapat
terhadap menimbulkan disritmia (curah
Tekanan jantung,otak,ginjal. jantung menurun)
darah: 110-120/60- mengakibatkan tekanan darah
80 mm Hg dan perkusi jaringan menurun
frekuensi jantung dapat
RR: 16 -20 meningkat sebagai mekanisme
X /menit kompensasi untuk
mempertahankan curah
HR : 60 jantung.
-100X . menit 2. monitoring EKG
2. mengetahui adanya
T: 36,5-37,5 c perubahan gambaran EKG dan
adanya komplikasi AMI.
Keluaran urin baik 3. monitoring TTV
yaitu 1-2 cc /kg 3. peningkatan TD HR,RR,
bb /jam menandakan nyeri yang sangat
di rasakan oleh pasien.
4. Berikan O2 sesuia
kondisi pasien 4.terapi O2 dapat meningkatkan
suplay O2 ke jantung ,
5. membantu memaksimalkan
5. berikan posisi komplience paru.
semifowler .
6. menurunkan konsumsi O2.
6. Anjurkan pasien
untuk bedrest total
selama nyeri dada
timbul. 7. menurunkan rangsang
eksternal.
7. berikan lingkungan
yang tenang aktifitas
perlahan dan tindakan
yang nyaman .
8. berikan terapi sesuai 8. untuk proses penyembuhan
program pasien.
-Pengaruh obat-obatan
-pembatasan diet :
rendah kolesterol
-olahraga 3/
seminggu : jogging ,
aerobic
-stop merokok
-manajement stress
Akral
Hangat 4. Pantau tekanan 4.Untuk mengetahui fungsi
darah. pompa jantung yang sangat
dipengaruhi oleh CO dan
pengisisan jantung.
5. Pantau keluaran
urine, catat penurunan
keluaran, dan 5.Dengan menurunnya CO
kepekatan atau mempengaruhi suplai darah ke
konsentrasi urine. ginjal yang juga mempengaruhi
pengeluaran hormone
aldosteron yang berfungsi pada
proses pengeluaran urine.
6. Kaji perubahan
pada sensori contoh:
letargi, bingung,
disorientasi, cemas dan 6.Menunjukkan tidak
depresi. adekuatnya perfusi serebral
sekunder terhadap penurunan
7. Berikan istirahat curah jantung.
semi recumbent (semi-
fowler) pada tempat
tidur.
8. Kolaborasi
dengan dokter untuk
terapi, oksigen, obat
jantung, obat diuretic 7.Memperbaiki insufisiensi
dan cairan. kontraksi jantung dan
menurunkan kebutuhan oksigen
dan penurunan venous return.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito J.L. (1998.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 EGC. Jakarta.
Doengoes, Marylin E. (2000). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3 EGC.
Jakarta.
Hudack & Galo. (1996). Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I EGC.
Jakarta.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. (1993). Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Sistem Krdiovaskuler. Departemen Kesehatan. Jakarta