Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nony Fahdila

NIM : D10911410006
Prodi : PWK
Mata Kuliah : Perubahan Iklim dan Kebencanaan

Sekilas Tentang COP 21


A. Definisi COP 21
COP 21 adalah forum di mana wakil resmi dari 195 negara dan 1 blok
ekonomi (Uni Eropa) bertemu mendiskusikan rencana kemanusiaan untuk memerangi
perubahan iklim. Rencana aksi itu akan diterbitkan dalam kesepakatan tertulis yang
akan disebut: Kesepakatan Paris untuk Perubahan Iklim.
Konferensi akan digelar selama dua pekan, dan secara resmi berlangsung dari
30 November sampai 31 Desember 2015, dengan tuan rumah pemerintah Perancis.
COP 21 berlokasi di kawasan Le Bourget. Kehadiran para kepala pemerintahan
menunjukkan dukungan atas agenda penting perubahan iklim dan sikap tidak gentar
atas serangan teroris

B. Pengaruh dari Paris Attack terhadap COP 21


Di seluruh kota Paris penjagaan lumayan ketat. Di tempat ramai seperti
sepanjang jalan utama Paris, Champs-Elysees, ratusan tentara bersenjata lengkap
secara rutin berpatroli. Di area COP 21 di komplek ekspo Le Bourget, penjagaan
ketat, tapi tidak membuat suasana tegang. Sebenarnya situasi terlihat normal. Dalam
setiap pertemuan yang melibatkan kehadiran kepala negara, terutama AS, maka
penjagaan di lokasi acara pasti lebih ketat.
Kehadiran 150 kepala pemerintahan di COP 21 tak lain karena dampak
serangan teroris pada 13 November 2015. Dunia ingin menunjukkan solidaritasnya
kepada tuan rumah COP 21 seraya menunjukkan sikap Meme Pas Peur, kami tidak
takut, sebagaimana tercantum di dinding Place de la Republique. Serangan teroris
yang terjadi hanya dua pekan sebelum COP 21 memang membuat beberapa aksi
unjuk rasa dilarang oleh pemerintah Paris. Di sisi lain, serangan teroris dianggap
sebagai penambah semangat agar Kesepakatan Paris dicapai. AS dan Tiongkok
sebagai dua negara kunci yang bisa menghambat kesepakatan, menyadari hal itu.
Jumat, 11 Desember media memberitakan bahwa Obama dan Xi Jinping berbicara
melalui sambungan telepon untuk mencari titik temu atas perbedaan yang masih ada.
C. Tujuan Kesepakatan Paris
Para ahli mengatakan bahwa jika suhu bumi melebihi batas 2 derajat celcius,
maka perubahan iklim akan sulit dibendung dan menimbulkan bencana skala besar.
Saat ini suhu bumi sudah mencapai sekitar 0,85 derajat Celsius. Juli 2015, tercatat
sebagai waktu di mana suhu bumi paling panas dalam sejarah modern manusia. Untuk
mencapai tujuan tersebut, negara perlu berkomitmen untuk mengurangi bahkan
menghentikan emisi karbon dioksida secepat mungkin. Panas matahari yang
terperangkap dalam Gas Rumah Kaca di atmosfer bumi menyebabkan planet bumi
terus memanas. Para ahli berpendapat satu-satunya cara untuk memelihara suhu bumi
di bawah 2 derajat celcius adalah dengan memangkas emisi karbon dioksida
setidaknya 70 persen pada tahun 2050.
Negara-negara diharapkan memasukkan angka yang pasti. Angka kontribusi
penurunan emisi karbon dioksida itu disebut dengan Intended Nationally Determined
Contribution (INDC). Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon sebesar 29
persen (dengan catatanbusiness as usual), pada 2030. INDC Indonesia berorientasi
pada pembangunan masa depan rendah karbon. Fokusnya, sektor pangan, energi, dan
sumber daya air, serta memerhatikan karakter Indonesia sebagai negara kepulauan.
INDC Indonesia memiliki kekhasan dengan menjadikan masyarakat adat sebagai
faktor penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
Karena angka penurunan emisi karbon dibuat oleh masing-masing negara,
maka mereka harus memiliki hitungan bagaimana mencapai dan melalui rencana aksi
apa saja. Bagian pertama dari INDC setiap negara adalah target mitigasi. Mitigasi
adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon. Setiap negara dapat
melakukan mitigasi dengan mengelola sektor transportasi, energi, pertanian,
kehutanan dan perumahan, sehingga mereka bisa mengurangi emisi karbon dioksida.
Indonesia misalnya mengambil langkah signifikan dalam skema Land Use, Land-
UseChange and Forestry (LULUCF). Langkah konkretnya dengan moratorium lahan
hutan primer dan melarang konversi lahan gambut dalam periode 2010 2016. Di
bidang energi, Indonesia menerbitkan aturan pencampuran energi dalam bahan bakar
bagi transportasi, dengan 23 persen porsi energi terbarukan pada 2030.

D. Hal yang Menarik dan Unik dari COP 21


Kehadiran para selebriti yang dianggap duta lingkungan hidup dan perubahan
iklim selalu menarik. Di COP 21 hadir aktor Leonardo Di Caprio, Alex Baldwin
sampai Sean Pean. Yang menonjol adalah kesadaran menurunkan penggunaan kertas
sebagai bahan promosi dan kampanye terkait negara, organisasi maupun perusahaan.
Paviliun Tiongkok mengenalkan Vanke, robot yang bisa menjawab jadwal acara dan
menghitung jejak karbon dari negara asal. Paviliun Indonesia dan sejumlah paviliun
lain memanfaatkan TV plasma dan layar digital, serta situs dan aplikasi telepon
seluler untuk menginformasikan jadwal acara. Pavilun Jerman membagi kartu pos
dengan akses tanda bar untuk masuk ke situs mereka. Perusahaan seperti Arsari Grup
dan Kelompok Artha Graha membagikan flash-diskuntuk informasi kegiatan dan
perusahaan. Paviliun Korea Selatan dan panitia COP 2 membagikan tabung minuman
yang ramah lingkungan. Ada mobil hibrida yang disewakan, pohon energi, sampai
stasiun pengisian batere telepon seluler bertenaga kayuh, hingga bis bolak-balik yang
ramah lingkungan.
Secara umum, COP 21 adalah kegiatan yang menyenangkan dengan fasilitas
yang lengkap termasuk bagi media. Menurut panitia, jejak karbon yang dihasilkan
selama COP 21 setara dengan 21.000 ton karbon dioksida. Bahkan Paviliun Indonesia
di COP 21 menunjukkan perbaikan, terutama dari sisi pembicara yang kali ini
menghadirkan pembicara internasional seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Al Gore,
Jeffrey D. Sachs, sampai menteri dari negara mitra seperti Menteri Luar Negeri
Australia dan Menteri Perdagangan dan Perubahan Iklim Selandia Baru Tim Groser.

E. Kesiapan Untuk Menghadapi Efek Perubahan Iklim


Para ahli mengatakan seberapa pun besarnya dunia mengurangi emisi karbon,
perubahan iklim akan berlanjut. Ini berarti, dunia harus siap sedia. Bagian kedua dari
INDC setiap negara adalah adaptasi, yaitu bagaimana menyiapkan penduduk dunia
untuk menghadapi dampak perubahan iklim. Dampaknya berupa: kenaikan
permukaan laut, lebih banyak kejadian akibat cuaca ekstrim, kekeringan parah dan
berkepanjangan, serta suhu bumi yang terus memanas. Semua fenomena itu
membahayakan sektor pertanian, mengancam ketahanan pangan, ketahanan air,
kesehatan dan banyak lagi. Melalui INDC setiap negara berjanji membuat program
untuk memastikan semua sektor yang rentan terkena dampak perubahan iklim lebih
siap dan tahan.

F. Pentingnya Kepedulian Terhadap COP 21


Dalam berbagai aspeknya, COP 21 akan menentukan nasib manusia dan
kemanusiaan. Banyak hal di masa depan akan bergantung kepada apa yang dicapai
dalam Kesepakatan Paris, dan bagaimana negara melaksanakan komitmennya dalam
dekade ke depan. Jika Kesepakatan Paris hasilnya lemah dan tidak dijalankan secara
serius, para ahli memperkirakan kita akan melihat dunia yang menyedihkan pada
2050, atau 2100. Ketika itu, Kebakaran hutan di hutan Amazon Brasil akan meningkat
dua kali lipat luasannya. Begitu pula di Indonesia yang kalang-kabut menghadapi
Kebakaran hutan dan lahan sejak Agustus lalu, dan hanya bisa diatasi setelah
turunnya hujan.
Gagalnya Kesepakatan Paris juga akan kita lihat dalam bentuk mencairnya
lapisan es, pengungsian besar-besaran atas penduduk yang terkena dampak kenaikan
permukaan air laut, ratusan ribu orang terbunuh karena bencana angin topan yang
dahsyat, sampai ratusan spesies hewan dan tumbuhan yang akan punah. Generasi
mendatang, anak dan cucu kita boleh jadi tak akan pernah melihat hewan yang
diperkirakan akan punah karena perubahan iklim, termasuk Panda dan Orang Utan.
Suhu bumi yang terus memanas melewati ambang batas juga berarti kian
sulitnya menanam tumbuhan padi dan jagung yang menjadi makanan pokok lebih dari
separuh penduduk bumi saat ini. Air akan semakin sulit didapat. Perkelahian antar
suku bahkan antar negara dalam memperebutkan sumber-sumber pangan, energi dan
air mengancam. Bayangkan, jika anak dan cucu kita hidup dalam situasi perang untuk
mendapatkan air bersih. Sebagian dari kondisi ini sudah dirasakan oleh sejumlah
negara. Banyak di antara mereka adalah negara termiskin di dunia. COP 21 akan
menentukan pula bagaimana dunia akan menolong negara-negara yang rentan terkena
dampak perubahan iklim. Pendeknya, COP 21 adalah forum penting untuk menjaga
kondisi hari ini dan masa depan dari manusia dan kemanusaan

SUMBER :
Ranada, Pia. 2015. 10 Hal Penting Dalam COP 21 di Paris.
http://www.rappler.com/indonesia/114305-10-hal-penting-tentang-cop-21-di-paris.
Diakses pada tanggal 8 Mei 2017.

Lubis, Uni. 6 Catatan Dari COP di Paris. http://www.rappler.com/indonesia/115723-blog-6-


catatan-cop-21-paris. Diakses pada tanggal 8 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai