Anda di halaman 1dari 12

https://metodepenelitiana.wordpress.

com/metode-teknik-instrument-dan-analisa-
penelitian-1/

1. Apa itu metode, teknik, instrumen dan analisa penelitian?

metode dapat diartikan sebagai cara berpikir, sedangkan teknik diartikan sebagai cara
melaksanakan hasil berpikir.
Instrumen:
Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel
secara objektif.

Instrumen pengumpul data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang
digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas
atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan
menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan bahwa untuk
atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-kognitif,
perangsangnya adalah pernyataan

Analisa penelitian : (zainal hasibuan)

Proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema, dan dapat mrumuskan hipotesis kerja
seperti yg disarankan oleh data

2. Macam-macam metode penelitian?

Penelitian kuantitatif

Penelitian kualitatif
Instrumen
Wawancara
Salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam melakukan penelitian sosial
adalah metode survei. Metode survei merupakan penelitian yang menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang tepat. Metode survai merupakan salah satu
bentuk penelitian yang melibatkan manusia untuk memperoleh informasi. Untuk itu maka
perlu disusun satu instrumen penelitian yaitu kuesioner (daftar pertanyaan) dan
pedoman wawancara (interview guide).

Kuesioner

3. Bagaimanana membangun instrumen penelitian?

Iskandar (2008: 79) mengemukakan enam langkah dalam penyusunan instrumen


penelitian, yaitu:

Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti.


Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi
Mencari indikator dari setiap dimensi.
Mendeskripsikan kisi-kisi instrumen
Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen
Petunjuk pengisian instrumen.

4. Bagaimana mengembangkan wawancara?

Wawancara seleksi (screening interview) yaitu wawancara yang dilakukan untuk memilih
orang atau kandidat yang paling qualified untuk masuk ke tahap seleksi selanjutnya.
Wawancara dengan menggunakan media elektronik seperti audio tape atau telepon
(telephone interview) yaitu wawancara yang langsung dilakukan dengan menggunakan
media telepon. Wawancara ini biasanya dilakukan bila masih ada hal yang ingin
ditanyakan langsung pada pihak responden.
Wawancara kelompok (Panel or Group Interview) yaitu wawancara yang dilakukan pada
dua atau lebih pewawancara sekaligus pada waktu yang sama.
Kelompok 5

Stella Lie [682010023] Adrian Wenno [682010010] Mariana Andatu [702010139]

I. Apa itu metode, teknik, instrumen dan analisa penelitian ?

Metode (method), secara harfiah berarti cara. jadi metode bisa berarti jalan atau cara
yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Teknik diartikan sebagai cara melaksanakan hasil berpikir.
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu
II. Macam-macam metode penelitian !

Macam-macam metode penelitian menurut Mc. Milan :

1. Pendekatan Kualitatif

a. Metode Etnografis

Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya,


kelompok social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk
mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu
masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang
cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta
mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya
sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan. Contoh
penelitian dalam pendidikan : Pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi.

b. Metode Historis

Historis / Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan
penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa
lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan
mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat
dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu .
Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan
nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : Manajemen
Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi

c. Metode Fenomenologis

Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti
dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep,
pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-
hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui
wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan oranglain.

d. Metode Studi Kasus

Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan
terhadap suatu kesatuan system, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan
untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk
memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi kasus
yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antara
lain:

1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi

2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif

Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:

1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan

2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari

3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi


e. Metode Teori Dasar

Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang
diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus
melalui beberapa langkah penelitian, antaralain:

1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris

2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang
dimasuki lapangan

3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil

4. Peneliti harus melakukan ekplorasi

5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi

6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk


bangunan hipotesis barunya.

f. Metode Studi Kritis

Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari
teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan
bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh
orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll. Peneliti feminis memusatkan
perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan
pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian kritis, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antaralain:

1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.

2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus

2. Pendekatan Kuantitatif
a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian
deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti dengan
mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang diteliti tanpa membuat
hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode
deskriptif ini ialah:

1.Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.

2.Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.

3.Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama

Syarat penelitian deskriptif:

1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.

2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.

3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable

Contoh penelitian : Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau

b. Metode Komparatif

Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk
mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti.
Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami,
dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara
statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.

c. Metode Korelasional
Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara
variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa,
sebaaai berikut

1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka
variable lain cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun,
maka variable yang lain cenderung turun.

2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka
variable yang lain akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.

3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara
keduanya.

4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu
berbanding seimbang dengan yang lain.

Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu
factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:

1. Mengukur hubungan antar variable

2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas

3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental

d. Metode Survey

Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah,

f. Metode Ekpos Fakto


Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti
hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab
akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan
variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil
menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat dilakukan
dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.

g. Metode Tindakan

Metode Tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada
pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses
maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah
terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas.

III. Bagaimana membangun instrumen penelitian ?

1. Lakukan pengkajian literatur sebanyak mungkin terkait dengan variabel atau masalah

yang ingin anda teliti.

2. Dari sekian banyak teori yang ada dalam literatur yang anda baca itu, tidak semuanya

dipasang dalam landasan teori, tetapi teori yang mana yang menurut anda lebih sesuai

untuk anda gunakan dalam penelitian anda (untuk penelitian kuantitatif), tetapi kalau

penelitian kualitatif, teori-teori yang anda baca ini hanya sebagai pengarah saja,

karena kita tidak bertujuan untuk menguji teori yang ada, namun lebih cenderung

bertujuan untuk melahirkan teori baru yang dibangun berdasarkan fakta/data.

3. Dari teori-teori yang anda peroleh melalui kajian literatur tersebut, di dalamnya pasti

menyangkut unsur atau elemen atau dimensi-dimensi yang membangun teori tersebut,

misalnya teori kinerja guru. Kinerja Guru ini memiliki dimensi-dimensi yang
membangunnya seperti :

(a) kualitas kerja,

(b) kecepatan dan ketepatan,

(c) inisiatif,

(d) kemampuan, dan

(e) komunikasi. (penulis mengacu kepada teorinya Mitchell

(1978). dan pastikan bahwa anda juga melakukan hal ini dengan baik. sekali lagi pilih

salah satu teori yang menurut anda dapat mendukung penelitian anda.

4. Jabarkan dimensi-dimensi tersebut ke dalam sub dimensi atau indikator-indikator

(penunjuk).

5. Setelah itu buatlah pertanyaan untuk masing-masing indicator

6. Lakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap tes atau kuesioner yang sudah anda

buat pada point 5.

7. Validitas adalah kemampuan alat ukur (instrumen) untuk mengukur apa yang hendak

diukur dalam hal ini kinerja guru, sedangkan reliabilitas adalah keajegan, ketetapan,

alat ukur bila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada kondisi atau tempat

yang berbeda.

8. Dari point 6, anda akan tahu mana soal yang baik dan tidak baik, soal-soal yang baik
inilah yang akan anda gunakan sebagai instrumen dalam penelitian anda.

IV. Bagaimana mengembangkan wawancara ?

Wawancara terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama meliputi perkenalan, memberikan
gambaran singkat proses wawancara dan membangun hubungan saling percaya. Tahap
kedua merupakan tahap yang terpenting dengan diperolehnya data yang berguna.
Tahap akhir adalah ikhtisar dari respon partisipan dan memungkinkan konfirmasi atau
adanya informasi tambahan. Namun untuk lebih dikembangkan, Byrne (2001)
menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda pengumpulan data,
peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan tepat
oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk
menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara,
misalnya mewawancarai pengalaman ayah selama prosedur seksio sesarea perlu
dilakukan dalam 48 jam setelah persalinan dan kemudian antara satu hingga dua bulan
berikutnya.
Wawancara perlu dilakukan lebih dari dua kali karena dua alasan utama. Pertama
adalah pendekatan pengetahuan temporal. Istilah temporal maksudnya adalah istilah
filosofis yang mendefinisikan bagaimana situasi dan pengetahuan orang saat itu
dipengaruhi oleh pengalamannya dan bagaimana situasi saat itu akan menentukan
masa depannya. Alasan kedua melakukan wawancara lebih dari satu kali adalah untuk
memenuhi kriteria rigor (ketepatan/ketelitian). Selain itu juga memungkinkan peneliti
mengkonfirmasi atau mengklarifikasi informasi yang ditemukan pada wawancara
pertama. Melalui pertemuan ini hubungan saling percaya dengan partisipan semakin
meningkat sehingga memungkinkan peneliti menyingkap pengalaman atau perasaan
partisipan yang lebih pribadi.

V. Bagaimana mengembangkan dan merancang kuisioner ?

Dalam pembuatan kuesioner ini, terlebih dahulu perlu diuji validitas dan reliabilitasnya
sebelum disebarkan pada responden. Hal ini berguna untuk melihat apakah ada
pertanyaan atau pernyataan yang tidak dimengerti oleh responden. Bila responden
mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan maka kuesioner tersebut bisa
langsung digunakan pada penelitian yang sebenarnya. Disamping itu juga perlu
diperhatikan penyusunan format pertanyaan serta model jawaban yang diberikan,karena
keduanya akan sangat menentukan kualitas dan ketepatan jawaban responden.
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan secara singkat apa yang dimaksud validitas
dan reliabilitas. Suatu kuesioner dikatakan valid (sahih) jika kuesioner itu mampu
mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur. Kuesioner yang terandal (reliable)
merupakan kuesioner yang secara konsisten bisa menangkap jawaban responden.
Artinya jika saat ini diukur dan ternyata tingkat kepuasan responden rendah, maka
dengan kuesioner yang sama dan kondisi yang tidak berubah seharusnya jika dilakukan
pengukuran sekali lagi maka hasil yang diperoleh tidak berubah.

Beberapa jenis kuesioner berdasarkan cara pengumpulan data adalah mail questionaire
(melalui surat), self-administered questionnaire (responden mengisi sendiri kuesioner
tersebut), interview (wawancara), group administered-questionaire. Desain dari setiap
kuesioner akan bergantung dengan cara pengambilan. Jika digunakan wawancara,
mungkin pertanyaan yang ada tidak terlalu rinci dan diperhatikan tata bahasanya karena
itu akan ditutupi dengan kemampuan pewawancara menggali informasi dari responden.
Namun jika melalui surat atau self administered, maka upayakan pertanyaan yang ada
sejelas mungkin tentang informasi apa yang harus dibuat.

Secara psikologis urutan pertanyaan dalam kuesioner, kuesioner akan lebih baik jika
dibuat dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum dan bukan pertanyaan yang
bersifat pribadi atau personal seperti jumlah pendapatan per bulan, umur, dan lain
sebagainya. Apabila kita bertanya dengan menggunakan kuesioner dapat dikatakan
bahwa kita baru saja berkenalan dengan seseorang. Orang yang baru pertma kita kenal
akan merahasiakan hal-hal pribadi sebelum kedua belah pihak saling mengenal dengan
baik. Pada bagian perkenalan sangat disarankan untuk menyediakan ruang untuk
beberapa kalimat yang menjelaskan maksud melakukan penelitian tersebut, siapa yang
mendanai penelitian dan apa kegunaan utama dari penelitian ini, khususnya bagi
responden. Kalimat ini akan mencairkan ketegangan yang ada pada responden pada
awal pengisian.

VI. Jelaskan pendekatan kuantitatif dalam penelitian !

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang


beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian,
maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa
dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian
semacam ini disebut dengan field study. (Muhammad Nazir, Metode Penelitian
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), hlm. 159.)
Sehubungan dengan masalah penelitian ini, maka peneliti mempunyai rencana kerja
atau pedoman pelaksanaan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, di
mana yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan
keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah.Penelitian kualitatif
adalah rangkaian kegiatan atau proses penyaringan data atau informasi yang bersifat
sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau bidang tertentu dalam
kehidupan objeknya.

Jadi yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang
orang-orang, perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat
diterima oleh akal sehat manusia.

VII. Jelaskan pendekatan kuantitatif dalam penelitian !

Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,


hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan
penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan,rumus dan kepastian
data numerik.

Pada pendekatan kuantitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah melalui uji teoritik,
membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistik, kejelasan hubungan dan
prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma, rumus, dan soal-soal
penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai