Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS MANIANGPAJO


KABUPATEN WAJO
PERIODE NOVEMBER 2016 MARET 2017

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PHBS DI SEKOLAH DASAR

A. Latar Belakang
Keadaan lingkungan fisik dan biologis pemukiman penduduk Indonesia
belum baik, Kepadatan penduduk yang begitu tinggi utamanya di kota-kota
besar dan fasilitas kesehatan yang jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah
penduduk menyebabkan pemerataan kesehatan belum sepenuhnya dapat
terlaksana dengan baik. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan
kematian karena berbagai penyakit.
Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu
lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan melalui peningkatan
sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis
yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan. Semua
kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan oleh staf
Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikut sertakan masyarakat
secara bergotong-royong.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS perlu dilakukan
di rumah tangga agar seluruh rumah tangga menjadi rumah tangga ber-PHBS
untuk mencapai Indonesia sehat.
Selain pembinaan PHBS dalam lingkup rumahtangga, PHBS dalam
lingkungan sekolah juga tidak kalah penting. Dalam hal ini diorientasikan
pada upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif
dalam mewujudkan sekolahsehat, dimana wadah tersebut merupakan tempat
pengembangan ilmu pengetahuan yang nantinya akan menjadi bekal
pengembangan kemampuan diri, yang tidak secara langsung juga sebagai
bekal dalam pembangunan kesehatan itu sendiri. Kebiasaan PHBS di sekolah
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap siswa, guru, penjaga sekolah,
petugas kantin sekolah, orang tuasiswa, dll yang dengan kesadarannya untuk
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga
lingkungan sehat di sekolah.

B. Permasalahan Di Masyarakat
Tingginya angka kejadian penyakit sangat ditentukan oleh peran
masyarakat dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Masih
rendahnya kesadaran sebagian generasi muda untuk menerapkan PHBS
dalam lingkungan sekolah merupakan masalah yang harus diselesaikan. Oleh
karena itu, peran serta pihak puskesmas dan pemerintah setempat juga sangat
dibutuhkan untuk menggalakkan PHBS dalam lingkungan sekolah.

C. PemilihanIntervensi
Penyuluhan mengenai PHBS perlu dilakukan di sekolah dengan tujuan
agar siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan
lain-lain terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah
menjadi bersih dan sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar-
mengajar dan akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.

Adapun Indikator PHBS di sekolah dianataranya adalah :

a. Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun

b. mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

d. Olahraga teratur dan terukur

e. Memberantas jentik nyamuk di sekolah


f. Tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah

g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan

h. Membuang sampah pada tempatnya

D. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 07 Februari 2017
Waktu : 09.00 WITA
Tempat : SDN. 272 Dualimpoe
Durasi : 1 x 60 menit

Penyuluhan PHBS ini dirangkaikan dengan praktek cuci tangan,


pemantauan jamban bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk
(menimbun, menutup, dan menguras) dan praktek buang sampah pada
tempatnya. Materi penyuluhan PHBS di SD tersebut diawali dengan
pemaparan tentang penyakit menular yaitu Demam Berdarah yang saat ini
sedang mewabah dan dilanjutkan dengan diskusi interatif bersama peserta
kemudian dilanjutkan dengan praktek cuci tangan, pemberantasan jentik
nyamuk dan praktek membuang sampah. Penyuluhan PHBS ini dilakukan
pada siswa dan siswi perwakilan dari kelas 1 sampai kelas 6 SDN. 272
Dualimpoe, Kabupaten Wajo

E. Evaluasi
Evaluasi Struktur
Dokter dan petugas puskesmas lainnya datang tepat waktu di
sekolah yang telah ditunjuk.

Evaluasi Proses
Pada penyuluhan ini, jumlah peserta yang merupakan siswa SDN.
272 Dualimpoe, Kabupaten Wajo sebanyak 30 orang. Para siswa yang
telah mengikuti penyuluhan mampu memahami detail dari indikator PHBS
yang telah dijelaskan serta mampu mengaplikasikaan secara sistematis
teknik cuci tangan. Setelah penyuluhan, para siswa juga dievaluasi melalui
sejumlah pertanyaan lisan terkait materi PBHS untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap indikator penyuluhan.

Evaluasi Hasil
Pada penyuluhan ini, lebih dari 80% dari siswa mampu menjawab
pertanyaan dari Dokter tentang materi yang disampaikan. Hal ini
membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi yang disampaikan.
Diharapkan kepada seluruh peserta agar dapat mengaplikasikan
pola hidup bersih dan sehat pada diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
peserta.

Wajo ,Februari 2017

Peserta Pendamping

dr. Riana Ingrid Suranto dr. H. Gusaidi M. Kes

Anda mungkin juga menyukai