Pada dasarnya, jika kita membeli suatu saham, maka kita berpatungan dengan semua pemilik
saham lainnya untuk membeli perusahaan itu. Artinya, kalau membeli saham, jangan cuma lihat
sahamnya, jangan cuma lihat grafik sahamnya lagi naik atau lagi turun, dsb... tapi yang paling
penting adalah lihat kondisi perusahaan yang Anda beli itu. Salah satunya adalah kondisi
keuangan perusahaan.
1. Income Statement (Biasa juga disebut Profit/Loss Statement atau laporan Rugi/Laba)
Nah, yang kita bahas kali ini adalah Balance Sheet atau Neraca Keuangan. Apa itu neraca
keuangan? Neraca keuangan adalah jenis laporan keuangan yang menunjukkan harta yang
dimiliki oleh suatu perusahaan. Biasanya dibagi menjadi tiga bagian: Asset, Liability, dan Equity.
Contoh paling sederhana penggunaan ketiganya adalah ketika perusahaan membeli gedung
secara kredit. Sama persis dengan perorangan membeli rumah secara KPR. Misal:
Perusahaan lalu meminjam uang kepada bank sebesar 6M, sehingga neracanya menjadi:
Asset: 10M (dalam bentuk uang cash)
Liability: 6M
Equity: 4M
Dengan uang yang dimiliki, perusahaan membeli gedung tersebut, sehingga neracanya menjadi:
Asset: 10M (dalam bentuk gedung)
Liability: 6M
Equity: 4M