Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Asesmen
PT PLN (PERSERO
)
Jl Trunojoyo Blok M I/13
5
JAKARTA
NOMOR : PDM/STT/23:2014
DOKUMEN Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO)
Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun
2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)
Tanggal 27 Mei 2014
1. Jemjem Kurnaen
2. Sugiartho
3. Yulian Tamsir
4. Eko Yudo Pramono
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
DAFTAR ISI
i
4.5 Sub Sistem Protection ................................................................................... 39
4.5.1 Kawat Tanah/ GSW/ OPGW .......................................................................... 40
4.5.2 Arching Horn.................................................................................................. 40
4.5.3 Jumper GSW ................................................................................................. 41
4.5.4 Konduktor Penghubung Kawat Tanah ........................................................... 41
4.5.5 Kawat Grounding ........................................................................................... 42
4.5.6 Spacer ........................................................................................................... 43
4.5.7 Armour Rod ................................................................................................... 43
4.5.8 Vibration Damper, Counter Weight ................................................................ 44
4.5.9 Anti Climbing Device...................................................................................... 44
4.5.10 Plat Rambu Bahaya ....................................................................................... 45
4.5.11 Bola Rambu................................................................................................... 45
4.5.12 Aviation Lamp/ Lampu Aviasi......................................................................... 46
4.5.13 Lampu Indikator Tower .................................................................................. 47
4.5.14 Repair Sleeve ................................................................................................ 47
4.5.15 Armour Rod Span .......................................................................................... 47
4.5.16 TLA (Transmission Line Arrester) .................................................................. 48
4.5.17 Jejaring Pengaman (Vangnet) ....................................................................... 49
4.6 Sub Sistem Monitoring................................................................................... 49
4.6.1 Plat Informasi Tower ...................................................................................... 49
4.6.2 Baut Panjat .................................................................................................... 50
4.6.3 Patok Batas ................................................................................................... 50
DAFTAR ISTILAH........................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 80
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 4-39 Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi Climb Up .......................................43
Tabel 4-40 Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi GP mingguan................................43
Tabel 4-41 Asesmen kondisi armour rod melalui inspeksi Climb Up ................................43
Tabel 4-42 Asesmen kondisi vibration damper melalui inspeksi GP triwulanan................44
Tabel 4-43 Asesmen kondisi vibration damper dan counter weight melalui inspeksi Climb
Up....................................................................................................................................44
Tabel 4-44 Asesmen kondisi Anti Climbing Device melalui inspeksi GP mingguan ..........44
Tabel 4-45 Asesmen kondisi plat rambu bahaya melalui inspeksi GP mingguan .............45
Tabel 4-46 Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi GP triwulanan ........................45
Tabel 4-47 Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi Climb Up................................46
Tabel 4-48 Asesmen kondisi aviation lamp melalui inspeksi GP triwulanan .....................46
Tabel 4-49 Asesmen kondisi aviation lamp melalui inspeksi Climb Up.............................46
Tabel 4-50 Asesmen kondisi lampu indikator tower melalui inspeksi Ground Patrol
Triwulan ...........................................................................................................................47
Tabel 4-51 Asesmen kondisi repair sleeve melalui inspeksi Climb Up .............................47
Tabel 4-52 Asesmen kondisi armour rod span melalui inspeksi Climb Up........................47
Tabel 4-53 Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi Climb Up ...........................................48
Tabel 4-54 Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi GP mingguan ....................................48
Tabel 4-55 Asesmen kondisi jejaring pengaman (vangnet) melalui inspeksi GP mingguan
........................................................................................................................................49
Tabel 4-56 Asesmen kondisi plat informasi tower melalui inspeksi GP mingguan ............49
Tabel 4-57 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi Climb Up ................................50
Tabel 4-58 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi GP mingguan .........................50
Tabel 4-59 Asesmen kondisi patok batas melalui inspeksi GP triwulanan........................50
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi
kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan
aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk
kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan
manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25
buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah
ditetapkan dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010.
Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan
pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan
perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus
disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para
pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan
pemeliharaan di PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
vii
PENGAWASAN DAN ASESMEN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI
1 PENDAHULUAN
Instalasi tenaga listrik terdiri dari suatu sistem yang terintegrasi yang terdiri dari sistem
pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi. Sistem transmisi berfungsi untuk
menyalurkan daya listrik dari Sisi Pembangkit ke Gardu Induk Tegangan Tinggi / Ekstra
Tinggi dan dari GITET / GI / GIS ke GITET / GI / GIS lain melalui kawat telanjang dengan
aman dan dengan rugi daya yang kecil. Keandalan dari sistem tenaga listrik khususnya
sistem transmisi SUTT/SUTET akan sangat ditentukan oleh bagaimana sistem tersebut
dikelola, apalagi SUTT/SUTET melintasi daerah terbuka sehingga sangat rawan terhadap
gangguan baik gangguan berasal dari kondisi internal transmisi maupun yang berasal dari
gangguan eksternal seperti gangguan alam, gangguan binatang, tumbuh tumbuhan
maupun yang berasal dari aktifitas manusia.
Metode pengawasan SUTT/SUTET terdiri dari 2 jenis, yaitu Ground Patrol dan Climb Up
Inspection.
1
2.1 Ground Patrol
Ground Patrol adalah pekerjaan pemantauan / pemeriksaan ruang bebas (ROW), kondisi
pondasi tower, kondisi lingkungan sekitar tower dan komponen instalasi SUTT/SUTET
lainnya serta pekerjaan pembersihan tapak tower dan ROW sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Pekerjaan Ground Patrol dilaksanakan dengan menyusuri sepanjang
jalur SUTT/SUTET tanpa memanjat tower yang dilaksanakan secara terjadwal. Pelaksana
Ground Patrol yang dapat disebut Petugas Ground Patrol (PGP) ini berasal dari pihak luar
PLN (outsourcing) yang dikelola dengan sistem SLA (Service Leval Agreement) jasa
pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET (Ground Patrol).
Faktor
Geografis Definisi
G2 Selain kriteria G1
Faktor
Kerawanan Definisi
R2 Selain kriteria R1
G1 = 1,5 G2
2
R1 = jalur SUTT/SUTET diinspeksi kurang dari satu minggu sekali sesuai
1. Setiap tiang/ tower dan span tower diperiksa secara periodik minimal 1x
seminggu atau disesuaikan dengan kondisi tingkat kerawanan dan atau
kondisi geografis setempat.
2. Peralatan kerja PGP dan standar kompetensi PGP harus memenuhi syarat
SLA (Service Level Agreement) sesuai yang diatur oleh PLN.
5. Metode Ground Patrol dilaksanakan oleh 2 pihak yaitu pihak eksternal dan
pihak internal. Setiap pihak mempunyai beberapa level tingkatan dan
tugasnya masing-masing. Sistem pelaksanaan Ground Patrol dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
3
Gambar 2-1 Sistem Pelaksanaan Ground Patrol dan pembagian tugasnya
Keterangan:
4
1. Metode Ground Patrol harus mempunyai sistem monitoring yang bertujuan untuk
mempermudah pengawasan kinerja Petugas Ground Patrol. Saat ini PLN
merekomendasikan sistem monitoring PGP dengan aplikasi Srintami (Sistem Rute
Inspeksi Transmisi) menggunakan Smart Phone berbasis Android dengan fitur GPS
dan Glonass. Aplikasi Srintami merupakan hasil inovasi PT PLN (Persero) P3B Jawa
Bali APP Surabaya dalam upaya peningkatan kualitas SLA (Service Level
Agreement) pengawasan SUTT/SUTET. Aplikasi Srintami dibentuk setelah evaluasi
dari sistem monitoring yang sudah ada seperti metode patuh waktu, gesek karbon,
rotasi gembok, barcode dan GPS dianggap belum optimal dalam memastikan PGP
benar-benar melaksanakan inspeksi ke lokasi towe/ span tower dengan periode yang
telah ditentukan dan belum dapat memastikan keakuratan hasil inspeksi yang sesuai
kondisi riil di lapangan. Aplikasi Srintami terdiri dari 3 komponen/ aplikasi yaitu:
Srintami Mobile, Srintami Client dan Srintami Server.
Gambar 2-2 Contoh tampilan Srintami Mobile di Smart Phone berbasis Android
5
Gambar 2-3 Contoh tampilan Srintami Client di PC Gardu Induk/ Tragi
c. Setelah data inspeksi dan foto dokumentasi terkumpul di Srintami Client maka
data tersebut ditransfer ke Srintami Server dengan koneksi LAN (Local Area
Network). Output dari aplikasi Srintami yaitu: data rekap hasil inspeksi PGP dan
foto serta grafiknya, waktu dan frekuensi inspeksi PGP, durasi inspeksi dan
absensi PGP. Laporan tersebut dapat diakses melalui PC lain yang terhubung
via LAN ke server menggunakan browser.
Tugas dan tanggung jawab Petugas Ground Patrol yaitu sebagai berikut:
6
5) Plat sambungan rangka 18) Spacer pada penghantar *
1. Mengisi check list Ground Patrol yang terdiri dari checklist mingguan dan
checklist triwulan sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang sebenarnya.
Checklist Ground Patrol mingguan dan triwulan dapat dilihat pada Buku
Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
7
7. Bila Petugas Ground Patrol menemukan kondisi khusus/ emergency seperti
tanah tapak tower longsor, besi siku kaki tower bengkok/ putus, konduktor putus,
tower roboh dll, maka PGP harus melaporkan secara lisan selambat-lambatnya 1
jam setelah diketahui dan dilengkapi dengan data yang rinci dan akurat disertai
foto kondisi maksimum 1x24 jam kepada koordinator PGP dan pengawas
pekerjaan/ Direksi Pekerjaan.
10. Memeriksa dan melakukan pendekatan yang baik kepada penduduk setempat
untuk menghentikan pemotongan tanaman tumbuh oleh yang diperkirakan akan
menimpa konduktor atau kegiatan lain yang dapat membahayakan
SUTT/SUTET, kemudian segera mencatat dan melaporkan kepada Koordinator
PGP dan Pengawas Pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Koordinator Petugas Ground Patrol yaitu sebagai berikut:
8
3. Petugas Climb Up Inspection dapat dilaksanakan oleh regu PDKB atau petugas
yang berkompeten dan bersertifikasi pengenalan PDKB dan Climb Up Inspection.
4. Untuk memenuhi standar K3, maka setiap climber yang melaksanakan CUI
diawasi oleh seorang pengawas pekerjaan dan seorang pengawas K3.
Tanda Pengenal.
Gambar 2-5 Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak luar
9
Keterangan:
Sedangkan Sistem pelaksanaan CUI dengan climber dari PLN dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Gambar 2-6 Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN
Keterangan:
10
- Pada level 2 (Koordinator PDKB) dapat diisi oleh Asman PDKB atau Supv.
PDKB sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.
- Pada level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau
Asman Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit
PLN.
- Pada level 4 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau
Asman Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit
PLN.
11
2. Mengisi check list Climb Up Inspection sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET
yang sebenarnya. Checklist Climb Up Inspection dapat dilihat pada Buku
Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3. Membuat foto dokumentasi tower-tower yang diinspeksi dan foto dokumentasi
kondisi abnormal yang ditemukan.
4. Melaporkan hasil inspeksi kepada Manajer unit PLN masing-masing.
Asesmen ancaman pada SUTT/SUTET adalah analisa dan penilaian suatu kondisi yang
menjadi ancaman tower / tiang. Asesmen ancaman terdiri dari asesmen ancaman kondisi
lingkungan dan asesmen ancaman kondisi pondasi. Pelaksanaan asesmen ancaman
pada SUTT / SUTET ini dibagi menjadi 2 yaitu:
Asesmen ancaman kondisi lingkungan adalah penilaian kondisi tower dilihat dari
lingkungan tower (lereng dan tebing, jejak gangguan, aliran sungai, posisi sungai,
gangguan eksternal, tanah dan batuan, dan vegetasi penutup). Asesmen ini dilaksanakan
untuk menindaklanjuti kondisi abnormal lingkungan tower dan sebagai dasar usulan
penanggulangan/ perbaikan lingkungan tower. Asesmen ancaman kondisi lingkungan
terdiri dari 7 komponen yaitu lereng dan tebing, jejak gangguan, aliran sungai, posisi
sungai, gangguan eksternal, tanah dan batuan, dan vegetasi penutup. Standar asesmen
ancaman kondisi lingkungan untuk tower jenis Lattice maupun tower jenis Steel Pole
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
12
No Komponen Pemeriksaan Nilai
2
26 Jarak kaki tower dengan jurang tebing (x2) 31 - 40 meter
13
No Komponen Pemeriksaan Nilai
1
45 Arus sungai Lambat ( 0,5 m/s, diukur jika terdapat
sungai dengan jarak 10m dari tower )
46 Luar 10
POSISI
47 Lurus 5
SUNGAI
48 Dalam 1
49 Penimbunan sampah 25
GANGGUAN
50 Bangunan di halaman tower 20
EKSTERNAL
51 Aktivitas penduduk / pihak luar di halaman tower 15
14
No Komponen Pemeriksaan Nilai
56 Tanah berkerikil 10
TANAH &
BATUAN
57 Tanah batu berpasir 8
58 Tanah berbatu 6
61 Batuan Granit 1
63 Tanah terbuka 4
VEGETASI
64 Tanah garapan kering 3
PENUTUP
65 Pohonan Keras 2
66 Rumput alang-alang 1
Untuk memperjelas pemeriksaan komponen lereng & tebing, posisi sungai dan aliran
sungai pada tabel diatas maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
15
Gambar 3-1 Contoh kondisi dan ukuran lereng dan tebing
Gambar 3-2 Contoh kondisi posisi sungai dalam (kiri) dan kondisi posisi sungai luar
(kanan)
Penilaian asesmen ancaman kondisi lingkungan sesuai tabel diatas dilakukan dengan
pemeriksaan secara visual dan pengukuran lalu mengisi checklist asesmen ancaman
kondisi lingkungan seperti gambar dibawah ini (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran).
16
CHECKLIST ASESMEN ANCAMAN KONDISI LINGKUNGAN SUTT/SUTET
*) Liha t ga mba r di ba wa h
Nama Unit : SUTT / SUTET : ..
A-B C-D
Sisi Pemeriksaan : No. Tower / Tiang : ..
B-C D-A
Luar
10
Lurus
5
Dalam
1
B. Komponen Aliran Sungai
Dari hasil asesmen ancaman kondisi lingkungan tower sesuai table 3 di atas, maka
didapat rekomendasi tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak
lanjut pemantauan/ pengawasan berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut:
17
> 50 : pemantauan rutin harian
0-12 : aman
13-50 : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal 6 bulan)
> 50 : kritis (lakukan perbaikan maksimal 1 bulan)
Asesmen ancaman kondisi pondasi adalah penilaian kondisi tower dilihat dari pondasi
tower. Asesmen ini dibagi 2 yaitu asesmen ancaman kondisi pondasi tower tipe Lattice
dan asesmen ancaman kondisi pondasi tower tipe Steel Pole.
Pemeriksaan dalam asesmen ini terdiri dari 3 komponen yaitu Stub, Chimney dan Balok
Kopel. Standar asesmen ancaman kondisi pondasi untuk tower Lattice dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3-2 Standar asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice
BALOK
9 Pecah. 10
KOPEL*
Untuk memperjelas tabel diatas, contoh gambar kondisi sesuai tabel diatas dapat dilihat
pada lampiran. Penilaian asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice sesuai tabel
diatas dilakukan dengan pemeriksaan secara visual dan atau pengukuran lalu mengisi
checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice seperti gambar dibawah ini
(untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).
18
PT PLN (Persero)
9 BALOK Pecah 10 ..
KOPEL*)
TOTAL NILAI ..
ASESMEN
Hasil Asesmen : ..
Keterangan :
- *) Jika Ada
Mengetahui, ,
.
Pemeriksa
Dari hasil asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice, maka didapat rekomendasi
tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut pemantauan
berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut:
0-30 : aman
31-60 : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal 6 bulan)
> 60 : kritis (lakukan perbaikan maksimal 1 bulan)
19
3.2.2 Asesmen Ancaman Kondisi Pondasi Tower Steel Pole
Pemeriksaan dalam asesmen ini terdiri dari 2 komponen yaitu Chimney dan Angkur.
Standar asesmen ancaman kondisi pondasi untuk tower Steel Pole dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3-3 Standar asesmen ancaman kondisi pondasi tower steel pole
Untuk memperjelas tabel diatas, contoh gambar kondisi sesuai tabel diatas dapat dilihat
pada lampiran. Penilaian asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole sesuai
tabel diatas dilakukan dengan pemeriksaan secara visual lalu mengisi checklist asesmen
ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole seperti gambar dibawah ini (untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran).
Dari hasil asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole, maka didapat
rekomendasi tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut
pemantauan berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut:
0-30 : aman
31-60 : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal 6 bulan)
> 60 : kritis (lakukan perbaikan maksimal 1 bulan)
20
PT PLN (Persero)
Hasil Asesmen : ..
KLASIFIKASI TINGKAT TINDAKA PENGAWASAN :
ANCAMAN N :
KRITIS
Total score > 60
WASPAD .. ..
Total score 31 - 60
A
Total Score 0 - 30
AMAN
Mengetahui, ,
. Pemeriksa
( (..)
.)
Gambar 3-5 Checklist asesmen ancaman kondisi pondasi tower steel pole
Asesmen kondisi komponen SUTT/SUTET terdiri dari 6 sub sistem yaitu: Current
Carrying, Insulation, Structure, Junction, Protection dan Monitoring. Sub sistem Current
Carrying, Insulation, Structure dan Junction bersifat primary, sedangkan sub sistem
Protection dan Monitoring bersifat secondary. Asesmen ini dilaksanakan setelah
mendapat inputan kondisi abnormal dari laporan hasil inspeksi Ground Patrol atau Climb
Up Inspection yang periodenya sesuai yang diatur pada SK Dir 114.K/DIR/2010 tentang
Buku Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi. Dalam
asesmen ini untuk menentukan prioritas penanganan dan rekomendasi tindak lanjut,
maka diperlukan jenis dan index kondisi komponen SUTT/SUTET. Berdasarkan standar
dari berbagai sumber maka jenis kondisi komponen SUTT/SUTET dibagi menjadi 3 yaitu:
21
Tabel 4-1 Standar justifikasi kondisi komponen SUTT/SUTET dan rekomendasi
tindak lanjutnya
Sub sistem Curent Carrying terdiri dari komponen konduktor dan jumper konduktor.
4.1.1 Konduktor
Tabel 4-2 Asesmen kondisi konduktor melalui inspeksi GP mingguan
1 Normal 9 - -
Ground 2 - 6 - -
Patrol
Mingguan 3 Rantas Perbaikan
1 Segera
4 Mekar Perbaikan
22
Tabel 4-3 Asesmen kondisi konduktor melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
2 - 6 - -
Climb Up
3 Rantas Perbaikan
1 Segera
4 Mekar Perbaikan
1 Normal * 9 - -
2 - 6 - -
Climb Up
3 Rantas Perbaikan
1 Segera
4 Mekar Perbaikan
1 Normal * 9 - -
Ground 2 - 6 - -
Patrol
Mingguan 3 Rantas Perbaikan
1 Segera
4 Mekar Perbaikan
23
4.1.3 Jumper Joint
Tabel 4-6 Asesmen kondisi jumper joint melalui inspeksi Climb Up
1 Normal * 9 - -
3 Kendor Perbaikan
Climb Up
4 Lepas Perbaikan
1 Segera
Perbaikan /
5 Membara Penggantian
Midspan compression joint terdiri dari midspan compression joint konduktor dan midspan
compression joint GSW.
Tabel 4-7 Asesmen kondisi midspan compression joint melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
2 - 6 - -
Sub system insulation terdiri dari komponen Insulator (Ceramic dan Non-Ceramic) dan
ROW (Right Of Way).
24
4.2.1 Insulator
Tabel 4-8 Asesmen kondisi Insulator (ceramic dan non-ceramic) melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
1 Normal 9 - -
Ground
2 Pecah 6 Penggantian 6 Bulan
Patrol
Mingguan
Terdapat Benda
3 1 Pembersihan Segera
Asing
1 Normal 9 - -
2 - 6 - 6 Bulan
Ground
Patrol
Terdapat Benda
Mingguan 3 Pembersihan
Asing
1 Segera
4 Patah Penggantian
25
4.2.2 ROW (Right Of Way) atau Ruang Bebas
ROW atau Ruang Bebas adalah ruang sekeliling penghantar yang dibentuk oleh jarak
bebas minimum sepanjang SUTT atau SUTET yang didalam ruangan itu harus
dibebaskan dari benda - benda dan kegiatan lainnya. Sedangkan jarak bebas minimum
adalah jarak terpendek antara penghantar SUTT atau SUTET dengan permukaan tanah,
benda - benda dan kegiatan lain disekitarnya, yang mutlak tidak boleh lebih pendek dari
yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia & makhluk hidup lainnya serta juga
keamanan operasi SUTT atau SUTET.
Jarak bebas minimum SUTT/SUTET diatur dalam Peraturan Menteri Pertambangan dan
Energi No.01.P/47/MPE/1992 tanggal 7 Februari 1992 dan Standar Nasional Indonesia
(SNI) no. 04-6918-2002 yang dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4-11 Standar jarak bebas minimum ROW/ jarak aman (Peraturan Menteri
Pertambangan dan Energi No.01.P/47/MPE/1992 tanggal 7 Februari 1992 dan SNI 04-6918-
2002)
Sirkui
66 150 275
t Sirkuit
No Lokasi
kV kV kV Gand Tunggal
a
26
SUTT SUTT SUTET SUTET 500 kV
Sirkui
66 150 275
t Sirkuit
No Lokasi Gand
kV kV kV Tunggal
a
Asesmen kondisi ROW (Right of Way) SUTT/SUTET dari hasil inspeksi Ground Patrol
dan Climb Up Inspection yaitu sebagai berikut:
1 Normal 9 - -
2 - 6 - -
Ada Aktifitas
3 Sosialisasi
Pekerjaan / Crane
Benda Asing /
6 Aktifitas Manusia Sosialisasi
7 Layang-layang Pembersihan
27
Tabel 4-13 Asesmen kondisi ROW melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
2 - 6 - -
Climb Up
Pengukuran
Obyek dengan
3 1 Perbaikan Segera
jarak < standar
jarak aman *
Untuk menghitung jarak bebas/ jarak ROW dibagi menjadi 2 jenis yaitu jarak bebas
minimum dengan permukaan tanah, benda - benda dan kegiatan lain disekitarnya yang
berada di bawah konduktor SUTT/ SUTET dan jarak bebas minimum dengan benda -
benda disekitarnya yang berada di samping konduktor SUTT/ SUTET. Cara menghitung
jarak bebas/ jarak ROW dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini.
28
- Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon dibawah jalur
(C):
Gambar 4-2 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon dibawah jalur
(C)
29
- Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon disamping
jalur (C):
Gambar 4-3 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan pohon disamping jalur
(C)
30
- Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan bangunan dibawah
jalur (C):
31
- Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan antena di luar jalur,
antena lebih tinggi dari konduktor SUTT/SUTET (C):
Gambar 4-5 Perhitungan Jarak ROW Konduktor SUTT/SUTET dengan antena di luar
jalur, antena lebih tinggi dari konduktor SUTT/SUTET (C)
32
4.3 Structure
Structure terdiri dari komponen member/ besi siku/ bracing, cat/ galvanis tiang, chimney/
kepala pondasi, halaman tower, mur dan baut tower, plat sambungan rangka dan stub.
1 Normal 9 - -
Ketebalan
2 6 Pengamatan 3 Bulan
Climb Up Galvanis 40-70 %
Ketebalan
3 1 Pengecatan Segera
Galvanis <40%
Tabel 4-15 Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi GP mingguan
1 Normal 9 - -
Tabel 4-16 Asesmen kondisi member/ besi siku/ bracing melalui inspeksi GP triwulanan
Ground 1 Normal 9 - -
Patrol
Triwulanan 2 Korosi 6 Pengamatan 3 Bulan
33
4.3.2 Cat/ Galvanis Tiang
Tabel 4-17 Asesmen kondisi cat/ galvanis tiang melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Ketebalan
2 6 Pengamatan 3 Bulan
Climb Up Galvanis 40 - 70 %
Ketebalan
3 1 Pengecatan Segera
Galvanis < 40%
Tabel 4-18 Asesmen kondisi cat/ galvanis tiang melalui inspeksi GP triwulanan
1 Normal 9 - -
1 Normal 9 - -
34
4.3.4 Halaman Tower
Tabel 4-20 Asesmen kondisi halaman tower melalui inspeksi GP minguan
1 Normal 9 - -
1 Normal 9 - -
Level Korosi
4 Penggantian Segera
>60 %
1
5 Hilang Penggantian Segera
Tabel 4-22 Asesmen kondisi mur dan baut tower melalui inspeksi GP triwulanan
1 Normal 9 - -
Ground
Patrol 2 Korosi 6 Pengamatan 3 Bulan
Triwulanan
3 Hilang 1 Penggantian Segera
35
4.3.6 Plat Sambungan Rangka
Tabel 4-23 Asesmen plat sambungan rangka melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Ketebalan
2 Galvanis 40 6 Pengamatan 3 Bulan
Climb Up - 70 %
Ketebalan
3 Galvanis 1 Pengecatan Segera
<40%
1 Normal 9 - -
Ground
Patrol 2 Hilang 1 Penggantian Segera
Mingguan
3 Rusak 1 Perbaikan Segera
4.3.7 Stub
Tabel 4-25 Asesmen kondisi stub melalui inspeksi GP mingguan
1 Normal 9 - -
36
4.4 Sub Sistem Junction
Sub sistem junction terdiri dari komponen Box Joint OPGW, Midspan Compression Joint,
Fitting Insulator, Suspension/ Tension Clamp, Ikatan Insulator dan Sealing End Kabel
(Tower Transisi SUTT-SKTT).
1 Normal * 9 - -
Fitting Insulator adalah semua komponen selain insulator yang menjadi penghubung
antara konduktor dengan tower. Fitting insulator dapat berupa Suspension/ Tension
Clamp, Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket.
Tabel 4-27 Asesmen kondisi suspension/ tension clamp melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Level Korosi
2 Pengamatan 3 bulanan
(40% - 60%)
Climb Up 6
Baut Tidak
3 Perbaikan 6 bulan
Lengkap
37
Rekomendasi Tidak Lanjut
Jenis Index
No. Kondisi
Inspeksi Kondisi
Tindakan Jangka Waktu
(> 60%)
5 Retak Penggantian
6 Pecah Penggantian
Komponen Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket dapat berupa Socket Clavis,
Bolt Clevis, Triangle Plate, Triangle Plate Link, Square Plate, Shackle, Turn Buckle, Link
Adjuster, Link Bold Socket, Extension Link.
Tabel 4-28 Asesmen kondisi Clevis, Plate, Link, Shackle, Turn Buckle, Socket melalui
inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Level Korosi
2 Pengamatan 3 Bulan
(40% - 60%)
6
Climb Up
Pin Tidak
3 Perbaikan 6 Bulan
Lengkap
Level Korosi
4 1 Penggantian Segera
(> 60%)
Ikatan Insulator yaitu komponen yang menghubungkan antar piringan insulator. Ikatan
insulator dapat berupa ball dan pin insulator.
Tabel 4-29 Asesmen kondisi ikatan insulator melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Climb Up
Level Korosi
2 6 Pengamatan 3 bulanan
(40% - 60%)
38
Rekomendasi Tidak Lanjut
Jenis Index
No. Kondisi
Inspeksi Kondisi
Tindakan Jangka Waktu
Level Korosi
3 Penggantian
(> 60%)
1 Segera
Ball & Pin tidak
4 terhubung sempurna Perbaikan
Tabel 4-30 Asesmen kondisi Sealing End Kabel (Tower Transisi SUTT-SKTT) melalui
inspeksi GP mingguan
1 Normal - -
9
Bukan Tower
Ground 2 - -
Transisi
Patrol
Mingguan
3 Rembes 6 Perbaikan 6 bulan
- Pengaman dari gangguan petir (Kawat Tanah / GSW / OPGW, arching horn,
jumper GSW, konduktor penghubung kawat tanah, kawat tanah).
- Pengaman dari getaran / stres mekanis yang ditimbulkan oleh angin (spacer,
armour rod, vibration damper).
- Pengaman dari ancaman / kemungkinan gangguan akibat manusia (ACD /
Anti Climbing Device, plat rambu bahaya).
- Pengaman dari kemungkinan gangguan luar (bola rambu, aviation lamp,
lampu indikator tower).
- Pengaman dari urat konduktor putus (repair sleeve, armour rod span).
39
4.5.1 Kawat Tanah/ GSW/ OPGW
Tabel 4-31 Asesmen kondisi kawat tanah/ GSW/ OPGW melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Level Korosi
2 6 Pengamatan 3 Bulan
40-60 %
Climb Up
Level Korosi
3 Penggantian Segera
> 60 %
1
4 Rantas Perbaikan Segera
Tabel 4-32 Asesmen kondisi kawat tanah/ GSW/ OPGW melalui inspeksi GP mingguan
1 Normal 9 - -
Benda
Ground 2 6 Pembersihan 6 Bulan
Asing
Patrol
Mingguan
3 Rantas Perbaikan Segera
1
4 Melorot Perbaikan Segera
1 Normal * 9 - -
Terpasang
Ground 2 tidak saling 6 Pebaikan 6 Bulan
Patrol berhadapan
Triwulanan
3 Jatuh Perbaikan Segera
1
4 Hilang Penggantian Segera
40
Tabel 4-34 Asesmen kondisi arcing horn melalui inspeksi Climb Up
1 Normal * 9 - -
Level Korosi
2 6 Pengawasan 3 Bulan
40-60 %
Climb Up
Level Korosi
3 Penggantian Segera
> 60 %
1
Salah
4 Perbaikan Segera
Pemasangan
Ground 1 Normal 9 - -
Patrol
Mingguan 2 Putus 1 Penggantian Segera
1 Normal 9 - -
Level Korosi
2 6 Pengamatan 3 Bulan
40 - 60 %
41
4.5.5 Kawat Grounding
Tabel 4-37 Asesmen kondisi kawat grounding melalui inspeksi Climb Up
1 Normal * 9 - -
Level Korosi
2 6 Pengamatan 3 Bulan
40 - 60 %
1 Normal * 9 - -
42
4.5.6 Spacer
Tabel 4-39 Asesmen kondisi spacer melalui inspeksi Climb Up
1 Normal * 9 - -
1 Normal * 9 - -
1 Normal * 9 - -
Climb Up
2 Mekar 1 Perbaikan Segera
43
4.5.8 Vibration Damper, Counter Weight
Tabel 4-42 Asesmen kondisi vibration damper melalui inspeksi GP triwulanan
1 Normal 9 - -
Tidak
Ground 6
Terpasang
Patrol 3 Perbaikan 6 Bulan
dengan
Triwulanan
benar
Tabel 4-43 Asesmen kondisi vibration damper dan counter weight melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
44
Rekomendasi Tindak Lanjut
Index
Jenis Inspeksi No Kondisi
Kondisi
Tindakan Jangka Waktu
Mingguan
2 Patah Perbaikan 6 Bulan
6
3 Korosi Perbaikan 6 Bulan
1 Normal 9 - -
Hilang /
2 Rusak / Penggantian Segera
Ground
Korosi
Patrol
Mingguan 1
3 Cat Pudar Perbaikan Segera
Informasi
4 Penggantian Segera
Salah
1 Normal * 9 - -
45
Tabel 4-47 Asesmen kondisi bola rambu melalui inspeksi Climb Up
1 Normal * 9 - -
1 Normal * 9 - -
1 Normal * 9 - -
Climb Up
Rusak /
2 1 Penggantian Segera
Pecah
46
4.5.13 Lampu Indikator Tower
Tabel 4-50 Asesmen kondisi lampu indikator tower melalui inspeksi Ground Patrol Triwulan
1 Normal * 9 - -
Ground
Patrol Penggantian /
Triwulanan 2 Hilang / Rusak 1 Segera
Perbaikan
1 Normal * 9 - -
1 Normal * 9 - -
Climb Up
2 Mekar 1 Perbaikan Segera
47
4.5.16 TLA (Transmission Line Arrester)
Tabel 4-53 Asesmen kondisi TLA melalui inspeksi Climb Up
1 Normal * 9 - -
1 Normal * 9 - -
Ground
Patrol
Kabel grounding TLA Perbaikan /
Mingguan 2 1 Segera
lepas / putus penggantian
48
4.5.17 Jejaring Pengaman (Vangnet)
Tabel 4-55 Asesmen kondisi jejaring pengaman (vangnet) melalui inspeksi GP mingguan
1 Normal * 9 - -
Sub sistem monitoring terdiri dari komponen plat informasi tower, baut panjat dan patok
batas.
1 Normal 9 - -
Hilang/
2 Rusak/ Penggantian Segera
Ground
Korosi
Patrol
Mingguan 1
3 Cat Pudar Perbaikan Segera
Informasi
4 Penggantian Segera
Salah
49
4.6.2 Baut Panjat
Tabel 4-57 Asesmen kondisi baut panjat melalui inspeksi Climb Up
1 Normal 9 - -
Level Korosi
4 Penggantian Segera
> 60 %
1
5 Hilang Penggantian Segera
1 Normal 9 - -
1 Normal 9 - -
50
Untuk mempermudah asesmen kondisi komponen SUTT/ SUTET dan pemetaan kondisi
abnormal komponen SUTT/ SUTET, PT PLN merekomendasikan Aplikasi CBM
(Condition Based Maintenance) yang saat ini telah digunakan di PT PLN P3B Jawa Bali.
Aplikasi CBM adalah aplikasi berbasis database yang berfungsi untuk memonitor kondisi
asset transmisi. Hasil inspeksi dan pemeliharaan diinput ke dalam aplikasi ini, kemudian
output dari aplikasi CBM adalah justifikasi kondisi komponen SUTT/ SUTET lengkap
dengan rekap data dan grafiknya serta justifikasi kondisi tower secara keseluruhan. Selain
itu terdapat menu rekomendasi tindak lanjut yang dapat digunakan sebagai rencana
tindak lanjut kondisi abnormal yang akan dilaksanakan tim pemeliharaan. Berikut ini
adalah contoh tampilan aplikasi CBM.
51
Gambar 4-8 Contoh tampilan checklist dalam aplikasi CBM
52
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
nalKondisio
2 Tahun
Harian
Minggua
Bulanan
1 Tahun
5 Tahun
Bulanan3
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN Keteran
gan
Inspeksi Ground
Patrol
Pemeriksaan Minimal satu minggu atau
Sesuai SK DIR 114
komponen tower sesuai kondisi lingkungan
secara visual
Climb up inspection dan kerawanan
Pemeriksaan Minimal lima tahun atau
Sesuai SK DIR 114
komponen tower sesuai kondisi lingkungan
secara
Asesmenvisual
Ancaman dan kerawanan
23.1.1
Lingkungan
Kondisional apabila
23.1.1.1 Posisi Sungai
mendapat inputan dari
Pemeriksaan jarak kaki PGP
Kondisional apabila
23.1.1.2.
tower dengan bibir mendapat inputan dari
1
sungai PGP
Kondisional apabila
23.1.1.2. Aliran Sungai Pemeriksaan lebar
mendapat inputan dari
2 sungai
Pemeriksaan PGP
Kondisional apabila
23.1.1.2.
kecepatan arus sungai mendapat inputan dari
3
PGP
Kondisional apabila
23.1.1.3 Gangguan Eksternal
mendapat inputan dari
PGP
Kondisional apabila
23.1.1.4 Jejak Gangguan
mendapat inputan dari
PGP
Kondisional apabila
23.1.1.5 Vegetasi Penutup
mendapat inputan dari
PGP
53
nalKondisio
2 Tahun
Harian
Minggua
Bulanan
1 Tahun
5 Tahun
Bulanan3
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN Keteran
gan
54
nalKondisio
2 Tahun
Harian
Minggua
Bulanan
1 Tahun
5 Tahun
Bulanan3
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN Keteran
gan
Pengawasan
23.1.3
kondisi
ancaman
Pemeriksaan perubahan
23.1.3.1 score ancaman Sesuai score ancaman tower
lingkungan/
pondasi
55
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
Top
Top
Bracing
Bottom Bottom
Diagonal
Body Extension
Common Body
Diafraghma
Diafraghma
Body
56
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
Crossarm
Top
Diafraghma Bracing
Bottom
Diagonal
Body Common
Extension Body
Crossarm
Top
Bracing
Bottom
Crossarm
Top
Bracing
Bottom
Body
Diafraghma
+0 0,00
+3
+6
+9
+12
+15
57
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
58
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
59
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
60
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
1. Konduktor
2. Jumper Konduktor
61
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
3. Jumper Joint
Joint Aluminium
1. Ceramic Insulator
62
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
2. Non-ceramic Insulator
3. ROW
63
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
64
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
4. Halaman Tower
65
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
7. Stub
2. Fitting Insulator
66
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
3. Ikatan Insulator
67
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
2. Arching Horn
3. Jumper GSW
68
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
5. Kawat Grounding
6. Spacer
7. Armour Rod
8. Vibration Damper
69
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
9. Counter Weight
70
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
71
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
72
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
2. Baut Panjat
3. Patok Batas
73
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
74
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
75
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
DAFTAR ISTILAH
ACD (Anti Climb Device) : Penghalang panjat yang terletak dibawah baut panjat.
Arching horn : Tanduk api sebagai proteksi petir yang memotong surja petir secara pasif.
Aviation Lamp : Lampu rambu udara untuk pesawat terbang yang terpasang di
konduktor span/ antara tower dengan energi dari metode beda tegangan.
Body extension : Konstruksi tower yang terletak antara travers fasa bawah sampai
travers kawat tanah yang terdiri dari common body, diagonal dan diafragma.
Body utama : Struktur tower bagian bawah tower lattice sebelum travers paling bawah
yang terdiri dari leg, oblique, diagonal dan diafragma.
Bola rambu : Lampu rambu udara untuk pesawat terbang yang terpasang di kawat
tanah/ GSW span/ antara tower.
Common body : Besi utama body tower mulai dari pangkal travers fasa bawah sampai
dengan pangkal travers kawat tanah/ GSW/ OPGW.
76
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
Crossarm/ Travers : Bagian dari struktur tower yang berfungsi memegang insulator dan
kawat tanah, baik tower lattice maupun steel pole.
Glonass : Global Navigation Satellite System/ Sistem navigasi satelit global, yaitu sebuah
sistem navigasi satelit sejenis GPS yang berbasis radio dan dioperasikan oleh Russian
Space Forces.
GPS : Global Positioning System, yaitu sistem navigasi untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. GPS
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Grouting : Penutup celah/ ruang antara pondasi dengan plat steel pole.
Kawat tanah/ Earth Wire/ GSW (Ground Steel Wire) : Kawat yang melindungi konduktor
dari sambaran petir langsung dan menghantarkan arus petir ke tanah.
Lampu Indikator Tower : Lampu rambu udara untuk pesawat terbang yang terpasang di
tower dengan energi dari listrik jaringan distribusi.
77
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
Midspan Compression Joint/ Joint sleeve : Alat yang digunakan untuk menyambung
kondukor.
OPGW (Optic Ground Wire) : Kawat yang melindungi konduktor dari sambaran petir
langsung dan menghantarkan arus petir ke tanah tetapi juga berfungsi sebagai kawat
optik.
Piringan insulator : Pemisah antara bagian tower dengan konduktor yang bertegangan
berupa keramik, gelas atau polymer.
SLA (Service Level Agreement) : Kesepakatan formal yang dapat dinegosiasikan guna
mengidentifikasi harapan, tanggung jawab, dan memfasilitasi komunikasi antara penyedia
barang/ jasa (supplier) dengan pelanggannya (costumers) yang diukur dengan jangka
waktu tertentu.
Spacer : Pemisah konduktor pada pasangan dua konduktor atau lebih, baik di konduktor
span maupun di konduktor jumper.
Steel pole : Tower yang terdiri dari susunan beberapa tabung baja yang membentuk
tiang menara.
Stub : Besi siku paling bawah dari body tower dan tertanam dipondasi.
SUTET : Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara
bertegangan diatas 245 kV sesuai standar di bidang ketenagalistrikan.
78
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
SUTT : Saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara
bertegangan diatas 35 s.d 245 kV sesuai standar di bidang ketenagalistrikan.
Tower Lattice : Tower yang terdiri dari susunan beberapa besi siku yag membentuk
menara dan memiliki 4 (empat) kaki.
79
PENGAWASAN DAN ASESMEN SUTT/SUTET
DAFTAR PUSTAKA
80
CHECKLIST ASESMEN ANCAMAN KONDISI LINGKUNGAN SUTT/SUTET
Nama Unit : SUTT / SUTET : .. A-B C-D *) Lihat gambar di bawah
Sisi Pemeriksaan :
B-C D-A
No. Tower / Tiang : ..
9 BALOK Pecah 10 ..
KOPEL*)
TOTAL NILAI ..
ASESMEN
Hasil Asesmen : ..
Keterang
an :
- *) Jika
Ada
( (..)
.)
CHECKLIST ASESMEN ANCAMAN KONDISI PONDASI TOWER
STEEL POLE
TOTAL NILAI
ASESMEN ..
..
Hasil Asesmen :
( (..)
.)