Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN KOMPONEN

4.1. Hasil Pengujian Tekanan Sampah

Kalimat pengantar

Data tabung - diameter = 10.5 cm

- tinggi = 20.5 cm

Massa sampah = 570 gr = 0,57 Kg

Volume Awal = 1774 cm 3

Percobaan mengunakan gaya tekan (F) = 100 kg

Dengan gaya 100 kg mengalami penurunan sebesar 9,5 cm

% penurunan

20,5
% penurunan= 9,5 x 100%

% penurunan = 46%

Jadi setelah di press mengalami penurunan sebesar 46%

4.2. Menentukan Luas Tabung Pres

Untuk menentukan sebeapa besar luasan tabung pres, dengan cara

mengasumsikan diameter pengujian kedalam rancangan dengan cara:

1) diameter tabung = 30 cm. Maka:



A30 (30) 2
4 706,5
= = 86,5
A10 , 5
(10,5) 2
4
A30 = 8,16 (A10,5)
Dengan Luas penampang tersebut, maka gaya dapat dihitung sebagai berikut
F = 100 x 8,16 = 816 kg

2) diameter = 50 cm. maka:



A50 (50) 2
4 1962,5
= = 86,5
A10 , 5
(10,5) 2
4
A50 = 22,69 (A10,5)
F = 100 x 22,69 = 2269 Kg
3) diameter = 80 cm. Maka:

A80 (80) 2
4 5024
= = 86,5
A10 , 5
(10,5) 2
4
A80 = 58 (A10,5)
F = 100 x 58 = 5800 kg
4) diameter = 100 cm. Maka:

A100 (100) 2
4 7850
= = 86,5
A10 , 5
(10,5) 2
4
A80 = 90,75 (A10,5)
F = 100 x 90,75 = 9075 Kg
Dengan melihat hasil percobaan diatas, maka yang diamil dalam

perancangan mesin pengepres sampah ini dengan diameter tabung = 100 cm

dengan gaya pres sebesar (F) = 9075 kg

4.3. Perencanaan Silinder Pneumatik

Untuk menghitung berapa besar diameter silinder pneumatik yang

digunakan, dengan cara:

FR
d2 = p 7,86 ...................... (FESTO : 5)
Dimana:

F = Gaya = 9075 Kg 88935 N

R = Gesekan 5% . F

= 5% . 88935 N

= 4446,75 N

p = Tekanan kerja, untuk penaumetik rata-rata

menggunakan tekana kerja 6 bar 600000 N/m2

Sehingga,

88935 4446,75
d2 = 600000 7,86

= 0,0198 m2

d = 0,0198

= 0,140 m 140 mm

Dari hasil perhitungan diameter piston didapat 140 mm, dengan

diameter batang piston 60 mm

4.4. Menghitung Daya Kompresor

1) Debit kompresor

Debit kompresor adalah jumlah udara yang harus dialirkan kedalam

silinder pneumatik, dapat dihitung dengan cara:


Qs = (d s ) 2 ( v ) (Hartono,1998)
4

Dimana:

Qs = Debit kompresr (l/min)


ds = diameter silinder = 140 mm

v = kecapatan piston direncanakan 500 m/menit = 8,3 mm/dtk

Sehingga:


Qs = (140) 2 (8,3)
4

= 127703,8 mm3/dtk

= 7,67 l/menit

2) Daya Kompresor

Daya kompresor dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Ns = (Qs) ( tot)

Dimana:

Ns = Daya kompresor (l/min)

Qs = Debit kompresor (l/dtk)

tot = Effisiensi total = 0,8

Sehingga:

Ns = 7,67 x 0,8

Ns = 6,1 kW

4.5. Perhitungan Kapasitas

Untuk mengetahui kapasitas dari mesin ini, terlebih dahulu harus tau volume

tabung dan waktu untuk 1x pengepresan, dengan cara:

1) waktu langkah pres

1.1) waktu langkah turun


Axs
t1 =
Qu x1000

dimana:

A = luasan silinder pneumatik = 153,86 cm2

h = panjang langkah = 84 cm

Qu= debit udara = 7,67 l/min

Maka:

153,86 x84
t1 = 7,67 x1000

12924,24
=
7670

= 1,68 menit

= 100,8 detik

1.2) Waktu langkah balik

Axs
t2 =
Qk x1000

(153,86 28,26) x84


=
7,67 x1000

10550,4
=
7670

t2 = 1,37 menit

t2 = 82,2 detik

1.3) Waktu untuk 1x pengepresan

t = t1 + t2

= 100,8 + 82,2

= 183 detik 3,05 menit


2) Kapasitas pengepresan

V
Qp =
t

Dimana:


V= x D2 x T
4

Dimana T direncanakan = 100 cm


V= x 1002 x 100
4

V = 785000 cm3

Maka:

785000
Qp =
183

= 4289,6 cm3/detik

4.6. Menentukan Motor Penggerak

Besarnya daya motor penggerak yang digunakan untuk menggerakkan

kompresor adalah menyesuaikan kebutuhan daya kompresor tersebut sebesar 6,1

kW, maka daya penggerak dari kompresor:

Nk
Nm = (Krist T,1981)

6,1
= 0,95

= 6,42 kW
4.7. Menentukan Tebal Tabung Pres

Untuk menentukan seberapa tebal plat yang digunakan untuk membuat

tabung pres, harus mengetahui tekanan yang diterima oleh tabung pres tersebut,

dengan cara:

1) Perhitungan Tekanan Kerja

Untuk menghitung berapa besar tekanan kerja yang diterima tabung pres

dengan cara sebagai berikut:

F
P= (Zainun, A., 1999)
A

Gambar 4.2. Ilustrasi tegangan pada silinder

Dimana,

F = Gaya = 9075 kg

A = Luas penampang = 7850 cm2

Sehingga,

9075
P =
7850
= 1,15 kg/cm2

2) Tebal Bahan

D p
tb (Djokosetyardjo, 2005)
2t(1D/L)

Dimana,

= Tegangan bahan yang digunakan, direncanakan

menggunakan bahan FCD 50 dengan tegangan tekan yang

diijinkan adalah 50 kg/cm2 (Sularso, 2004)

Sehingga,

100 1,51
tb 2 20 (1 100 / 100)

tb 0,575 cm = 5,7 mm

Dari hasil perhitungan ketebalan bahan yang digunakan maka untuk

mengantisipasi terjadinya kerusakkan karena tekanan maka digunkan

bahan dengan ketebalan 6 mm.

4.8. Perhitungan Pneumatik

Bagian-bagian dari pneumatik yang perlu dihitung sebagai berikut:

1) gaya efektif piston

gaya efektif mempunyai dua arah dan bisa dihitung dengan cara:

1.1) Gaya efektif pistos saat maju

gaya efektif piston saat maju dapat dihitung denga rumus:

Fa = A x P (Didactis F, Pneumatics, TP 101)


Dimana:

A = luas permukaan silinder pneumatik

A = 0,015386 m2

P = Tekanan Kerja untuk pneumatik rata-rata 600000 N/m2

Maka:

Fa = 0,015386 x 600000

Fa = 9231 N

1.2) Gaya efektif piston saat mundur

Fb= A x P

Dimana:


A= x ( ds2 - dp2 )
4

A = 0,016 m2

Maka:

Fb = 0,016 x 600000

Fb = 9600 N

2) Konsumsi Udara Tiap Langkah Piston

Konsumsi udara tiap langkah piston mempunyai dua arah, dan dapat dihitung

sebagai berikut:

2.1) Konsumsi udara saat piston maju

Konsumsi udara kompresi pada waktu silinder bergerak maju dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :



V1 =px x d2 x h ( Festo Didactis, Pneumatics)
4

= 6,8 x 0,785 x 0,142 x 0,84

= 0,088 m3

2.2) Konsumsi Udara Saat Piston Mundur

Konsumsi udara kompresi pada waktu silinder bergerak mundur

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


V2 =px x(d2-d1 2) x h ( Festo Didactis, Pneumatics)
4

= 6,8 x 0,785 x (0,142 0,062) x 0,84

= 0,072 m3

2.3) Konsumsi Udara Total

Silinder kerja ganda dengan diameter (d) 140 mm, panjang langkah

(h) 840 mm, tiap menit membutuhkan udara sebesar :

Q = V1 + V2

= 0,088 + 0,072

= 0,16 m3

3) Konsumsi Udara Yang Diperlukan Tiap Menit

1) Perbandingan kompresi

Perbandingan kompresi dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :
1,031 p
Perbandingan kompresi = 1,031
(Teks Book FESTO : 184)

1,031 6
Perbandingan kompresi = 1,031
= 6,8

2) langkah maju

Konsumsi udara yang diperlukan tiap menit untuk langkah maju

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


Q1 = d 2 h n perbandingan kompresi
4

= 0,785 x 0,142 x 0.84 x 0,33 x 6,8

= 0,0167 m3/menit

3) langkah mundur

Konsumsi udara yang diperlukan tiap menit untuk langkah mundur

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2 2
Q2 = ( d1 d 2 ) h n perbandingan kompresi
4

= 0,785 x (0,142 0,062) x 0,84 x 0,33 x 6,8

= 0.014 m3/menit

4.9. Perhitungan Perencanaan Biaya Pembuatan

Perhitungan perencanaan biaya pembutan dengan cara menjumlahkn semua harga

dari komponen, komponen tersebut diantarnya:


1) pneumatik ( silinder + katup ) = Rp. 10.000.000,

2) komresor = Rp. 1.500.000,

3) motor penggerak = Rp. 970.000,

4) Plat besi ( tabung pres ) = Rp. 500.000,

Total perencanaan biaya pembuatan Rp. 12.970.000,

Anda mungkin juga menyukai