ABSTRAK
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan sistem tenaga listrik baik gangguan tiga fasa, antar
fasa maupun gangguan fasa ke tanah. Penyebabnya bisa bermacam-macam antara lain terkelupasnya isolasi sehingga
menyebabkan flash over, kelebihan beban, kegagalan proteksi dan lain-lain sehingga diperlukan suatu koordinasi yang
baik agar gangguan tersebut dapat dilokalisir secepat mungkin dan tidak meluas ke area atau peralatan yang lain. Sistem
proteksi bertujuan untuk mengurangi terjadinya gangguan serta mengurangi akibat gangguan tersebut Salah satu
koordinasi pengaman yang sering dilakukan adalah koordibasi OCR dan GFR. Relay ini pada dasarnya mendeteksi adanya
kelebihan arus akibat gangguan yang terjadi dalam system tenaga listrik.
Kajian mengenai perhitungan arus hubung singkat disini akan disimulasikn dengan menggunakan program Delphi
7.0. Adapun langkah-langkah perhitungannya berdaasarkan pada single line diagram serta spesifikasi data-data
peralatan. Hasil dari perhitungan arus hubung singkat ini akan dipergunakan untuk menghitung setting relay OCR dan
GFR. Dengan penerapan karakteristik yang sesuai maka diharapkan bisa mendapatkan karakteristik yang tepat untuk
koordinasi relay OCR dan GFR .
Hasil perhitungan hubung singkat tiap bus diperoleh arus hubung singkat tiga fasa terbesar 14,8 kA pada bus
tegangan tinggi sedangkan arus hubung singkat terkecil (satu fasa ke tanah) sebesar 2,76 kA pada bus 3. Berdasarkan
nilai tms (time multiple setting) dan waktu operasi (top)hasil perhitungan maka jika terjadi gangguan pada jaringan, relay
4 dan relay 7 akan beroperasi lebih cepat beroperasi dalam mengamankan gangguan yang terjadi karena mempunyai nilai
yang lebih kecil.
3. Relay Arus Lebih Waktu Terbalik (Invers Time 2.4.1 Macam-macam gangguan
Relay) a. Gangguan satu fasa ke tanah
Relay arus lebih waktu terbalik Merupakan gangguan yang antara satu
memberikan perintah kepada pemutus beban fasa ke tanah, baik secara langsung maupun
(PMT) pada saat terjadi gangguan bila besar arus melalui impedansi.
gangguannya melampaui arus penyetelannya (I
setting)ndan jangka waktu kerja relay dari pick
up waktunya berbanding terbalik dengan besar
arusnya.
Dimana:
t = waktu operasi (detik);
k = time multiplier
If = arus gangguan (Ampere) ;
Iset = arus setting (Ampere)
Gambar 2.14. Gangguan antar fasa
Tabel 2.1 harga dan untuk karakteristik inverse Iaf = 0, Iao = 0, Ibf = -Icf
Kurva Dan Vbc = Vb-Vc = Zf.Ibf
Karakteristik Iao=0
Normal Inverse 0,02 0,14 Sehingga arus urutan dapat dikethui sebagai
Very inverse 1,0 13,5 berikut:
Longtime Inverse 1,0 120
Extremely Inverse 2,0 80
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hasil perhitungan arus hubung singkat maka
arus hubung singkat terbesar adalah arus
hubung singkat 3 phasa sebesar 14,8 kA pada
bus tegangan tinggi sedangkan arus hubung
singkat terkecil adalah arus hubung singkat
fasa tanah sebesar 2,67 kA yang terjadi pada
pada bus 3.
2. Dari hasil perhitungan dan analisa setting
relay arus lebih (OCR) dan relay gangguan
tanah (GFR) pada konfigurasi jaringan ring 3
bus dengan menggunakan karakteristik
normal inverse maka dapat disimpulkan
bahwa relay-relay yang mempunyai waktu
operasi (top) serta nilai time multiple setting
(tms) yang kecil akan beroperasi lebih cepat
dalam melokalisir gangguan dibandingkan
dengan relay yang mempunyai waktu operasi
dan tms yang lebih besar.
5.2 Saran
1. Dalam melakukan perhitungan hubung
singkat diusahakan untuk mengetahui nilai
setiap komponen yang akan digunakan untuk
perhitungan hubung singkat seperti MVA
hubung singkat, reaktansi, impedansi baik
untuk urutan positif, negatife maupun urutan
nol agar dapat mendekati nilai kebenarannya.
2. Koordinasi relay dapat lakukan kembali untuk
jaringan yang lebih kompleks yang terdiri dari
banyak bus dengan program yang aplikatif.