Anda di halaman 1dari 15

Pemetaan Waktu

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah

Kartografi

OLEH
KELOMPOK 3
Rahayu Junita Putri 16030019
Nur Ifa Lisa 16030022
Wira Yunita 16030024
Niki Yulia Safitri 16030001
Lamvina Aftafia 16030015
Delvina Wati 16030025
Dairy Novrianto 16030004
Ridwan Cahaya Saputra 16030023

Dosen Pembimbing:
Erna Juita,S.pd.M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


STKIP SUMATERA BARAT
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT karena atas izin dan kehendakNya
jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kartografi. Adapun yang saya bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Pemetaan
waktu.

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan
makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen
pembimbing kami yakni Erna Juita,S.pd.M.Si yang telah memberikan limpahan ilmu
berguna kepada kami.

kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik
membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.

Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi
kami dalam mengarungi masa depan. kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna
bagi orang lain yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................
.............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pemetaan Waktu......................................................................................
2. Animasi..................................................................................................
3. Variabel Dinamis......................................................................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan...........................................................................
.................................................................................................................
10
Daftar Pustaka.........................................................................
..........................................................................................
11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar peta-peta memiliki sajian data dengan kurun
waktu tunggal. Namun demikian, studi proses atau kejadian
geografis tidak akan berhasil tanpa mempertimbangkan waktu,
dimana kejadian-kejadian tersebut berlangsung sesuai bergulirnya
waktu. Penggambaran peristiwa-peristiwa tersebut memerlukan
pendekatan disain kartografis yang tepat agar peta tersebut tetap
jelas dan mudah dimengerti.
Namun demikian, tidak semua peta yang menampilkan
peristiwa dari waktu ke waktu akan dapat menjadi jelas seperti itu.
Biasanya disain untuk hal semacam itu, cenderung agak kompleks.
Salah satu solusi adalah membagi satu peta menjadi satu set peta
yang secara fisik menunjukkan gambar berurutan, sehingga
menampilkan sebuah cerita. Peta tunggal tidak begitu
membingungkan, tetapi pembaca perlu memiliki keterampilan
lebih untuk mampu menggabungkan informasi yang ditemukan di
dalam peta-peta tunggal ke dalam suatu alur peristiwa, terutama
ketika proses tersebut memerlukan beberapa peta untuk
menampilkannya (kousoulakou dan kraak, 1992). Teknologi
animasi yang canggih dapat menjadi solusi untuk menampilkan
rangkaian peristiwa tersebut.
Di dalam memahami proses yang ditunjukkan oleh animasi,
pembaca perlu dilengkapi dengan sarana interaksi. Jika tidak
animasi nampak sangat kaku dan terbatas, dibanding informasi
pada sekumpulan peta, dimana pembaca mempunyai keleluasaan
untuk mengamati dari satu gambar ke gambar yang lain dalam
menelusuri informasi. Solusi memvisualisasikan dimensi waktu
adalah diorientsikan pada prestasi, untuk memberikan
informasipada pembaca tentang peristiwa yang terjadi atau untuk
menunjukkan skenario yang dapat berlangsung dimasa yang akan
datang.
Perlu di sadari juga bahwa terdapat beberapa konsep
tentang waktu yang berbeda. Yang paling lazim didalam literatur
adalah waktu dunia (waktu dunia adlah skala waktu dari
kenyataan, yaitu pada waktu suatu peristiwa berlangsung didalam
dunia nyata), waktu basisdata (pada waktu peristiwa direkam
didalam basisdata) dan penampilan waktu (pada waktu suatu
peristiwa disajikan dalam peta)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan perubahan ?
2. Bagaimana cara pemetaan animasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan variabel dinamis ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemetaan Waktu
Memetakan dimensi waktu berarti memetakan perubahan,
dan ini dapat mengacu pada perubahan dalam bentuk geometris,
atribut atau keduanya. Contoh perubahan geometri adalah
perkembangan garis pantai Negara Belanda, atau perubahan
lokasi batas negara-negara Eropa atau posisi cuaca. Perubahan
pada atribut, misalnya lalu lintas jalan. Pertumbuhan kota adalah
suatu contoh kombinasi kedua-duanya. Batas kota meluas dan
secara serempak penggunaan lahan berubah dari bentuk
pedesaan ke perkotaan.
Jika peta harus menggambarkan peristiwa-peristiwa seperti
ini maka seharusnya diusulkan perlunya perubahan. Hal ini
menyiratkan penggunaan simbol yang dirasa dapat menunjukkan
perubahan. Contoh simbol seperti itu adalah bentuk anak panah
yang dapat menunjukkan asal dan tujuan. Biasanya digunakan
untuk menunjukkan pergerakan dan ukuran anak panah yang
dapat menunjukkan indikasi besarnya perubahan yang terjadi.
Simbol titik yang spesifik seperti pedang silang (pertempuran)
atau kilat (kekacauan) dapat digunakan pula untuk
menggambarkan dinamika. Alternatif yang lain adalah
penggunaan nilai (warna). Pada peta yang menunjukkan
perkembangan suatu kota, warna yang gelap menunjukkan daerah
bangunan tua, sedangkan daerah bangunan baru digambarkan
dengan warna yang lebih muda.
Berdasarkan pengamatan diatas, dimungkinkan untuk
membedakan tiga model penggambaran kartografis untuk waktu :
1. Peta statis waktu
Variabel dan simbol grafis yang spesifik digunakan untuk
menunjukkan perubahan dalam rangka menggambarkan
suatu peristiwa. Pada peta tunggal nilai telah digunakan
untuk menggambarkan waktu. Warna lebih gelap
menggambarkan pembangunan yang lebih tua dan warna
yang lebih muda menunjukkan pembangunan yang lebih
baru.
2. Peta statis seri
Peta tunggal menggambarkan keadaan pada waktu itu.
Berbagai peta secara bersama-sama menggambarkan
suatu peristiwa. Perubahan dapat dicerna dengan melihat
serangkaian peta-peta tunggal yang melukiskan peristiwa
pada waktu yang berurutan. Dapat dikatakan bahwa
urutan peristiwa yang ditunjukkan dengan serangkaian
tampilan spasial yang berurutan, dimana pengguna harus
mengikutinya, dalam rangka memahami variasi temporal.
Jumlah gambar yang terbatas, bagaimanapun, sulit untuk
menggambarkan suatu rangkaian peristiwa yang panjang.
3. Peta Animasi
Perubahan dirasakan berlangsung pada suatu kejadian
tunggal dengan tampilan beberapa gambar berurutan.
Perbedaannya dengan peta statis seri adalah variasi yang
dimunculkan untuk menggambarkan suatu peristiwa,
yang harus disimpulkan, bukan dari suatu urutan spasial
tapi dari gerakan hidup pada peta itu sendiri. Didalam
kategori ini seseorang dapat membedakan antara
animasi inteaktif dan animasi tidak interaktif. Contoh
tampilan terakhir dalah tampilan anmasi (urutan
pengulangan bitmaps) sering digunakan dihalaman web.
Contoh yang paling jelas adalah putaran globe dihalaman
web. Pata animasi interaktif akan diuraikan lebih rinci
pada bagian selanjutnya.

B. Animasi
Kartografer sudah memperhatikan animasi sejak tahun
1960-an.Namun demikian, pada awalnya menghasilkan seperti
halnya pada cara manual penyajian film karton, dan eksperimen-
eksperimen dilakukan baik pada pembuatan film maupun televisi.
Sepanjang tahun 1980-an perkembangan teknologi telah bangkit
pada animasi kartografi tahap kedua. Pada saat sekarang ini
gelombang ketiga dari animasi kartografi sedang berlangsung,
diciptakan dan dipermudah oleh teknologi SIG. ikhtisar historis
tentang hal ini ditulis oleh Campbell dan Egbert (1990). Beberapa
hasil penelitian cenderung merupakan aplikasi animasi untuk
menampilkan perubahan-perubahan yang terjadi (Dransch,
1997):Ormeling, 1996:peterson, 1995). Oleh karena kebutuhan
dalam SIG mempertimbangkan proses secara keseluruhan, dan
tidak lagi dengan penggalan waktu, oleh karenanya bukan hanya
metode dan teknik visualisasi yang harus diperhitungkan tetapi
juga isu-isu terkait basisdata (penyimpanan dan pemeliharaan
data, disain basisdata dan pengguana peta (DiBiase et al
1992:Egenhofer dan Gollege, 1998:Monmonier, 1990)).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, animasi sangat
bermanfaat dalam menguaraikan kecenderungan dan proses,
seperti halnya didalam menjelaskan atau memberikan tanda-tanda
dalam hubungan spasial. Animasi kartografi dapat dirinsi lagi ke
dalam animasi waktu dan animasi non waktu.
1. Animasi Temporal
Manakala berhadapan dengan suatu animasi temporal,
hubungan langsung terjadi diantara waktu penampilan dan
waktu dunia. Contoh dari animasi ini adalah perubahan pada
batas pantai Negara Belanda dari jaman Roma sampai
sekarang, perubahan batas di Afrika sejak perang dunia kedua,
atau perubahan-perubahan cuaca kemarin.
Unit waktu dapat berupa detik, tahun atau milenium.
Lingkungan SIG juga membedakan jenis waktu yang lain, yaitu
waktu basisdata. Tiga jenis waktu yang berbeda ini telah
dikenal oleh kartografer, walaupun tidak dengan tegas, ketika
membuat peta topografi. Peta topografi yang diperbaharui
merupakan suatu contoh yang baik, misalnya perbedaan waktu
beberapa tahun akan muncul diantara waktu dunia, waktu
database dan waktu penampilan (bertuut-turut, pada waktu
jalan baru dibangun, foto udara dibuat dan peta akhir dicetak).
Animasi temporal menunjukkan perubahan komponen lokasi
atau atribute data spasial. Kemampuan minimum yang
diperlukan adalah kemampuan untuk menetapkan pilihan
bermain dengan waktu : maju, mundur, lambat, cepat,
berhenti.
2. Animasi Non-temporal
Penampilan waktu pada animasi non-temporal tidak secara
langsung berhubungan dengan waktu dunia. Dinamika peta
digunakan untuk menunjukkan hubungan spasial atau untuk
memperjelas karakteristik geometris atau atribut fenomena
spasial.
Disini juga diperlukan interaksi, yang hanya untuk
memungkinkan pengguna untuk menjawab pertanyaan
bagaimanakah itu ?. animasi Non-temporal dapat dibedakan
menjadi 2 : animasi yang menunjukkan feonomena
membangun yang berurutan dan animasi yang menunjukkan
tampilan perubahan fenomena yang sama.
Contoh animasi dengan membangun yang berurutan adalah:
Pemahaman tiga dimensi bentang lahan. Sebagai
contoh, pertama hanya bentang lahan yang
ditampilkan, kemudian diikuti oleh tambahan tema
yang lain seperti jalan, penggunaan lahan dan
hidrografi (lokasi).
Didalam pemetaan tematik kelas yang berganti-ganti
perlu di tonjolkan untuk menunjukkan, sebagai contoh,
distribusi dari nilai yang rendah dan tinggi (atribut).
Animasi dengan tampilan perubahan (mengubah data yag
berbeda atau mengubah data yang sama menurut jenis peta
yang berbeda, sama halnya mekanisme toggling yang
diuraikan untuk atlas elektronik, meliputi :
Suatu tampilan choropleth-choropleth dengan
metode klasifikasi yang digunakan berbeda.
Menunjukkan sekumpulan data tertentu dengan
mengubah penyajian metoda kartografis, sebagai
contoh dengan menampilkan data yang sama secara
berurutan dalam bentuk peta bersimbol titik, dalam
bentuk choropleth, dalam bentuk statistik bertingkat
dan dalam bentuk peta isoline.
Peta dengan simbol yang berkedip untuk menarik
perhatin pada obyek peta tertentu, pada ktegori obyek
atau pada atributnya.
Simulasi penerbangan melalui bentang lahan, hasil
perubahan kontinyu pada sudut pandang pengguna
(lokasi).
Efek dari pengecilan dan perbesaran dalam animasi
(lokasi dan atribut).

C. Variabel Dinamis
Pertanyaan seorang kartografer harus berhubungan dengan
bagaimana seseorang dapat mendesain suatu animasi untuk
meyakinkan pengguna memahami perkembangan atau
kecenderungan perubahan suatu fenomena. Variabel grafis
tradisional, digunakan untuk menampilkan data spasial pada
setiap peta peta tunggal. Bertin yang pertama menulis tentang
variabel grafis, mempunyai pendekatan negatif pada peta dinamis.
Ia menyatakan (Bertin, 1967): pergerakan hanya menambahkan
satu variabel tambahan, yang akan menjadi dominan dan yang
akan mengacaukan semua perhatian dari variabel grafis lainnya.
Riset terbaru, bagaimanapun belum mendukung pernyataan ini.
Disini kita perlu ingat bahwa peluang teknologi yang ditawarkan
pada akhir tahun 1960-an masih terbatas dibandingkan dengan
saat ini. DiBiase et al (1992) menemukan bahwa pergerakan akan
memperkuat variabel grafis tradisional.
Didalam kerangka ini DiBiase dan MacEachren
memperkenalkan apa yang disebut variabel dinamis : jangka
waktu, urutan dan tingkat perubahan, frekwensi, waktu
penayangan dan sinkronisasi. Menurut Blok (2001), jangka waktu
dan urutan bersama-sama dengan waktu tampilan adalah variabel
yang paling penting, sedangkan variabel yang lain diturunkan dari
tiga variabel ini :
Waktu tampilan adalah waktu dimana perubahan tampilan
diaktifkan.
Jangka waktu. Selama durasi waktu itu tidak ada yang
berubah dalam tampilan itu.
Urutan. Ini merajuk pada urutan bingkai atau gambar, waktu
secara tak terpisahkan diurutkan.
Frekuensi. Frekuensi dihubungkan dengan jangka waktu.
Dapat pula diartikan dalam kaitan dengan
memperlakukannya sebagai variabel dinamis terpisah sebab
manusia bereaksi ke frekuensi seolah-olah suatu variabel
yang terpisah.
Tingkat perubahan. Hal ini mengacu pada perbedaan di
tingkat peruahan setiap satuan waktu untuk masing-masing
urutan frame atau peristiwa. Perubahan dapat pada lokasi
atau pada atribut di setiap lokasi. Pada peta dinamis, dengan
kontrol wakt sesuai panjang gambar.lokasi dan atribut dapat
berubah, dan dapat berubah pada tingkat kecepatan dapat
tetap atau tidak tetap. Hal ini akan menjadi nol jika tidak ada
perubahan. Apabila perubahan pada kecepatan atau jangka
waktu adalah nol, masing-masing atau kedua-duanya dapat
dikontol untuk menghasilkan suatu tingkat perubahan yang
meningkat, tetap atau menurun.
Sinkronisasi. (tahap penyesuaian) mengacu pada
penyesuaian temporal dari dua atau lebih seri waktu.
Jangka waktu dan urutan merupakan variabel
terpenting dari variabel dinamis. Yang pertama menunjukkan
panjang waktu dimana tidak ada perubahan pada tampilan ,
sedangkan urutan sesuai dengan urutan-urutan tampilan
bingkai atau gambar. Mereka dapat digunakan dengan jelas
untuk menyajikan suatu karakter naratif animasi. Keduanya
mampu memberikan cerita, dan variabel dinamis dapat
dilihat sebagai perangkat tambahan untuk mendesain
animasi. Dengan variabel-variabel tersebut, seseorang dapat
mengatur semua manipulasi visual.
Kedua variabel dinamis tersebut dapat digunakan pula
didalam legenda animasi. Walaupun semua peta telah
mempunyai legenda untuk menjelaskan isinya namun
variabel tersebut lebih penting untuk animasi. Legnda itu
sendiri merupakan bagian antarmuka dengan pengguna,
karena antarmuka seperti itu diperlukan sebab suatu
animasi tanpa pilihan untuk manipulasi urutan animasi, akan
sangat terbatas efektivitasnya. Legenda sebagai bagian dari
antarmuka tidak hanya membantu untuk memahami
fenomena yang dipetakan tetapi juga memberikan kendali
dinamis pada animasi itu.
Penampilan legenda penghubung tergantung pada
sifat alami dari temporal data dan jenis pencarian yang
diharapkan. Data temporal dapat berupa siklus (musim) atau
linier (sejarah) (Kraak et al 1997) yang pertama memerlukan
semacam tanda untuk berubah sepanjang waktu, sedangkan
yang kedua membutuhkan suatu rentang waktu.
Walaupun efek animasi belum secara penuh dipahami,
seseorang dapat mencatat adanya suatu peningkatan yang
jelas dalam aplikasinya. Distribusi animasi dulunya sulit,
tetapi ucapan terima kasih perlu dialamatkan pada jaringan
internet (www), media kartografi mutakhir, hingga hal ini ,
kini , bukan merupakan masalah lagi. Media instrumen yang
terintegrasi didalam jaringan dapat digunakan menjalankan
animasi itu. Pilihan penghubung yang lebih maju,
menggunakan Pilihan penghubung yang lebih maju,
menggunakan sistem cangkokan, seperti perangkat lunak
shockwave dan macromedia atau program interaktif di
perangkat lunak java atau java script masih tetap
diperlukan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Memetakan dimensi waktu berarti memetakan
perubahan, dan ini dapat mengacu pada perubahan
dalam bentuk geometris, atribut atau keduanya. Peta
harus menggambarkan peristiwa-peristiwa seperti ,maka
seharusnya diusulkan perlunya perubahan. Hal ini
menyiratkan penggunaan simbol yang dirasa dapat
menunjukkan perubahan.
Kartografer sudah memperhatikan animasi sejak tahun
1960-an.Namun demikian, pada awalnya menghasilkan
seperti halnya pada cara manual penyajian film karton,
dan eksperimen-eksperimen dilakukan baik pada
pembuatan film maupun televisi. Pertanyaan seorang
kartografer harus berhubungan dengan bagaimana
seseorang dapat mendesain suatu animasi untuk
meyakinkan pengguna memahami perkembangan atau
kecenderungan perubahan suatu fenomena. Variabel
grafis tradisional, digunakan untuk menampilkan data
spasial pada setiap peta peta tunggal.
DAFTAR PUSTAKA

Dransch, D. (1997) Computer Animation in der


kartographie:Theorie und praxis. Berlin: Springer Verlag.
Peterson, M.P (1995) Interactive and animated
cartography, Englewood Cliifs, NJ: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai