Status Epileptikus
Status Epileptikus
5. Fase Epileptikus
Secara klinis dan berdasarkan EEG, status epileptikus dibagi menjadi lima fase, yaitu :
a. Fase pertama : Pada fase pertama terjadi mekanisme kompensasi, seperti peningkatan
aliran darah otak dan cardiac output ,peningkatan oksigenase jaringan otak, peningkatan
tekanan darah, peningkatan laktat serum, peningkatan glukosa serum dan penurunan pH
yang diakibatkan oleh asidosis laktat dan terjadi perubahan saraf yang bersifat reversibel
pada tahap ini.
b. Fase Kedua : Setelah 30 menit ada perubahan ke fase kedua yaitu kemampuan tubuh
beradaptasi menjadi berkurang dimana tekanan darah , pH dan glukosa serum kembali
normal. Kemudian, terjadilah kerusakan saraf yang bersifat irreversibel pada tahap ini.
c. Fase ketiga : Pada fase ketiga, aktivitas kejang berlanjut mengarah pada terjadinya
hipertermia (suhu meningkat), perburukan pernafasan dan peningkatan kerusakan saraf
yangirreversibel.
d. Fase keempat : Aktivitas kejang yang berlanjut diikuti oleh mioklonus selama tahap
keempat, ketika peningkatan pernafasan yang buruk memerlukan mekanisme ventilasi.
e. Fase kelima : Keadaan pada fase keempat diikuti oleh penghentian dari seluruh klinis
aktivitas kejang pada tahap kelima, tetapi kerusakan saraf dan kerusakan otak berlanjut.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Salemba Medika.
Brashers, Valentina L. 2007. Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan & Manajemen. Edisi 2. Alih
Bahasa H.Y.Kuncoro. Jakarta. EGC
Kariasa, Made. 2002. Asuhan Keperawatan Klien Epilepsi. Jakarta.FIK-UI
Harsono. 2005. Buku Ajar Neurologis Klinis. Yogyakarta . Gadjah Mada University Press.
Harsono, Endang Kustiowati, Suryai Gunadarma. 2008. Pedoman dan Tatalaksana Epilepsi edisi
3. Jakarta. PERDOSSI.