DIAGNOSA
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d tidak adekuatnya intake nutrisi.
2. Kurangnya volume cairan dan konstipasi b.d intake cairan yang tidak adekuat.
3. Gangguan integritas kulit b.d tidak adekuatnya kandungan makanan yang cukup
4. Resiko tinggi gangguan respon imun skunder ( infeksi ) b.d malnutrisi.
5. Kurang pengetahuan b.d ketidaktahuan intake nutrisi yang adekuat.
III. INTERVENSI
Dx 1 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya
intake nutrisi
Tujuan : Kebutuhan nutrisi adekuat
Kriteria hasil : Nafsu makan baik
Berat badan meningkat
Klien menghabiskan porsi makannya
Klien idak lemas
Rencana Tindakan :
1. Kaji antropometri
R / Menentukan berat badan, osteometri dan resiko berat berlemak, kurus.
2. Kaji pola makan klien.
R / untuk mengetahui kebiasaan makan klien.
3. Berikan intake makan tinggi potein, kalori, mineral, dan vitamin.
R / untuk mempertahankan berat badan, kebutuhan memenuhi metabolic dan meningkatkan
penyembuhan
4. Berikan makanan selingan yang tinggi protein dan kalori
R / Membantu mencegah irigasi gastar dan meningkatkan pemesukan dan proses
penyembuhan.
5. Timbang berat badan
R / Untuk membentuk diet dan ke efektifan terapi.
6. Tingkat pemberian ASI dengan pemasukan nutrisi yang adekuat pada ibu
R / Pemberian ASI yang adekuat mempengaruhi kebutuhan nutrisi si anak dan pemasukan
nutrisi pada ibu dapat meningkatkan produksi ASI si ibu.
Kolaborasi :
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
R / Berguna dalam merencanakan masukan nutrisi dan cairan.
8. Berikan makanan enteral / perenteral bila diindikasikan.
R / Dapat diberikan pada kelemahan / tidak toleran pada masukan peroral
Dx II : Kurangnya volume cairan berhubungan dengan intakwe cairan yang tidak adekuat
Tujuan : Kebutuhan cairan adekuat
Kriteria hasil :
- Membran mukosa lembab
- Kulit tidak kering
- Tekstur kulit elastis
- TTV dalam batas normal
- Haluaran urine adekuat
Rencana tindakan :
1. Berikan cairan yang adekuat sesuai dengan kondisi.
R / Peningkatan masukan cairan meminimalkan terjadinya dehidrasi.
2. Ukur intake dan output
R / Memberikan informasi tentang status keseimbangan cairan
3. Auskultasi bising usus.
R / Kembalinya fungsi usus menunjukkan bekerjanya usus / aperistaltik dan penurunan
absorsi air dan diare
4. Kaji terjadinya kulit kering, membran mukosa kering dan pengisian kapiler.
R / Menunjukkan kehilangan cairan berlebih
5. Pantau Tanda-tanda vital
R / Hipotensia, takikarda, demam dapat menunjukkan respon / efek kehilangan cairan.
6. Pantau adanya edema.
R / Edema dapat terjadi karena perpindahan cairan dan berkenaan dengan penurunan kadar
albunim serum / protein.
Kolaborasi :
7. Kolaborasikan untuk adanya pemberian cairan parental.
R / Mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit
8. Berikan anti diare sesuai indikasi
R / Rapat menurunkan kehilangan cairan yang berlebih karena diare
Dx III : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adekuatnya kandungan makanan
yang cukup.
Tujuan : Intregitas kulit utuh
Kriteria Hasil :
- Kulit lembab
- Kulit utuh
- Kulit tampah bersih
- Kulit tidak bersisik
- Tanda-tanda radang (-)
Rencana tindakan :
1. Kaji keutuhan kulit
R / Deteksi dini dapat meminimalkan terjadinya kerusakan kulit.
2. Berikan krim kulit
R / Dapat melembabkan dan melindungi permukaan kulit.
3. Ganti segera pakaian yang lembab atau basah.
R / Kelembaban meningkatkan resiko gangguan kulit.
4. Lakukan kebersihan kulit.
R / Kulit yang bersih meminimalkan terjadinya kerusakan kulit.
5. Hindari penggunaan sabun yang dapat mengiritasi kulit.
R / Sabun dapat mengeringkan kulit secara berlebihan dan meningkatkan iritasi.
IV. EVALUASI
1. Masukan nutrisi adekuat.
2. Masukan cairan terpenuhi.
3. Pengetahuan orang tua dan anak bertambah .
4. Komplikasi tidak terjadi
5. Berat badan anak bertambah.
6. Tidak terjadi infeksi