Anda di halaman 1dari 7

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, November 2013, hlm. 118-127 Vol. 10 No.

2
ISSN : 1693-5683

SUATU KAJIAN MOLEKULER KETERGANTUNGAN NIKOTIN


AGUSTINA SETIAWATI
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Abstract: Nicotine, a simple chemical substance from tobacco, stimulates addiction by


neuroadaptation inducing rewards system in human brain. Molecular mechanism of nicotine
addiction in rewards system are mediated by nicotinic acetylcholine receptor (nAChR) and
activate dopaminergic neuron. Thus, nicotine addiction are also induce other neurottransmitter
and hormone release: norephinefrin, serotonin, opioid, glutamat and mono amine oxidase.

Keywords: nicotine, addiction, rewards system.

1. Pendahuluan (Gambar 1). Nikotin sangat larut lipid


Merokok merupakan penyebab kematian sehingga mudah diabsorbsi pada mukosa
utama yang dapat dicegah di negara mulut, paru, mukosa pencernaan dan kulit.
berkembang (WHO, 1997). Hampir 5 juta Nikotin dapat melewati plasenta dan
kematian prematur disebabkan oleh rokok. diekskresikan melalui air susu bagi ibu yang
Apabila permasalahan ini terus berlanjut menyusui. Rokok umumnya mengandung 6-
maka pada tahun 2030, rokok membunuh 8 mg nikotin. Dosis letal akut nikotin adalah
seperenam populasi (De Biasi and Salas, 60 mg. Lebih dari 90 % nikotin nikotin diisap
2008). Penghentian kebiasaan merokok dari asap yang diabsorbsi. Klirens nikotin
masih sulit dilakukan karena adanya efek berasal dari paru dan hepar (Mycek et al.,
adiktif dari senyawa-senyawa yang 2001). Dalam hepar, nikotin di oksidasi
terkandung dalam tembakau. Dalam menjadi metabolit utamanya, yaitu kotinin
tembakau terdapat kurang lebih 3000 dengan t1/2 19 jam (Tjay and Rahardja, 2002)
senyawa, tetapi yang menimbulkan efek dan diekskresikan paling banyak melalui
adiktif paling kuat adalah nikotin (Mycek et urin. Toleransi terhadap efek toksik nikotin
al., 2001; Dani and Harris, 2005). Nikotin terjadi cepat dan sering terjadi setelah
yang masuk dalam tubuh dapat menimbulkan penggunaan dimulai (Mycek et al., 2001).
ketergantungan yang cepat dan hebat dengan Efek perifer nikotin cukup kompleks.
menimbulkan gejala iritabel, kejang, gelisah, Stimulasi ganglion simpatik dan medula
sulit konsentrasi, sakit kepala dan tidak bisa adrenal meningkatkan tekanan darah dan
tidur (Mycek et al., 2001). nadi. Penggunaan tembakau berbahaya pada
Nikotin merupakan senyawa golongan pasien hipertensi. Pasien dengan penyakit
alkaloid yang dihasilkan oleh tembakau vaskular perifer mengalami eksaserbasi
gejala setelah merokok. Vasokonstriksi
akibat nikotin dapat menurunkan aliran
darah, mempengaruhi pasien angina.
Gambar 1. Struktur molekul nikotin
Stimulasi ganglia parasimpatik juga
AGUSTINA SETIAWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 119

meningkatkan aktivitas motorik pencernaan. 2. Mekanisme molekuler ketergantungan


Pada dosis tinggi, tekanan darah turun dan nikotin
aktivitas saluran pencernaan dan otot 2.1. Mekanisme utama melalui saraf
kandung kemih berhenti akibat kolinergik
penghambatan nikotin pada ganglia Potensi obat yang menyebabkan
parasimpatik (Mycek et al., 2001). Nikotin ketergantungan umumnya ditentukan oleh
dapat menyebabkan iritasi dan tremor tangan reinforcing effect dan kecepatan obat
pada susunan saraf pusat, kenaikan kadar menembus otak. Semakin cepat suatu obat
berbagai hormon dan neurohormon dopamin menembus otak maka semakin besar potensi
dalam plasma. Nikotin juga dapat obat tersebut menimbulkan ketergantungan
menyebabkan mual dan muntah, (Stratton et al., 2001). Ketika menghisap
meningkatkan daya ingat, perhatian dan rokok, nikotin masuk dalam aliran darah
kewaspadaan, mengurangi sifat mudah melali organ paru-paru dan mencapai otak
tersinggung dan menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan obat yang
(Tjay and Rahardja, 2002). diberikan secara intravena (Mukherjee,
Ketergantungan suatu obat dapat 2003).
didefinisikan sebagai keadaan dimana obat Nikotin terikat sebagai agonis pada
dapat mengontrol perilaku. Ciri-ciri utama reseptor kolinergik yaitu asetilkolin nikotinik
ketergantungan obat antara lain penggunaan (nAChR) yang terletak pada otak, ganglia
obat yang menimbulkan efek psikoaktif dan otonom dan neuromuscular junction (Nestler
adanya sistem rewards pathway yang et al., 2001; Kotlyar and Hatsukami, 2002).
mempengaruhi perilaku pengguna (Kotlyar nAChR adalah reseptor pentamer yang
and Hatsukami, 2002). Pada saat pemaparan terhubung kanal ion (Dani and Betrand,
nikotin, dopamin dalam otak meningkat 2007). AChR pada sel saraf terdiri dari sub
sehingga memperkuat stimulasi otak dan unit x dan y. Reseptor ini terhubung dengan
mengaktifkan rewards pathway. Rewards kanal ion Na sehingga aktivasi reseptor ini
system inilah yang menimbulkan keinginan kemudian memasukkan ion Na kedalam sel
untuk menggunakan nikotin kembali dan dan mengaktifkan reseptor kanal ion Ca pada
memicu ketergantungan fisik terhadap retikulum sarkoplasmik (sel otot) dan
nikotin terjadi cepat dan hebat. Apabila retikulum endoplasmik (sel saraf) sehingga
rewards pathway dalam otak telah aktif maka ion Ca menuju ke sitosol, menimbulkan
penghentian obat menimbulkan gejala kontraksi (Nestler et al., 2001).
iritabel, kejang, gelisah, sulit konsentrasi, Nikotin terikat secara selektif sebagai
sakit kepala dan tidak bisa tidur (Mycek et agonis pada nAChR yang terletak pada
al., 2001). Inilah yang menyebabkan ganglia otonom yang tersusun dari sub unit
penghentian merokok masih sulit untuk (3)2 (4)3 dan otak (4)2 (2)3 (Gambar 2)
dilakukan. (Dani and Harris, 2007; De Biasi and Salas,
120 AGUSTINA SETIAWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Gambar 2. Reseptor asetilkolin nikotinik (nAChR).

2008). Ikatan ini menginduksi eksitasi pre- terdiri dari lima (5) sub unit yang dikode oleh
sinaptik dan post-sinaptik dan meningkatkan 17 gen: 9 gen mengkode sub unit dan 3 gen
permiabilitas ion Na+, Ca2+ dan K (De Biasi mengkode sub unit . Kombinasi yang
and Salas, 2008). Efluks kation-kation berbeda dari sub unit nAChR mempunyai
tersebut memicu polarisasi sel dan efek farmakologis yang berbeda dan terletak
memperantarai pelepasan neurotransmitter pada daerah otak yang berbeda. Penelitian
dari daerah presinaptik (Rosenthal etl al., menunjukkan sub unit 4 dan 2 paling
2011); salah satunya adalah dopamin di berpengaruh terhadap sensitifitas nikotin dan
daerah nucleus accumbens (NAc) (Van efek pengaruh perilaku nikotin (Rosenthal et
Andel et al., 2003). Pelepasan hormon dan al., 2011).
neurotransmitter tersebut memodulasi
subyektifitas, kognitif dan efek perilaku yang 2.2. Mekanisme melibatkan saraf
berhubungan dengan merokok (Kotlyar and dopaminergik
Hatsukami, 2002). Nikotin, seperti obat yang sering
Efek ketergantungan nikotin disalahgunakan lainnya, menginduksi
dipengaruhi oleh genetik. nAChR dalam otak dopamine rewards system dan meningkatkan
AGUSTINA SETIAWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 121

neurotransmitter dopamin pada aderah


nucleus accumbens (NAc). Dopamin inilah
yang bertanggung jawab terhadap efek
ketergantungan dan stimulan nikotin
(Mukherjee, 2003). Nikotin yang terikat pada
nAChR sub unit 42 mengeksitasi saraf
dopaminergik melalui depolarisasi (Dani and
Harris, 2007). Depolarisasi ini disebabkan
karena masuknya ion Na+, K+ dan Ca2+ . Ion
Ca2+ dalam sel menginduksi kontraksi otot
dan pelepasan berbagai neurotransmiter dan
hormon (Ikawati, 2004). Sistem
dopaminergik yang dipengaruhi oleh nikotin
adalah dopamin pada jalur
mesokortikolimbik yaitu pada daerah vental
tegmental area (VTA), profrontal cortex
(PFC) nucleus accumbens (NAc) (Dani and
Harris, 2007). Pelepasan dopamin pada jalur
mesokortikolimbik inilah yang berperan
dalam tingkah laku dan menyebabkan efek Gambar 3. A. Asetilkolin yang dilepaskan oleh
ketergantungan terhadap obat-obat presinaptik sel saraf kolinergik menginduksi
pelepasan dopamin. B. Pengaruh nikotin terhadap
psikostimulan, termasuk nikotin (Dani and pelepasan nikotin (McGehee, 2006)
Harris, 2007; De Biasi and Salas, 2008).
Asetilkolin yang dilepaskan mengaktivasi 2.3 Mekanisme ketergantungan nikotin yang
saraf dopaminergik untuk melepaskan lain melibatkan:
dopamin pada dearah postsinaptik. Nikotin 2.3.1. Norepinefrin
selain bertindak sebagai agonis juga Nikotin dapat meningkatkan pelepasan
menyebabkan desentisasi nAChR karena norepinefrin pada daerah susunan saraf
nAChR tidak berikatan dengan asetikolin pusat. Norepinefrin dapat memodulasi fungsi
sehingga menurunkan pelepasan dopamin. dopamin pada otak tengah (De Biasi and
Pada kondisi burst firing, dopamin yang Salas, 2008). Ketergantungan terhadap
dilepaskan lebih banyak dibandingkan nikotin dapat mengubah norepinefirn pada
dengan kondisi normal (Gambar 3) hipotalamus dan korteks (De Biasi and Salas,
(McGehee, 2006). 2008).
122 AGUSTINA SETIAWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

2.3.2. Serotonin keduanya berhubungan dengan efek


Serotonin merupakan neurotransmiter ketergantungan terhadap obat tersebut,
yang terlibat dalam berbagai penyakit yang sedangkan KOR tidak dihubungkan dengan
luas cakupannya seperti: depresi, fobia, efek tersebut. Agonis MOR dan DOR
skizofrenia, gangguan panik dan obesif- menginduksi pelepasan dopamin pada
konvulsif. Serotonin dan reseptornya nucleus accumbens melalui modulasi
terdapat pada sistem saraf pusat maupu kolinergik, sedangkan KOR mempunyai efek
perifer dan juga dijumpai pada usus, sistem sebaliknya. Pemberian nikotin akut dapat
kardiovaskuler dan darah (Ikawati, 2001). meningkatkan pelepasan opioid endogen dan
Serotonin (5-HT) juga berpengaruh terhadap pemberian kronis padat meningkatkan
efek ketergantungan nikotin dengan ekspresi MOR pada striatum dan VTA.
meningkatkan pelepasan serotonin pada Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
korteks, hipopocamus, striatum, hipotalamus opioid reseptor terlibat dalam efek
dan sumsum tulang belakang. Saraf ketergantungan nikotin (McGehee, 2006).
dopaminergik juga dipengaruhi sistem
norepinefrin ini. Pada pasien yang kecanduan 2.3.4. Glutamat
nikotin dan amfetamin ditemukan penurunan Nikotin bekerja pada reseptor pre-sinaptik
transmisi saraf serotonergik. Beberapa dapat meningkatkan pelepasan glutamat
penelitian menyebutkan bahwa 5-HT pada beberapa dearah otak antara lain; vental
mengaktifkan penghambatan autoreseptor 5- tegmental area (VTA), profrontal cortex
HT1A sehingga menurunkan pelepasan 5-HT (PFC) nucleus accumbens (NAc). Glutamat
pada otak depan dan jalur mesolimbik (De yang dilepaskan terikat pada reseptor
Biasi and Salas, 2008). Nikotin menurunkan glutamat baik yang bersifat metabotropik
dan meningkatkan kadar serotonin dalam maupun ionotropik. Reseptor glutamat
otak tergantung konsentrasi dan pola tersebut terletak pada postsinaptik saraf
pemberian. Peningkatan serotonin dopaminergik sehingga dapat meningkatkan
menimbulkan efek kejang dan gejala pelepasan dopamin (De Biasi and Salas,
ketergantungan nikotin stadium awal. 2008). Reseptor glutamat metabotropik
Mekanisme ketergantungan yang subtipe yang lain juga berpengaruh terhadap
diperantarai oleh peran serotonin dihambat sindrom ketergantungan nikotin (De Biasi
oleh antagonis serotonin (5-HT3) (Jones and and Salas, 2008).
Benowitz, 2002).
2.3.5. Mono Amine Oxidase (MAO)
2.3.3. Reseptor Opioid Dalam tembakau rokok, selain terdapat
Reseptor opioid ada 3 macam antara lain; nikotin sebagai senyawa utama yang
mu, delta dan kappa (MOR, DOR dan KOR). menyebabkan ketergantungan juga terdapat
Obat yang mengaktivasi MOR, DOR atau senyawa lain yang bersifat sebagai
AGUSTINA SETIAWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 123

Monoamine Oksidase Inhibitor (MAOi). 3. Kesimpulan


MAOi yang menghambat aktivitas baik Efek ketergantungan nikotin
monoamine oksidase-A maupun B sehingga diperantarai rewards pathway di otak yang
meningkatkan dopamin dan norepinefrin melibatkan jalur molekuler yang paling
pada sinaps. Efek tersebut dapat dominan adalah aktivasi nAChR sehingga
meningkatkan efek ketergantungan nikotin mengaktifkan saraf dopaminergik pada
(De Biasi and Salas, 2008; Benowitz, 2008). daerah nucleus accumbens (NAc).
MAO adalah enzim yang mendegradasi
dopamin yang telah di-re uptake menjadi Daftar Pustaka
Biuret, LJ, Stizel, JA., Wang, JC., Hinrich, AL.,
asam homovanilat (Gambar 4), apabila Gruzca, RA., Xuei, X., Saccone, NL., Bertelsen,
S., Fox, L., Horton, WJ., Breslau, N., Budde, J.,
enzim ini dihambat maka konsentrasi
Clininger, CR., Dick, DM, Hatsukami, D,
dopamin pada otak tinggi. Penghambatan Hesselbrock, V., Johnson, EO., Kramer, J.,
Kuperman, S., Madden, PAF, Mayo, K.,
aktivitas MAO berperan penting terhadap
Nurnberger, JJr, Pomerleau, O., Porjesz, B., Reyes,
efek ketergantungan nikotin karena dapat O., Schuckit, M., Swan, G., Tischfield, JA.,
Edenberg, HJ., Rice, JP, Goate, AM., 2008, Variant
meningkatkan kadar dopamin dalam otak
in Nicotinic Reseptor and Risk for Nicotine
(Rosenthal et al., 2011). Dependence, Am j Pschiatry, 165:1163-1171

Gambar 4. Skema degradasi dopamine (Tjay and Rahardja, 2002). Nikotin menghambat enzim MAO sehingga
kadar dopamin pada otak.
124 AGUSTINA SETIAWATI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Benowitz, NL., 1999, Nicotine Addiction, Prim Care, R., McGehee, DS, 2007, Bupropion Inhibits the
26:611-631 Cellular Effect of Nicotine in the Ventral tegmental
Benowitz, NL., 2008, Neurobiology of Nicotine Area, Biochem Pharmacol, 74(8): 1283-1291
Addiction: Implication for Smoking Cessation Mc Gehee, 2006, Nicotinic and Opioid Receptor
Treatment, The American Journal of Medicine, Interaction in Nicotine Addiction, Molecular
121(4A):S3-S10 Intervention, 6(6):311-314
Berrettini, W., 2008, Editorial :Nicotine Addiction, Mukherjee, R.J.K., 2003, Biological Basis of Nicotine
Am.J Psychiaty, 165(9): 1089-1092. Addiction, Indian Journal of Pharmaccology, 35:
CADTH, 2007, Nicotine Vaccines for Smoking 281- 289.
Cessation, Issues in Emerging Health Murphy, RV and Brown, KM, 2005, Nicotine 5'-
Technologies, Canada Oxidation and Methyl Oxidation by P450 2A
Caron, L., Karkazis, K., Raffin, TA., Swan, G. Koenig, Enzyme, Drug Metab Dispos, 33: 1166-1173
BA, 2005, Nicotine Addiction through a Mycek, MJ., Harvey, RA., Champe, PC and Fisher,
Neurogenomic Prism: Ethics, Public Health and BD, 2001, Farmakologi: Ulasan Bergambar,
Smoking, Nicotine and Tobacco Research, 7(2): Edisi 2, New Jersey, p. 101-103.
181-197 Nestler, E.J, Hyman, S.E and Melanka, R.C., 2001,
Chiara, G.D., 1997, Neurotransmitter Review, Molecular Neuropharmacology: A Foundation for
Alcohol and Research World, 21(2):108-113 Medical Neuroscience, McGraw-Hill Company,
Damaj, ECK, Siu, CK., Sellers, M., Tyndale, RF and New York, p 358-361
Martin, BR, 2006, Inhibiton of Nicotine NIDA, 2006, Tobacco Addiction, Research Report
Metabolism by Methoysalen: Pharmacokinetic Series, US Department of Health and Human
and Pharmacological Studies in Mice, American Services.
Society for Pharmacology and Experimental Rosenthal, D.G., Weitzman, M., Benowitz, N.L.,
Therapeutics. 2011, Nicotine addiction: Mechanism and
Dani, JA. And Harris, RA., 2005, Review: Nicotine Consequences, International Journal of Mental
Addiction and Comorbiidity with Alcohol Abuse Health, 40(1): 22- 38.
and Mental Illness, Nature Neuroscience, 8(11): Schoedel, KA, Seller, EM and Tyndale, RF, 2001,
1465-1465-1470. Induction of CYP2B1/2 and Nicotine Metabolism
Dani, JA and Bertrand, D., 2007, Nicotinic by Ethanol rat Liver but not Rat Brain, Biol
ectylcholine Receptors and Nicotinic Cholinergic Pharmacol, 62: 1025-1036
Mechenism of Central Nervous System, Annu Rev Siswandono and Soekardjo, B., 2000, Kimia
Pharmacol Toxicol, 47(1): 699-729 Medisinal, Airlangga University Press, Surabaya,
De Biasi, M. and Salas, M., 2008, Minireview: p 83.
Influence of Neuronal Nicotinic Receptors over Stratton, K., Shetty, P., Wallace, R., Bondurant, S.,
Nicotina Addiction and Withdrawal, Society for 2001, Clearing the Smoke: assesing the science
Experimental Biology and Medicine, 233:917- base for tobacco harm., Institute of Medicine,
929. Washington DC, National Academy Press.
Feng, Y., 2004, A Common haplotype of the Nicotine Tjay and Rahardja, 2002, Obat-obat Penting: Khasiat,
Acetylcholine receptor 4 subunit gene is Penggunaan dan Efek Sampingnya, Edisi V, PT.
associated with vulnerability to nicotine addiction Gramedia, Jakarta.
in men, Am J Hum Genet, 75 (7):112-121 Van Andel, I., Rambali, B., Van Amsterdam,
Gutkin, BS., Dehaene, S. and Changeux, 2005, A Wolterink, G., Van Aerts, LAGJM., Vleeming, W.,
Neurocomputational Hypothesysy for Nicotine 2003, Nicotine Addiction, RIVM report
Addiction, PNAS, 103(4): 1106-1111. WHO, 1997, Tobacco or Health, A Global Status
Ikawati, Z., 2004, Pengantar Farmakologi Molekuler, Report, Geneva
Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta, p 60-61 Zhang, W., Kilicarsan, T., Tyndale, RF., Sellers, EM.,
Jones, RT and Benowitz, NL., 2002, The Fifth 2001, Evaluation of Methoxsalen,
Generation of Progress: Theurapeutics for Tranylcypromine and Tryptamine as Spesific and
Nicotine Addiction, American College of Selectiv CYP2A6 Inhibitors in vitro, Drug Metab
Neuropsychopharmacology, California, p1533- Dispos, 29: 897-902
1543 Zwar, N., Bell, J., Peters, M., Christie, M. and
Kotlyar, M and Hatsukami, DK., 2002, Managing Mendelsohn, C., 2006, Literature review: Nicotine
Nicotine Addiction, Journal of Dental Education, and Nicotine Replacement Therapy-the Fact,
66(9): 1061-1073. Australian Pharmacist, 25(12): 969-973.
Mansvelder, HD., Fagen, ZM, Chang, B., Mitchum,

Anda mungkin juga menyukai