Anda di halaman 1dari 2

Penambat rel adalah pengikat rel ke bantalan rel kereta api.

Jenis penambat elastis


diciptakan untuk meredam getaran dengan frekuensi tinggi pada rel yang diakibatkan oleh
kereta api ketika bergerak di atasnya. Sistem penambat elastis, merupakan salah satu
komponen utama yang ikut memengaruhi kualitas struktur jalan rel, terbuat dari bahan baja
yang elastis, sehingga memungkinkan untuk mengabsorbsi getaran yang terjadi pada saat
kereta lewat di atasnya ataupun mengakomodasi pemuaian rel akibat perbedaan suhu rel.

Penambat rel merupakan suatu komponen yang menambatkan rel pada bantalan
sedemikian sehingga kedudukan rel menjadi kokoh dan kuat. Kedudukan rel
dapat bergeser diakibatkan oleh pergerakan dinamis roda kereta yang bergerak
di atas rel. Pergerakan dinamis roda dapat mengakibatkan gaya lateral yang
besar. Oleh karena itu, kekuatan penambat sangat diperlukan untuk dapat
mengeliminasi gaya ini. Jenis penambat digolongkan berdasarkan karakteristik
perkuatan yang dihasilkan dari sistem penambat yang digunakan

Syarat penambat :

1. Kekuatan jepit yang cukup, kekuatan jepit didapati dari deformasi yang terjadi saat
penambat rel terpasang pada rel.

2. Kekuatan torsi yang baik supaya dapat mengikat rel sebagai satu kesatuan menahan
gaya torsi maupun pull out.
Sejarah Penggunaan Penambat Rel
Penggunaan penambat dog-spike
Pada awalnya penambat yang digunakan untuk menahan rel di atas permukaan bantalan kayu
masih menggunakan konstruksi yang dipasang secara langsung dengan menggunakan paku
(dog-spike), dan untuk mengatasi gaya muai rel, diberikan celah (gap) yang cukup dan
memakai alat anti creeps yang dipasang di kaki rel untuk panjang rel maksimum 6,8 meter.
Penggunaan penambat tirpon dan pelat andas
Penggunaan paku sudah tidak sesuai lagi, ketika tuntutan suatu sistem penambat yang mampu
menahan pergerakan kendaraan rel yang semakin cepat dan berat. Penambat paku sering
terdesak dan kendor sehingga jarak sepur menjadi semakin lebar, selain itu, sering terjadi
bantalan kayu yang patah pada kedudukan rel. Untuk mengatasi masalah ini, digunakan
penambat jenis tirpon, sedangkan untuk mengatasi tegangan kontak yang besar di antara kaki
rel dan bantalan digunakan pelat andas untuk memperbesar luas permukaan kontak yang
berimplikasipada tegangan kontak yang semakin rendah.
Keterbatasan penggunaan penambat tirpon dan pelat andas
Dengan semakin tinggi tuntutan suatu sistem penambat yang mampu menahan gaya akibat
beban gandar yang tinggi, gaya desak akibat pergerakan kereta yang semakin cepat dan
penggunaan rel yang semakin panjang, maka penggunaan tirpon menjadi semakin terbatas.
Untuk contohnya, kecepatan kereta 120 kph, vibrasi rel dapat mencapai 100 gram, dan pada
kecepatan 330 kph, percepatan vibrasinya mencapai 305 gram. Pada kondisi ini, penambat
tirpon menjadi terdesak, kendor (tidak mampu menahan gaya akibat perubahan suhu tetapi
masih mampu menahan gaya lateral) dan selanjutnya tercabut dari bantalan. Kondisi ini akan
mengakibatkan kerusakan pada rel dan geometrik jalan rel yang dapat mengurangi keamanan
dan kenyamanan kereta api.
Penggunaan penambat elastis tunggal dan elastis ganda.
Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan penambat elastis (elastic fastening). Penambat
elastis, selain mampu menahan getaran, juga dapat menghasilkan gaya jepit (clamping force)
yang tinggi sehingga dapat memberikan perlawanan gaya rangkak (creep resistance) yang
baik. Penambat elastis menurut sistem penambatnya dibagi dalam dua kelompok yaitu
penambat elastik tunggal dan penambat elastik ganda. Penjelasan kedua jenis penambat ini
diberikan pada pembahasan jenis penambat.

Anda mungkin juga menyukai