Oleh:
Norfadilla 1410531036
Yulia Efrina 1410531041
Olivia Solina 1410531044
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah penulis terima, serta petunjuk-
Nya sehingga memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyusun makalah ini.
Didalam makalah ini penulis selaku penyusun hanya bisa memberikan sebatas ilmu
yang dirangkum kedalam topik Review Kritikal atas Belanja Pemerintah Pusat/Daerah.
Dimana didalam topik ini ada beberapa hal yang penting untuk dipahami dan dianalisa oleh
masyarakat luas, terutama untuk pemerintah daerah.
Harapan penulis, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua,
terutama masyarakat Sumatera Barat. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terkait didalam pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1.Pengertian
Cost Benefit Analysis merupakan salah satu jenis evaluasi ekonomi. Evaluasi
ekonomi adalah cara untuk melakukan perbandingan terhadap tingkat efisiensi beberapa
intervensi (Probandari, 2007). Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis
merupakan salah satu metode yang digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak
menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini
digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang
memiliki manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya.
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat
suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil
perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika
keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada
kondisi antara manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion,
1997) Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu analisis sistematis yang digunakan
untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan
maupun kebijakan pemerintah.
2. Tujuan
c. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek.
Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari
pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan.
d. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan
direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan
organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari
kebijakan yang diberikan.
3 Manfaat
Manfaat Cost Benefit Analysis adalah dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan baik pemerintah maupun sumber dana. Dengan adanya CBA sumber dana
dapat yakin untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek. Selain itu, CBA dapat
dilakukan untuk mengontrol perkembangan proyekyang bersangkutan pada tahun-tahun
ke depannya. CBA juga bermanfaat untuk mengevaluasi suatu proyek yang telah selesai
dikerjakan. Tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mengetahui kinerjasuatu
proyek dan hasil analisis yang telah dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan program
yang selanjutnya.
Langkah langkah yang harus dilakukan dalam melakukan CBA adalah sebagai
berikut:
Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh biaya pertahun.
Hasil akhir penjumlahan seluruh biaya adalah Present Value Cost (PV cost) atau total
biaya.
Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung kita dapat
menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya. Sedangkan manfaat tidak
langsung dapat menguangkan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari
tahap ini adalah jumlah dari benefit langsung dan tidak langsung yang berupa PV
Benefit atau Present Value Benefit.
Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masing-masing alternatif
atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang. Dalam menghitung
manfaat tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila manfaatnya akan
diperoleh untuk periode waktu kedepan.
1
Menghitung Discount factor= (1+i)
7. Melakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan dari Alternatif atau Intervensi yang
Paling Menguntungkan
Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan
perhitungan NPV (Nett Present Value) = PV Benefit - PV Cost Kemudian dihitung
Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap intervensi. Bila intervensi
yang dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel untuk memudahkan dilakukannya
analisis setiap intervensi.
pv benefit
Ratio B/C= pv cost
Bila NPV bernilai lebih besar dari 0, berarti investasi menguntungkan dan
dapat diterima.
a. Perusahaan Swasta
Pada analisis perhitungan manfaat dan biaya pada proyek swasta, manfaat
umumnya diukur dengan cara mengalikan jumlah barang yang dihasilkan dengan
perkiraan harga barang. Biaya yang diperhitungkan adalah semua biaya yang
langsung digunakan dalam proyek tersebut berdasarkan harga pembeliannya.
b. Pemerintah
Persoalan penilaian yang lain akan timbul karena tidak adanya pasaran hasil-hasil
yang diakibatkan oleh rencana itu. Bila pemerintah memungut bayaran untuk jasa
tersebut dan harganya didasarkan atas dasar monopoli, maka hasil total, dan karenanya
juga ukuran keuntungan, akan berlainan dari jumlah yang diperoleh bila ada keadaan
persaingan bebas. Atau, bila keuntungan-keuntungan itu diukur secara tidak langsung
berdasarkan hasil penjualan produk yang dihasilkan dengan bantuan kegiatan pemerintah
(hasil pertanian dari tanah yang mendapat pengairan), maka penjualan-penjualan itu
mungkin tak akan dilakukan dalam pasaran yang bersifat persaingan murni, atau, dalam
soal hasil pertanian, mungkin akan dilakukan dengan harga-harga yang mungkin dibuat
tinggi oleh rencana bantuan dari pemerintah. Atau sebaliknya, terutama dengan proyek-
proyek besar di negara-negara yang sedang berkembang, proyek pemerintah itu
mempunyai pengaruh yang demikian besar terhadap susunan harga seluruhnya, sehingga
penilaian berdasarkan harga-harga lama atau baru memberikan gambaran yang
menyesatkan mengenai keuntungan-keuntungan yang sebenarnya.
Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang
terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang
dinyatakan dalam satuan moneter.
Efisiensi: pencapaian otput yang maksimum dengan input tertentu untuk
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi
merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau
target yang telah ditetapkan.
Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara
sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.
Menurut University of Cambridge (2010), Pendanaan Pendidikan Tinggi Dewan
Inggris (HEFCE) menggambarkan nilai uang dengan cara berikut:
Nilai untuk uang' (VFM) adalah istilah yang digunakan untuk menilai apakah
organisasi telah memperoleh manfaat maksimal dari barang dan jasa yang baik
memperoleh dan memberikan, dalam sumber daya yang tersedia untuk itu. Beberapa
elemen mungkin subyektif, sulit diukur, tidak berwujud dan disalah
pahami. Penghakiman Oleh karena itu diperlukan ketika mempertimbangkan apakah
VFM telah tercapai atau tidak memuaskan. Tidak hanya mengukur biaya barang dan
jasa, tetapi juga memperhitungkan campuran kualitas, biaya, penggunaan sumber daya,
kesesuaian untuk tujuan, ketepatan waktu, dan kenyamanan untuk menilai apakah atau
tidak, bersama-sama, mereka merupakan nilai yang baik.
Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik dewasa ini adalah:
ekonomi, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik. Tujuan yang
dikehendaki oleh masyarakat mencakup pertanggung jawaban mengenai
pelaksanaan value for money, yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan
alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti
penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan (maximizing benefits and
minimizing costs), serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah
dan sektor publik. Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai dari sisi output yang dihasilkan
semata, akan tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan input, output, dan
outcome secara bersama-sama. Permasalahan yang sering muncul adalah sulitnya
mengukur output karena output yang dihasilkan pemerintah tidak selalu berupa output
yang berwujud (tangible output), tetapi kebanyakan juga bersifat output tidak berwujud
(intangible output). Ukuran kinerja pada dasarnya berbeda dengan indikator kinerja.
Perbedaan antara ukuran kinerja dengan indikator kinerja adalah:
1. Pengukuran Ekonomi,
2. Pengukuran Efisiensi,
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output
dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.
4. Pengukuran Outcome,
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat atau
mengukur kualitas output terhadap dampak yang dihasilkan.
b. Peran Prospektif, terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang.
Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan target kinerja
yang ingin dicapai pada periode mendatang. Penentuan target tersebut didasarkan pada
perkembangan cakupan layanan atau indicator kinerja.
Tujuan lain yang dikehendaki terkait pelaksanaan value for money adalah
Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan
tepat sasaran
Meningkatkan mutu pelayanan publik
Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam penggunan input
Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar
pelaksanaan akuntanbilitas public
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Analisis cost benefit merupakan bagian dari berbagai analisis dalam farmakoekonomi
yangmembandingkan antara cost/biaya dan keuntungan. Cost benefit memiliki
keunggulan dimanacost dan benefit dihitung dalam satuan moneter sehingga dapat mudah
dibandingkan, namunkelemahan dari analisis ini adalah tidak semua keuntungan dapat
diterjemahkan dalam nilaiuang. Analisis cost benefit dapat diterapkan secara luas,
semakin tinggi rasio benefit to cost dannet benefit, semakin menguntungkan intervensi
tersebut.
Value for money merupakan seseuatu yang menilai apakah suatu organisasi telah
memperoleh tujuan yang diharapkan atau belum dalam kaitanya dengan pengelolaan
keuangan. Reformasi penataan keuangan negara saat ini menghendaki penerapan
konsep value for money atau yang lebih dikenal degan konsep 3E (Ekonomi, Efisien, dan
Efektif). Oleh karena itu dalam reformasi ini pemerintah diminta baik dalam mencari
dana maupun menggunakan dana selalu menerapkan prinsip 3 E tersebut. Hal ini
mendorong pemerintah berusaha selalu memperhatikan tiap sen/rupiah dan (uang) yang
diperoleh dan digunakan. Perhatian tertuju pada hubungan antarainput-output-outcome.
3.2. Saran
Semua program untuk meningkatkan kelayakan dan kenyamanan masyarakat tentunya
adalah baik, tinggal pemerintah lebih cermat dan hati-hati dalam memilih program mana
yang sebaiknya dilakukan atau dilaksanakan terlebih dahulu agar kemungkinan terjadinya
kesalahan semakin sedikit sehingga tidak menimbulkan dampak terlalu besar.
Kinerja pemerintah harus dari sisi input, output, dan outcome. Hal ini mengingat tujuan
pengukuran value of money adalah mengukur tingkat keekonomisan dalam alokasi
sumber daya, efisiensi, serta efektifitas dalam penggunaan sumber daya.
Daftar Pustaka
http://adindapramesti.blogspot.co.id/2012/10/pengukuran-kinerja-pemerintah-
dengan.htmldiakses tanggal 22 April 2017
https://www.academia.edu/6718348/COST_BENEFIT_ANALYSIS_BARU_COST_B
ENEFIT_ANALYSISdiakses tanggal 23 April 2017
http://yosipratamaputra.blogspot.co.id/2012/04/value-for-money.htmldiakses tanggal 23
April 2017
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Teknik%20Analisis%20Biaya%20dan
%20Manfaat.pdfdiakses tanggal 23 April 2017