Satuan Acara Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

VULVA HYGIENE

Masalah : Kurangnya pengetahuan remaja memelihara kebersihan vulva


Sub pokok : memelihara kebersihan vulva
Sasaran : Remaja Putri RW 4
Waktu : 45 menit
Tempat :

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan Remaja Putri RW 4 mengerti dan memahami
tentang cara memelihara kebersihan vulva.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit klien dapat :
a. Pengertian memelihara kebersihan vulva
b. Manfaat memelihara kebersihan vulva.
c. Tujuan memelihara kebersihan vulva
d. Cara perawatan vulva hygiene
e. Perawatan vulva hygiene saat menstruasi
f. Dampak jika tidak melakukan perawatan
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian memelihara kebersihan vulva
2. Manfaat memelihara kebersihan vulva.
3. Tujuan memelihara kebersihan vulva
4. Cara perawatan vulva hygiene
5. Perawatan vulva hygiene saat menstruasi
6. Dampak jika tidak melakukan perawatan vulva
C. Metode
Demontrasi dan tanya jawab
D. Media :
1. Flip chart
2. Leaflet
3. Phantom
E. Kegiatan
Waktu Kegiatan Sasaran
10 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Perkenalan Memperhatikan dan
3. Menjelaskan tujuan diadakan penyuluhan Menjawab
4. Menyebutkan topik dan materi penyuluhan
5. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertayaan.
20 menit Pelaksanaan : Memperhatikan
a. Menjelaskan materi :
a. Pengertian vulva hygiene
b. Manfaat vulva hygiene
c. Tujuan vulva hygiene
d. Cara perawatan vulva hygiene
e. Perawatan vulva hygiene saat menstruasi
f. Dampak jika tidak melakukan perawatan vulva.
b. Memperagakan cara membersihkan organ intim dengan
benar
10 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Memberikan pertanyaan tentang sejauh mana klien Memperhatikan
mengetahui cara merawat organ intim.
2. Memberikan pertanyaan tentang sejauh mana klien
mengetahui cara merawat organ intim
5 menit Terminasi : Menjawab salam
1. Berterima kasih atas partisipasinya
2. Memberikan salam penutup.

F. Pengorganisasian
1. Pembicara : Progja Remaja
2. Observasi : Dosen Pembimbing
G. Evaluasi
Mengajukan pertanyaan kepada klien
a. Pengertian memelihara kebersihan vulva
b. Tujuan memelihara kebersihan vulva
c. Persiapan alat dan persiapan klien
d. Pelaksanaan memelihara kebersihan vulva
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Vulva Hygiene


Vulva hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan organ
kewanitaan bagian luar (vulva) yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan
dan mencegah infeksi (Ayu, 2010).
B. Manfaat Vulva Hygiene
Perawatan vagina memiliki beberapa manfaat, antara lain :
a. Menjaga vagina dan daerah sekitarnya tetap bersih dan nyaman.
b. Mencegah munculnya keputihan, bau tidak sedap dan gatalgatal.
c. Menjaga agar Ph vagina tetap normal (3,5-4,5).
C. Tujuan Vulva Hygiene
Ada beberapa tujuan dari vulva hygiene antara lain :
b. Menjaga kesehatan dan kebersihan vagina.
c. Membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar vulva di luar
vagina.
d. Mempertahankan Ph derajat keasaman vagina normal yaitu 3,5 sampai 4,5.
c. Mencegah rangsangan tumbuhnya jamur, bakteri dan protozoa.
d. Mencegah timbulnya keputihan dan virus.
D. Cara Perawatan Vulva Hygiene
Menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini juga berlaku bagi
kesehatan organ-organ seksual. Cara memelihara organ intim dilakukan sehari-hari
dimulai bangun tidur dan mandi pagi. Alat reproduksi dapat terkena sejenis jamur
atau kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal atau tidak nyaman apabila tidak
dirawat kebersihannya.
Mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak benar,
penggunaan pembilas vagina yang berlebihan, pemeriksaan yang tidak higienis,
dan adanya benda asing dalam vagina dapat menyebabkan keputihan yang
abnormal. Keputihan juga bisa timbul karena pengobatan abnormal, celana yang
tidak menyerap keringat, dan penyakit menular seksual (Kusmiran Eni, 2011).

Beberapa cara merawat organ reproduksi remaja putri adalah sebagai berikut :

a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh daerah kewanitaan.


b. Hindari menggunakan sabun mandi pada alat kelamin karena dapat
menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit atau gatal. Gunakan pembersih
kewanitaan yang menggunakan Ph balance 3,5 untuk menghindari iritasi.
c. Mengeringkan daerah di sekitar vagina sebelum berpakaian sebab jika tidak
dikeringkan kan menyebabkan celana dalam yang dipakai menjadi basah dan
lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan lembab berpotensi
mengundang bakteri dan jamur.
e. Tidak diperbolehkan menaburkan bedak pada vagina dan daerah di sekitarnya,
karena kemungkinan bedak tersebut akan menggumpal di sela-sela lipatan
vagina yang sulit terjangkau tangan untuk dibersihkan dan akan mengundang
kuman.
f. Disediakan celana dalam ganti di dalam tas kemanapun pergi, hal ini
menghindari kemungkinan celana dalam kita basah.
g. Pakailah celana dalam dari bahan katun karena dapat menyerap keringat dengan
sempurna.
h. Menghindari pemakaian celana dalam dari satin ataupun bahan sintetik lainnya
karena menyebabkan organ intim menjadi panas dan lembab.
i. Membersihkan vagina dengan air sebaiknya dilakukan dengan menggunakan
shower toilet. Semprotlah permukaan luar vagina dengan pelan dan
menggosoknya dengan tangan.
j. Gantilah celana dalam sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali sehari.
k. Penggunaan pantyliner sebaiknya digunakan antara dua sampai tiga jam.
Penggunaan pantyliner setiap hari ternyata justru dapat mengakibatkan infeksi
bakteri, jamur, serta jerawat atau bisul pada daerah genetalia. Ini terjadi karena
pantyliner membuat daerah kewanitaan makin lembab. Meskipun lapisan atas
pantyiner memiliki daya serap untuk menjaga higienitas daerah kewanitaan,
akan tetapi bagian dasar dari pantyliner ini terbuat dari plastik, sehingga kulit
tidak bisa bernafas lega karena kurangnya sirkulasi udara. Jadi sebaiknya
jangan menggunakan pantyliner terlalu sering.
l. Sebaiknya tidak menggunakan celana ketat, berbahan nilon, jeans dan kulit.
m. Saat cebok setelah BAB atau BAK, bilas dari arah depan ke belakang. Hal ini
untuk menghindari terbawanya kuman dari anus ke vagina.
n. Memotong atau mencukur rambut kemaluan sebelum panjang secara teratur.
o. Memakai handuk khusus untuk mengeringkan daerah kemaluan.
p. Apabila kita menggunakan WC umum, sebaiknya sebelum duduk siram dulu
WC tersebut (di-flishing) terlebih dahulu baru kemudian kita gunakan.
q. Jangan garuk organ intim segatal apa pun. Membilas dengan air hangat juga
tidak disarankan mengingat cara itu justru bisa membuat kulit di sekitar Mrs. V
bertambah merah dan membuat rasa gatal semakin menjadi-jadi. Lebih baik
kompres vagina dengan air es sehingga pembuluh darah di wilayah organ intim
tersebut menciut, warna merahnya berkurang, dan rasa gatal menghilang.
Alternatif lain, basuh vagina dengan rebusan air sirih yang sudah didinginkan.
r. Bersihkan vagina setiap buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Air
yang digunakan untuk membasuh harus bersih, yakni air mengalir yang
langsung dari keran. Kebersihan vagina juga berkaitan erat dengan trik
pembasuhannya. Yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus)
dan bukan dari anus ke arah vagina. Cara yang disebut terakhir itu hanya akan
membuat bakteri yang bersarang di daerah anus masuk ke liang vagina dan
mengakibatkan gatal-gatal. Setelah dibasuh, keringkan Mrs. V dengan handuk
lembut agar tidak basah.
E. Perawatan vulva hygiene saat menstruasi
Perawatan pada saat menstruasi juga perlu dilakukan karena pada saat
menstruasi pembuluh dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Menstruasi
adalah perdarahan pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali
pada saat kehamilan. Kebersihan harus sangat dijaga karena kuman mudah
sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi.
Adapun cara memelihara orga reproduksi remaja perempuan saat menstruasi
adalah sebagai berikut :
a. Pembalut tidak boleh dipakai lebih dari enam jam atau harus ganti sesering
mungkin bila sudah penuh oleh darah menstruasi Hal ini dikarenakan
pembalut juga menyimpan bakteri kalau lama tidak diganti. (Kusmiran Eni,
2011).
b. Sebaiknya pilih pembalut yang berbahan lembut, dapat menyerap dengan
baik, tidak mengandung bahan yang membuat alergi (misalnya parfum atau
gel), dan merekat dengan baik pada pakaian dalam.
c. Saat menstruasi, wanita lebih berkeringat disbanding dengan hari-hari
biasanya. Oleh karena itu, agar tubuh tetap segar dan bebas dari bau badan
harus rajin merawat tubuh dengan mandi yang bersih dan mencuci rambut
minimal 2 hari sekali.
d. Menggunakan pembalut yang siap pakai, bukan pembalut kain, karena
dikhawatirkan pembalut kain tersebut kurang hygiene akibat perawatannya
yang kurang baik, seperti mengeringkan di tempat tersembunyi dan tidak
terkena sinar matahari yang berisiko tumbuhnya mikroba atau larva yang
menyebabkan bau tidak sedap. (Ali, 2007)
PEMBALUT KAIN

e. Selain itu, membuang pembalut bekas sebaiknya dengan dibungkus kertas


kemudian di buang ke tempat sampah (Nanda, 2007).

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai