Anda di halaman 1dari 24

I.

Turunan Fungsi Aljabar


A Definisi turunan
Misal fungsi f memetakan x ke y=f(x),x sebagai variable bebas dan y sebagai variable
terikat. Turunan y=f(x) terhadap x adalah:
f ( x +h ) f (x )
f(x)= lim
h0 h
contoh soal:
tentukanlah turunan fungsi fungsi berikut terhadap x:
2
a). f(x)=x b). f(x)= 3 x

penyelesaian:
a).f(x)=x
F(x)=x
f ( x+ h )f ( x)
f ' ( x )=lim
h 0 h
x +hh
lim
h 0 h
h
lim lim 1=1
h 0 h h 0

2
b). f(x)= 3 x
f ( x+ h )f ( x)
f ' ( x )=lim
h 0 h
2 2
3 ( x+ h) 3 x
lim
h 0 h
2 2
3 ( x+ h) 3 x
lim
h 0 h
3 (3 x 2 +2 xh+ h2 )3 x 2
lim
h 0 h
3 x 2 +6 xh+3 h23 x 2
lim
h 0 h
6 xh+ 3 h2
lim
h 0 h
lim
h 0 (6x+3h)=6x+3.0=6x
Latihan soal:
Tentukanlah turunan fungsi-fungsi berikut terhadap variable bebasnya dengan
menggunakan definisi turunan.
1 F(x)=3x
2
2 F(x)= 4
3
3 F(x)= 2 x
B Notasi-notasi turunan
Turunan fungsi y=f(x) terhadap x dinotasikan dengan f(x).notasi lain dari turunan adalah
d
notasi yang diberikan oleh Leibniz atau disingkat,notasi Leibniz,yaitu: dx (f(x)) atau

df dy
dx atau dx
n
C Rumus Turunan f(x)= ax
Penentuan turunan suatu fungsi dengan menggunakan definisi seperti dijabarkan
diatas,cenderung kurang praktis dan kurang efisien.penentuan turunan dengan cara
seperti itu dapat kita hindari jika kita telah mengetahui rumus untuk menentukan
turunan.dengan menggunakan definisi turunan,

Rumus 1:
n n1
Jika f(x)= ax maka turunan f(x) terhadap x adalah: f(x)= anx dengan notasi
ax
( n)=anxn1
Leibniz: d

dx

Contoh soal:
Tentukanlah turunan fungsi-fungsi berikut terhadap x:
5
a). f(x)=5 b). f(x)= 2 x
penyelesaian:
a). f(x)=5
n1
f(x)= anx
01
f(x)= 5.0 . x
f(x)=0
atau
ax
( n)=anxn1
d

dx
d
(5)=5.0 . x 01
dx
d
(5)= 0
dx

5
b). f(x)= 2 x
n1
f(x)= anx
51
f(x)= 2.5 . x
4
f(x)= 10 x
atau:
ax
( n)=anxn1
d

dx
2x
51
( 5)=2.5 . x
d

dx
2x
( 5)=10 x 4
d

dx

Rumus 1 tidak hanya untuk n bilangan asli, tetapi rumus tersebut berlaku juga untuk:
n=0,n bilangan negative dan n bilangan rasional.
Contoh:
Tentukan turunan dari :
3 2
f(x)=3 x
Penyelesaian:
2
f(x)=3 3 x2 = 3 x3

2 23 1
f(x)= 3. .x
3
1
f(x)= 2 x 3

D Turunan fungsi f(x)=U+V


Missal fungsi f(x) adalah penjumlahan dua fungsi yaitu U dan V dengan U dan V adalah
fungsi dari x,atau di tulis f(x)=U+V.Turunan dari f(x) dapat dirumuskan dengan berikut:
F(x)=U+V
F(X)=U(X)+V(X)
Yang didapat dari
f ( x +h ) f (x )
f(x)= lim
h0 h
U ( x+ h ) +V ( x +h )[ U ( x ) +V (x ) ]
f(x)= lim h
h0

U ( x+ h )U ( x )+ V ( x +h ) V (x)
f(x)= lim
h0 h

f(x)= lim
h0 [ U ( x+ h )U (x) V ( x+ h )V ( x )
h
+
h ]
U ( x+ h )U ( x ) V ( x +h ) V (x)
f(x)= lim
h0 h
+ lim
h 0 h
f(x)=U(x)+v(x)

rumus 2:
jika f(x)= U+V Maka f(x)=u+v
d dU dV
dengan notasi Leibniz: dx ( f ( x ) ) = dx + dx

contoh soal:
tentukanlah turunan dari fungsi-fungsi berikut.
4 3
b).f(x)= x 5 x
2
a).f(x)= 3 x +4

penyelesaian:
2
a).f(x)= 3 x +4
21
f(x)=3. 2 x + 0=6x
4 3
b).f(x)= x 5 x

4 3
f(x)= x 5 x = 4 x
1 3
- 5x

f(x)=4.(-1) x115. 3 x 31

4
2 3 5 x 3
= 4 x 5 x = x
2
II. Turunan Fungsi Tersusun (Fungsi Komposisi)


Misalkan y = f(u) dimana u = g(x), menentukan fungsi tersusun y = (f g)(x) = f(g(x)) dan
apabila g mempunyai turunan di x, dan f mempunyai turunan di u = g(x) maka turunan fungsi

komposisi (f g)(x) ditentukan dengan rumus :


(f g)(x) = f(g(x)).g(x)
atau dengan notasi Leibniz :
dy dy du
.
dx du dx

Rumus ini dikenal dengan nama aturan rantai .


Cara yang mudah untuk mengingat aturan rantai adalah :

Variabel kiri Variabel antara Variabel kanan

y = f(u) dan u = g(x)


dy dy du
dx du dx
= .

Turunan variabel Turunan variabel Turunan variabel

kiri terhadap = kiri terhadap antara terhadap

variabel kanan variabel antara variabel kanan


Aturan rantai tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut :
Bukti :
Misalkan y = f(u) dan u = g(x); g mempunyai turunan di x dan f mempunyai turunan di u

x x
= g(x). Apabila variabel x bertambah dengan yang berubah menjadi (x + ), maka u

x x
= g(x) bertambah menjadi g(x + ) dan y = f(g(x)) bertambah menjadi f(g(x + )),
sebagaimana diagram di bawah ini :

x g(x f(g(x))
)

x
g(x+ ) x
x+ f(g(x+ ))
x
f
g

x ) g( x ) g ( x )
Pertambahan untuk u = g(x) adalah g(x+ , dan dari hubungan ini akan
g ( x ) 0 x 0
diperoleh apabila

f (g( x )) x )
= f(g(x + ) - f(g(x))
Berdasar definisi umum turunan fungsi, maka turunan dari fungsi komposisi :

(f g )( x x ) (f g )( x ))
lim
x 0 x
(fg)(x) =

f (g ( x x ) f (g ( x ))
lim
x 0 x
=
f (g( x ) g( x )) f (g( x ))
lim
x 0 x
=

f (g ( x ) g( x )) f (g ( x )) g ( x )
lim
x 0 g( x ) x
=

f (g( x ) g( x )) g ( x x ) g( x )
lim lim
g ( x )0 g( x ) x 0 x
=

= f(g(x)).g(x) (terbukti)

Dan apabila aturan rantai di atas kita tulis dengan notasi Leibniz akan diperoleh :

Jika y = f(x) dan u = g(x) maka

dy dy du

dx du dx
=

Contoh 3
Tentukan turunan fungsi f(x) = (2x3 4)7
Jawab :
Misal, u = 2x3 4 u = 6x2

f(x) = u7 f(x) = 7u6 . u

Jadi f(x) = (2x3 4)7 f(x) = 7(2x3 4)6 . 6x2.


= 42x2(2x2 4)6.
Dalil Rantai di atas dapat dikembangkan lebih lanjut.
Jika y = f(u), u = g(v) dan v = h(x), maka

(f g)(x) = f(g(x)).g(x)
dy dy du dv
. .
dx du dv dx

Begitu dan seterusnya.


Contoh 4
Jika f(x) = sin3(2x 5), maka tentukan f(x).
Jawab :
Misal u = sin(2x 5) dan v = 2x 5, sehingga
dv
2
dx
v = 2x 5
du
cos v
dv
u = sin v
dy
3u 2
du
y = u3
df ( x ) df ( x ) du dv
. .
dx du dv dx
f(x) =
= 3 . u2 . cos v . 2
= 6 sin2(2x 5) . cos(2x 5)

III. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA DAN


GARIS NORMAL

Untuk mencari persamaan garis singgung kurva,kita harus menentukan terlebih dahulu gradien
garis (m) yang dapat kita simpulkan:

Gradien Garis disimbolkan dengan m dimana :

gradien pada persamaan garis y=mx+c adalah m


y

a
f(x)l gradien pada persamaan garis ax+by=c adalah m= - b

y y
0
gradien jika diketahui dua titik (x,y) dan (x,y) adalah m = x x dy
l1 f(x + x) y
f(x)
Bentuk umum persamaan garis adalah y = mx + c, dimana m adalah koeffisien arah atau
kemiringan garis dan n adalah penggal garis.

x=dx x+x x
x

y
Kemiringan garis l1 adalah m1 = x

y dy
Jika x 0 , maka m1 = m = lim =
x 0 x dx

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemiringan garis yang


menyinggung titik (x,y) pada f(x) adalah:
dy
m= dx = f (x)

Jika garis tersebut menyinggung titik P(x1,y1) maka


kemiringannya adalah:
dy
m= = f (x)
dx

GARIS NORMAL
Garis normal adalah garis yang tegak lurus dengan garis singgung dan melalui titik singgungnya.
Dua garis saling tegak lurus maka: m1.m2=1
Jika garis saling sejajar maka: m1=m2
Karena garis normal tegak lurus dengan garis singgung , maka : mnms = 1
1
atau mn = ms

CONTOH SOAL:

Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x4 3x3 + 6x + 7 di titik yang berabsis 2 ....
PENYELESAIAN:

Diketahui:
x=2
Dit:
y = x4 3x3 + 6x + 7
Jawab:
y = x4 3x3 + 6x + 7
y = 24 3.23 + 6.2 + 7
y = 16 24 + 12 + 7
y = 11
m = y
m = 4x3 9x2 + 6
m = 4.23 9.22 + 6
m = 32 36 + 6
m=2
y y1 = m(x x1)
y 11 = 2 (x 2)
y 11 = 2x 4
y = 2x + 7

CONTOH SOAL:
2
Tentukan persamaan garis singgung kurva y=x di titik (1,1)!

PENYELESAIAN:

Diketahui:
x = -1
y = 1
Dit:
y?
Jawab:
m = f(x)
= 2x
m = 2 (-1)
= -2
y - y = m (x - x)
y 1 = -2 (x (-1))
y 1 = -2x 2
y = -2x - 1

CONTOH SOAL

Persamaan garis singgung pada kurva y = x6 + 22 yang tegak lurus dengan garis x + 6y = 72
adalah
PENYELESAIAN:

x + 6y = 72
6y = x + 72
y = -1/6 x + 12
m1 = -1/6
Karena tegak lurus maka:
m1.m2 = -1
m2 = 6
y = x6 + 22
y = m2
6x5 = 6
x5 = 1
x=1
y = x6 + 22
y = 16 + 22 = 23
y y1 = m(x x1)
y 23 = 6(x -1)
y 23 = 6x 6
y = 6x + 17

IV. FUNGSI NAIK DAN FUNGSI TURUN


Sifat-sifat suatu fungsi dapat diselidiki dengan menggunakan turunan.
Fungsi dikatakan naik apabila untuk setiap pasangan x dan x dalam interval a<x<b,
1 2

dengan x <x berlaku f(x ) < f(x ), maka nilai f(x) bertambah atau f (x)>0
1 2 1 2

Fungsi dikatakan turun apabila untuk setiap pasangan x dan x dalam interval a<x<b,
1 2

dengan x <x berlaku f(x ) > f(x ), maka nilai f(x) berkurang atau f (x)<0
1 2 1 2

SKETSA FUNGSI NAIK DAN TURUN

Ilustrasi
Gambar di atas merupakan kurva dari fungsi f(x) = 9 x dan turunan pertama dari fungsi
2

tersebut f (x) = 2x

Bila x < 0 maka f (x) > 0 (gradien/kemiringan di setiap titik positif). Terlihat grafiknya
naik, maka dikatakan fungsi naik (lihat grafiknya dari kiri ke kanan).
Bila x > 0 maka f (x) < 0 (gradien/kemiringan di setiap titik negatif). Terlihat grafiknya
menurun, maka dikatakan fungsi turun (lihat grafiknya dari kiri ke kanan).

Menentukan Interval Suatu Fungsi Naik atau Fungsi Turun


Untuk menentukan interval fungsi f(x) naik adalah dengan menyelesaikan pertidaksamaan f (x)
> 0. Demikian juga untuk menentukan interval fungsi f(x) turun adalah dengan menyelesaikan
pertidaksamaan f (x) < 0. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh soal berikut.

Contoh soal 1
Diketahui suatu fungsi f(x) = x 4x tentukan agar fungsi tersebut agar naik dan tentukan juga
2

agar fungsi tersebut turun.


Penyelesaian:
Syarat supaya fungsi naik adalah:
f (x) > 0
2x 4 > 0
2x > 4
x>2
Syarat supaya fungsi turun adalah:
f (x) < 0
2x 4 < 0
2x < 4
x<2

Contoh soal 2
Ditentukan f(x) = 13x 2x 5x + 10. Tentukan interval agar kurva y = f(x) naik, dan kurva y =
3 2

f(x) turun.
Penyelesaian:
f(x) = 13 x 2x 5x + 10 f (x) = x 4x 5
3 2 2

Syarat fungsi naik:


f (x) > 0
x 4x 5 > 0
2

(x + 1)(x 5) > 0
x + 1 = 0 atau x 5 = 0
x = 1 atau x = 5
Interval x agar kurva naik adalah x < 1 atau x > 5.

Syarat fungsi turun


f (x) < 0
x 4x 5 < 0
2

(x + 1)(x 5) < 0
x + 1 = 0 atau x 5 = 0
x = 1 atau x = 5
Interval x agar kurva turun adalah 1 < x < 5.

V. Nilai Stasioner
Setiap fungsi baik fungsi aljabar maupun fungsi trigonometri pasti memiliki yang namanya titik,
baik titik puncak maupun titik lembah yang sering disebut dengan titik balik maksimum dan titik
balik minimum. Kumpulan semua titik balik dan titik belok tersebut disebut dengan
titik stasioner. Titik stasioner (titik kritis) adalah sebuah titik pada kurva yang gradien garis
singgung kurva di titik tersebut bernilai nol.
Jika f(x ) = 0, maka f(x) adalah fungsi stasioner di x=x
o o.

Misalkan terdapat fungsi y=f(x) yang dapat diturunkan (diferentiable), untuk menentukan titik
stasionernya kita harus menentukan nilai x terlebih dulu dengan cara menggunakan syarat
stasioner yaitu :

Syarat Stasioner : f(x)=0 (turunan pertama = 0).

Dari syarat stasioner f(x)=0, akan kita peroleh nilai x yang memenuhi persamaan tersebut,
anggap saja x=c yang memenuhi f(c)=0. Akan kita peroleh :
Titik [c,f(c)] disebut sebagai titik stasioner, dan
Nilai fungsi y=f(c) disebut sebagai Nilai stasionernya.

Catatan :
*). Banyaknya nilai x yang memenuhi persamaan f(x)=0 bisa lebih dari satu, ini tergantung dari
bentuk fungsinya.
*). Untuk menentukan jenis stasionernya, ada dua cara yaitu menggunakan turunan pertama atau
menggunakan turunan kedua.

Ilustrasi
Gambar diatas merupakan grafik fungsi f(x) = (x 1) + 4. Turunan pertama dari fungsi f(x) =
2

(x 1) + 4 adalah f '(x) = 2(x 1). Untuk x = 1, diperoleh f '(1) = 2(1 1) = 0. Oleh karena
2

nilai f '(1) = 0 maka fungsi f(x) = (x 1) + 4 mencapai nilai stasioner di x = 1 dengan nilai
2

stasioner f(1) = (1 1) + 4 = 4. Selanjutnya, titik (1, 4) disebut titik stasioner.


2

Contoh soal

Tentukan nilai stasioner fungsi f(x) = 3x 6x + 5.


2

Jawab :

f(x) = 3x 6x + 5
2

f '(x) = 6x 6
Nilai stasioner diperoleh jika f '(x) = 0 sehingga :
f '(x) = 0
6x 6 = 0
x = 1.
f(1) = 3.1 6. 1 + 5 = 2
2

Jadi, nilai stasioner f(x) = 3x 6x + 5 adalah f(1) = 2


2

Jika f(x ) = 0 dari fungsi y = f(x), maka f(x ) disebut nilai stasioner, dan titik (x , f(x )) disebut
0 0 0 0

titik stasioner.

Ada tiga jenis nilai stasioner dari suatu fungsi, diantaranya adalah :

1. Titik Balik Minimum


2. Titik Balik Maksimum
3. Titik Belok
1. Titik Minimum

Misalkan x = a adalah absis titik stasioner. Apabila nilai x yang lebih kecil dari a atau x <
a menyebabkan f(x) turun dan nilai x yang lebih besar dari a atau x > a menyebabkan f(x) naik
maka x = a adalah titik balik minimum. Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di atas yang
bagian grafik (a).

2. Titik Maksimum

Misalkan x = a adalah absis titik stasioner. Apabila nilai x yang lebih kecil dari a atau x <
a menyebabkan f(x) naik dan nilai x yang lebih besar dari a atau x > a menyebabkan f(x) turun
maka x = a adalah titik balik maksimum. Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di atas
yang bagian grafik (b).

3. Titik Belok

Apabila nilai x yang lebih kecil dari a atau x < a menyebabkan f(x) turun dan nilai x yang
lebih besar dari a atau x > a menyebabkan f(x) juga turun maka x = a adalah titik belok.
Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di atas yang bagian grafik (c)
Apabila nilai x yang lebih kecil dari a atau x < a menyebabkan f(x) naik dan nilai x yang
lebih besar dari a atau x > a menyebabkan f(x) juga naik maka x = a adalah titik belok.
Untuk grafiknya bisa dilihat pada gambar di atas yang bagian grafik (d)

Contoh soal

Tentukan nilai stasioner dan jenisnya dari fungsi berikut f(x) = 13 x 52 x + 6x


3 2

Penyelesaian :
*). Fungsi awal : f(x) = 13 x 52 x + 6x
3 2

f(x) = x 5x + 6 = (x 2) (x 3)
2

*). Menentukan nilai x dari syarat stasioner : f(x)=0


f(x) =0
x 5x + 6
2
=0
(x 2) (x 3) = 0
x = 2 atau x = 3

*). Menentukan nilai stasionernya,

substitusi ke fungsi awal : f(x) = 13 x 52 x + 6x


3 2

Untuk x=2 nilai stasionernya f(2) = 13 . 2 52 .2 + 6 . 2


3 2

sehingga titik stasionernya : (2, 423)


Untuk x=3 nilai stasionernya f(3) = 13 . 3 52 . 3 + 6 . 2
3 2

sehingga titik stasionernya : (3,412)


*). Menentukan jenis stasionernya :
Kita peroleh nilai x=2 dan x=3, akan kita uji titik disekitar 2 dan 3 dengan mensubstitusikannya
ke turunan pertama yaitu f(x)=(x2)(x3)

Untuk x=0 disebelah kirinya 2,

x = 0 f(0) = (02) (03)


= 6 (positif)

Untuk x=2,5 diantara 2 dan 3,

x = 2,5 f (2,5) = (2,52) (2,53)


= 0,25 (negatif)

Untuk x=4x=4 disebelah kanannya 3,


x = 4 f(4) = (42)(43)
= 2 (positif),

Garis bilangannya :
Dari garis bilangan terlihat bahwa ,
untuk x=2 nilai stasionernya adalah 423 jenisnya maksimum.
Sehingga titik stasioner (2, 423 )(2, 423 ) jenisnya titik balik maksimum.

untuk x=3 nilai stasionernya adalah 412 jenisnya minimum.


Sehingga titik stasioner (3, 412)(3, 412) jenisnya titik balik minimum.

Aplikasi Turunan : Masalah Optimalisasi


1) Identifikasi semua kuantitas yang diberikan dan semua kuantitas yang akan ditentukan ,
jika mungkin buat lah sketsa
2) Tuliskan persamaan / fungsi primer yang akan di maksimum kan atau diminimumkan
3) Reduksi persamaan primer menjadi persamaan yang hanya memuat satu variable bebas.
4) Tentukan domain persamaan primer . Sehingga kita harus menentukan semua nilai yang
menyebabkan permasalahan yang diberikan masuk akal.
5) Tentukan nilai maksimum atau minimum yang diinginkan dengan menggunakan syarat
stasioner.

Contoh Soal :
Sebuah taman berbentuk persegi dengan keliling (2x + 24) m dan lebar (8-x)m. Agar luas taman
maksimm , maka panjang taman tersebut adalah.
Jawab :

Diketahui
K = 2x + 24
l=8x
Ditanya :
Panjang taman agar luas taman maksimum
Jawab :
L= pl 2 x +24=2( p+ 8x )

L= p ( 8x ) x+ 12=( p+ 8x )

K=2 p+2 l p=2 x+ 4

K=2( p+l)


VI. Turunan Kedua

JIka fungsi y = f(x) diturunkan maka akan diperoleh sebuah fungsi baru yang disebut
turunan pertama .Turunan pertama dari y = f(x) diotasikan dengan :

dy df
y ' atau f ' ( x ) atau atau
dx dx

Karena turunan pertama tersebut adalah sebuah fungsi , maka turunan pertama dapat
diturunkan lagi dan hasilnya disebut turunan kedua.Turunan kedua dari y=f(x)
dinotasikan dengan :

'' '' d2 y d2 f
y atau f x atau 2 atau 2
( )
dx dx

Contoh Soal : tentukan turunan kedua dari fungsi berikut :

(x) = x3 + 3x2 - 2x - 5 !
Jawab :

(x) = x3 + 3x2 - 2x - 5

'(x) = 3x2 + 6x - 2

''(x) = 6x + 6

Penggunaan turunan kedua
Turunan kedua dapat kita gunakan untuk menyelidiki jenis dari titik stasioner, apakah itu
merupakan titik maksimum , titik minimum , dan titik belok.
Turunan kedua juga dapat digunakan untuk menetukan fungsi percepatan

i. Turunan kedua dalam menentukan titik maksimum dan minimum, :

Suatu fungsi dimungkinkan mencapai nilai terbesar atau terkecil dalam daerah tertentu.
Nilai terbesar yang dicapai fungsi itu di daerah tertentu disebut nilai maksimum,
sedangkan nilai terkecilnya disebut nilai minimum.


Cara mengerjakan nya :
1) Nilai f(x) = 0
2) Cari nilai turunan kedua
3) Uji nilai f(x) , untuk menentukan nilai stasioner nya
4) Jika nilai f(x) < 0 , arti nya nilai tersebut maksimum , maka (x,f(x)) adalah nilai
maksimum lokal
5) Jika nilai f(x) > 0 , artinya nilai tersebut minimum , maka (x,f(x)) adalah nilai minimum
lokal






Contoh soal :
1). Tentukan nilai maksimum dari fungsi f(x)=x2+4x+3
f(x)=x2+4x+3 ?
Penyelesaian :
*). Fungsi awal :
f(x)=x2+4x+3
f(x)=x2+4x+3
f(x)=2x+4
f(x)=2x+4 dan f(x)=2
Menentukan nilai x dari syarat stasioner : f(x)=0
f(x)=0
2x+4=0x=2
Menentukan jenis stasionernya : gunakan turunan kedua.
untuk x=2 . f(2)=2 (negatif), jenisnya maksimum. Artinya nilai x=2 menyebabkan
fungsinya maksimum.
Menentukan nilai maksimum saat x=2, substitusi ke fungsi awal
fmaks=f(2)=(2)2+4.2+3=7
Jadi, nilai maksimum fungsi f(x)=x2+4x+3 adalah 7 pada saat x= 2

ii. Menentukan Titik Belok
Titik (a,f(a)) pada kurva y=f(x) disebut titik belok jika :


Titik belok dapat diselidiki dengan menggunakan turunan kedua.Umumnya kecekungan
kurva suatu fungsi akan berubah dari cekung ke bawah menjadi cekung keatas(atau
sebaliknya ) apabila f = 0 atau f = tidak ada. Dengan demikian (a,f(a)) adalah calon
titik belok apabila f(a) = 0 atau f(a) tidak ada. Untuk memastikan bahwa (a,f(a))
adalah titik belok. Maka syarat yang perlu dimiliki adalah :
a. f(a) = 0
b. f(a) < 0 untuk x < a dan f(x) > 0 untuk x > 0 atau
c. f(x) > 0 untuk x < a dan f(x) < 0 untuk x> 0
Contoh Soal :
Tentukan titik belok dari fungsi

a.f(x) = (x-2)3
Jawab :
f(x) = (x - 2)3
f(x) = 3(x - 2)2
f(x) = 6(x 2)
f(2) = 6(2-2)
f(2) = 0
titik belok : (2,f(2)) = (2,0)


iii. Kecepatan dan Percepatan
Misal sebuah benda bergerak sepanjang garis bilangan dan posisinya dinyatakan sebagai
fungsi waktu yaitu s = s(t). Kecepatan benda tersebut pada saat t adalah turunan pertama
dari s(t) , yaitu : v(t) = s(t) dan percepatan nya adalah turunan kedua dari s(t) , yaitu a(t)
= s(t).

Contoh :
Sebuah benda bergerak sepanjang garis bilangan dan posisinya pada saat t dinyatakan
dengan s(t) = t3 - 9t2 + 24 t + 2
Tentukan :
a. Kecepatan benda pada saat t =1 dan t = 2
b. Percepatan benda pada saat t = 1 dan t = 4

Jawab :
S(t) = t3 - 9t2 + 24 t + 2
Kecepatan benda pada saat t =1 dan t = 2
v(t) = s(t) = 3t2 18t = 24
v(1) = 3 12 - 18 1 + 24 = 9
v(4) = 3 42 - 18 4 + 24 = 0

Percepatan benda pada saat t = 1 dan t = 4


at) = s(t)
a(t) = 6t 18
a(1) = 6 1 18 = -12
a(4) = 6 4 18 = 6

Anda mungkin juga menyukai