Anda di halaman 1dari 4

IKAN BANDENG

a. klasifikasi

Menurut Saanin (1968) dalam susanto (2010), klasifikasi ikan bandeng


(Chanos chanos Forsk) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Pisces

Sub class : Teleostei

Ordo : Malacopterygii

Family : Chanidae

Genus : Chanos

Species : Chanos chanos

b. Morfologi

menurut Hadie (1986) dalam susanto (2010), Ikan Bandeng mempunyai


ciri-ciri seperti badan memanjang, padat, kepala tanpa sisik, mulut kecil terletak
di depan mata. Mata diselaputi oleh selaput bening (subcutaneus). Sirip
punggung terletak jauh di belakang tutup insang dan dengan rumus jari-jari D.
14-16; sirip dada (pectoral fin) mempunyai rumus jari-jari P. 16-17; sirip perut
(ventrial fin) mempunyai rumus jari-jari V. 11-12; sirip anus (anal fin) terletak jauh
di belakang sirip punggung dekat dengan anus dengan rumus jari-jari A. 10-11;
sirip ekor (caudal fin) berlekuk simetris dengan rumus jari-jari C. 19

c. Habitat

menurut Purnomowati (2007), ikan bandeng memerlukan temperature


atau suhu yang optimal antara 15 40 derajat celcius. Apabila tempratur kurang
maka ikan akan stress dan akhirnya mati. Ikan bandeng merupakan hewan
eurihalin, artinya ikan bandeng dapat mudah dan cepat beradaptasi ke daerah air
payau, bahkan ikan bandeng merupakan hewan yang mampu melawan arus.

d. Ciri khusus

menurut Purnomowati (2007), Ikan bandeng merupakan hewan eurihalin,


artinya ikan bandeng dapat mudah dan cepat beradaptasi ke daerah air payau,
bahkan ikan bandeng merupakan hewan yang mampu melawan arus. Bandeng
memiliki mulut kecil didekat mata.
IKAN PATIN

a. Klasifikasi

Menurut Mahyuddin (2010 ), berdasarkan klasifikasi ikan patin dapat


dijabarkan sebagai berikut:

Filum : choradata

Kela : pisces

Sub kelar : teleostei

Ordo : ostariophysi

Sub ordo : siluroiden

Family : pangasidae

Spesies : Pangasius

b. Morfologi

Menurut Mahyuddin (2010 ), Ikan patin memiliki Tubuh agak memanjang


dan pipih. Warna tubuh patin pada bagian punggung keabu- abuan atau kebiru-
biruan dan dibagian perut putih keperak perakan. Kepala ikan patin berbentuk
simetris, lebar dan pipih, hampir mirip seperti kan lele. Matanya terletak agak ke
bawah. Di jepang umum, panjang ikan patin bisa mencapai 120 cm Mulut ikan
patin agak lebar dan terletak di ujung kepala agak ke bawah (sub-terminal). Pada
beberapa mulutnya, ada dua pasang sungut / kumis yang berfungsi sebagai alat
pendeteksi makanan.

c. habitat

Menurut Mahyuddin (2010 ), IKan patin banyak dijumpai pada habitat


atau lingkungan hidup begini udara tawar, di waduk sungai-sungai besar, dan
muara-muara sungai. Patin lebih banyak menetap di dasar. Di Indonesia, patin
menyebar di kota pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Sementara di luar
Indonesia, patin dan kerabatnya banyak tersebar di Thailand, Vietnam, Cina,
Kamboja, Laos, Burma, India, Taiwan, Malaysia, dan Semenanjung Indocina.

d. ciri khusus

Menurut Mahyuddin (2010), pada sudut patin terdapat dua pasang kumis
pendek yang berfungsi sebagai alat peraba. Sirip punggung memiliki sebuah jari
jari yang berubah menjadi patil. Sedangkan jari jari lunak terdapat pada sirip
punggungnya.

Anda mungkin juga menyukai