MAKALAH
Oleh:
Desy Nata Aristina 155020300111007
Pradiptya Dwi Anjani P. 155020300111026
Universitas Brawijaya
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan Akuntansi
2016
I. Pengertian struktur organisasi
Struktur organisasi mengacu pada pengaturan formal dari interaksi antara tanggung jawab
atas tugas, orang, dan sumber daya dalam suatu organisasi. Struktur organisasi sering kali
dilihat sebagai suatu bagan, yang sering kali berbentuk suatu piramida dengan posisi atau
gelar dan peran yang diturunkan dari atas ke bawah.
Struktur sederhana dapat sanga tmenuntu bagi para manajer sekaligus pemilik.
Jika perusahaan kecil itu berhasil dan mulai tumbuh, truktur ini dapat membuat seorang
manajer yang sekaligus pemilik memberikan perhaitan semakin besar terhadap masalah
sehari-hari yang mungkin mengorbankan waktu yang seharusnya diinvestasikan untuk
melakukan intropeksi dan memeriksa pertanyaan-pertanyaan strategis mengenai masa
depan perusahaan. Pada saat bersamaan, keberuntungan perusahaan kepada pemilik
sebgai titik sentral bagi seluruh keputusan dapat membatasi pengembangan para calon
manajer yang mampu bertanggungjawab atas tugas-tugas sedemikian rupa sehingga
memeberikan kesempatan kepada pemilik yang multitalenta dan cerdik, yang mampu
menangani perosuksi ataupun penjualan atas produk atau jasa dan mampu mengendalikan
dana yang terbatas.
Struktur organisasi fungsional adalah struktur dimana tugas, orang dan teknologi
yagn dibutuhkan untuk emnjalankan bisnis dibagi menjadi grup-grup fungsional yang
terpisah (seperti pemasaran, operasi, dan keuangan) dengan procedure yang semakin
formal untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan dan mengintegralkan aktivitas-
aktivitasnya untuk menghasilkan prosuk dan jasa dari bisnis tersebut.
Kelebihan :
Kelemahan
1. Mendukung psesialisasi terbatas dan persaingan atau konflik fungsional
2. Menciptakan kesulian-kesulitan dakam koordinasi fungsional dan pengambilan
bkeputusan antarfungsi
3. Memebatasi pengembangan manajer umum
4. Mempunyai potensi kuat akan akan terjadinya konflik antarfungsi-prioritas diletakkan
dalam bidang fungsional, bukan pada bisnis secara keseruhuna
5. Mugkin lenih mahal untuk melakukan suatu fungsi daripada melakukannya diluar
perusahaan, kecuali dialihdayakan.
3. Struktur Divisi
Struktur organisasi divi adalah struktur dimana sekelompok unti atau divisi yang
relative ototnom diatur oleh suatu kantor pusat korporat, namun setiap divisi operasi
memiliki spesialis fungsionalnya masing-masing yang menyediakan produk atau jasa
yang berbeda dari divisi lainnya. Selama bertahun-tahun perusahaan otomotif global telah
menggunakan struktur divisi yang diatur berdasarkan pada kelompok produk. Produsen
sering kali membagi penjualan menjadi divisi-divisi berdasarkan pada perbedaan-
perbedaan dalam saluran distribusi
Kelebihan :
Unit bisnis strategis adalah adaptasi dari struktur divisi dimana berbagai divisi
atau bagian dari divisi dikelompokkan berdasrkan pada elemen-elemen strategis yang
dimiliki bersama, biasanya dikaitkan dengan perbedaan pada produk/pasar tertentu.
General Foods, setelah pada awalnya mengatur dirinya berdasarkan pada lini produk
(yang melayani pasar yang saling tumpang tindih), menciptakan suatu organisasi UBS
berdasrkan pada lini menu dengan UBS sarapan, minuman, hidangan utama, makanan
penutup, dan makanan untuk hewan peliharaan. Perubahan ini memungkinkan General
Foods menghadaptasi organisasi divisinya yang begitu besar menjadi lima bidang bisnis
strategis dengna focus pasar yang berbeda bagi setiap unit dan divisi yang dimiliki oleh
masing-masing bidang tersebut
Kelebihan :
Struktur organisasi matrik adalah struktur dimana personel fungsional dan staf
ditugskan ke suatu bidang fungsional dasar ataupun kepada seorang manajer proyek atau
produk. Struktur memiliki saluran wewenang, tanggung jawab atas kinerja, evaluasi, dan
kendali. Bentuk matrik perusahaan denan menggabungkan keunutngan dari spesialisasi
fungsional dan spesialisasi produk-proyek.
Meskipun struktur matrik mudah untuk dirancang, struktur ini sulit untuk
diterapkan. Rantai komando ganda merupakan tantangan bagi orientasi organisasi yang
fundamental. Menegosiasi tagging jawab bersama, penggunaan sumer daya, dan prioritas
dapat menciptkan kesalahpahaman atau kebingungan di antara para bawahan. Masalah-
masalh tersebut semakin intens dalam konteks internasional dengan komplikasi yang
disebabkan oleh jarak, bahsa, suku, budaya.
7. Struktur Tim-Produk
Terlihat bahwa tim produk yang dibentuk pada awal proses pengmbangan prosuk
menghaislkan pemhaman lintas fungsional yang menyelesaikan masalah-masalah awal
dalam desain produk atau proses. Tim-tim tersebut juga mengurangi biaya-biaya yang
berkaitna dengan desain, produksi dan pemasaran, sedangkan pada saat yang sama
biasanya mempercepat inovasi dan tangapan pelanggan karena wewenang yang dimiliki
tim tersebut memungkinkan keputusan tersebut dibuat secara lebih cepat. Kamampuan
membuat keputusam dan hemar menambah keunutngan dari eliminasi atas kebutuhan
secar lebih ceapt dan hemat biaya menambah keutungan dari eliminasi atas kebutuhan
akan satu lebih lapisan manajemen di atas tingkatan ini, dimana lapisan semacam itu
secara tradisional ada untuk meninjau dan mengendalikan keputusan-keputusam
semacam ini.
Kelemahan pengalihdayaan :
Kerugian
1. Dapat menyebabkan hilangnya kendali
Perusahaan dalam suatu aliansi secara definisi menyerahkan kendali
tertinggi pada aliansi yang lebih luas untuk pelaksanaan pekerjaan
yang menjadi alasan dari dibentuknya aliansi tersebut. Hal ini dapat
menjadi masalah jika aliansi tidak berjalan seperti yang direncanakan
atau jika aliansi tidak direncanakan dengan baik
2. Akan sulit membangun pengendalian manajemen yang baik dari proyel
tersebut kehilangan kendali operasional
Ketika banyak perusahaan memiliki tanggung jawab yang saling
berhubungan untuk suatu proyek bersama, tidaklah sulit untuk
membayangkan masalah masalah yang akan timbul ketika para
pemain mengimplementasikan suatu proyek besar sebagaimana
dalam contoh eds dan sekutu Belanda serta Inggrisnya dalam Atlas
Consortium. Proyek tersebut membutuhkan perencanaan awal yang
baik dan keterlibatan grup dari tim proyek antar perusahaan sejak
awal proses tender
3. Dapat mengganggu manajemen dan pemain kunci dari perusahaan
yang berpartisipasi
Satu aliansi strategis dapat menghabiskan sejumlah besar perhatian
pemain kunci yang penting bagi keberhasilan perusahaan asal
secara keseluruhan. Baik karena keahlian teknis, manajerial, peran
kunci, atau ketiganya, terdapat potensi untuk kehilangan focus atau
waktu yang seharusnya didedikasikan pada tanggung jawab utama
4. Menimbulkan masalah mengenai pengendalian atas informasi rahasia
dan property intelektual
Dimana pengembangan teknologi merupakan focus dari suatu aliansi
atau mungkin sebagian darinya, perusahaan perusahaan yang
bekerja sama juga dapat bersaing dalam situasi situasi lainnya. Atau,
perusahaan perusahaan tersebut mungkin berpotensi untuk
melakukan hal tersebut. Jadi, aliansi memberikan kesempatan kepada
masing masing perusahaan untuk saling mempelajari lebih banyak
dalam hal hubungan, kapabilitas, dan keahlian yang unik atau rahasia
bisnis.