2
Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada
Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
Masyarakat luas
4. PENDANAAN
5.PELAKSANA KEGIATAN
6. PEMBINAAN
3
pembinaan kelompok, pelatihan kader dan penilaian kegiatan
Posyandu
4
Pelayanan kesehatan di Posyandu usia lanjut menggunakan
sistem 5 meja, yaitu :
1. Meja pertama : pendaftaran
2. Meja kedua : penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan, serta menetapkan Indeks Massa Tubuh (IMT),
pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia
3. Meja ketiga : Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
kesehatan, dan pemeriksaan status mental
4. Meja keempat : pemeriksaan Laboratorium sederhana, serta
pemberian pelayanan pengobatan oleh medis.
5. Meja kelima : pemberian penyuluhan dan konseling
5
11. SISTEM 5 MEJA POSYANDU LANSIA
KETERANGAN :
A. MEJA 1: PENDAFTARAN
6
2. Tetapkan Indeks Massa Tubuh (IMT) lansia dengan
menggunakan grafik IMT pada KMS lansia.
I M T : Indeks Massa Tubuh ditentukan dengan mencari
titik temu antara garis bantu yang menghubungkan berat
badan yang sudah diukur dengan tinggi badan.
Nilai normal IMT untuk pria dan Wanita usia lanjut
berkisar antara 18,5 - 25.
L : (lebih) bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna merah
N : (normal) bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna hijau
K : (kurang) bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna kuning
3. Jelaskan pada lansia tentang hasil pengukuran IMT,
kemudian catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan
4. Tanyakan pada lansia aktifitas sehari-hari (kemandirian
lansia), apakah masuk dalam kategori A (ketergantungan
total), Kategori B (ketergantuan sebagian), atau kategori C
(mandiri).
Katagori A : apabila usia lanjut sama sekali tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga sangat tergantung
orang lain (ketergantungan)
Katagori B : apabila ada gangguan dalam melakukan
sendiri, hingga kadang- kadang perlu bantuan
(ketergantungan sebagian)
Katagori C : apabila usia lanjut masih mampu melakukan
kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali
(mandiri)
5. Selanjutnya catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan.
7
6. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 3
8
Bila 1 atau lebih jawaban ya maka usia lanjut
mempunyai masalah emosional.
3. Kemudian catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan.
4. Tanyakan keluhan yang dirasakan saat ini, catat pada KMS
dan Kartu Bantu Pemeriksaan
5. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 4
9
2. Berikan pengobatan kepada lansia sesuai dengan indikasi,
catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan.
3. Jelaskan dosis obat dan penggunaannya
4. Anjurkan lansia untuk memeriksakan lebih lanjut kepada
dokter/Puskesmas bila keluhan berlanjut.
5. Lakukan layanan administrasi (pembayaran biaya periksa
lab/ pengganti obat )
6. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 5
10
3. Pastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on). Cara
memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada area
sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka
stetoskop dalam kondisi on.
4. Cari denyut nadi/arteri brakhialis di bagian siku dalam
lengan kiri pasien. Biarkan lengan rileks/nyaman
5. Letakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/arteri tadi
(gunakan tangan kiri)
6. Pastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup
(dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat).
2. PENGUKURAN
3. PENUTUP
11
2. Buka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan
kempiskan, lalu gulung dan masukkan kembali pada kotak
penyimpan
3. Lepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop dalam
kondisi tertutup (off)
4. Pengukuran tekanan darah telah selesai\
12
Berikut adalah 10 faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang
mengalami tekanan darah tinggi.
Faktor keturunan
Bukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat yang bisa
diwarisi dari orang tua kita. Ternyata, penyakit pun bisa.
Jika salah satu, atau kedua orang tua Anda mengalami
tekanan darah tinggi, kemungkinan Anda pun beresiko
tinggi mengalaminya.
Usia
Seiring bertambahnya usia, kita semua semakin beresiko
menderita tekanan darah tinggi. Mengapa? Karena semakin
kita bertambah tua, elastisitas pembuluh darah kita juga
berkurang sehingga cenderung mengalami penyempitan
pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.
Gender
Hingga usia 45, pria lebih beresiko mengalami tekanan
darah tinggi. Pada usia 45 hingga 64, baik pria maupun
wanita memiliki tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru
pada usia di atas itu, wanita lebih beresiko.
Kurang gerak (Sedentary lifestyle)
Biasanya, orang yang tinggal di kota besar cenderung
memiliki gaya hidup kurang gerak. Bekerja di kantor, dan
terus menerus duduk, ditambah lagi kurangnya olahraga,
akan cenderung meningkatkan resiko penyempitan atau
penyumbatan di pembuluh darah. Akibatnya adalah
meningkatnya resiko darah tinggi.
Pola makan
Kalau Anda suka makan makanan tinggi kalori, lemak, dan
gula, mungkin sudah saatnya Anda menguranginya untuk
mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi. Dan, ini
13
juga adalah fakta umum yang diketahui hampir semua
orang: kurangi makanan bergaram karena itu dapat
menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga
meningkatkan tekanannya.
Berat badan berlebih
BMI (Indeks Massa Tubuh) bisa menjadi salah satu ukuran
resiko. Jika BMI Anda 25 hingga 30, atau bahkan lebih,
Anda terhitung kelebihan berat badan, dan lebih beresiko
mengalami tekanan darah tinggi.
Kebiasaan minum minuman beralkohol
Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar
trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah kolesterol yang
jahat yang berpotensi menyebabkan tekanan darah
meningkat.
Stres
Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon
adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa
mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat
sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, pada saat
stres biasanya pilihan makanan kita kurang baik. Kita akan
cenderung melahap apa pun untuk merilekskan diri, dan itu
bisa berdampak secara tidak langsung pada tekanan darah
kita.
Kondisi penyakit yang lain
Menurut para ahli, gangguan kondisi kesehatan seperti
Apnea tidur (Sleep Apnea) dapat menimbulkan tekanan
darah tinggi. Orang yang mengalami gangguan ini sangat
dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya
14
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DARAH RENDAH
1. Pengobatan
2. Dehidrasi
15
2. Menderita penyakit yang serius
4. Gangguan neurologis
16
Mempunyai kondisi kesehatan yang mempengaruhi beberapa
hormone yang diproduksi tubuh seperti penyakit diabetes atau
penyakit Addison bisa menjadi salah satu faktor yang
mengakibatkan tekanan darah rendah. Penyakit Addison adalah
sebuah penyakit dimana sistem imun tubu menyerang dan merusak
kelenjar kelenjar adrenal. Imun tubuh yang seharusnya berfungsi
untuk pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, penyakit
Addison menyerang dua buah kelenjar yang berukuran kecil yang
berada di atas ginjal. Kedua kelenjar tersebut adalah kelenjar yang
memproduksi hormone hormone yang mengendalikan tekanan
darah dan menjaga keseimbangan garam dan air yang berada di
dalam tubuh.
7. Syok Anafilaksis
17
menjadi penyebab pembuluh darah menjadi melebar, dan
mengakibatkankan turunnya tekanan darah secara drastik.
8. Syok Kardiogenis
10. Anemia
11. Kehamilan
18
Kehilangan darah dalam jumlah yang banyak adalah salah satu hal
yang akan membuat jumlah darah dalam tubuh berkurang. Hal ini
akan berdampak pada penurunan tekanan darah.
19