Anda di halaman 1dari 19

OLEH :

KELOMPOK PRAKTEK KOMUNITAS


KELOMPOK 13 DAN 14

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
2016
1. LATAR BELAKANG

Peningkatan jumlah usia lanjut dan usia harapan hidup


menunjukkan peningkatan kesejahteraan/status kesehatan, juga
berarti meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan bagi usia
lanjut. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lansia, disebutkan bahwa pemerintah, masyarakat
dan keluarga bertanggung jawab terwujudnya upaya peningkatan
kesejahteraan usia lanjut
Salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan
usia lanjut adalah meningkatkan sistem pelayanan kesehatan yang
dapat mendorong usia lanjut berperilaku hidup sehat dan
memberikan kesempatan usia lanjut untuk mengaktualisasikan diri
dalam kehidupan di keluarga dan masyarakat
Diperlukan pelayanan kesehatan yang dapat tersedia dan mudah
dijangkau di wilayah tempat tinggal usia lanjut

2. PENGERTIAN POSYANDU LANSIA


Posyandu lansia merupakan suatu wadah untuk memberikan
pelayanan kesehatan dan pembinaan kepada kelompok usia lanjut
di suatu wilayah, dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat
melalui kader kesehatan, dan kerjasama lintas program /lintas
sektor, dalam rangka untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat pada umumnya dan khususnya pada kelompok usia
lanjut (Dep.Kes. RI, 2005)

3. SASARAN POSYANDU LANSIA

2
Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada
Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
Masyarakat luas

4. PENDANAAN

Pada prinsipnya pendanaan Posyandu Lansia adalah bersumber


dari swadaya masyarakat dan bersumber dari bantuan pemerintah
melalui Dinas Kesehatan/Puskesmas, serta dari sumber-sumber
lain yang bersifat tidak mengikat seperti donator, dana hibah dan
sumbangan, dll.

5.PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksana kegiatan Posyandu Lansia adalah Kader Kesehatan


Lansia yang telah dilatih, sehingga memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan pelayanan dan pembinaan pada
kelompok lansia, serta dibantu oleh petugas Puskesmas, maupun
oleh petugas kesehatan dari warga setempat

6. PEMBINAAN

Pembinaan Posyandu Lansia dilaksanakan oleh Puskesmas


setempat, dan bekerjasama dengan PKK tingkat RW dan
Kelurahan/Kecamatan. Kegiatan pembinaan dapat dilaksanakan
dalam bentuk kunjungan (supervisi) pada saat pelayanan Posyandu,

3
pembinaan kelompok, pelatihan kader dan penilaian kegiatan
Posyandu

7. SARANA POSYANDU LANSIA

Tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka)


Meja dan kursi
Alat tulis
Formulir pencacatan hasil kegiatan (buku register bantu)
Kit Usia Lanjut, yang berisi : Timbangan dewasa,
meteran /pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensimeter,
peralatan laboratorium sederhana, termometer.
Obat-obatan yang ditetapkan oleh medis
Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut
Kartu Bantu Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Buku Pedoman Kader Posyandu Usia Lanjut

8. SIFAT PELAYANAN DI POSYANDU LANSIA


1. .Memberikan pelayanan sopan dan ramah kepada usia lanjut
2. .Memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan
terhadap usia lanjut
3. Memberikan keringanan/penghapusan biaya pelayanan
kesehatan bagi usia lanjut yang tidak mampu
4. Memberikan dukungan sosial dan bimbingan pada usia
lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya
5. Melakukan pelayanan kesehatan yang memadai, proaktif
kepada usia lanjut
6. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektor
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut

9. MEKANISME PELAYANAN POSYANDU LANSIA

4
Pelayanan kesehatan di Posyandu usia lanjut menggunakan
sistem 5 meja, yaitu :
1. Meja pertama : pendaftaran
2. Meja kedua : penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan, serta menetapkan Indeks Massa Tubuh (IMT),
pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia
3. Meja ketiga : Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
kesehatan, dan pemeriksaan status mental
4. Meja keempat : pemeriksaan Laboratorium sederhana, serta
pemberian pelayanan pengobatan oleh medis.
5. Meja kelima : pemberian penyuluhan dan konseling

10. PERSIAPAN POSYANDU LANSIA

1. Tempat kegiatan Posyandu Lansia (gedung, ruangan atau


tempat terbuka)
2. Meja minimal 5 buah dan kursi secukupnya untuk petugas
dan pengunjung
3. Alat tulis : Pulpen, penggaris
4. Buku pendaftaran, buku tamu, buku hadir kader
5. Kartu Bantu PemeriksaanFormulir pencacatan hasil
kegiatan
6. Peralatan kesehatan : Timbangan dewasa, meteran
/pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensimeter, peralatan
laboratorium sederhana, termometer.
7. Obat-obatan yang ditetapkan oleh medis
8. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut
9. Buku Pedoman Kader Posyandu Usia Lanjut
10. Media penyuluhan

5
11. SISTEM 5 MEJA POSYANDU LANSIA

KETERANGAN :

A. MEJA I : Tempat Pendaftaran


B. MEJA 2 : Pengukuran BB, TB, dan TD
C. MEJA 3 : Pencatatan KMS
D. MEJA 4 : Penyuluhan
E. MEJA 5 : Pelayanan Medis
F. Warga

A. MEJA 1: PENDAFTARAN

1. Berikan nomor urut kehadiran lansia


2. Panggil lansia sesuai dengan nomor urut, ucapkan salam
1. Selamat pagi/siang ibu/ bapak, silahkan duduk
2. Catat identitas lansia pada buku pendaftaran, KMS lansia,
3. dan kartu bantu pemeriksaan : nama, umur, jenis kelamin,
4. alamat RT/ RW, pekerjaan, pendidikan terakhir tanggal
5. kunjungan, nama posyandu, nomor KMS
3. Jelaskan jenis pelayanan yang tersedia di Posyandu
6. Lansia.
4. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 2

B. MEJA 2 : PENIMBANGAN BERAT BADAN, TINGGI


BADAN, IMT, AKTIFITAS SEHARI-HARI
1. Ukur tinggi badan dan berat badan lansia

6
2. Tetapkan Indeks Massa Tubuh (IMT) lansia dengan
menggunakan grafik IMT pada KMS lansia.
I M T : Indeks Massa Tubuh ditentukan dengan mencari
titik temu antara garis bantu yang menghubungkan berat
badan yang sudah diukur dengan tinggi badan.
Nilai normal IMT untuk pria dan Wanita usia lanjut
berkisar antara 18,5 - 25.
L : (lebih) bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna merah
N : (normal) bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna hijau
K : (kurang) bila titik temu terdapat pada daerah grafik
dengan warna kuning
3. Jelaskan pada lansia tentang hasil pengukuran IMT,
kemudian catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan
4. Tanyakan pada lansia aktifitas sehari-hari (kemandirian
lansia), apakah masuk dalam kategori A (ketergantungan
total), Kategori B (ketergantuan sebagian), atau kategori C
(mandiri).
Katagori A : apabila usia lanjut sama sekali tidak mampu
melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga sangat tergantung
orang lain (ketergantungan)
Katagori B : apabila ada gangguan dalam melakukan
sendiri, hingga kadang- kadang perlu bantuan
(ketergantungan sebagian)
Katagori C : apabila usia lanjut masih mampu melakukan
kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali
(mandiri)
5. Selanjutnya catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan.

7
6. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 3

C. MEJA 3 : PENGUKURAN TEKANAN DARAH,


PEMERIKSAAN STATUS MENTAL EMOSIONAL,
KELUHAN YANG DIRASAKAN
1. Ukur tekanan darah lansia, nadi dalan 1 menit selanjutnya
catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan
T : (tinggi) bila salah satu dari sistole atau diastole,
keduanya diatas normal
N : (normal) bila sistole (atas) antara 120 -140 dan diastole
(bawah) kurang dari 90 mmHg
R : (rendah) bila sistole atau diastole dibawah normal
2. Periksa status emosional/mental lansia, CARANYA :
Pertanyaan tahap 1 :
Apakah anda mengalami sukar tidur ?
Apakah anda sering merasa gelisah ?
Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri ?
Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir ?
Bila ada 1 atau lebih jawaban ya lanjutkan pada
pertanyaan tahap 2.
Pertanyaan tahap 2 :
Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1
kali dalam sebulan ?
Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran ?
Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan
keluarga atau orang lain ?
Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas
anjuran dokter ?
Apakah anda cenderung mengurung diri didalam kamar ?

8
Bila 1 atau lebih jawaban ya maka usia lanjut
mempunyai masalah emosional.
3. Kemudian catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan.
4. Tanyakan keluhan yang dirasakan saat ini, catat pada KMS
dan Kartu Bantu Pemeriksaan
5. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 4

D.MEJA 4 : PELAYANAN PEMERIKSAAN


LABORATORIUM SEDERHANA DAN
PELAYANAN PENGOBATAN OLEH TIM MEDIS
1. Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan
indikasi :
a. Pemeriksaan kadar gula darah acak
b. Pemeriksaan kadar uric acid darah
c. Pemeriksaan cholesterol darah
d. Pemeriksaan kadar haemoglobin darah metode
Talqvist/Sahli
Hb : Periksalah Hemoglobin dengan salah satu cara
yaitu Talqvist, sahli atau cuprisulfat. Bila menggunakan
Talquist maka :
N : (normal) nilainya > 70 % (untuk pria & wanita)
Bila menggunakan Sahli atau Cuprisulfat maka :
N : (normal) nilainya 13 g % untuk pria dan 12 g %
untuk wanita
Nilai Normal kadar gula darah acak, kadar asam urat
darah, kadar kolesterol darah berdasarkan pedoman
pada jenis alat (merk) yang digunakan dan ditetapkan
oleh petugas kesehatan

9
2. Berikan pengobatan kepada lansia sesuai dengan indikasi,
catat pada KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan.
3. Jelaskan dosis obat dan penggunaannya
4. Anjurkan lansia untuk memeriksakan lebih lanjut kepada
dokter/Puskesmas bila keluhan berlanjut.
5. Lakukan layanan administrasi (pembayaran biaya periksa
lab/ pengganti obat )
6. Persilahkan lansia untuk menuju Meja 5

E. MEJA 5 : PENYULUHAN DAN KONSELING

1. Berikan penyuluhan kepada lansia sesuai dengan keluhan,


hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan.
Arahkan penyuluhan pada pola hidup sehat, pencegahan
penyakit, pemberian dukungan dari keluarga, dengan
menggunakan media yang tersedia. Selanjutnya catat pada
KMS dan Kartu Bantu Pemeriksaan
2. Anjurkan lansia untuk berkunjung ke Posyandu lansia pada
bulan berikutnya, berikan KMS lansia untuk disimpan, dan
akhiri dengan ucapan terima kasih atas kunjungannya

CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH


1. PERSIAPAN

1. Pasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada lengan


kiri atas pasien
2. Tempatkan stetoskop pada telinga kita

10
3. Pastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on). Cara
memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada area
sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka
stetoskop dalam kondisi on.
4. Cari denyut nadi/arteri brakhialis di bagian siku dalam
lengan kiri pasien. Biarkan lengan rileks/nyaman
5. Letakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/arteri tadi
(gunakan tangan kiri)
6. Pastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup
(dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat).

2. PENGUKURAN

1. Pompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada


penunjuk jarum manometer
2. Buka perlahan-lahan katup kantun tekanan. Jarum pada
manometer akan turun perlahan-lahan seiring dibukanya
katup kantung tekanan tersebut.
3. Dengarkan dan tandai bunyi yang terdengar pertama dan
terakhir kali muncul saat jarum pada manometer turun.
4. Bunyi yang pertama menunjukkan batas
atas/sistole/rentang waktu ketika jantung berkontraksi
(misal : 120). Bunyi yang terakhir menunjukkan batas
bawah/diastole/rentang waktu ketika jantung berelaksasi
(misal 90). Maka tekanan darah/tensi pasien tersebut
adalah 120/90.

3. PENUTUP

1. Buka katup kantong tekanan sampai jarum pada


manometer menunjukkan angka 0 (nol)

11
2. Buka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan
kempiskan, lalu gulung dan masukkan kembali pada kotak
penyimpan
3. Lepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop dalam
kondisi tertutup (off)
4. Pengukuran tekanan darah telah selesai\

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DARAH TINGGI

12
Berikut adalah 10 faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang
mengalami tekanan darah tinggi.

Faktor keturunan
Bukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat yang bisa
diwarisi dari orang tua kita. Ternyata, penyakit pun bisa.
Jika salah satu, atau kedua orang tua Anda mengalami
tekanan darah tinggi, kemungkinan Anda pun beresiko
tinggi mengalaminya.
Usia
Seiring bertambahnya usia, kita semua semakin beresiko
menderita tekanan darah tinggi. Mengapa? Karena semakin
kita bertambah tua, elastisitas pembuluh darah kita juga
berkurang sehingga cenderung mengalami penyempitan
pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.
Gender
Hingga usia 45, pria lebih beresiko mengalami tekanan
darah tinggi. Pada usia 45 hingga 64, baik pria maupun
wanita memiliki tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru
pada usia di atas itu, wanita lebih beresiko.
Kurang gerak (Sedentary lifestyle)
Biasanya, orang yang tinggal di kota besar cenderung
memiliki gaya hidup kurang gerak. Bekerja di kantor, dan
terus menerus duduk, ditambah lagi kurangnya olahraga,
akan cenderung meningkatkan resiko penyempitan atau
penyumbatan di pembuluh darah. Akibatnya adalah
meningkatnya resiko darah tinggi.
Pola makan
Kalau Anda suka makan makanan tinggi kalori, lemak, dan
gula, mungkin sudah saatnya Anda menguranginya untuk
mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi. Dan, ini

13
juga adalah fakta umum yang diketahui hampir semua
orang: kurangi makanan bergaram karena itu dapat
menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga
meningkatkan tekanannya.
Berat badan berlebih
BMI (Indeks Massa Tubuh) bisa menjadi salah satu ukuran
resiko. Jika BMI Anda 25 hingga 30, atau bahkan lebih,
Anda terhitung kelebihan berat badan, dan lebih beresiko
mengalami tekanan darah tinggi.
Kebiasaan minum minuman beralkohol
Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar
trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah kolesterol yang
jahat yang berpotensi menyebabkan tekanan darah
meningkat.
Stres
Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon
adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa
mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat
sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, pada saat
stres biasanya pilihan makanan kita kurang baik. Kita akan
cenderung melahap apa pun untuk merilekskan diri, dan itu
bisa berdampak secara tidak langsung pada tekanan darah
kita.
Kondisi penyakit yang lain
Menurut para ahli, gangguan kondisi kesehatan seperti
Apnea tidur (Sleep Apnea) dapat menimbulkan tekanan
darah tinggi. Orang yang mengalami gangguan ini sangat
dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya

14
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DARAH RENDAH

1. Pengobatan

Pengobatan atau khususnya obat obatan yang digunakan dalam


pengobatan tersebut, beberapa jenis pengobatan yang dapat
memicu darah rendah di antaranya:

Pengobatan untuk menurunkan tekanan darah


Obat beta blocker adalah sejenis obat yang digunakan
dalam pengobatan pada masalah jantung.
Obat alpha blocker adalah sejenis obat untuk menurunkan
tekanan darah bagi orang yang menderita tekanan darah
tinggi atau hipertensi dan penderita masalah kelenjar prostat
pada pria.
Beberapa obat antidepresan.

Bila anda sedang mendapatkan pengobatan pengobatan tersebut,


biasanya dokter akan tetap memonitor obat obatan yang diberikan
serta tekanan darah anda apalagi jika anda memiliki resiko tinggi
terhadap darah rendah.

2. Dehidrasi

Bagi anda yang suka berkeringat entah itu melalui kegiatan


berolahraga atau pun yang lainnya, hati hati agar tubuh tidak
mengalami dehidrasi. Dehidrasi bisa terjadi karena tubuh
kehilangan cairan baik melalui keringat maupun melalui sistem
gastrointestinal seperti muntah muntah atau diare.

15
2. Menderita penyakit yang serius

Jika anda mempunyai penyakit yang akut, biasanya tekanan darah


anda akan dicek dan diawasi secara teratur untuk melihat seberapa
serius penyakit yang diderita tersebut. Penyakit lainnya yang dapat
menjadi faktor yang mengakibatkan darah rendah adalah penyakit
jantung atau serangan jantung mendadak. Ini dikarenakan pada
kedua penyakit tersebut terjadi kondisi dimana jantung kehilangan
kemampuan untuk memompa darah keseluruh tubuh kita.

4. Gangguan neurologis

Gangguan neurologis seperti misalnya penyakit Parkinson


merupakan penyakit yang menyebabkan kondisi yang
mempengaruhi sistem syaraf. Sedangkan tekanan darah rendah
sendiri terjadi jika bagian sistem syaraf yang dinamakan sistem
syaraf otonom sudah terganggu. Sistem syaraf otonom merupakan
bagian sistem saraf yang mengontrol fungsi fungsi tubuh seperti
berkeringat dan sistem pencernaan. Sistem saraf ini juga memiliki
fungsi lain yakni untuk melebarkan serta menyempitkan pembuluh
darah di dalam tubuh.

Sehingga, jika terjadi masalah atau gangguan pada sistem syaraf


otonom, pembuluh darah bisa tetap dalam kondisi melebar dan
tidak dapat menyempit kembali. Hal inilah yang menyebabkan
tekanan darah menjadi rendah.

5. Gangguan Hormon Endokrin

16
Mempunyai kondisi kesehatan yang mempengaruhi beberapa
hormone yang diproduksi tubuh seperti penyakit diabetes atau
penyakit Addison bisa menjadi salah satu faktor yang
mengakibatkan tekanan darah rendah. Penyakit Addison adalah
sebuah penyakit dimana sistem imun tubu menyerang dan merusak
kelenjar kelenjar adrenal. Imun tubuh yang seharusnya berfungsi
untuk pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, penyakit
Addison menyerang dua buah kelenjar yang berukuran kecil yang
berada di atas ginjal. Kedua kelenjar tersebut adalah kelenjar yang
memproduksi hormone hormone yang mengendalikan tekanan
darah dan menjaga keseimbangan garam dan air yang berada di
dalam tubuh.

Tekanan darah yang rendah juga terjadi jika kelenjar kelenjar


adrenal rusak, misalnya jika terjadi infeksi atau tumor pada kelenjar
terebut.

6. Syok septic dan sindrom syok toxic

Syok septic dan sindrom syok toxic adalah penyakit yang


disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri bakteri tersebut
menyerang dinding dinding pembuluh darah yang berukuran
kecil sehingga menyebabkan kebocoran dan keluarnya cairan dari
darah di sekitar jaringan. Dan hal tersebut bisa menyebabkan
seserang mengalami penurunan tekanan darah yang sangat
signifikan.

7. Syok Anafilaksis

Anafilaksis terjadi diakibatkan oleh reaksi terhadap alergi. Selama


reaksi terhadap alergi tersebut berlangsung, tubuh akan
memproduksi sejenis zat kimia yang disebut histamine yang

17
menjadi penyebab pembuluh darah menjadi melebar, dan
mengakibatkankan turunnya tekanan darah secara drastik.

8. Syok Kardiogenis

Syok kardiogenis adalah kondisi yang terjadi ketika jantung tidak


mampu menyuplai darah keseluruh tubuh dalam jumlah yang
cukup. Kondisi tersebut mengakibatkan tekanan darah menjadi
turun dengan signifikan. Hal ini bisa terjadi selama serangan
jantung.

9. Miskomunikasi antara jantung dan otak

Tekanan darah rendah yang terjadi setelah berdiri dalam waktu


yang lama terjadi ketika tubuh anda menyalurkan informasi yang
salah kepada otak, yakni informasi mengenai terlalu tingginya
tekanan darah di dalam tubuh.

10. Anemia

Anemia merupakan penyakit kekurangan darah dimana hemoglobin


di dalam tubuh dalam jumlah di bawah angka normal. Dan dalam
hal ini dapat dipastikan tekanan darah di dalam tubuh juga menjadi
sangat rendah.

11. Kehamilan

Kehamilan juga menjadi penyebab tekanan darah rendah karena


ketika sedang hamil sistem peredaran darah pada wanita akan
mengalami perluasan yang mengakibatkan tekanan darah
cenderung menurun.

12. Kehilangan darah

18
Kehilangan darah dalam jumlah yang banyak adalah salah satu hal
yang akan membuat jumlah darah dalam tubuh berkurang. Hal ini
akan berdampak pada penurunan tekanan darah.

19

Anda mungkin juga menyukai