Anda di halaman 1dari 33

MODUL 1

PETA KERJA
1.1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul 1 ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan diharapkan dapat memahami macam-macam peta kerja.
2. Praktikan diharapkan dapat membuat BOM (Bill Of Material)
3. Praktikan diharapkan dapat membuat peta Proses Operasi (Operation
Process Chart/OPC)
4. Praktikan diharapkan dapat membuat Assemblly Chart
5. Praktikan diharapkan dapat membuat peta tangan kanan dan tangan kiri

1.2. Landasan Teori


Definisi Peta Kerja Peta kerja ( Peta Proses process chart )
merupaka alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses
kerja dari tahap awal sampai akhir (Sritomo, 2008). Peta-peta kerja
merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi
secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-
informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Contoh
informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang
harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahanbahan khusus yang
harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya
(http://elearning.gunadarma.ac.id). Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan
kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Melalui peta kerja ini, maka dapat
dilihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (dalam bentuk bahan baku), kemudian
menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi,
operasi mesin, pemeriksaan, dan perakitan, sampai akhirnya menjadi produk
jadi, baik produk lengkap atau bagian dari suatu produk lengkap
(Sutalaksana, 2006).
Lambang-Lambang Yang Digunakan Peta-peta kerja yang
digunakan pada saat ini ialah peta-peta kerja dikembangkan oleh Gilberth.
Untuk membuat peta kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang
dapat digunakan, yang kemudian disederhanakan menjadi 4 buah lambang.
Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 1


membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang
yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Operasi Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami
perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi
maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk
operasi. Contoh pekerjaannya menyerut, memotong, memahat, merakit
dan lain sebagainya. Lambang ini juga digunakan untuk menyatakan
aktivitas administrasi, misalnya aktivitas perencanaan dan perhitungan.
b. Pemeriksaan Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau
peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun
kuantitas. Contoh pekerjaannya mengukur dimensi benda, memeriksa
warna benda, membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin dan
sebagainya.
c. Transportasi Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja,
pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya yaitu
memindahkan bahan, memindahkan benda kerja dari satu mesin ke
mesin lainnya, dan lain-lain.
d. Menunggu Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu.
Contoh pekerjaannya yaitu benda kerja menunggu untuk diproses, bahan
menunggu untuk diangkut, dan sebagainya.
e. Penyimpanan Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan
untuk jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya yaitu bahan
baku disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan
sebagainya (Sutalaksana, 1979).

Pembahasan
Pembahasan ini berisikan tentang data komponen-komponen yang
sangat berkaitan dengan proses produksi pengerjaan produk rak pajangan
mulai dari bahan yang diterima (bahan mentah) sampai dengan proses

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 2


perakitan sehingga menjadi produk akhir. Data komponen-komponen ini
terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu seperti data komponen utama, data
komponen tambahan, data-data komponen utama dan tambahan, data
pencatatan waktu perakitan dan data waktu siklus, waktu normal serta
waktu baku. Pembahasan lain yang dibutuhkan dalam pembuatan rak
pajangan ini, yaitu seperti peta proses operasi, peta proses perakitan,
struktur penyusunan produk berdasarkan model explotion dan implotion,
dan langkah yang terakhir, yaitu pembuatan tabel Bill of Materials (BOM).
Berikut ini merupakan pembahasan yang berkaitan dengan proses
pembuatan rak pajangan.

Struktur Produk
Struktur produk atau Bill of Material (BOM) didefinisikan sebagai
cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama
proses manufakturing (Gaspersz, 2004). Struktur inverted lebih sedikit
subassemblies dibandingkan dengan produk akhir, dan lebih sedikit
komponen dan bahan baku dibandingkan subassemblies (berbentuk
segitiga terbalik, dengan bagian atas adalah produk akhir bagian tengah
adalah assemblies, dan bawah adalah komponen bahan baku (Gaspersz,
2004). Struktur produk dibagi menjadi dua, yaitu struktur produk
implotion dan explotion. Struktur produk explotion merupakan struktur
produk yang menggambarkan suatu bagan yang dimulai dari produk akhir
ke komponen-komponen penyusunnya sedangkan struktur produk
implotion merupakan struktur yang menggambarkan suatu bagan yang
dimulai dari komponen-komponen penyusunnya ke produk akhir.

Bill of Material (BOM)


Bill of Material (BOM) adalah daftar dari bahan, material atau
komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk
akhir. Jenis-jenis BOM, antara lain Phantom Bill digunakan untuk meterial

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 3


yang tidak disimpan, tidak dibuat planned order, Lead time, Lot size = Lot
for lot. Modular Bill digunakan jika suatu produk akan dijual dengan
sejumlah option yang berbeda, BOM Explotion akan menghitung
kebutuhan kotor untuk masing-masing komponen. Modular bill adalah
Bill of Material yang dapat diatur diseputar modul produk dan merupakan
komponen yang dapat diproduksi dan dirakit menjadi satu unit produk.
Modular bill mengelompokkan subassemblies dan parts pada unit
terhadap semua konfigurasi produk (Gaspersz, 2004). Pseudo Bill disebut
sebagai composite product diciptakan untuk memudahkan dan
meningkatkan akurasi peramalan penjualan, mengurangi jumlah end item,
dan lain-lain. Pseudo Bill adalah Bill of Material yang menggambarkan
produk aktual yang dibuat untuk memudahkan peramalan penjualan.
Bill of Material yang dipakai untuk perencanaan produksi sering
disebut sebagai planning Bill of Materials (planning BOM) atau sering
disingkat sebagai planning bill. Planning bill tebagi menjadi dua yang
pertama planning bill dengan item yang dijadwalkan merupakan
komponen atau subassemblies untuk pembuatan produk akhir, dimana
item-item yang dijadwalkan itu secara fisik lebih kecil daripada produk
akhir (end items). Modular Bill of Material dan inverted Bill of Material
termasuk ke dalam kategori planning bill tersebut, sedangkan yang kedua
yaitu Planning biil dengan item yang dijadwalkan memiliki produk akhir
sebagai komponennya (super bill), dimana item-item yang dijadwalkan
secara fisik lebih besar daripada produk akhir. Seperti super Bill of
Material, super family Bill of Material, dan super modular Bill of
Material.
Macam-macam level dalam BOM. Level BOM dibagi menjadi dua
yaitu Single Level BOM dan Multi Level BOM. Single Level BOM
menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-
komponen pembentuknya. Multi Level BOM menggambarkan struktur
produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level yang paling
bawah. Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda.

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 4


Assembly Process Chart (APC)
Peta perakitan dilakukan untuk memahami komponen-komponen
yang membentuk produk, bagaimana komponen-komponen ini bergabung
bersama, komponen yang menjadi bagian suatu rakitan- bagian, aliran
komponen ke dalam sebuah rakitan, gambaran menyeluruh dari proses
rakitan, kebutuhan operator, tata letak fasilitas, perbaikan tata cara kerja.
Menganalisis suatu sistem atau cara kerja berarti mencatat secara
sistematis, meneliti seluruh kegiatan/operasi, serta menyajikan berbagai
fakta dan spesifikasi kerja yang ada pada sistem kerja tersebut.
Assembly Process Chart (APC) adalah suatu peta kerja yang
menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami oleh
komponen (produk), berikut pemeriksaan (inspeksi) dari awal sampai
produk jadi selesai dan juga memuat informasi- informasi yang diperlukan
untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang dihabiskan, komponen yang
digunakan, dan alat- alat yan dipakai. Tujuan dari Assembly Process Chart
terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen, yang dapat
juga digambarkan oleh sebuah gambar terurai yang digunakan untuk
mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan suatu rakitan
yang rumit. informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses
operasi dapat memperoleh banyak kegunaan dan manfaat dari APC, antara
lain, Untuk menentukan kebutuhan operator, Untuk mengetahui
kebutuhan tiap komponen, Alat untuk menentukan tata letak fasilitas, Alat
untuk melakukan perbaikan cara kerja, Alat untuk latihan kerja
(Sutalaksana,1979).

Operation Process Chart (OPC)


Operation Process Chart (OPC) adalah suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku
yang meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan. Lambang-lambang

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 5


dari OPC yang akan digunakan, yaitu seperti operasi adalah kegiatan
dimana komponen mengalami perubahan karena dirakit dengan komponen
lain, pemeriksaan adalah kegiatan memeriksa benda atau objek baik-baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. Aktivitas gabungan adalah kegiatan
dimana antara assembling dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau
dalam selang waktu yang relatif singkat. Penyimpanan adalah seandainya
benda kerja disimpan dalam waktu yang lama dan jika mau diambil
kembali biasanya harus berdasarkan rekomendasi atau izin terlebih dahulu
(Sutalaksana, 1979).
Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi yang perlu diikuti
antara lain pada baris yang paling atas dinyatakan sebagai kepalanya
(Peta Proses Operasi) yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama
obyek, nomor peta (nomor gambar), diptakan oleh siapa, tanggal
dipetakan, cara lama atau cara sekarang dan usulan. Material yang akan
diproses diletakkan diatas garis horisontal, yang menunjukkan bahwa
material tersebut masuk kedalam proses. Lambang-lambang ditempatkan
dalam arah vertikal yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi. Penomoran terhadap suatu
kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama
dengan penomoran untuk kegiatan operasi. Agar diperoleh gambar peta
proses operasi yang baik, produk biasanya paling banyak memerlukan
operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti dipetakan dengan garis
vertikal disebelah kanan halaman kertas.

Peta tangan kiri dan tangan kanan


Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu
menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga
menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan
kanan dan tangan kiri ketika melakukan suatu pekerjaan.

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 6


Peta tangan kiri dan tangan kanan pada dasarnya berguna untuk
memperbaiki suatu stasiun kerja.
Kegunaan khusus dari peta tangan kanan dan tangan kiri adalah sebagai
berikut:
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien
dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu
kerja.
3. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
4. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara yang ideal.

Seperti peta-peta yang terdahulu, untuk membuat peta tangan kiri dan
kanan inipun terdapat beberapa perinsip yang perlu dilaksanakan, agar
diperoleh peta yang baik. Prinsip pembuatan peta tangan kiri dan tangan
kanan adalah sebagai berikut: (Sutalaksana,1979).
1. Peta tangan kanan dan tangan kiri dibagi dalam tiga bagian Kepala, yaitu
bagian yang memuat bagan tentang stasiun kerja, dan bagian-bagian
badan.
2. Pada bagian Kepala di baris paling atas ditulis PETA TANGAN
KANAN DAN TANGAN KIRI . Setalah itu menyertakan identifikasi
lainnya, seperti : nama pekerjaan, nama departemen, nomor peta, cara
sekarang atau usulan, nama pembuat peta dan tanggal dipetakan.
3. Pada bagian yang memuat bagan, digambarkan sketsa dari stasiu kerja yang
memperlihatkan tempat alat-alat dan bahan.

4. Bagian Badan dibagi dalam dua pihak. Sebelah kiri kertas digunakan
Untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan
sebaliknya, sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan
kegioatan yang dilakukan tangan kanan pekerja.
5. Langkah selanjutnya, kita perhatikan urutan-urutan gerakan yang
dilaksanakan operator. Kemudian operasi tersebut diuraikan menjadi

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 7


elemen-elemen gerakan yang biasanya dibagi ke dalam delapan buah
elemen (Sutalaksana,1979)
1.3. Prosedur Praktikum

1. Setiap kelompok praktikan akan diberikan produk dan data part list
Tamiya
2. Bongkar produk Tamiya sesuai dengan petunjuk yang diberikan
3. Berdasarkan part penyusun produk Tamiya tersebut, diskusikanlah
dengan anggota kelompok
4. Rakit kembali part produk Tamiya berdasarkan stasiun kerja yang telah
dilakukan diskusi sebelumnya dengan anggota kelompok sampai merakit
10 produk
5. Lakukanlah dokumentasi dengan menggunakan video recorder untuk
proses perakitan Tamiya di tiap-tiap stasiun kerja yang telah dibentuk
6. Amati dan dokumentasikan layout dari stasiun kerja yang diamati untuk
masing-masing stasiun kerja di lembar peta tangan kanan dan tangan kiri
7. Buatlah Bill Of Material (BOM) dari produk Tamiya tersebut
8. Buatlah Assembly Chart untuk produk Tamiya tersebut
9. Buatlah Operation Process Chart untuk produk Tamiya berdasarkan data
proses perakitan, inspeksi, dan data proses permesinan. Diasumsikan
urutan proses permesinan untuk komponen Tamiya yang berbahan baku
plastic (Proses pembuatan dan waktu bisa dilihat pada video yang akan
diberikan asisten pada saat praktikum)
10. Buatlah peta tangan kanan dan kiri dari masing-masing stasiun kerja.

1.4. Pengumpulan data


Tabel 1.1.Pengumpulan Data
Part Number Nama Part Gambar Part
FRC014 Badan Mobil

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 8


FRC013 Roller

FRC013 Baut

FRC012 Pengunci Body dan tutup

FRC008 Motor (dynamo)

FRC010 Tutup Dinamo

FRC006 Tembaga Penghubung

FRC005 Tuas On Off

FRC007 Tutup Depan

FRC011 Pengunci Batrai

FRC003 Besi Penyangga Roda

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 9


FRC001 Kerangka bawah mobil

FRC009 Gear

FRC002 Velg

FRC004 Ban Mobil

1.5. Hasil dan Pembahasan

Struktur Produk

Struktur produk atau Bill of Material (BOM) didefinisikan sebagai


cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama
proses manufakturing (Gaspersz, 2004). Struktur inverted lebih sedikit
subassemblies dibandingkan dengan produk akhir, dan lebih sedikit
komponen dan bahan baku dibandingkan subassemblies (berbentuk
segitiga terbalik, dengan bagian atas adalah produk akhir bagian tengah
adalah assemblies, dan bawah adalah komponen bahan baku (Gaspersz,
2004).

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 10


1.2 Diagram struktur produk

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 11


Interpretasi :

S1A1 merupakan assembly dari body tamiya, kap tamiya, dan pengunci
tamiya. S2A1 merupakan assembly dari body, besi roda, pengunci depan,
tembaga, saklar, pengunci baterai, pengunci dinamo, dinamo, gear. S3A1
merupakan assembly dari ring dan baut.S3A2 dan S3A3 merupakan assembly
dari karet ban dan velg ban. Dari struktur diatas perakitan tamiya memerlukan
5 assembly yaitu S1A1 , S2A1, S3A1 , S3A2 , S3A3 dan 15 bahan
komponen.

1.5.1. Bill Of Material

Bill of Material (BOM) adalah daftar dari bahan, material atau


komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk
akhir. Jenis-jenis BOM, antara lain Phantom Bill digunakan untuk meterial
yang tidak disimpan, tidak dibuat planned order, Lead time, Lot size = Lot
for lot. Modular Bill digunakan jika suatu produk akan dijual dengan
sejumlah option yang berbeda, BOM Explotion akan menghitung kebutuhan
kotor untuk masing-masing komponen. Modular bill adalah Bill of Material
yang dapat diatur diseputar modul produk dan merupakan komponen yang
dapat diproduksi dan dirakit menjadi satu unit produk. Modular bill
mengelompokkan subassemblies dan parts pada unit terhadap semua
konfigurasi produk (Gaspersz, 2004).

Tabel 1.2 Bill of Material


No Part Nama Part Jumlah Dimensi Decision Gambar
(mm)

FRC003 Besi 2 P = 6 cm Make


Penyangga o = 0,2 cm
Roda

FRC001 Kerangka 1 P = 13 cm Make


bawah mobil L = 8 cm
T = 1 cm

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 12


FRC009 Gear 4 o = 1.6 Make

FRC002 Roda 4 o = 1.6 Make


L = 1 cm

FRC004 Ban Mobil 4 o = 2.4 Make


L = 1 cm

FRC008 Dinamo 1 T = 2,5 cm Make


L = 1,5 cm
P = 1,5 cm
FRC010 Tutup 1 P = 3,5 Make
dynamo cm
L = 2 cm
T = 2 cm
FRC006 Tembaga 1 P = 2 cm Make
penghubung L = 0,4 cm

Tuas on/off 1 P = 1 cm Make


FRC005 T = 1 cm

Tutup depan 1 P = 4 cm Make


FRC007 L = 1,5 cm

FRC011 Pengunci 1 P = 4,5 cm Make


baterai L = 1,5 cm

FRC014 Badan mobil 1 P = 13 cm Make


L = 7 cm
T = 1,5 cm

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 13


Roller 4 o 0.8 Make
FRC013

Baut 4 P = 0,7 cm Make


FRC013

Pengunci 1 P = 2 cm Make
FRC012 body L = 1,5 cm

Interpretasi :

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada rangkaian tamiya dan
bagianbagian part lainnya memiliki tempat dan fungsi masing-masing
agar dapat dirakit sehingga menjadi produk berupa mobil tamiya. Berikut
adalah interpretasi produk mobil tamiya dari tabel Bill Of Material (BOM)
: Untuk bahan utama pembuatan semua part produk mobil tamiya yaitu
Polycarbonate.
Yang pertama merupakan Badan Mobil (FRCO14) jumlahnya ada 1,
berikutnya ada roller (FRC013) jumlahnya ada 4. Baut (FRC013) dengan
jumlah 4 buah. Pengunci Body dan Tutup (FRC012) jumlahnya 1. Dinamo
(FRC008) jumlahnya 1. Tutup Dinamo (FRC010) jumlahnya 1. Tembaga
Penghubung (FRC006) jumlahnya 1. Tuas On Off (FRC005) jumlahnya 1.
Tutup Depan (FRC007) jumlahnya 1. Pengunci baterai (FRC011)
jumlahnya 1. Besi Penyangga Roda (FRC003) jumlahnya 2. Kerangka
Bawah Mobil (FRCOO1) jumlahnya 1. Gear (FRC009) jumlahnya 1. Velg
(FRC002) jumlahnya ada 4. Ban Mobil (FRC004) jumlahnya ada 4.

1.5.2. Assembly Chart

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 14


Peta perakitan dilakukan untuk memahami komponen-komponen yang
membentuk produk, bagaimana komponen-komponen ini bergabung
bersama, komponen yang menjadi bagian suatu rakitan- bagian, aliran
komponen ke dalam sebuah rakitan, gambaran menyeluruh dari proses
rakitan, kebutuhan operator, tata letak fasilitas, perbaikan tata cara kerja.
Menganalisis suatu sistem atau cara kerja berarti mencatat secara
sistematis, meneliti seluruh kegiatan/operasi, serta menyajikan berbagai
fakta dan spesifikasi kerja yang ada pada sistem kerja tersebut.

Nama Objek :Mobil Tamiya

Nomor Peta :1

Dipetakan Oleh :Kelompok A7

Tanggal Dipetakan :17 Maret 201

O.1 Body Tamiya


S9A
O.2 As Roda
1
S8A
O.3 Gear 1
S7A
O.4 Vleg 1
S6A
O.5 Ban 1
S5A
O.6 Dinamo 1
S4A
O.7 Tutup Dinamo 1
S3A
O.8 Plat Saklar
1
S2A
O.9 Tuas on / off
1
S1A
O.10 Tembaga penghubung 1
A A
O.11 Pengunci Baterai
Diagram 1.4.Assembly Chart

Interpretasi :

Kerangka mobil dan besi penyangga di gabung menjadi S14A1 lalu


gear dihubungkan menjadi S13A2, lalu dirakit dengan roda di kedua sisi
menjadi S12A3. Selanjutnya roda di rakitkan dengan ban pada keempat
roda mejadi S11A4. Tembaga penghubung dirakitkan ke body menjadi
S10A5. Lalu tuas on/off di rakit dengan body menjadi S9A6. Tutup depan
dirakitkan pada body menjadi S8A7, dan motor dirakitkan ke body

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 15


menjadi S7A8, beserta tutup dynamo dirakitkan ke body menjadi S6A9.
Pengunci baterai di rakitkan ke body menjadi S5A10. Roller dipasangkan
pada body menjadi S4A11. Lalu baut di rakit pada roller menjadi S3A12.
Badan mobil dihubungkan dengan body menjadi S2A13. Lalu kaitkan
pengunci pada body menjadi

1.5.3 Operation Process Chart


OPC adalah peta kerja yang mencoba menggambarkan urutan kerja
dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen operasi
secara detail. Tahapan proses kerja harus di uraikan secara logis dan
sistematis.
Operation Process Chart

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 16


1.3 Operation Process Chart

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 17


Tabel 1.3 Interpretasi proses dari OPC
No Kegiatan Keterangan WAKTU (sekon)
1. O-1 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
kerangka mobil
2. O-2 Melakukan peleburan bahan 2
kerangka mobil
3. O-3 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan kerangka mobil
4. O-4 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan kerangka mobil yang sudah
dicetak
5. O-5 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
besi penyangga roda
6. O-6 Melakukan peleburan bahan besi 2
penyangga roda
7. O-7 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan besi penyangga
roda
8. O-8 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan besi penyangga roda yang
sudah dicetak
9. O-9 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobil dengan besi
peenyangga roda
10. O-10 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
gear
11. O-11 Melakukan peleburan bahan gear 2
12. O-12 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan gear
13. O-13 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan gear yang sudah dicetak
14. O-14 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, dengan gear
15. O-15 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
roda
16. O-16 Melakukan peleburan bahan roda 2
17. O-17 Melakukan pencetakan dari hasil
peleburan bahan roda
18. O-18 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan roda yang sudah dicetak
19. O-19 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, dengan roda

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 18


20. O-20 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
ban mobil
21. O-21 Melakukan peleburan bahan ban 2
mobil
22. O-22 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan ban mobil
23. O-23 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan ban mobil yang sudah dicetak
24. O-24 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, dengan ban mobil
25. O-25 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
tembaga penghubung
26. O-26 Melakukan peleburan bahan 2
tembaga penghubung
27. O-27 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan tembaga
penghubung
28. O-28 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan tembaga penghubung yang
sudah dicetak
29. O-29 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, dan
tembaga penghubung
30. O-30 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
tuas off
31. O-31 Melakukan peleburan bahan tuas off 2
32. O-32 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan tuas off
33. O-33 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan tuas off yang sudah dicetak
34. O-34 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, dengan tuas off
35. O-35 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
tutup dynamo
36. O-36 Melakukan peleburan bahan tutup 2
dynamo
37. O-37 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan tutup dynamo
38. O-38 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan tutup dinamo yang sudah

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 19


dicetak
39. O-39 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, dengan tutup
dynamo
40. O-40 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
motor
41. O-41 Melakukan peleburan bahan motor 2
42. O-42 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan motor
43. O-43 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan motor yang sudah dicetak
44. O-44 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, tutup dinamo,
dengan motor
45. O-45 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
tutup depan
46. O-46 Melakukan peleburan bahan tutup 2
depan
47. O-47 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan tutup depan
48. O-48 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan tutup depan yang sudah
dicetak
49. O-49 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, tutup dinamo,
motor, dengan tutup depan
50. O-50 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
pengunci baterai
51. O-51 Melakukan peleburan bahan 2
pengunci baterai
52. O-52 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan pengunci baterai
53. O-53 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan pengunci baterai yang sudah
dicetak
54. O-54 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 20


penghubung, tuas off, tutup dinamo,
motor, tutup depan, dengan
pengunci baterai
55. O-55 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
roller
56. O-56 Melakukan peleburan bahan roller 2
57. O-57 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan roller
58. O-58 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan roller yang sudah dicetak
59. O-59 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, tutup dinamo,
motor, tutup depan, pengunci
baterai, dengan roller
60. O-60 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
baut
61. O-61 Melakukan peleburan bahan baut 2
62. O-62 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan baut
63. O-63 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan baut yang sudah dicetak
64. O-64 Melakukan perakitan antara 2
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, tutup dinamo,
motor, tutup depan, pengunci
baterai, roller, dengan baut
65. O-65 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
badan mobil
66. O-66 Melakukan peleburan bahan badan 2
mobil
67. O-67 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan badan mobil
68. O-68 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan badan mobil yang sudah
dicetak
69. O-69 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, tutup dinamo,
motor, tutup depan, pengunci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 21


baterai, roller, baut, dengan badan
mobil
70. O-70 Melakukan pemilihan bahan untuk 2
badan pengunci bodi dan tutup
71. O-70 Melakukan peleburan bahan badan 2
pengunci bodi dan tutup
72. O-72 Melakukan pencetakan dari hasil 2
peleburan bahan badan pengunci
bodi dan tutup
73. O-73 Melakukan pendinginan terhadap 2
bahan pengunci bodi dan tutup yang
sudah dicetak
74. O-74 Melakukan perakitan antara 5
kerangka mobi, besi peenyangga
roda, gear, roda, ban mobil, tembaga
penghubung, tuas off, tutup dinamo,
motor, tutup depan, pengunci
baterai, roller, baut, badan mobil,
dengan pengunci bodi dan tutup
I-1 Inspeksi 5
Jumlah Kegiatan Waktu total (sekon)
74 Assembly 160
I-1 Inspeksi 5

Total 165

1.5.4. Peta tangan kanan dan kiri

Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu


menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga
menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan
kanan dan tangan kiri ketika melakukan suatu pekerjaan.
Pada praktikum ini kami membuat 3 stasiun,stasiun ini saling
berhubungan satu dengan yang lainya. Proses pertama pada stasiun
1,setelah setasiun 1 menyelesaikan satu produknya masuk ke stasiun 2,
dan setelah itu ke stasiun 3 .jadi proses kerjanya harus selesai stasiun 1
terlebih dahulu dan berlanjut ke stasiun selanjutnya.

Tabel 1.6.Peta Tangan Kanan dan Kiri


PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
Pekerjaan
MERAKIT RODA MOBIL TAMIYA
:

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 22


Departemen : STASIUN KERJA 1
Dipetakan Oleh : KELOMPOK A7
Tangal Dipetakan : 20 Maret 2017

OP

Jarak Waktu Jarak Waktu Tangan


Tangan Kiri Lambang
(cm) (Det) (cm) (Det) Kanan
Menjangkau Menjangka
10 1 RE RE 10 1
FRC003 u FRC002
Memegang
Memegang FRC003 - 1 G G - 1
FRC002
Membawa
Membawa FRC003 10 1 M M 10 1
FRC002
Merakit
Merakit FRC005 - 1 A A - 1
FRC002
Membawa
Melepas - 1 RL M 10 1
FRC002
Menjangkau Membawa
10 1 Re M - 1
FRC001 FRC002
Membawa
Memegang FRC001 - 1 G M - 1
FRC002
Membawa
Membawa FRC001 10 1 M M - 1
FRC002
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit
memakai FRC001
Memegang
Menjangkau untuk
10 1 RE H - 1
FRC002 memakai
FRC001
Memegang
untuk
Memegang FRC002 - 1 G H - 1
memakai
FRC001

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 23


Memegang
untuk
Membawa FRC002 10 1 M H - 1
memakai
TLB01
Memegang
untuk
Merakit FRC002 - 1 A H - 1
memakai
FRC001
Menjangkau Menjangka
10 1 RE RE 10 1
FRC003 u FRC002
Memegang
Memegang FRC003 - 1 G G - 1
FRC002
Membawa
Membawa FRC003 10 1 M M 10 1
FRC002
Merakit
Merakit FRC003 - 1 A A - 1
FRC002
Melepas - 1 RL RL - 1 Melepas
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC009
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC009

Memegang untuk Membawa


- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC009

Memegang untuk
- 1 H RL - 1 Melepas
memakai FRC001
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC002
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC002
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC002
Merakit - 1 A A - 1 Merakit
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC004
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC004

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 24


Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC004
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit
memakai FRC001
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC004
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC004
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC004
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit
memakai FRC001
Memegang
Menjangkau untuk
10 1 RE H - 1
FRC004 memakai
FRC001
Memegang
untuk
Memegang FRC004 - 1 G H - 1
memakai
FRC001
Memegang
untuk
Membawa FRC004 10 1 M H - 1
memakai
FRC001
Memegang
untuk
Merakit - 1 A H - 1
memakai
FRC001
Memegang
Menjangkau untuk
10 1 RE H - 1
FRC004 memakai
FRC001
Memegang
untuk
Memegang FRC004 - 1 G H - 1
memakai
FRC001

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 25


Memegang
untuk
Membawa FRC004 10 1 M H - 1
memakai
FRC001
Memegang
untuk
Merakit - 1 A H - 1
memakai
FRC001
TOTAL 120 42 130 42
RINGKASAN
Waktu tiap siklus 42
Jumlah Tiap Produk
5
Siklus
Waktu untuk
membuat satu 42
produk

Interpretasi :

Pada praktikum peretama ini bagaimana menentukan kerja tangan


kanan dan tnagan kiri. Pada awal kerja kelompok menggunakan perakitan
pertama dengan merakit bagian belakang tamiya. Langkah-langkah dalam
pengerjaannya yaitu dengan, mengambil ban dan velg tamiya terlebih
dahulu kemudian merakitnya setelah itu salah satu ban di rakitkan dengan
besi/poros ban, kemudian mengambil kerangka tamiya lalu besi di
masukkan pada kerangka tersebut , setelah memasuk kerangka ambil gear
lalu pasang pada besi, rakit sampa menuju lubang berikutnya lalu rakit ban
kedua ke besi.

Tabel 1.7.Peta Tangan Kanan dan Kiri


PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
Pekerjaan : MERAKIT PART DALAM MOBIL TAMIYA

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 26


Departemen : STASIUN KERJA 2
Dipetakan Oleh : KELOMPOK A7
Tangal Dipetakan : 20 Maret 2017

OP

Jara Jara
Waktu Waktu Tangan
Tangan Kiri k Lambang k
(Det) (Det) Kanan
(cm) (cm)
Menjangkau Menjangka
10 1 RE RE 10 1
FRC001 u FRC008
Memegang
Memegang FRC001 - 1 G G - 1
FRC008
Membawa
Membawa FRC001 10 1 M M 10 1
FRC008
Memegang untuk Merakit
- 1 H A - 1
memakai FRC001 FRC008
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC007
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC007
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC007
Memegang untuk Merakit
- 1 H A - 1
memakai FRC001 FRC007
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC006
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC006
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC006
Memegang untuk Merakit
- 1 H A - 1
memakai FRC001 FRC006
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC005

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 27


Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC005
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC005
Memegang untuk Merakit
- 1 H A - 1
memakai FRC001 FRC005
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakaiFRC001 u FRC010
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC010
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC010
Memegang untuk Merakit
- 1 H A - 1
memakai FRC001 FRC010
Memegang untuk Menjangka
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 u FRC011
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC011
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC0011
Memegang untuk Merakit
- 1 H A - 1
memakai FRC001 FRC011
TOTAL 20 25 120 25
RINGKASAN
Waktu tiap siklus 25
Jumlah Produk Tiap
Siklus
Waktu untuk
membuat satu 25
produk

Interpretasi

Pada stasiun kedua ini, pertama tangan kanan memegang kerangka(casis)


tamiya, kemudian tangan kiri memegang dinamo. Setelah dinamo dipasang,
tangan kiri memegang tamiya, tangan kanan memasang tutup dinamo, setelah
itu, tangan kiri tetap memegang tamiya dan tangan kanan memasang tutup

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 28


baterai. selanjutnya di bagian tutup depan yaitu pemasangan tembaga
penghubung, dan tuas on/off.

Tabel 1.8.Peta Tangan Kanan dan Kiri


PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
Pekerjaan
MERAKIT COVER MOBIL TAMIYA
:
Departemen
STASIUN KERJA 3
:
Dipetakan Oleh
KELOMPOK A7
:
Tanggal
20 Maret 2017
Dipetakan :
OP

Jara Jara
Waktu Waktu
Tangan Kiri k Lambang k Tangan Kanan
(Det) (Det)
(cm) (cm)
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC013 FRC013
Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC013 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC013 FRC013
Merakit FRC013 - 1 A A - 1 Merakit FRC013
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC001 FRC013
Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC001 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC001 FRC013
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit FRC013
memakai FRC001
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC013 FRC013

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 29


Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC013 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC013 FRC013
Merakit FRC013 - 1 H A - 1 Merakit FRC013
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC001 FRC013
Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC001 FRC013
Membawa MembawaFRC01
10 1 M M 10 1
FRC001 3
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit FRC013
memakai FRC001
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC013 FRC013
Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC013 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC013 FRC013
Merakit FRC013 - 1 A A - 1 Merakit FRC013
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC001 FRC013
Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC001 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC001 FRC013
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit FRC013
memakai FRC001
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC013 FRC013
Memegang Memegang
- 1 G G - 1
FRC013 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC013 FRC013
Merakit FRC013 - 1 A A - 1 Merakit FRC013
Menjangkau Menjangkau
10 1 RE RE 10 1
FRC001 FRC013
Memegang - 1 G G - 1 Memegang

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 30


FRC001 FRC013
Membawa Membawa
10 1 M M 10 1
FRC001 FRC013
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit FRC013
memakai FRC001
Memegang untuk Menjangkau
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 FRC014
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC014
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC014
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit FRC014
memakai FRC001
Memegang untuk Menjangkau
- 1 H RE 10 1
memakai FRC001 FRC12
Memegang untuk Memegang
- 1 H G - 1
memakai FRC001 FRC12
Memegang untuk Membawa
- 1 H M 10 1
memakai FRC001 FRC012
Memegang untuk
- 1 H A - 1 Merakit FRC014
memakai FRC001
TOTAL 160 41 200 41
RINGKASAN
Waktu tiap siklus 41
Jumlah produk tiap
5
siklus
Waktu untuk
membuat satu 41
produk

Interpretasi :

Pada stasiun atau perakitan ketiga, yakni membuat perakitan pada roller
tamiya dan badan tamiya. Dengan langkah-langkah : pada tangan kiri
mengambil tamiya yang sudah melalaui stasiun dua bersamaan dengan tangan
kanan mengambil roller dan baut, kemudian memasang roller pada tamiya
dengan bantuan obeng dan kemudian baut di kencangkan agar tidak lepas.
Kemudian tangan kanan mengambil obeng dan mengencangkan baut,
langkah-langkah ini di ulang sebanyak roller yang ada. Setelah itu, tangan kiri

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 31


tetap memegang tamiya, dan tangan kanan mengambil badan tamiya lalu
memasang badan tamiya tersebut pada tamiya. Selanjutnya tangan kanan
mengamblil pengunci tamiya lalu di kaitkan pada bagian pengunci.

1.6. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil praktikum, dapat diketahui bahwa :

Praktikan mampu memahami macam-maca peta kerja. Dari hasil


praktikum, peta kerja yang digunakan yaitu Peta Kerja Setempat berupa
Peta Tangan Kanan dan Kiri dan Peta Kerja Keseluruhan berupa Peta
Proses Operasi. Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan
kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Dengan peta kerja, praktikan
diharapkan bisa melihat semua langkah atau ekjadian yang dialami oleh
suatu benda ekrja dari mulai masuk ke pabrik, kemudia menggambarkan
semua langkah yang dialami, dampai akhirnya menjadi produk jadi.
Praktikan mampu membuat BOM (Bill of Material). Bill of
Material adalah sebuah daftar jumlah komponen, ukiran, campuran bahan,
dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk. BOM
dibuat sebagai bagian dari proses desain dan digunakan oleh
manufacturing engineer untuk menentukan item yang harus dibeli atau
diproduksi.
Praktikan mampu membuat Peta Proses Operasi (Operation
Process Chart) . Peta Proses Operasi merupakan peta kerja yang lebih
detail daripada diagram rakitan, yaitu dengan adanya informasi lain seperti
bahan dasar komponen, urutan operasi komponen, yang termasuk di
dalamnya berupa alat abntu produksi, waktu pengerjaan, mesin yang
digunakan, % scrapterbuang.
Praktikan mampu membuat Assembly Chart. Aseembly Chart atau
yang dikenal dengan diagram rakitan merupakan gambaran grafis urutan
aliran perakitan suatu produk, sehingga dapat diketahui komponen-
komponen pembentuk suatu produk, urutan perakitan komponen tersebut
dan keterkaitan antar komponen.
Praktikan mampu membuat peta tangan kanan dan tangan kiri.
Pada peta kerja ini digambarkan gerakan-gerakan tangan kiri dan tangan
pekerja secara detail saat melakukan pengerjaan suatu produk. Dengan
demikian praktikan dapat membandingkan besarnya tugas yang
dibebankan dan waktu pengerjaan masing-masing gerakan pada kedua
tangan.

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 32


1.7. Daftar Pustaka

- Apple, J.M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (terjemahan).


Penerbit ITB, Bandung. 1990.
- Barners, R.M. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work.
John Wiley & Sons, Inc, New York, USA. 1982.
- Sutalaksana, I.Z., dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Laboratorium Tata Kerja
dan Ergonomi, Teknik Industri ITB, Bandung. 1979.
- Wignjosoebroto, Sritomo. ERgonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi.
Pertama. PT Guna Widya, Surabaya. 1995.

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN KERJA 33

Anda mungkin juga menyukai