Anda di halaman 1dari 24

INDUSTRI KIMIA (PROSES)

DI

Oleh :

ANNISA RAHMI 1504003010006

MAIZATUL MUNA 1504003010008

MELIZA GHARSINA 1504003010004

MALIK ISHAK FAUZI 1504003010005

JURUSAN TEKNIK KIMIA-DIPLOMA III


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengenalan tentang Kimia-Industri diawali dengan pembahasan berdasarkan asal
katanya, yang dimulai dari kata Industri dan dilanjutkan dengan kata Kimia. Kata
Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja.
Dewasa ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai
kesejahteraan. Kegiatan industri sebenarnya sudah lama ada, yaitu sejak manusia berada di
muka bumi ribuan tahun yang lalu dalam tingkat yang sangat sederhana. Seiring dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, kegiatan
industri pun tumbuh dan berkembang semakin kompleks.
Industri juga merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk
yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara
langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan
produk-akhir, selain itu produk dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan
baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai produk-antara. Kata produk dalam Kimia
Industri tentunya melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku
yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan,
petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. Sedangkan kata kimia dapat diartikan
sebagai suatu proses dimana sebelum dan sesudah proses terjadi perubahan identitas kimia
yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya dan atau perubahan massa
molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut pada umumnya disebut
dengan reaksi-kimia. Bahan sebelum terjadinya proses reaksi kimia disebut dengan
reaktan, hasil dari reaksi kimia tersebut disebut dengan produk, sedangkan proses reaksi-
kimia yang memisahkan sebelum dan sesudah proses menggunakan simbol panah.
Dalam materi pertama ini mempelajari apa ilmu kimia dan peranannya dalam
kehidupan kita serta mengetahui proses apa saja yang terjadi dalam suatu industri. Kata kimia
sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, hidup kita selalu berhubungan dengan kimia.
Dalam mendirikan suatu industri syarat apa saja yang dibutuhkan dan proses apa saja yang
akan terjadi? Proses kimia dan juga proses fisika. proses secara umum merupakan
perubahan dari masukkan (input) dalam hal ini bahan baku setelah melalui proses maka
akan menjadi keluaran (output) dalam bentuk produk. Ada tiga kata kunci dalam
mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian teknologi proses
merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk merubah bahan baku menjadi produk atau
bahan yang mempunyai nilai lebih (added value), dimana perubahan dapat berupa perubahan
yang bersifat fisik maupun perubahan yang bersifat kimia dalam skala besar atau disebut
dengan skala industri. Perubahan yang bersifat fisik disebut dengan satuan operasi (unit
operation), sedangkan yang bersifat perubahan kimia disebut dengan satuan proses (unit
process). Untuk bisa memahami suatu proses yang terjadi di industri kimia maka terlebih
dahulu harus bisa membaca diagram alir proses serta mengenal simbol dan jenis-jenis
peralatan yang digunakan pada industri kimia. Untuk bisa mengoperasikan peralatan industri
kimia maka perlu memahami beberapa satuan operasi, mulai dari (1) Proses mengubah
ukuran bahan padat dengan menggunakan mesin pemecah (crusher), mesin giling (grinder),
dan mesin potong (cutting machine), (2) Pencampuran bahan yang merupakan peristiwa
menyebarnya bahanbahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan
yang lain demikian pula sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam
keadaan dua fase atau lebih yang akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen),
(3) Distilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang
berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut adalah mampucampur
dan mudah menguap, selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan tekanan
uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-komponennya atau kelompok-kelompok
komponen. Karena adanya perbedaan tekanan uap, maka dapat dikatakan pula proses
penyulingan merupakan proses pemisahan komponenkomponennya berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Baik distilasi dengan peralatan skala laboratorium maupun skala industri, (4)
Adsorpsi atau penjerapan adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, bahan
yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Misalnya,
limbah industri pencuciankain batik diadsorpsi zat warnanya dengan menggunakan arang
tempurung kelapa yang sudah diaktifkan. Limbah elektroplating yang mengandung
nikel,logam berat nikel diadsorpsi dengan zeolit yang diaktifkan, (5) Absorpsi adalah proses
pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada
permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Tujuan nya untuk meningkatkan
nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya, (6) Ekstraksi adalah pemisahan suatu
zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak
dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain,
(7) Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini
meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya. Filtrasi dengan peralatan skala laboratorium sampai slaka
pilot plant/industri baik batch maupun kontinyu, (8) Operasi evaporasi atau penguapan pada
dasarnya merupakan operasi pendidihan khusus, dimana terjadi peristiwa perpindahan panas
dalam cairan mendidih. Tujuan operasi evaporasi adalah untuk memperoleh larutan pekat dari
larutan encer dengan jalan pendidihan dan penguapan, (9) Penukar panas atau dalam industri
kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang
memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air
biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar
perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Satuan Proses Kimia
merupakan proses yang melibatkan reaksi Kimia dan katalis. Reaksi kimia merupakan suatu
proses dimana bahan sebelum diproses disebut dengan reaktan dan hasilnya produk.
Lambang dari reaksi kimia sebelum dan sesudah proses menggunakan tanda panah. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah ukuran partikel/zat, suhu dan katalis.
Jenis-jenis reaksi kimia yang banyak digunakan diindustri adalah reaksi katalitik (reaksi
dengan katalis) dan reaksi netralisasi. Contoh Proses Kimia dengan Reaksi Katalitik pada
Industri Kecil Menengah : Industri pembuatan biodiesel dari bahan alami yang terbarukan
(minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri minyak jagung adalah
contoh untuk proses kimia yang melibatkan reaksi netralisasi.
Dalam proses industri kimia, pilihan utama adalah mengkombinasikan unit-unit
proses kimia, seperti reaktor kimia, kolom distilasi , extraktor, evaporator , heat exchanger
dan lain sebagainya yang terintegrasi secara rasional dalam suatu proses kimia untuk
mengubah raw material dan energi yang masuk menjadi produk akhir. Pedoman
pengoperasian unit-unit proses dari proses kimia berdasarkan pada tujuan :
1. Diinginkan untuk mengoperasikan unit proses secara aman
2. Spesifikasi kecepatan produk yang harus terjaga
3. Spesifikasi kualitas produk yang harus terjaga
Kecepatan produk dan kualitas produk yang terjaga saling terkait dalam proses ini. Produk
yang dihasilkan dari crude oil ditentukan oleh titik didihnya. Sehingga fraksi crude oil yang
teringan akan menghasilkan nafta dan light gas oil, sedangkan fraksi crude oil yang terberat
akan menghasilkan heavy gas oil dan high boiling residue. Sehingga kemungkinan kecepatan
produksi yang mungkin untuk tiap produk sangat tergantung dari pada crude oil tertentu yang
difraksionasi dan spesifikasi kualitas (biasanya titik didih maksimum untuk tiap fraksi diatas
bottom).Saat ini proses kimia yang, secara alami, dynamic, yang berarti variabel akan selalu
berubah dengan perubahan waktu. Hal ini memperjelas bahwa untuk mencapai tujuan diatas,
diperlukan pemantauan, dan mampu untuk mengatasi perubahan pada kunci variabel proses
yang dihubungkan dengan keamanan, kecepatan produksi dan kualitas produk.
Kimia Industri mencakup hal yang cukup luas. Pada bagian ini akan diperkenalkan
mengenai Kimia Industri, yang akan dimulai berdasarkan akar katanya, yaitu Kimia dan
Industri. Selanjutnya pada sub bab selanjutnya akan dibahas mengenai sistem manajemen
dalam suatu industri, khususnya industri besar dimana pada bagian ini akan terlihat
pembagian pelaksanaan tugas mulai dari tingkat pelaksana yang dalam hal ini diduduki oleh
seseorang dengan klasifikasi pendidikan minimal Sekolah Menengah Kejuruan Teknik / STM
sampai dengan tingkat manajer puncak dengan klasifikasi pendidikan minimal sarjana.
Dengan demikian diharapkan dapat sebagai gambaran kompetensi yang diperlukan apabila
seseorang bekerja pada bidang industri kimia.
Pengenalan tentang Kimia-Industri diawali dengan pembahasan berdasarkan asal
katanya, yang dimulai dari kata Industri dan dilanjutkan dengan kata Kimia. Kata
Industri merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna
atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh
konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan produk-akhir, selain
itu produk dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain,
yang disebut juga sebagai produk-antara. Kata produk dalam Kimia Industri tentunya
melibatkan Industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku yang diproses
dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian
atau sumber-sumber lain. Hubungan antara bahan-baku dengan produk baik produk-akhir
maupun produk-antara dapat dilihat pada gambar 1.1, dimana produk yangdihasilkan dari
industri merupakan produk yang diperlukan oleh manusia dalam hal ini produk tersebut
mempunyai nilai tambah.
Sedangkan kata kimia dapat diartikan sebagai suatu proses dimana sebelum dan sesudah
proses terjadi perubahan identitas kimia yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur
penyusunnya dan atau perubahan massa molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana
proses tersebut pada umumnya disebut dengan reaksi-kimia. Bahan sebelum terjadinya
proses reaksi kimia disebut dengan reaktan, hasil dari reaksi kimia tersebut disebut dengan
produk, sedangkan proses reaksi-kimia yang memisahkan sebelum dan sesudah proses
menggunakan simbol panah, sebagai contoh proses reaksi kimia pada persamaan [1.1]
berikut:

Pada persamaan [1.1], terjadi perubahan identitas-kimia dari reaktan cumene menjadi
produk benzene dan propylene. Perubahan identitas kimia tersebut ditandai dengan
berubahnya rumus molekul yang akan diikuti dengan perubahan Berat Molekulnya. Reaksi-
kimia atau perubahan identitas kimia seperti pada reaksi [1.1] disebut dengan proses
dekomposisi yaitu perubahan reaktan menjadi produk yang rumus molekul lebih sederhana.
Kebalikan dari proses dekomposisi adalah kombinasi yaitu penggabungan reaktan menjadi
produk dengan berat molekul yang lebih besar, jadi dalam hal ini, cumene sebagai produk,
didapat dengan jalan mereaksikan Benzene dan Propylene.

Akan tetapi ada juga perubahan identitas-kimia yang tidak diikuti dengan perubahan Berat
Molekul, sebagaimana yang terjadi pada persamaan reaksi [1.2].
Pada reaksi persamaan [1.2] tidak terjadi perubahan berat molekul, akan tetapi terjadi
perubahan konfigurasi dari molekulnya.

Peristiwa perubahan identitas-kimia atau reaksi kimia dapat terjadi pada kondisi fisis tertentu,
misalnya suhu, tekanan ataupun pada fasa tertentu. Sebagai contoh proses pembuatan asam
nitrat secara komersial dilaksanakan dari Oksida Nitrik (NO), sebagai bahan-baku, bahan-
baku tersebut diproduksi dari oksidasi amonia pada fase gas, dengan reaksi sebagai mana
ditunjukkan pada persamaan [1.3].

Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor (alat yang merupakan tempat terjadi reaksi
kimia) pada tekanan 8,2 atm dan suhu 227 oC dengan komposisi 15% mol amonia pada udara.
Apabila kondisi operasi tidak memenuhi, maka reaksi tidak akan terjadi. Sedangkan keadaan
mula-mula dari udara sebagai bahan baku atau reaktan pada persamaan [1.3] berada pada
kondisi tekanan 1 atm dan suhu kamar (sekitar 27 oC). Oleh karenanya, sebelum masuk
(umpan) pada reaktor, maka udara harus diubah kondisi operasinya dulu dengan jalan
menaikkan suhu dan tekanannya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang diperlukan
untuk reaksi, yaitu 8,2 atm dan 227oC. Perubahan kondisi operasi ini dikatagorikan dengan
perubahan kondisi-fisis. Dimana perubahan kondisi fisis ini tidak terjadi perubahan
identitas kimia. Untuk merubah kondisi-fisis dari suatu bahan (zat) diperlukan peralatan
(equipment), seperti peralatan penukar-kalor (heat exchanger) yang digunakan untuk
merubah suhu, kompresor alat untuk menaikkan tekanan material fase gas dan lain-lain
yang dibahas lebih lanjut pada bab-bab berikutnya.

Karena luasnya yang harus ditangani dalam bidang Kimia Industri, kemudian beberapa guru
besar dibidang Teknik Kimia dari Massachusetts Institute of Technology yang bekerja
dibidang Industri pada tahun 1910 mengelompokan bidang ini menjadi dua bagian besar,
yaitu Satuan-Proses (Unit Process) dan Satuan-Operasi (Unit Operation), (Shreve,
1967). Permasalahan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang bersifat fisika
dalam Industri Kimia dikatagorikan dalam Satuan-Operasi, sedangkan perubahan yang
bersifat kimia dimasukkan dalam kelompok Satuan-Proses.
BAB II
ISI

2.1. Landasan Teori


Industri adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau
sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu
usaha. Kegiatan industri bertujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi
tertentu. Dalam melakukan kegiatan proses produksi diperlukan bahan baku, enargi dan air
serta penolong lain. Kebutuhan kan bahan baku industri di penuhi oleh sumber daya alam.
Industri proses kimia adalah industri yang mengolah bahan baku / bahan mentah
menjadi suatu hasil / produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia
yang dilakukan dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia
fisik. Peristiwa kimia fisik antara lain :
1. Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan struktur molekul yang
berlainan.
2. Pengubahan fase, antara lain : penguapan, pengembunan, pengkristalan
3. Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni
Termasuk ke dalam industri proses kimia adalah :
1. Industri kimia dasar, yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk zat kimia
dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3)
2. Industri pengolahan minyak bumi atau petroleum refinery, Pada industri ini biasanya
dihasilkan komponen-komponen bahan bakar minyak (BBM), seperti : bensin,
kerosene, bahan bakar penerbangan, solar, minyak diesel. Di samping itu dihasilkan juga
produk-produk selain komponen bahan bakar minyak (non BBM), seperti, pelumas, wax,
aspal, solvent maupun produk petrokimia.
3. Industri petrokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi
minyak bumi, seperti : Etilen (C2H4) dan Propilen (C3H6).
4. Industri pengolahan logam
5. Industri oleokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi
minyak atau lemak nabati atau hewani, seperti pabrik CPO (Crude Palm Oil).
6. Industri agrokimia: yaitu industri yang memproduksi aneka pupuk dan bahan kimia untuk
budidaya pertanian, seperti pestisida, urea, ammonium sulfat.
7. Industri makanan dan minuman, seperti : susu, gula, garam.
8. Industri bahan pewarna dan pencelup.
9. Industri bahan peledak
10. Industri pulp dan kertas
11. Industri semen dan keramik
12. Industri karet, kulit dan plastik

Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia.
Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri
ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan
berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta
metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh
melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia,
serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan
di industri lain. Faktor-faktor yang penting dalam industry, yaitu :
1) Tenaga ahli
2) Bahan baku / tambahan
3) Peralatan
4) Energy

2.1.1 Instrumentasi dan Pengukuran


Setiap alat yang digunakan dan dioperasikan dalam sebuah pabrik dilengkapi dengan
instrumen untuk mengukur parameter parameter tertentu sesuai kondisi operasi yang harus
selalu dipantau setiap saat. Instrumen yang dimaksud terdiri dari dua macam yaitu instrumen
lokal dan instrumen panel. Skala ukur yang terbaca dalam instrumen lokal merupakan kontrol
terhadap skala ukur instrumen panel. Untuk mendasari pengetahuan yang diperlukan dalam
kegiatan mengukur maka di bawah ini dibahas tentang satuan dan standardnya, konsep angka
penting dan galat serta kelainan skala ukur. Alat-alat ukur yang banyak digunakan dalam
industri dapat diklasifikasikan terdiri dari alat pengukur suhu, alat pengukur tekanan, alat
pengukur aliran, dan alat pengukur sifat kimiawi: pH atau keasaman, COD, BOD.

2.1.2 Teknologi Proses


Kata teknologi mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan (scientific) yang
digunakan dalam rangka untuk memepermudah kehidupan manusia. Dengan teknologi, maka
manusia akan dapat melakukan sesuatu menjadi lebih mudah. Sedangkan proses secara
umum merupakan perubahan dari masukkan (input) dalam hal ini bahan baku setelah
melalui proses maka akan menjadi keluaran (output) dalam bentuk produk. Ada tiga kata
kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan, dan output.
Dengan demikian teknologi proses merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk
merubah bahan baku menjadi produk atau bahan yang mempunyai nilai lebih (added value),
dimana perubahan dapat berupa perubahan yang bersifat fisik maupun perubahan yang
bersifat kimia dalam skala besar atau disebut dengan skala industri. Perubahan yang bersifat
fisik disebut dengan satuan operasi (unit operation), sedangkan yang bersifat perubahan kimia
disebut dengan satuan proses (unit process). Untuk bisa memahami suatu proses yang terjadi
di industri kimia maka terlebih dahulu harus bisa membaca diagram alir proses serta
mengenal simbol dan jenis-jenis peralatan yang digunakan pada industry kimia.
Ketika mengoperasikan peralatan industri kimia maka perlu memahami beberapa
satuan operasi, mulai dari :
(1) Proses mengubah ukuran bahan padat dengan menggunakan mesin pemecah (crusher),
mesin giling (grinder), dan mesin potong (cutting machine).
(2) Pencampuran bahan yang merupakan peristiwa menyebarnya bahanbahan secara acak,
dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya,
sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang
akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen).
(3) Distilasi (penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang
berupa larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut adalah mampu campur
dan mudah menguap, selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan tekanan
uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-komponennya atau kelompok-kelompok
komponen. Karena adanya perbedaan tekanan uap, maka dapat dikatakan pula proses
penyulingan merupakan proses pemisahan komponenkomponennya berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Baik distilasi dengan peralatan skala laboratorium maupun skala industry.
(4) Adsorpsi atau penjerapan adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair,
bahan yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat yang menyerap (adsorben).
Misalnya, limbah industri pencuciankain batik diadsorpsi zat warnanya dengan menggunakan
arang tempurung kelapa yang sudah diaktifkan. Limbah elektroplating yang mengandung
nikel, logam berat nikel diadsorpsi dengan zeolit yang diaktifkan.
(5) Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan
bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Tujuan nya
untuk meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya.
(6) Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapta tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
(7) Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini
meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin
saja cairan, padatan, atau keduanya. Filtrasi dengan peralatan skala laboratorium sampai slaka
pilot plant/industri baik batch maupun kontinyu.
(8) Operasi evaporasi atau penguapan pada dasarnya merupakan operasi pendidihan khusus,
dimana terjadi peristiwa perpindahan panas dalam cairan mendidih. Tujuan operasi evaporasi
adalah untuk memperoleh larutan pekat dari larutan encer dengan jalan pendidihan dan
penguapan.
(9) Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat
exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat
panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien.

Satuan Proses Kimia merupakan proses yang melibatkan reaksi Kimia dan katalis.
Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana bahan sebelum diproses disebut dengan reaktan
dan hasilnya produk. Lambang dari reaksi kimia sebelum dan sesudah proses menggunakan
tanda panah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah ukuran partikel/zat,
suhu dan katalis. Jenis-jenis reaksi kimia yang banyak digunakan diindustri adalah reaksi
katalitik (reaksi dengan katalis) dan reaksi netralisasi. Contoh Proses Kimia dengan Reaksi
Katalitik pada Industri Kecil Menengah : Industri pembuatan biodiesel dari bahan alami
yang terbarukan (minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri minyak
jagung adalah contoh untuk proses kimia yang melibatkan reaksi netralisasi.

2.1.3 Utilitas Pabrik


Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu system pereaksian dan
sistem proses pemisahan & pemurnian. Kedua system tersebut membutuhkan kondisi operasi
pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya disimpan dalam fluida yang
dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah air panas
dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi. Fluida lain biasanya
digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas 1000C pada tekanan atmosfer.

2.2. Industri dan Klasifikasinya


Industri diklasifikasi menjadi 3 bagian, yaitu ; (1) Industri dasar atau hulu,
(2). Industri hilir, dan (3). Industri kecil. Sesuai dengan program pemerintah untuk lebih
memudahkan dalam pembinaannya, industri dasar dirinci menjadi Industri Kimia Dasar dan
Industri mesin dan logam dasar, sedangkan industri hilir sering juga disebutkan dengan
Aneka Industri. Selain penggolongan tersebut industri juga diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu: industri primer, industri yang mengubah bahan mentah menjadi setengah
jadi; industri sekunder, adalah industri yang merubah barang setengah jadi menjadi barang
jadi; dan industri tertier, sebagian besar meliputi industri jasa ataupun industri lanjutan yang
mengolah bahan industri sekunder.

2.3 Ciri-ciri industri


Ciri -ciri industri adalah sebagai berikut : Industri hulu mempunyai ciri-ciri padat
modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih
dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi
ini belum pembangunan. Karena itu diperlukan perencanaan yang matang beserta tahapan
pembangunan, mulai dari perencanaan sampai operasional.

INPUT
LIMBAH
OUTPUT
PROSES

-Bahan baku -Industri primer -Produk utama -Nilai


ekonomis
- Tenaga kerja -Industri skunder -Produk sampingan -tidak
ekonomis
- Mesin &peralatan -Industri tersier -Limbah
- Limbah
Gambar 1.1 Sistem input-output industri dan limbah

Dari sudut lain diperlukan pengaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan
kehidupan perekonomian, pencegahan kerusakan lingkungan dan lain-lain. Pembangunan
industri ini akanmengakibatkan perubahan lingkungan baik dari aspek sosial ekonomi dan
budaya dan pencemaran. Terjadi perubahan tatanan sosial, pola konsumsi, bentang alam,
tingkah laku, habitat binatang, permukaan tanah, sumber air, kemunduran kualitas udara,
pengurangan sumberdaya alam lainnya.
1. Industri hilir. Industri ini sebagai perpanjangan proses dari industri hulu. Pada
umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Lokasinya selalu
diupayakan dekat pasar. Menggunakan teknologi madya dan teruji. Banyak menyerap tenaga
kerja.
2. Industri kecil. Industri ini banyak berkembang di pedesaan maupun di kota. Industri
kecil peralatannya sederhana. Walaupun hakekat produksi sama dengan industri hilir, tapi
sistem pengolahannya lebih sederhana. Sistem tata letak pabrik, pengolahan limbah belum
mendapat perhatian. Industri ini banyak menyerap tenaga kerja.

2.4 Industri sebagai Sumber Pencemaran


Fungsi industri mengolah input menjadi output Sebagai input meliputi bahan baku,
bahan penolong, tenaga kerja mesin dan tenaga ahli dan lain-lain. Pilihan klasifikasi industri
tergantung pada jenis bahan baku sehingga pengelompokannya dapat dilakukan dengan
mudah apakah suatu industri itu termasuk dalam kelompok industri primair, sekunder
ataupun tertier. Untuk beberapa hal industri primer dapat diidentifikasi sebagai industri hulu
karena pada dasarnya industri itu mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi, seperti
pengolahan hasil pertanian, perkebunan, pertambangan dan obat-
obatan. Sebagai output industri diklasifikasikan produk utama, sampingan dan limbah yang
dapat diuraikan menjadi limbah bernilai ekonomis dan nonekonomis. Penyelidikan sumber
pencemaran dapat dilaksanakan pada input,proses maupun pada output-nya dengan melihat
jenis dan spesifikasi limbah yang diproduksi.
Bagan 1 menggambarkan hubungan antara sub kegiatan dengan kegiatan lain yang
terdapat kemungkinan limbah diproduksi. Pencemaran yang ditimbulkan industri karena ada
limbah keluar pabrik mengandung bahan beracun dan berbahaya. Bahan pencemar keluar
bersama bahan buangan melalui media udara, air dan bahan padatan. Bahan buangan yang
keluar dari pabrik masuk dalam lingkungan dapat diidentifikasi sebagai sumber pencemar.
Sebagai sumber pencemar perlu diketahui jenis bahan pencemar yang keluar, jumlah dan
jangkauannya. Antara pabrik satu dengan yang lain berbeda jenis, dan jumlahnya tergantung
pada penggunaan bahan baku, sistemproses, dan cara kerja karyawan dalam pabrik. Untuk
mengidentifikasi industri sebagai pencemar maka perlu diketahui jenis industrinya, bahan
baku, sistem proses dan pengolahan akhir.

2.5 Industri Versus Lingkungan


Pencemaran terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk
lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan. Sumber bahan beracun dan
berbahaya dapat diklasifikasikan, yaitu :
1. industri kimia organik maupun anorganik,
2. penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong
dan,
3. peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik.
Lingkungan sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan
kemampuan. Sebagai badan penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan
lautan yang masing-masing mempunyai karakteristik berbeda. Air di suatu waktu dan tempat
tertentu berbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang sama dengan waktu yang
berbeda. Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa alami serta pengaruh faktor
lain. Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar
disebut daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat
yang lain berbeda. Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut
menetapkan nilai daya dukung.
Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi dengan satu atau
lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan secara fisika, kimia dan
biologis sebagai akibat dari bahan pencemar, membawa perubahan nilai lingkungan
yangdisebut perobahan kualitas. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan merubah
kualitas lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai
dengan daya dukung yang ada padanya. Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan
komponen bahan pencemar yang terkandung. Pada beberapa daerah di Indonesia sudah
ditetapkan nilai kualitas limbah air dan udara. Namun baru sebagian kecil. Sedangkan
kualitas lingkungan belum ditetapkan. Perlunya penetapan kualitas lingkungan mengingat
program industrialisasi sebagai salah satu sektor yang memerankan andil besar terhadap
perekonomlan dan kemakmuran bagi suatu bangsa.
Penggunaan air yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat,
karyawan yang tidak terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengidentifikasikan sumber pencemar. Produk akhir, seperti pembungkusan, pengamanan
tabung dan kotak, sistem pengangkutan, penyimpanan, pemakaian dengan aturan dan
persyaratan yang tidak memenuhi ketentuan merupakan sumber pencemar juga. Bagan
berikut menunjukkan sistimatika identifikasi pencemar pada pabrik.
Pengadaan: Bahan baku diangkut dari sumbemya menuju pabrik. Untuk hal tersebut
perlu diketahui sifat bahan baku, bagaimana cara pengambilannya, di mana diambil, melalui
apa diangkut dan bagaimana cara mengangkut terbuka atau tertutup merupakan keadaan yang
perlu dikaji secara mendalam. Misalnya sumber pengambilan bahan baku berdekatan dengan
sumber mata air yang mengakibatkan konflik kepentingan. Kemudian pepyimpanan bahan
baku di mana dilakukan dan selama penyimpanan berlangsung harus diketahui sifat-sifatnya:
mudah busuk, mudah berkarat dan lain-lain.
Praproses: Di antara bahan baku memerlukan proses pendahuluan sebelum dilakukan
pengolahan. Bahan baku kayu untuk plywood perlu dipotong-potong dahulu, lalu dicuci.
Pencucian memerlukan banyak air dan menimbulkan Lumpur. Bahan baku ubi kayu
mendapat perlakuan pendahuluan. Banyak bahan baku yang membutuhkan pencucian,
pencampuran dengan bahan baku kimia, kemudian disimpan beberapa lama sampai pada
waktunya diproses.
Proses: Pada waktu proses berlangsung perlu diteliti bagian yang banyak
menggunakan air, menghasilkan bahan buangan antara bocoran dan jenis mesin yang
dipergunakan. Dalam hal ini perlu dilihat bagian mana yang potensial menciptakan limbah
dan penghasil limbah. Kemudian limbah ini memerlukan daur ulang. Kalau masih bernilai
ekonomis maka limbah tadi dikembalikan untuk memperoleh bahan yang masih bernilai
ekonomi. Limbah yang tidak mempunyai nilai ekonomis, diolah sampai memenuhi syarat
buangan, baru selanjutnya dibuang.
Produk: Produk suatu pabrik secara rinci dapat diklasifikasikan menjadi produk
utama, produk sampingan, produk antara dan buangan. Produk sampingan dan antara
memerlukan pengolahan lanjut, sedangkan buangan harus segera ditangani. Buangan akhir ini
juga perlu diteliti apakah mempunyai nilai ekonomi atau tidak. Bila masih terdapat nilai
ekonomis maka limbah didaur ulang, sedangkan bila tidak mempunyai nilai ekonomis,
limbah tersebut dibuang setelah memenuhi syarat buangan.
Kualitas lingkungan pada suatu periode dan lokasi tertentu perlu diketahui dalam
kaitannya dengan perencanaan proyek industri. Setiap industri yang akan berdiri pada lokasi
tersebut harus mengetahui kondisi lingkungan sehingga kehadiran pabrik tidak menyebabkan
rusaknya lingkungan. Monitoring terhadap pengaruh limbah pabrik dapat dilakukan setiap
saat sampai kualitas lingkungan mengalami perubahan dan langkah yang dilaksanakan untuk
menjaga kelestarian lingkungan. Daya dukung lingkungan juga belum ditetapkan, hal ini
perlu dibuat dalam rangka menetapkan standar kualitas buangan. Kualitas yang ditetapkan
seharusnya merupakan indikasi bahwa dalam kondisi tersebut lingkungan masih mampu
menerima. Artinya dengan kualitas limbah tersebut kualitas lingkungan tidak mengalami
perubahan.
Hubungan antara kualitas dan daya dukung lingkungan serta kualitas limbah
merupakan hubungan yang saling ketergantungan dan perlu distandarkan.

Unit operasi dalam industri kimia

IDENTIFIKASI SATUAN PROSES DAN OPERASI PADA KIMIA INDUSTRI ?


Satuan Proses dan Satuan Operasi merupakan inti dari Kimia Industri, karena satuan
proses maupun operasi pada pengolahan ini sangat menentukan ekonomis atau tidaknya suatu
proses. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab I, Satuan Operasi merupakan dari bagian dari
sistem proses, dimana pada bagian ini lebih menekankan pada perubahan yang lebih bersifat
fisis, sedangkan Satuan Proses penekanannya pada perubahan yang bersifat kimiawi.
Tentunya dari kedua satuan tersebut memerlukan alat (equipment) untuk melakukan
perubahan. Peralatan untuk satuan operasi cukup banyak, dimana sebagian simbol dari
peralatan tersebut telah dibahas pada sub-bab sebelumnya. Salah satu yang perlu diperhatikan
dalam sistem proses adalah proses kontinyu dan proses tidak kontinyu. Proses tidak kontinyu
(batch) atau disebut dengan tumpak merupakan suatu sistem proses dimana selama proses
berlangsung tidak ada masukkan (input) maupun keluaran (output). Sedangkan proses dengan
sistem kontinyu atau sinambung merupakan suatu sistem proses dimana selama proses
berlangsung terdapat masukkan dan keluaran. Apabila hanya ada masukkan saja atau hanya
ada keluaran saja atau kadang-kadang ada yang dikeluarkan atau ditambahkan selama proses,
maka proses disebut dengan semi tumpak (semi-batch). Pada sistem kontinyu (sinambung)
setelah beberapa saat akan terjadi keadaan tunak (steady state), hal ini disebabkan pada
sistem tersebut tidak terjadi akumulasi atau akumulasi = 0, dimana secara umum rumus
dalam suatu sistem dapat dinyatakan sebagai:
[akumulasi = input output].
Akumulasi merupakan perubahan dari variabel yang diamati pada sistem tersebut (misalkan
konsentrasi, suhu) sebagai fungsi waktu. Jadi pada sistem kontinyu pada suatu kondisi
dimana input = output, akibatnya akumulasi = 0, atau dengan kata lain sistem dengan
keadaan tunak merupakan suatu sistem dimana variabel yang diamati (misalkan konsentrasi
atau kualitas dari produk) tidak berubah dengan waktu atau bukan fungsi waktu. Sebaliknya,
pada sistem tumpak, variabel yang diamati akan berubah selama waktu pengamatan.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka suatu industri kimia dimana produk yang
dihasilkan dalam jumlah yang besar, pada umumnya dilakukan dengan sistem kontinyu atau
sinambung. Hal ini dengan pertimbangan produk kualitas yand dihasilkan akan lebih
seragam. Disisi lain untuk suatu industri apabila jumlah produksinya relatif sedikit (misalkan
industri farmasi) maka industri tersebut menggunakan sistem batch atau tak kontinyu. Hal
yang sama dilakukan untuk suatu industri, dimana produksi yang bersifat musiman atau
tergantung dari permintaan konsumen (misalkan industri pakaian, tekstil, makanan), maka
industri tersebut akan menggunakan sistem tumpak.
Peralatan yang digunakan untuk sistem kontinyu pada umumnya lebih kecil dibanding
sistem tumpak akan tetapi pada sistem kontinyu diperlukan alat pengendalian yang lebih ketat
dibanding sistem tumpak.
Pada sub bab selanjutnya akan dibahas mengenai beberapa macam satuan operasi
yang kemudian dilanjutkan satuan proses.
Berdasarkan pengolahan dilakukan oleh suatu pabrik, proses produksi dapat dibagi
dalam tiap unit, seperti skema tersebut dibawah ini :

PROSES PRODUKSI
UNIT I UNIT II UNIT III
Persiapan Pengolahan / syantetis Finishing
Bahan baku

Tugas dari mesin mesin tentu berbeda-beda, dapat secara keseluruhan mempunyai
berbagai tugas. Apabila salah satu hasil tidak dapat bekerja secara optimal, unit lain dapat
merasakan akibatnya. Karenanya daslam menangani proses produksi harus selalu dipikirkan
seluruh unit selanjutnya.
Seperti telah tergambar dalam skema proses produksi tersebut, tugas dari mesin
mesin/ unit dapat diuraikan seperti dibawah ini :
Unit I Persiapan bahan baku
Unit ini bertugas mempersiapkan bahan baku / bahan mentah/ bahan dasar/ raw material
sesuai dengan kondisinya dengan kondisi yang dipersyaratkan pada unit pengolahan (Unit II)
Persiapan itu dapat berupa :
1. Penyesuaian bentuk / unit fasa : kasar, kecil, serbuk, cair dan sebagainya
2. Penyesuaian kosentrasi / komposisi : murni , pekat , encer larutan dan sebagainya
3. Penyesuaian kondisi : tekanan, suhu, konsentrasi
4. Trasnportasi bahan dasar/ pengambilan bahan baku sebelum diolah unit proses II
Untuk melaksanakan tugas persiapan bahan baku maka pada unit I ini pada umumnya
akan terdapat alat-alat :
1. Alat-alat penyesuaian bentuk dan fase
Termasuk alat alat yaitu mulai dari alat penukar pans (heat exchanger), crusher,
melting, condenser, stabilasator, evaporator, ball mill, dan laian alat aat pengubah fase
2. Alat-alat pemisah
Tugas dari alat alat ini adalah untuk memisahkan dari berbagai fasa misalnya fasa
padat menjadi cair (contoh tebu menjadi nira). Fasa cair menjadi gas (contoh : minyakmentah
menjadi bensin, bensol), fasa gas menjadi cair (contoh : Nitrogen menjadi amonik)dan alat
alat itu misalnya kolom fraksinasi, evaporator, separator dan lain sebagainya. Skema/ daftar
tersebut diabwah ini menunjukkan perbedaan sifat dari komponen-komponen campurannya
dimanfaatkan sebagai dasar pemisahan oleh alat alat pemisah.

Daftar : Bahan pemisah dan alat pemisahannya


No Perbedaan sifat Nama alat
1. Titik ddih Kolom fraksinasi, dryer
2. Titik lebur Melter
3. Kelarutan Absorber, kritaliasator
4. Ukuran butir Sreen filter
5. Fasa Filter, centrifuse, settler
6. Berat jenis centrifuse, settler, clarifier
7. Kekerasan crusher
8. Magnit belt conveyor magnit
9 Sifat kimia reaktor
Unit II. Pengolahan /Synthesa
Unit ini bertugas melakukan pengolahan bahan dasar, mengubahnya menjadi senyawa
hasil yang diinginkannya .pengolahan dapat bersifat fisika maupun kimia .namuun untuk
industri kimia, pengolahan yang dilakukan umumnya berupa pengolahan kimia.
Untuk pengolahan bahan bahan dasar itu pada umumnya diperlukan tenaga, dalam
bentuk panas listrik ,cahaya maupun tenaga fisik (pukulan gesekan dsb). Panas sebagai
tenaga, sebagaian besar diperoleh dari pembakaran bahan bakar (gas alam, minyak bumi
,arang , tenaga matahari , tenaga panas reaksi kimia ,nuklir dsb .Dalam industri efisiensi
penggunaan tenaga panjang sekali .
Pada unit pengolahan ,bahan bahan beku diubah menjadi hasil /produk .dalam synthesa
itu, sering kali terjadi perubahan sifat dari bahan-bahan. Alat untuk terjadinya reaksi reaksi
synthesa kimia ini disebut reactor
Pada umumnya reactor diperlengkapi dengan alat alat lain .lisl itu disebabkan karena
dalam reactor inilah terjadi nya synthesa yang memerlukan kondisi operasi yang sesuai
kondisi operasi yang dimaksud antara lain : suhu , tekanan perbandingan pereaksi
/komposisi .untuk lebih memahami pengolahan ini ,dapat diikuti pembahanan tersendiri
dalam bab proses kimia dalam unit pengolahan.
Hasil dari unit pengolahan masih berupah campuran dan sisa sisa bahan baku,hasil hasil
reaksi samping ,intert dan yang mungkin memerlukan pemurnian, atau pengolahan lanjut
agar diperoleh spesifikasi hasil yang diinginkan .tugas tersebut dikerjakan oleh unit
selanjutnya ,yaitu unit finishing /unit akhir .

UNIT III FINISHING


Hasil yang keluar dari unit kemungkinan masih memerlukan penyesuian kwalitas
.penyesuaian kwalitas itu dapat berupa :
1. Penyesuaian bentuk dan fase
2. Penyesuain komposisi /konsentrasi .
3. Penyesuaian kondisi : suhu dan tekanan .
4. Pengantongan ,penyimpanan /gudang dsb

Tabel. Daftar Unit Operasi dan Alatnya


No Jenis Operasi Nama Alat
1. Aliran fluida Pompa, tangki
2. Transfer panas Heat exchanger, boiler, heat cooler,
kiln, rotary kiln, furnace, burner,
condenser
3. Penguapan Evaporator
4. Humidifikasi Humidifier
5. Absorsi Absorbsi, absorsiving tower, purifier
tower, shelves
6. Ekstraksi pelarut Extraxtor perforator, tower
7. Adsorpsi Tangki
8. Destilasi Rectifier, buble tower, fractionation
column
9. Pengeringan Dryer, rotary and fan dryer, flow
stage heated cylinder
10. Pencampuran Mixer, mixing water
11. Klasifikasi/ sedimentasi Benefication equipment
12. Filtrasi Plate and frame filter
13. Screeming Screem, vibrating screem
14. Kristalisasi Tangki, kristalizer
15. Centrifuge Centrifuge
16. Size reduction Mill, fiber making, ball mill
17. Material handling Conveyer, special conveyer

Diagram alir proses dari unit proses tunggal biasanya akan meliputi:

Proses perpipaan

Mayor bypass dan jalur resirkulasi

Mayor peralatan simbol, nama dan identifikasi (baik dengan nama, nomor atau
keduanya)

Arus arah (ditunjukkan oleh panah pada aliran proses)

Tekanan dan suhu, serta katup kontrol lainnya dan sistem yang memantau dan
mengendalikan operasi proses (ditunjukkan secara skematis, bukan di detail lengkap)
Interkoneksi baris dengan sistem lain (jika ada)

Tekanan, temperatur, laju alir dan nilai-nilai operasional yang relevan untuk masing-
masing item peralatan seperti pompa, kompresor gas, kolom distilasi dan kapal
lainnya

Dalam beberapa kasus, diagram alir proses meliputi keseimbangan materi yang berisi
daftar temperatur, tekanan normal, jumlah dan komposisi semua aliran proses
utama. Juga termasuk, dalam beberapa kasus, adalah jumlah panas yang disediakan
oleh tungku proses dan jumlah panas yang dipertukarkan oleh setiap penukar panas
proses.

Proses diagram alir umumnya tidak termasuk:

Pipa kelas atau nomor pipa baris

Pipa ukuran

Proses kontrol instrumentasi (sensor dan elemen akhir) secara rinci

Minor memotong garis

Isolasi dan shutoff katup

Pemeliharaan ventilasi dan saluran air

Lega dan keselamatan katup

Flensa (jika ada)


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Industri adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau
sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu
usaha. Kegiatan industri bertujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi
tertentu. Dalam melakukan kegiatan proses produksi diperlukan bahan baku, enargi dan air
serta penolong lain. Kebutuhan kan bahan baku industri di penuhi oleh sumber daya alam.

3.2 Saran
Meskipun memiliki industri bahan baku yang melimpah, namun perkembangan
industri ini masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang
kapasitas produksinya mencapai dua kali lipat dari Indonesia. Oleh karena itu, perlu di
perluas dan dipelihara lahan perkebunan di Indonesia sebagai kebun kelapa sawit karena
dapat digunakan sebagai bahan baku bagi industry oleokimia dan hasil produksinya baik
untuk kategori pangan ataupun non pangan bagi kebutuhan utama masyarakat banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Deslia Prima, 2011, makalah Industri Kimia, www.scribd.com, 02 Januari 2012. Pekanbaru.

Prabusetiawan, 2010, Industri Kimia Pabrik, www.Blogspot.com, 02 Januari


2012. Pekanbaru.

http://k15tiumb.blogspot.com/2009/11/definisi-kimia-industri.html

Kimia-industri-2.pdf. Adobe Reader

http://tonimaulan.blogspot.com/

file:///D:/proses/Pendahuluan%20Proses%20Industri%20Kimia.htm

Anda mungkin juga menyukai