DI
Oleh :
Pada persamaan [1.1], terjadi perubahan identitas-kimia dari reaktan cumene menjadi
produk benzene dan propylene. Perubahan identitas kimia tersebut ditandai dengan
berubahnya rumus molekul yang akan diikuti dengan perubahan Berat Molekulnya. Reaksi-
kimia atau perubahan identitas kimia seperti pada reaksi [1.1] disebut dengan proses
dekomposisi yaitu perubahan reaktan menjadi produk yang rumus molekul lebih sederhana.
Kebalikan dari proses dekomposisi adalah kombinasi yaitu penggabungan reaktan menjadi
produk dengan berat molekul yang lebih besar, jadi dalam hal ini, cumene sebagai produk,
didapat dengan jalan mereaksikan Benzene dan Propylene.
Akan tetapi ada juga perubahan identitas-kimia yang tidak diikuti dengan perubahan Berat
Molekul, sebagaimana yang terjadi pada persamaan reaksi [1.2].
Pada reaksi persamaan [1.2] tidak terjadi perubahan berat molekul, akan tetapi terjadi
perubahan konfigurasi dari molekulnya.
Peristiwa perubahan identitas-kimia atau reaksi kimia dapat terjadi pada kondisi fisis tertentu,
misalnya suhu, tekanan ataupun pada fasa tertentu. Sebagai contoh proses pembuatan asam
nitrat secara komersial dilaksanakan dari Oksida Nitrik (NO), sebagai bahan-baku, bahan-
baku tersebut diproduksi dari oksidasi amonia pada fase gas, dengan reaksi sebagai mana
ditunjukkan pada persamaan [1.3].
Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor (alat yang merupakan tempat terjadi reaksi
kimia) pada tekanan 8,2 atm dan suhu 227 oC dengan komposisi 15% mol amonia pada udara.
Apabila kondisi operasi tidak memenuhi, maka reaksi tidak akan terjadi. Sedangkan keadaan
mula-mula dari udara sebagai bahan baku atau reaktan pada persamaan [1.3] berada pada
kondisi tekanan 1 atm dan suhu kamar (sekitar 27 oC). Oleh karenanya, sebelum masuk
(umpan) pada reaktor, maka udara harus diubah kondisi operasinya dulu dengan jalan
menaikkan suhu dan tekanannya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang diperlukan
untuk reaksi, yaitu 8,2 atm dan 227oC. Perubahan kondisi operasi ini dikatagorikan dengan
perubahan kondisi-fisis. Dimana perubahan kondisi fisis ini tidak terjadi perubahan
identitas kimia. Untuk merubah kondisi-fisis dari suatu bahan (zat) diperlukan peralatan
(equipment), seperti peralatan penukar-kalor (heat exchanger) yang digunakan untuk
merubah suhu, kompresor alat untuk menaikkan tekanan material fase gas dan lain-lain
yang dibahas lebih lanjut pada bab-bab berikutnya.
Karena luasnya yang harus ditangani dalam bidang Kimia Industri, kemudian beberapa guru
besar dibidang Teknik Kimia dari Massachusetts Institute of Technology yang bekerja
dibidang Industri pada tahun 1910 mengelompokan bidang ini menjadi dua bagian besar,
yaitu Satuan-Proses (Unit Process) dan Satuan-Operasi (Unit Operation), (Shreve,
1967). Permasalahan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang bersifat fisika
dalam Industri Kimia dikatagorikan dalam Satuan-Operasi, sedangkan perubahan yang
bersifat kimia dimasukkan dalam kelompok Satuan-Proses.
BAB II
ISI
Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia.
Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri
ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan
berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta
metode-metode lain. Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh
melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia,
serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan
di industri lain. Faktor-faktor yang penting dalam industry, yaitu :
1) Tenaga ahli
2) Bahan baku / tambahan
3) Peralatan
4) Energy
Satuan Proses Kimia merupakan proses yang melibatkan reaksi Kimia dan katalis.
Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana bahan sebelum diproses disebut dengan reaktan
dan hasilnya produk. Lambang dari reaksi kimia sebelum dan sesudah proses menggunakan
tanda panah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah ukuran partikel/zat,
suhu dan katalis. Jenis-jenis reaksi kimia yang banyak digunakan diindustri adalah reaksi
katalitik (reaksi dengan katalis) dan reaksi netralisasi. Contoh Proses Kimia dengan Reaksi
Katalitik pada Industri Kecil Menengah : Industri pembuatan biodiesel dari bahan alami
yang terbarukan (minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri minyak
jagung adalah contoh untuk proses kimia yang melibatkan reaksi netralisasi.
INPUT
LIMBAH
OUTPUT
PROSES
Dari sudut lain diperlukan pengaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan
kehidupan perekonomian, pencegahan kerusakan lingkungan dan lain-lain. Pembangunan
industri ini akanmengakibatkan perubahan lingkungan baik dari aspek sosial ekonomi dan
budaya dan pencemaran. Terjadi perubahan tatanan sosial, pola konsumsi, bentang alam,
tingkah laku, habitat binatang, permukaan tanah, sumber air, kemunduran kualitas udara,
pengurangan sumberdaya alam lainnya.
1. Industri hilir. Industri ini sebagai perpanjangan proses dari industri hulu. Pada
umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Lokasinya selalu
diupayakan dekat pasar. Menggunakan teknologi madya dan teruji. Banyak menyerap tenaga
kerja.
2. Industri kecil. Industri ini banyak berkembang di pedesaan maupun di kota. Industri
kecil peralatannya sederhana. Walaupun hakekat produksi sama dengan industri hilir, tapi
sistem pengolahannya lebih sederhana. Sistem tata letak pabrik, pengolahan limbah belum
mendapat perhatian. Industri ini banyak menyerap tenaga kerja.
PROSES PRODUKSI
UNIT I UNIT II UNIT III
Persiapan Pengolahan / syantetis Finishing
Bahan baku
Tugas dari mesin mesin tentu berbeda-beda, dapat secara keseluruhan mempunyai
berbagai tugas. Apabila salah satu hasil tidak dapat bekerja secara optimal, unit lain dapat
merasakan akibatnya. Karenanya daslam menangani proses produksi harus selalu dipikirkan
seluruh unit selanjutnya.
Seperti telah tergambar dalam skema proses produksi tersebut, tugas dari mesin
mesin/ unit dapat diuraikan seperti dibawah ini :
Unit I Persiapan bahan baku
Unit ini bertugas mempersiapkan bahan baku / bahan mentah/ bahan dasar/ raw material
sesuai dengan kondisinya dengan kondisi yang dipersyaratkan pada unit pengolahan (Unit II)
Persiapan itu dapat berupa :
1. Penyesuaian bentuk / unit fasa : kasar, kecil, serbuk, cair dan sebagainya
2. Penyesuaian kosentrasi / komposisi : murni , pekat , encer larutan dan sebagainya
3. Penyesuaian kondisi : tekanan, suhu, konsentrasi
4. Trasnportasi bahan dasar/ pengambilan bahan baku sebelum diolah unit proses II
Untuk melaksanakan tugas persiapan bahan baku maka pada unit I ini pada umumnya
akan terdapat alat-alat :
1. Alat-alat penyesuaian bentuk dan fase
Termasuk alat alat yaitu mulai dari alat penukar pans (heat exchanger), crusher,
melting, condenser, stabilasator, evaporator, ball mill, dan laian alat aat pengubah fase
2. Alat-alat pemisah
Tugas dari alat alat ini adalah untuk memisahkan dari berbagai fasa misalnya fasa
padat menjadi cair (contoh tebu menjadi nira). Fasa cair menjadi gas (contoh : minyakmentah
menjadi bensin, bensol), fasa gas menjadi cair (contoh : Nitrogen menjadi amonik)dan alat
alat itu misalnya kolom fraksinasi, evaporator, separator dan lain sebagainya. Skema/ daftar
tersebut diabwah ini menunjukkan perbedaan sifat dari komponen-komponen campurannya
dimanfaatkan sebagai dasar pemisahan oleh alat alat pemisah.
Diagram alir proses dari unit proses tunggal biasanya akan meliputi:
Proses perpipaan
Mayor peralatan simbol, nama dan identifikasi (baik dengan nama, nomor atau
keduanya)
Tekanan dan suhu, serta katup kontrol lainnya dan sistem yang memantau dan
mengendalikan operasi proses (ditunjukkan secara skematis, bukan di detail lengkap)
Interkoneksi baris dengan sistem lain (jika ada)
Tekanan, temperatur, laju alir dan nilai-nilai operasional yang relevan untuk masing-
masing item peralatan seperti pompa, kompresor gas, kolom distilasi dan kapal
lainnya
Dalam beberapa kasus, diagram alir proses meliputi keseimbangan materi yang berisi
daftar temperatur, tekanan normal, jumlah dan komposisi semua aliran proses
utama. Juga termasuk, dalam beberapa kasus, adalah jumlah panas yang disediakan
oleh tungku proses dan jumlah panas yang dipertukarkan oleh setiap penukar panas
proses.
Pipa ukuran
3.1 Kesimpulan
Industri adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau
sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu
usaha. Kegiatan industri bertujuan untuk menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi
tertentu. Dalam melakukan kegiatan proses produksi diperlukan bahan baku, enargi dan air
serta penolong lain. Kebutuhan kan bahan baku industri di penuhi oleh sumber daya alam.
3.2 Saran
Meskipun memiliki industri bahan baku yang melimpah, namun perkembangan
industri ini masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang
kapasitas produksinya mencapai dua kali lipat dari Indonesia. Oleh karena itu, perlu di
perluas dan dipelihara lahan perkebunan di Indonesia sebagai kebun kelapa sawit karena
dapat digunakan sebagai bahan baku bagi industry oleokimia dan hasil produksinya baik
untuk kategori pangan ataupun non pangan bagi kebutuhan utama masyarakat banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Deslia Prima, 2011, makalah Industri Kimia, www.scribd.com, 02 Januari 2012. Pekanbaru.
http://k15tiumb.blogspot.com/2009/11/definisi-kimia-industri.html
http://tonimaulan.blogspot.com/
file:///D:/proses/Pendahuluan%20Proses%20Industri%20Kimia.htm