Bab Mineral
Bab Mineral
PENDAHULUAN
Geologi berasal dari kata Yunani, geos berarti bumi dan logos yang berarti
ilmu. Jadi Geologi adalah Ilmu yang mempelajari material bumi secara
menyeluruh, termasuk asal mula, struktur, penyusun kerak bumi, proses - proses
yang berlangsung selama dan atau setelah pembentukannya, dan yang sedang
berlangsung, hingga menjadikan keadaan bumi seperti saat ini. Salah satu objek
yang dipelajari dalam ilmu geologi adalah batuan. Batuan adalah benda yang
merupakan kumpulan atau agregasi dari mineral yang sejenis atau yang tidak
Batuan beku / batuan magma yakni batuan yang terbentuk dari magma, batuan
temperatur, dan batuan sedimen adalah batuan yang terjadi akibat peristiwa
pembatuan atau litifikasi dari hancuran batuan lain atau litifikasi darireaksi kimia.
jenisnya.
1. Praktikan
dapat mengetahuijenis-jenisbatuan
2. Praktikan
dapat mendeskripsibatuansecaramegaskopis
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah :
1. Sampel batuan
3. Pensil warna
5. Penuntun praktikum
6. Pensilwarna
7. Lup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batuan
1. Batuan beku
2. Batuan sedimen
3. Batuan Metamorf
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma cair, batuan sedimen
merupakan batuan asal atau batuan lain yang terbentuk akibat proses sedimentasi,
dan batuan metamorf adalah batuan asal yang berubah bentuk dan
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma.
dikelompokkan menjadi dua yaitu betuan beku intrusif dan batuan beku ekstrusif
(lava). Pembekuan batuan beku intrusif terjadi di dalam bumi sebagai batuan
lain berupa batholith, stock (korok), sill, dike (gang) dan lakolith dan lapolith.
Batuan beku hasil intrusi dangkal seperti korok gunung api (stock), gang (dike),
sill, lakolith dan lapolith umumnya memiliki tekstur halus karena sangat dekat
dengan permukaan
Jenis dan sifat batuan beku ditentukan dari tipe magmanya. Tipe magma
tergantung dari komposisi kimia magma. Komposisi kimia magma dikontrol dari
limpahan unsur-unsur dalam bumi, yaitu Si, Al, Fe, Ca, Mg, K, Na, H, dan O yang
mencapai hingga 99,9%. Semua unsur yang berhubungan dengan oksigen (O)
maka disebut sebagai oksida, SiO2 adalah salah satunya. Sifat dan jenis batuan
(Tabel V.1).
Klasifikasi ini telah lama menjadi standar dalam Geologi (C.J Huges, 1962),
1. Batuan beku asam, bila batuan beku tersebut mengandung lebih dari 66%
dalam batuan. Tektur khusus dalam batuan beku menggambarkan genesis proses
dalam (plutonik) memiliki tekstur yang sangat berbeda dengan batuan beku
ekstrusi atau intrusi dangkal. Sebagai contoh adalah bentuk kristal batuan beku
dalam cenderung euhedral, sedangkan batuan beku luar anhedral hingga subhedral
(Tabel 1.4.)
Tabel 1.3. Tekstur batuan beku pada batuan beku
Jenisbatuan Intrusidalam
IntrusidangkaldanEkstrusi BatuanVulkanik
Tekstur (plutonik)
Fabrik Equigranular Inequigranular Inequigranular
Euhedral-
Bentukkristal Subhedral-anhedral Subhedral-anhedral
anhedral
Ukurankristal Kasar (> 4 mm) Halus-sedang Halus-kasar
Porfiritik:
Porfiritik-poikilitik intermediet-basa
-
Teksturkhusus Ofitik-subofitik Vitroverik-
intermediet
DerajadKristalisas Hipokristalin Hipokristalin
Holokristalin
i Holokristalin Holokristalin
2.3 BatuanSedimen
endapan yang berupa bahan lepas atau batuan yang terjadi akibat pengendapan
menyatakan Sedimentary rocks are rocks which are formed by the turning to
stone of sediments and that sediments, in turn, are formed by the breakdown of
yet-older rocks. ODunn & Sill (1986) menyebutkan sedimentary rocks are
depositional sites by water, wind, glaciers, and landslides. They may also be
created by the precipitation of CaCO3, silica, salts, and other materials from
solution (Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen,
sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es
dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga
dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam dan
material lain.
sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti
relatif tipis.
pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa
batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan
dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini
laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan
langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan
dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi
dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke
dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari
batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk
golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal
yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan
golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara
besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi
dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai
dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus
kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan
batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di
endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975).
sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah
sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu
juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara
kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2
CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau
Pada hakekatnya tekstur adalah hubungan antar butir / mineral yang terdapat di
sedimen terdiri dari fragmenbatuan / mineral dan matrik (masa dasar). Adapun
yang termasuk dalam tekstur pada batuansedimen klastik terdiri dari : Besar Butir,
1. Besar Butir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen
penyusun batuan.
5. Sementasi (Cement) adalah bahan pengikat antar butir dari fragmen
yang ada padabatuan. Jenis porositas pada batuan sedimen adalah Porositas
7. Permeabilitas (Kelulusan) adalah sifat yang dimiliki oleh batuan untuk dapat
bentuk, jadi metamorfisme berarti berubah bentuk. Dalam geologi, hal itu
dihasilkan dari perbedaan tekanan dan suhu pada suatu tubuh batuan.
sedimen, namun proses ubahan tersebut berlangsung pada suhu di bawah 200oC
dan tekanan di bawah 300 MPa (MPa: Mega Pascals) atau sekitar 3000 atm.Jadi,
metamorfisme berlangsung pada suhu 200oC dan tekanan 300 Mpa atau lebih
tinggi. Batuan dapat terkenai suhu dan tekanan tersebut jika berada pada
kolisi.
Pertanyaannya adalah: mungkinkah batas atas metamorfisme tersebut
terjadi pada tekanan dan suhu yang sama dengan proses lelehan batuan (wet
partial melting). Saat pelelehan terjadi, justru proses ubahan yang terjadi adalah
pada sudut
perlapisan asal (Gambar 3.1).
terbentuk. Pada tahap ini terbentuk foliasi planar dari orientasi lembaran
silikat (biasanya biotit dan muskovit). Butiran-butiran kuarsa dan feldspar
Gambar 2.5. Mineral-mineral dengan tekstur gneissic banding, orientasi mineral tegak
lurus
dengan arah gaya maksimum (Nelson, 2003)
4.1 Kesimpulan
batuan yang terbentuk dari magma cair, batuan sedimen merupakan batuan
asal atau batuan lain yang terbentuk akibat proses sedimentasi, dan batuan
batuan.
4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Sebaiknya ditambahkan kursi agar praktikan dapat mendeskripsi di tempat
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Laboratorium Petrografi. 2017. Penuntun Praktikum Mineralogi Dan
Maulana. 2012.http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/27/petrografi-bab-
Mottana, Annibale dkk. 1988. Rocks & Minerals. New York: Simon and
Schusters
22.28 WITA.
WITA.