Disusun Oleh :
Kelompok 7
Ahmad Ibrahim ( 2017 804 071 )
Prasetyo Utomo ( 2017 804
063 )
Rifka Nurul Purnama ( 2017 804
028 )
Sandi Okta Wardana ( 2017 804
035 )
Saroni ( 2017 804 076 )
Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Jl. Raya Serang Km. 10 Bitung Tangerang
Website : http://stmik.ipem.ac.id
Email : info@stmik.ipem.ac.id
Telp. (021) 5949 2836
Fax. (021) 5949 2837
Th. Akademik 2017 / 2018
Kata Pengantar
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Pengertian Dzikir
Dzikir berasal dari bahasa Arab dzakara ( ) yang berarti
mengingat atau menyebut.
Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut sifat-
sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan tasbih. Allah
memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir seperti disebutkan dalam
Al-Quran sebagai berikut :
Artinya : ... ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu
(dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku,
serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku) (QS. Al Baqarah : 152)
Allah berfirman Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab: 41).
Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan
bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidak sesuai dengan kesucian Allah.
Seperti bertasbih dan bertahmid di WC. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali
Imran : 191).
2. Macam-Macam Dzikir
Dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan sikap taat dan patuh terhadap
aturan Allah, baik dalam hal aqidah, ibadah maupun muamalah.
Adapun lafadz dzikir yang singkat yang kita ucapkan setelah selesai mengerjakan
sholat adalah sebagai berikut :
b. Membaca kalimat tahlil sebanyak tiga kali :
Dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut :
c. Membaca tasbih, tahmid dan tahlil masing-masing sebanyak tiga kali :
1. lafadz tasbih : ()
2. lafadz tahmid : ()
3. lafadz takbir : ()
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat
Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (Al-
Shaffat/37:142-144).
Beliau berdzikir dengan rangkaian kata berikut ini :
Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang dhalim). (QS.Al-Anbiya [21] :87).
6. Mendatangkan Nikmat Dan Rahmat
Bagi orang yang selalu berdzikir (ingat) Allah dengan sesungguhnya, maka Allah
akan melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya, serta akan dilapangkan hidupnya.
Renungkan sabda Nabi :
:
.
Dari Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudri, mereka datang kepada Nabi saw dan
beliau berasabda : Tiada suatu kelompok yang duduk dalam suatu majlis dzikir
kepada Allah, melaikan pasti dikelilingi oleh malaikat dan diliputi oleh rahmat-
Nya dan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan Allah pun sebut mereka di
depan para malaikat-Nya" (HR.Ibnu Majah).
5. Penentram Jiwa
Pada saat seseorang mengalami kegelisahan atau kegoncangan jiwa karena
menghadapi banyak masalah duniawi, maka obatnya adalah dzikir. Renungkan
firman Allah :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram. (QS.Al-Ra'd [13]:28)
Hati yang tenang dan tentram akan pendapatkan janji Allah sebagaimana yang
tergambar dalam firman-Nya :
( 28) ( 27)
(30 27 : ( )30) ( 29)
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan penuh keridoan dan
diridoi. Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (yang terpelihara), dan
masukilah surga-Ku. (QS.Al-Fajr [89]: 27-30)
6. Akan Beruntung
Banyak berdzikir akan banyak pula meraih sukses atau keberuntungan.
Renungkan firman Allah :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka
berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung. (QS. Al-Anfal [8]:45)
7. Dosa Diampuni
Dalam dzikir terdapat ampunan Allah. Ucapan kita yang berisi dosa semua akan
dihapus dengan dzikir lidah. Dosa perbuatan akan dihapus dengan dzikir
perbuatan dan akan muncul amal saleh. Kemudian dzikir fikir akan menghapus
dosa pikiran karena pikiran yang negatif sehingga berubah menjadi pikiran
posisif. Dan demikian seterusnya.
B. Sholat
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang denganya kita beribadah kepada
Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya
ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut
kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya
Shalat hukumnya wajibain bagi setiap muslim yang telah berusia akil baligh
Dasar Hukum: (Q.s Al-Ankabut ayat 45)
Artinya : Bacalah kitab (Al Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan
laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji] dan
mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari
ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.s. Al-Ankabut: 45)
2. Dalil Naqli Tentang Sholat
Artinya : Maka Apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring kemudian apabila kamu telah merasa aman,
maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban
yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (Q.s. An-Nisa:103)
Artinya : (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan
menafkahkan sebagian riski yang Kami anugerahkan kepada meraka (Q.s. Al-Baqarah : 3)
Kalau kita memperhatikan beberapa ayat tersebut di atas, maka sebenarnya shalat itu
merupakan suatu keniscayaan yang mesti dilakukan oleh seorang hamba Allah, sebagai
ungkapan rasa syukur kita kepada Sang Maha Pencipta, lagi pula manfaat shalat itu akan
kembali kepada kita yang mengerjakanya, yaitu sebagaimana dalam QS Al-Ankabut Ayat 43
bahwa shalat itu mencegah perbuatan keju dan mungkar. Disamping itu gerakan-gerakan
shalat ternyata mengandung makna gerak badan atau olahraga yang sangat bermakna bagi
manusia.
b. Syarat Syah
Adalah hal-hal yang harus dipenuhi seseorang sebelum mengerjakan shalat
agar shalatnya menjadi sah.
Adapun syarat syahnya shalat terdiri dari :
1. Suci dari hadast kecil maupun besar
2. Suci badan, pakaian maupun tempat dari najis
3. Menutup aurat
4. Telah masuk waktu shalat
5. Menghadap ke arah kiblat
6. Mengetahui kaifiat (tata cara) shalat
c. Rukun Shalat
Adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi dalam shalat, jika ada yang
ditinggalkan maka shalatnya tidak sah. Rukun shalat terdiri dari :
1. Niat
2. Takbiratul ihram, yaitu dengan membaca Allahu akbar
3. Berdiri bagi yang mampu (apabila tidak mampu boleh duduk)
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Rukuk dengan tumakninah
6. Itidal dengan tumakninah
7. Sujud dengan tumakninah
8. Duduk diantara dua sujud dengan tumakninah
9. Duduk akhir (duduk pada rakaat terakhir sebelum salam)
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW
12. Mengucapkan salam yang pertama
13. Tertib, artinya teratur dan berurutan
d. Sunnah shalat
Adalah seseuatu yang lebih utama dilakukan, tetapi jika ditinggalkan maka
tidak sampai menjadikan shalat itu batal. Adapun sunnah shalat terdiri dari :
1. Mengankat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika takbiratul ihram,
rukuk, itidal dan berdiri dari tasyahud awal.
2. Bersedekap ketika sedang berdiri
3. Melihat ke tempat sujud
4. Membaca doa iftitah selesai takbiratul ihram
5. Membaca taawudz sebelum membaca suratul-fatihah
6. Membaca amin setalah membaca suratul-fatihah
7. Membaca surat-surat pendek setalah selesai membaca suratul-fatihah
8. Membaca suratul-fatihah dan surat-surat pendek dengan suara keras pada
rakaat pertama, kedua dan pada shalat jumat serta shalat hari raya (khusus
bagi imam)
9. Membaca takbir setiap pindah gerakan shalat
10. Membaca doa pada waktu itidal
11. Membaca tasbih pada waktu rukuk dan sujud
12. Meletakan kedua tangan diatas paha pada waktu duduk
13. Duduk iftirosy pada waktu tasyahud awal
14. Duduk tawarruk pada waktu tasyahu akhir
15. Menegakkan jari telunjuk tangan kanan ketika membaca tasyahud
C. Doa
1. Pengertian Doa
Menurut bahasa doa berasal dari kata daa artinya memanggil. Sedangkan
menurut istilah syara doa berarti Memohon sesuatu yang bermanfaat dan
memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Berdoa harus dengan sikap yang khusyu dan tadharru dalam menghadapkan diri
kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang
mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Dengan tadharu dapat
menambahkan kemantapan jiwa, sehingga doa kepada Allah akan senantiasa
dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah, dalam
penderitaan maupun dalam kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam
kelapangan.
Mengingat doa adalah ibadah maka ada beberapa etika yang harus kita terapkan
dalam berdoa. Berikut penulis ramukan etika dalam berdoa dari beberapa ayat
dalam Al-Quran.
Adapun struktur atau kerangka doa secara sederhana ada tiga bagian :
a) Pendahuluan, yaitu membaca basmalah dan hamdalah
b) Materi doa, boleh menggunakan bahasa Arab atau bahasa apa saja yang
dimengerti
c) Pada waktu kita menutup doa, hendaklah mengucapkan hamdalah dan
shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
2. Fungsi Doa
3. Keutamaan Doa
2. Doa senjata orang mukmin. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, Doa adalah
senjata orang mukmin, dan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi. (HR.
Hakim dari Ali bin Abi Tholib ra.)
4. Doa menolak bencana, dan menolak tipu daya musuh. Muhammad Rosulullah
saw. bersabda, Doa berguna terhadap apa saja yang telah menimpa seseorang, dan
hal-hal yang belum turun kepadanya. Sesungguhnya bencana pasti akan turun, dan
akan ditemui oleh, doa. Lalu keduanya selalu bersaingan sampai hari kiamat. (HR.
Bazaar dan Thobroni dari Aisyah ra.) Maksudnya, bencana senantiasa mengintai
manusia, dan semua itu dapat ditolak hanya dengan doa.
Memanjatkan doa kepada Allah SWT, pertanda beriman kepada- Nya. Itulah
sebabnya doa dikatakan sebagai tiang agama. Doa yang dipanjatkan oleh orang-
orang beriman tersebut, jika diawali atau diakhiri dengan bacaan sholawat, akan
dibawa naik oleh para malaikat. Maka tidak salah jika doa itu diibaratkan cahaya
langit dan bumi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Shalat menurut bahasa berarti doa, sedang menurut istilah adalah suatu
rangkaian ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan tata cara dan syarat-syarat
tertentu.
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah
menurut syarat syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah
berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya
serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan
kekuasaan-Nya.
2. Dzikir berasal dari bahasa Arab dzakara ) ) yang berarti mengingat atau
menyebut. Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut
sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan tasbih.
Macam-macam dzikir diantaranya yaitu dzikir dengan lisan/lidah, dzikir dengan
fikiran, dzikir dengan perasaan, dzikir dengan keyakinan, dzikir dengan
perbuatan.
4. Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan
menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan
memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
B. Saran
Sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT, yang diciptakan tidak lain dan tidak
bukan hanyalah untuk beribadah kepada-Nya, dengan melaksanakan perintah dan
larangan-Nya. Tentunya kita harus tahu diri, sudah diberikan beribu-ribu kenikmatan
haruslah bersyukur kepada-Nya baik secara lisan maupaun secara perbuatan, dengan
membaca kalimat-kalimat tauhid dan mengerjakan ibadah-ibadah yang mahdhoh
maupun ghoiru mahdhoh.
Demikian yang dapat penulis paparkan, mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulis banyak berharap para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah dikesempatan kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.
Daftar Pustaka
1. Tim Dosen MPK PAI Untirta, PAI 1 Islam Aplikatif, Fungsi Shalat Dalam Pembinaan
Akhlak. (Serang: Untirta Press, 2016)
2. https://sulsel.kemenag.go.id/artikel/29633/arti-fungsi-dan-keutamaan-doa
3. https://www.scribd.com/doc/305746628/makalah-sholat-dzikir-dan-doa-pdf
4.