Kulit mengatur temperatur tubuh untuk selalu konstan, karena didukung dngn
adanya lapisan lemak dn akar rambut di kulit. Dan didalam kulit terdapat
mekanisme mempercepat pengeluaran panas sperti produksi keringat dn
mikrovaskulat superfisial yg padat.
4. Metabolik
Sel kulit mampu menyintesis vit D yg diperlukan utk metabolisme kalsium dn
pembentukan tulang secara tepat melalui sinar UV. Kelebihan elektrolit dapat
dihilangkan melalui keringat dn lap subkutan yg menyimpan energi dalam lemak.
5. Sinyal seksual
Kulit mempengaruhi ketertarikan lawan jenis baik vetebrata / manusia. Seperti
pigmentasi dan rambut pd kulit. Efek feromon seks yg dihasilkan kelenjar apokrin
keringat dan kelenjar lain jg ikut mempengaruhi.
B. Mikroskopis kulit, kuku, rambut
Kulit (membran kulit atau integumen) menutupi permukaan eksternal tubuh dan
merupakan yang organ tubuh terbesar di karena luas permukaan dan berat. Pada orang
dewasa,kulit meliputi area seluas sekitar 2 meter persegi (22 meter persegi) dan
berat 4,5-5 kg (10-11 lb), sekitar 16% dari total berat badan . Secara struktural, kulit
terdiri dari dua bagian utama. Pd permuakaan, lapisan tipis, yang terdiri dari jaringan
epitel, adalah epidermis. Lapisan lebih dalam, jaringan ikat tebal, lebih dalam dri pada
dermis, yaitu dermis. Dibawah dermis terdapat lapisan namun bukan bagian dari kulit
merupakan lapisan subkutan. Juga disebut hipodermis, terdiri dari jaringan areolar dan
adiposa. Lapisan subkutan sebagai stasiun penyimpanan untuk lemak dan
mengandung pembuluh darah besar yang memasok kulit. Di lapisan dermis juga
mengandung ujung saraf yang disebut pacinian (lamellated) corpuscles yang sensitif
terhadap tekanan
Kulit dikenal sebagai lapisan kutaneus/ integumen. Terdiri dari 3 lapisan kulit.
Epidermis berasal dari ektoderm, demis berasal dari mesoderm. Taut antara epidermis
dan dermis tidak teratur. Tonjolan pada lapisan dermis dsbt papila yang saling
mengunci dengan invaginasi epidermis dsbt epidermal ridges.
1. Epidermis
- Terususun atas epitel berlapis gepeng berkeratin = keratinosit, keratin
squamosa bertingkat dan menghasilkan protein keratin
- Protein keratin membantu melindungi jaringan dr panas, mikroba dn bahan
kimia. Menghambat masuknya benda asing, menurunkan masuknya air.
- Terdiri dari melanosit, sel langerhans (penyaji-antigen), sel merkel (sel taktil
epitelial) namun jumlahnya sedikit
Melanosit
8% dari sel-sel epidermis adalah melanosit yang berkembang dari
ektoderm saat perkembangan embrio dan menghasilkan pigmen melanin
Berasal dari krista neural yg bermigrasi ke stratum basal berkembang dan
ditmpt itu menetap 4/6 keratinosit basal.
Melanin adalah pigmen kuning-merah atau coklat-hitam yang
memberikan kontribusi untuk warna kulit dan mencegah masuknya
cahaya ultraviolet (UV)
Kandungan melanin menentukan warna kulit dan karoten dalam
keratinosit dan sejumlah pembuluh darah dalam dermis.
Sel Langerhans/dendritik
Sel penyaji antigen
Terlihat paling jelas pada lapisan spinosa
Merupakan berasal dr sel darah turunan dari sum tulang dn bermigrasi ke
epifermis (bag kecil dr epidermis), yg mampu mengikat, mengolah dan
menyajikan antigen kepada limfosit T dengan cara yg sama sbg sel
dendritik imun pd organ lain.
Merupakan komponen utama imunitas adaptif pada kulit.
Ikut berpartisipasi dlm respon imun thdp mikroba yg mampu menyerang
kulit dn melindungi kulit dr sinar UV dengan cara membantu sel lain dl
sistem imun dgn mengenali mikroba, menyerang dn menghancurkannya.
Berperan sebagai imunitas alami dan imunitas adaptif yg menyediakan
komponen imunilogis untk perlindungan kulit.
Sel merkel / taktil
Sel Merkel adalah yang paling banyak dari sel-sel epidermis.
Sbg Mekanoreseptor yg menyerupai keratinosit dan untuk sensasi
sentuhan.
Berasal dari sel krista neuralis;
Berlokasi di epidermal basal di area sensitivitas taktil yg tinggi lapisan
terdalam.
Sel Merkel terkait mendeteksi sensasi sentuhan
2. Dermis
3. Hypodermis
Sering disebut juga jaringan subkutan. Terbentuk dari jaringan ikat longgar yang
mengandung bantalan adiposit. Adiposa mengikat kulit secara longgar pada
jaringan dibawahnya.
C. Embriologi kulit, kuku, rambut
D. Siklus Pertumbuhan kulit, kuku, rambut
E. Fisiologi lapisan kulit dan proses keratinisasi
F. Menjelaskan melanosit dan proses melanisasi
G. Menjelaskan flora norma organ indra
H. Menjelaskan imunologi kulit (sel langerhans)
I. Menjelaskan fisiologi appendages kulit (kel sudoriferam
sebasea,akhiran saraf bebas,reseptor raba, nyeri, panas,dingin dan
tekanan)