Untuk logam, keramik dan polimer pasti sudah banyak yang sudah
tahu, Logam adalah besi yang biasanya ada atau sering dijumpai yang
bisa menghantarkan listrik karena merupakan konduktor terbaik, Keramik
contoh sederhananya adalah lantai yang berada pada rumah, ata barang
pecah belah sebagai perabotan rumah tangga, Tetapi untuk polimer
mungkin banyak yang tidak tahu polimer itu apa, padahal polimer adalah
plastik yang sering dibawa kemana-mana, tas, atau barang barang yang
mudah terbakar.
1. LOGAM
Jarak antar atom dalam ikatan logam tetap sama, jika ada atom yang bergerak menjauh
maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula. Demikian pula
jika atom mendekat kesalah satu atom maka akan ada gaya tolak antar inti atom. Seperti
contoh di bawah ini,
Didalam ikatan-ikatan terdapat ikatan kimia koordinasi antara ligan dan logam
yang diusulkan oleh A Werner merupakan dasar perkembangan kimia kompleks. Modus
ikatan dan struktur senyawa kompleks yang dikenal telah menjadi petunjuk bagi sintesis
senyawa-senyawa baru. Untuk kompleks dinuklir atau polinuklir yang mengandung
dua atau lebih logam, cukup untuk memperhatikan hanya ikatan logam dan ligan.
Konsep ikatan langsung antar logam muncul akibat perlunya menjelaskan
kimia struktural logam karbonil dinuklir yang memiliki bagian struktur dengan
jumlah elektron ganjil. Contoh dua satuan Mn(CO)5 dalam Mn2(CO)10 dihubungkan
dengan Mirip dengan itu dapat disimpulkan bahwa Co2(CO)8, dengan dua ligan jembatan
karbonil, harus memiliki ikatan Co-Co agar sifat diamagnetiknya dapat dijelaskan.
Selain itu ada ikatan tunggal dan ikatan rangkap, Untuk ikatan tunggal dikenalkan
untuk senyawa karbonil logam dinuklir, karbonil kluster, seperti gambar di bawah ini,
Selain ikatan tunggal terdapat juga ikatan rangkap, ikatan ini terdapat pada
senyawa dinuklir dengan atomlogam diikat dengan orde ikatan 2 sampai 4.
Ikatan M-M kuadrupol (berorde 4) diusulkan pertama untuk Re 2Cl82-, dan sampai
saat ini ion ini senyawa ini masih merupakan contoh yang terbaik. Fitur lain yang tidak
umum dalam adalah satuan ReCl4 mengadopsi konfigurasi eklips (atom khlor tumpang
tindih sepanjang arah ikatan Re-Re) walaupun koordinasi stagger (dengan atom khlor
tidak tumpang tindih sepanjang arah ikatan Re-Re) seharusnya lebih stabil karena jarak
antar satuan ReCl4 sangat pendek, dan
berakibat pada jarak antar atom khlorin juga sangat pendek (nilai hasil eksperimen
adalah 332 pm). Akibatnya, interaksi tolakan antar khlorin ini menjadi kuat, seperti
gambar di bawah ini.
Jumlah ikatan
Jenis ikatan Bentuk geometrik
maksimum
sp 2 Linier
sp3 4 Tetrahedron
Struktur logam hampir sama dengan sifat logam, untuk struktur kristal pada
logam cukup banyak, jadi pada pembahasan ini akan membahas 2 struktur kristal. Body
Centerd Cubic (BCC) atau kubus berpusat badan yang merupakan struktur logam
yang banyak dijumpai pada Crom (Cr), Besi Alpha, Molebdenum (Mo), Tantalum
(Ta) dan lain-lain. Pada struktur ini memeiliki satu pusat atom pusat dan dikelilingi oleh 8
atom lainnaya yang berada pada diagonalnya. Struktur ini memiliki jumlah atom yang
berdekatan 2 buah yang disebut bilangan koordinasi.
METODE SINTESIS
Karena unsur golongan 1 tersusun tidak efektif dan juga ukuran atom yang
relatif besar.
2. KERAMIK
Gambar 2.2 hasil keramik teknologi tinggi brake system used in the
Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen.
Sifat keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. Bahan keramik dapat
dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam material
kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang dalam material
amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh keteraturannya
tidak ada. Beberapa keramik dapat berada dalam kedua bentuk tersebut, misalnya SiO2,
(lihat gambar, a struktur yang kristalin, b amorf).
Jenis ikatan yang dominan (ionik atau kovalen) dan struktur internal (kristalin atau
amorf) mempengaruhi sifat-sifat bahan keramik. Sifat termal penting bahan keramik
adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan konduktivitas
termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas
dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk
vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan. Keramik biasanya memiliki ikatan yang
kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi
tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan
gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
METODE SINTES
Dekomposisi FGM MgO-AT/A dikaji dengan cara anil pada suhu 800-
1000C selama 0-200 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa AT
terdekomposisi lengkap menjadi alumina dan rutile pada suhu di atas
900C dan waktu anil >80 jam. Sebaliknya, terbukti bahwa MgO (melalui
terbentuknya spinel MgAl2O4) berperan cukup efektif dalam mencegah
dekomposisi AT pada keadaan itu. Dari kajian ini disarankan penerapan
suhu operasi FGM AT/A dengan aditif MgO tidak lebih dari 900C.
Meskipun MgO dapat menghambat dekomposisi AT, pada suhu di atas
900C dengan waktu anil >80 jam perlahan-lahan AT akan
terdekomposisi.
a. Mekanik
Keramik biasanya materias yang kuat dan tahan korosi, sifat-sifat ini
bersamaan dengan kerapatan yang rendah dan tititk lelehnaya yang
tinggi yang menjadikan keramik material yang menarik.
b. Sifat Termal
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan.
Jadi getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena
ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan
gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
c. Sifat Listrik
d. Sifat Optik
Keramik juga memiliki sifat optik, karena sifat bahanya yang transparann,
translusen, atau opaque. Seperti gelas yang dapat mentransmisikan
cahaya dengan difusi, seperti gelas terfrosted (bahan transfulen). Maka
dari itu ketika cahaya mengenai keramik itu cahaya akan ditranmisiskan,
diabsorpsi, atau dipantulkan. Dua mekanisme penting interaksi cahaya
denegn partikel dalam adalah polarisasi elektronik dan transisi elektron
antar tingkat energi. Polarisasi adalah distorsi awan elektron atom oleh
medan listrik dari cahaya.
3. POLIMER
Polimer atau polimerisasi berasal dari dua kata yaitu poli dan meros. Poli
berarti banyak sedangkan meros berarti bagian, polimer berarti banyak bagian,
terdiri dari banyak monomer yang membentuk polimer atau blok yang dihubungkan
dengan iktan-ikatan kovalen. Polimer tersusun atas monomer. Monomer monomer
tersebut dihubungkan melalui suatu reaksi dimana dua molekul berikatan secara kovalen
satu sama lain melalui pelepasan satu molekul air. Reaksi ini disebut kondensasi atau
dehidrasi. Ketika suatu ikatan terbentuk antara 2 monomer,tiap molekul memberikan
gugus hidroksil (-OH), sementara yang lainnya memberikan hidrogen (-H). Polimer juga
dapat diuraikan menjadi monomer melalui hidrolisis, contohnya adalah pencernaan.
Reaksi
polimerisasi
Monomer polimer
Gambar3.1 reaksi penggabungan monomer-monomer untuk menjadi polimer
dengan contoh asam amino
Unit ulangan dapat memiliki struktur linear atau bercabang. Unit ulangan bercabang
dapat membentuk polimer jaringan tiga dimensi. Tabel di bawah ini menunjukkan
beberapa contoh polimer, monomer, dan unit ulangannya.
Poliisobutilena
polistirena
Polikaprolaktam (nylon-
6)
Poliisoprena (karet
alam)
Tabel2.1 Polimer, monomer, dan unit ulangannya
Polietilena Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena Poli(difluorometilena)
Polistirena Poli(1-feniletilena)
Poli(-metilstirena) Poli(1-metil-1-feniletilena)
Poli(1-pentena) Poli[1-(1-propil)etilena]
1. Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari metabolisme makhluk hidup,
2. Polimer Sintetik
Polimer sintetik adalah polimer yang tidak berasal dari alam atau metabolidme
makhlukhidup, tetapi buatan manusia yang biasanya disebut dengan plastik, Polimer
sintetis merupakan hasil sintesis senyawa-senyawa organik di mana molekulmolekul
yang berupa monomer bergabung membentuk rantai panjang melalui ikatan
kovalen. Walaupun, kebanyakan polimer sintetik boleh diklasifikasikan dalam tiga
kumpulan utama : thermoplastik, thermoset dan elastomer.
1. Polimer adisi
Polimer adisi adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan rangkap
diikuti oleh adisi monomer.
Yang termasuk dalam polimer adisi adalah polistirena (karet ban), polietena
(plastik), poliisoprena (karet alam), politetraflouroetena (teflon), PVC,
dan poliprepilena (plastik).
2. Polimer kondensasi
Polimer kondensasi adalah polimer yang terbentuk karena
monomer-monomer saling berikatan dengan melepaskan molekul
kecil (H2O, NH3).
Yang termasuk ke dalam polimer kondensasi adalah bakelit, poliuretan, poliamida,
(melamin), poliester (nilon), teteron, dan protein.
1. Polimer termoplastik/termoplas
Polimer termoplastik adalah polimer yang melunak ketika dipanaskan dan dapat
kembali ke bentuk semula.
2. Polimer termosetting
Polimer termosetting adalah polimer yang tidak melunak ketika dipanaskan dan tidak
dapat kembali ke bentuk semula.
a) Chain linearty
Chin linearty adalah polimer yang terdiri dari rantai utama yang tidak dipengaruhi
oleh persistence length (sifat dasar mekanis yang mengukur kelakuan dari polimer
panjang. Polimer lurus ini memiliki beberapa tipe, antara lain:
i. Linear polimer
Terdiri atas satu cabang rantai yang kontinu tanpa ada percabangan.
iii. Cross-Linking
1. Lentur
2. Berat Molekul relatif kecil
3. Termoplastik.
METODE SINTESIS
Para-kresol
Orto-netro-para-
kresol
Dipisahkan dan dimurnikan
PPolimer orto-nitro-
para-kresol-
Ssenyawa polimer
formaldehid.
formaldehid dari
orto-nitro-para-
kresol
Dikarakterisasi dengan
Hasil reaksi nitrasi para kresol didestilasi uap dan diperoleh destilat
berupa padatan kuning pada suhu dibawah 26 C dengan titik leleh 33 - 35
C. Dari 25 gram para-kresol dan 70 mL larutan asam nitrat dan asam sulfat 1
: 1 diperoleh 13,8 gram. di TLC (kromatografi lapis tipis) dan didapat 2 noktah
karenanya dilakukan kromatografi kolom dengan pengeluen n-heksana yang
kemudian dipolarkan sedikit demi sedikit dengan benzena, semua fraksi
dengan warna yang sama dikumpulkan dan diuapkan pelarutnya diperoleh
padatan berwarna kuning dengan titik leleh 33 34 C, sebanyak 10,84 gram
dan padatan berwarna jingga dengan titik leleh 76 78 C, sebanyak 1,70
gram. Dari data literatur diperoleh titik leleh senyawa orto-nitro-para-kresol
33 - 35 C. Dari data spektrum UV dengan menggunakan pelarut n-heksana
diperoleh yang menunjukkan bahwa dalam senyawa yang berwarna kuning
ini terdapat suatu aromatik yang karena adanya gugus kromofor mengalami
pergeseran ke arah yang lebih panjang. Dari data spektrum IR diperoleh
bahwa terdapat vibrasi untuk gugus fung OH, NO 2, CH3, dan benzena yang
menunjang bahwa senyawa berwarna kuning merupakan senyawa orto-nitro-
para-kresol (ONPC).
SIFAT FISIS