Anda di halaman 1dari 2

Guru Besar ITB Prof Dr Ir Suhono Harso Supangkat, M.Eng.

Pria asal Sleman, kelahiran 3 Desember 1962 ini lulus dari pendidikan
Sarjana Teknik Elektro ITB pada tahun 1986, memperoleh gelar Master di
Meisei University Tokyo, Japan pada 1994, dan memperoleh gelar Doktor
bidang Information System pada 1998 di University of Electro
Communications Tokyo, Japan.
Pada tahun 2010 Suhono berhasil mendapat gelar guru besar dalam
bidang teknologi informasi, sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 51711/A4.5/KP/2008 dan nomor 51712/A4.5/KP2008
tanggal 31 Juli 2008 tentang penetapan angka kredit dan jabatan
fungsional guru besar atas nama Prof Dr Ir Suhono Harso Supangkat,
M.Eng.
Sampai saat ini beliau aktif sebagai dosen Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika ITB dan tergabung pada Kelompok Keahlian Teknologi
Informasi. Selain aktif sebagai dosen, beliau juga menjabat sebagai Kepala
UPT Inkubator Industri dan Bisnis ITB dan Staf Ahli Menkominfo.

Mochamad Ridwan Kamil, S.T, M.U.D


(lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober 1971; umur 45 tahun)
adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Sebelum menjadi pejabat
publik, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini memiliki karier sebagai
seorang arsitek dan dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung. Emil
merupakan putra dari pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjutju
Sukaesih. Pada tahun 2013 Emil yang dari kalangan profesional
dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra sebagai wali
kota Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad Danial sebagai
calon wakil wali kota. Dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota
Bandung pada 28 Juni 2013, pasangan ini unggul telak dari tujuh
pasangan lainnya dengan meraih 45,24% suara sehingga Pasangan
Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial ditetapkan menjadi pemenang
dalam Pemilihan umum Wali Kota Bandung 2013.
Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil
melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di
Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai karier bekerjanya di
Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat bulan
ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda
Indonesia saat itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di
Amerika sebelum akhirnya mendapat beasiswa di University of California,
Berkeley. Selagi mengambil S2 di Universitas tersebut Ridwan Kamil
bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley. Pada
tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan
dua tahun kemudian mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini
Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia,
Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung[1], serta
Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco),
dan SAA (Singapura).
Urbane adalah perusahaan yang didirikan oleh Ridwan Kamil pada tahun
2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza
Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka
bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria
Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China.
Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan
berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah
desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis
komunitas dalam Urbane Projek Komunitas di mana visi dan misinya
adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk
memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah
sekitarnya.
Urbane telah banyak dianugerahi penghargaan-penghargaan dari media
internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun
2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas
projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering
mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti
Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam
tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas
Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya
di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar
Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1
kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia
tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai