2. If you were the President of ATH, what would you do to get the business
back on track?
Untuk mendapat kepercayaan kembali dari konsumen ATH harus menyelesaiakn
masalah utama yang menyebabkan reputasinya buruk yaitu kualitas. Insentif yang
sebelumnya diberikan hanya berdasarkan keuntungan terbukti salah karena
mengabaikan kualitas produk dan membahayakan kelangsungan perusahaan.
Managemen ATH perlu menyeimbangkan antara profit, growth, dan pengendalian
terhadap kualitasnnya. Untuk menjaga kualitas tetap baik, sehingga kinerja yang
baik tidak hanya dilihat sebagai bagaimana mendapatkan pendapatan yang tinggi
namun juga mempertimbangkan sustainability perusahaan. Sehingga insentif yang
diberikan karyawan berdasarkan kinerja diperbaiki dari sebelumnya dengan
mempertimbangkan tingkat cacat produk yang dihasilkan.
Jika output dari perusahaan sudah memiliki kualitas yang sesuai, maka manajemen
dapat menyusun strategi untuk memperbaiki reputasi perusahaan seperti
melakukan publikasi bahwa perusahaan memiliki sistem pengendalian kualitas yang
baik sehingga kejadian sebelumnya tidak akan terjadi kembali. Sertifikasi dalam
kualitas dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dalam
mengunakan produk ATH. Kemudian untuk mempercepat agar penjualan kembali
meningkat, insentif terhadap harga jual dan sistem pembayaran dapat dilakukan
untuk mengakselerasi besarnya penjualan.
John Frost includes both process and output measures. Why? What is
he trying to accomplish?
John Frost menggunakan kedua pengukuran tersebut karena kedua pengukuran
tersebut saling melengkapi. Walaupun hasil produksi berupa produk tangible
tetapi tidak cukup hanya melakukan pengukuran terhadap hasil, pengukuran
pada saat proses penting dilakukan untuk menekan tingkat produk cacat atau
dengan kata lain melakukan tindakan preventif sehingga dapat dideteksi
sebelum terlambat sehingga produk membutuhkan proses pengerjaan ulang.
Proses pengerjaan ulang akan berakibat langsung memperbesar biaya yang
harus ditanggung perusahaan jika tingkat pengerjaan ulangnya tinggi.
What are the risks for ATH Technologies going forward? How should
these risks be monitored and controlled?
ATH Technologies sebagai perusahaan yang inti bisnisnya menghasilkan alat
kesehatan akan sangat beresiko terhadap teknologi-teknologi baru yang lebih
baik yang dapat menggantikan fungsi dari produk ATH sehingga penjualan
perusahaan dapat menurun. Kemudian resiko tingkat kualitas yang buruk akan
semakin tinggi selarass dengan semakin besarnya volume produksi yang
dilakukan oleh perusahaan.
Untuk memonitor dan mengontrol hal tersebut perusahaan harus unggul dalam
pengembangan teknologi sekaligus dapat menjaga keuangan perusahaan.
Sehingga indikator new product delay menjadi penting untuk menghasilkan
produk-produk dengan teknologi terbaru cepat sampai ke tangann konsumen.
Pengembangan teknologi membutuhkan sokongan dana yang besar sehingga
indikator-indikator lain untuk menjaga kualitas juga penting untuk menekan
biaya agar efisien karena semakin rendah tingkat hasil produksi yang cacat akan
membutuhkan biaya pengerjaan ulang yang semakin rendah dan konsumen
mendapat produk sesuai yang diharapkan.
3. How can she use control systems to scan the competitive environment
to ensure that the business is not again surpassed by new technology?
Dengan melakukan benchmarking atau membandingkan dengan perusahaan lain
dalam satu industri untuk mengetahui seberapa kompetitif lingkungan eksternal
terhadap tekanan dari teknologi baru. Jika teknologi baru terus dikembangkan oleh
kompetitor, maka teknologi baru ini masih akan menjadi tekanan terhadap bisnis
perusahaan.
Berdasarkan hasil penghitungan NPV, terlihat bahwa nilai masih negatif. Dengan
kata lain, investasi pada ATH Technologies masih belum menguntungkan bagi
Scepter karena imbal hasil yang diberikan masih selisih dengan modal awal yang
dikeluarkan. Kami menyarankan agar dalam mengakuisisi juga diperhatikan aspek
jangka panjang sehingga investasinya tidak merugikan.