Etno
Etno
Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini yang berjudul Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat tradisional
masyarakat Desa Karangtengah - Baturraden. Laporan ini merupakan salah satu
syarat untuk mengikuti ujian akhir praktikum mata kuliah Etnobotani di Fakultas
Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Staf dosen pengajar mata kuliah Etnobotani Fakultas Biologi Universitas Jenderal
Soedirman.
2. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan praktikum dan penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
A. Materi
Materi yang digunakan dalam praktikum lapangan ini adalah kamera, alat
tulis, dan buku catatan.
A. Hasil
Dibuat sapu
Uvs=
Uvis
is
Keterangan :
Kelapa (Cocos nucifera) adalah salah satu jenis tanaman serba guna dan
memiliki nilai ekonomis tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan
manfaat bagi manusia mulai dari akar hingga bagian daun dan tentunya buahnya.
Kelapa Cocos nucifera adalah salah satu pohon tropis yang masuk kedalam suku
aren-arenan. Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang bisa hidup hingga
puluhan tahun lamanya, tanaman yang banyak tumbuh diarea pantai ini dapat
tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 1300-2300 mm/tahun atau
bahkan lebih, daerah dengan ketinggian 600 m diatas permukaan air laut, serta
daerah dengan intensitas sinar matahari yang cukup
Selain pohon kelapa, bambu juga memiliki manfaat jenis yang beragam.
Terdapat 75 genus dan 1.500 spesies bambu di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri
dikenal ada 10 genus bambu, antara lain Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus,
Dinochloa, Gigantochloa, Melocanna, Nastus, Phyllostachys, Schizostachyum, dan
Thyrsostachys. Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut
juga Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang
(buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah
dewasa pada umur 3-4 tahun. Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku,
beruas-ruas berongga, berdinding keras, padasetiap buku terdapat mata tunas atau
cabang (Berlian dan Rahayu 1995).
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia
Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan
Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang (Heyne , 1987). Masyarakat
Tambak Sogra banyak memanfaatkan daun pisang sebagai bahan memasak yang
paling mudah di dapat, misalnya untuk membungkus tempe, pepes ikan, dan
makanan tradisional lain. Bagian buah dimanfaatkan untuk makanan daan obat,
contohnya pisang emas dipercaya sebagai pencegah penyakit hepatitis. Selain itu,
batang dari pohon pisang yang telah ditebang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
pupuk untuk tanaman di sekitarnya.
DAFTAR REFERENSI